eISSN : 2598-3857
Abstrak
Masalah tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) masih belum teratasi dengan baik karena AKI
pada tahun 2018 masih tinggi yaitu 305/100.000 kelahiran hidup dan terbanyak adalah pada ibu
nifas. Untuk mengatasi AKI pada masa nifas salah satunya dengan melakukan kunjungan nifas.
Dari tahun 2015-2016 cakupan kunjungan nifas mengalami penurunan 2,23% dan perilaku
kunjungan nifas di Puskesmas Kaliwungu termasuk rendah. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah pengetahuan.Hasil study pendahuluan bulan Oktober 2018 dari buku
register kunjungan nifas dan partus, diketahui 30 orang ibu bersalin tersebut yang melakukan
kunjungan nifas di Puskesmas Kaliwungu sebanyak 60% dan 40 % tidak melakukan kunjungan
nifas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu
Nifas dengan perilaku kunjungan nifas.Rancangan penelitian ini adalah non-eksperimental
dengan survei analitik, Jenis penelitian adalah kohort. Teknik sampling yaitu total sampling.
Sampel penelitian adalah ibu nifas melakukan kunjungan nifas bulan Juni-Juli 2019. Analisa
data menggunakan uji statistic Spearmen Rank. Hasil penelitian didapatkan berpengetahuan
baik (61,3%) dan berperilaku sesuai kebijakan pemerintah (71%). Hasil uji statistic Spearmen
Rank menunjukkan nilai pearson correlation +. Kesimpulan: ada hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu nifas dengan perilaku kunjungan nifas. Saran untuk ibu nifas diharapkan dapat
meningkatkan akses informasi seputar kesehatan tentang masa nifas agar perilaku kunjungan
nifas meningkat.
17
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
Abstract
The problem of the high MMR (Maternal Mortality Rate) is still not resolved properly because
MMR in 2018 is still high, namely 305 / 100,000 live births and most are in postpartum
mothers. To overcome MMR during the puerperium one of them by conducting puerperal visits.
From 2015-2016 the coverage of postpartum visits decreased 2.23% and the behavior of
postpartum visits at the Kaliwungu Health Center was low. Many factors affect the behavior of
one of them knowledge. Based on preliminary studies at Kaliwungu Health Center conducted in
October 2018 with postpartum visit registration documents and parturition register books, Of
the 30 maternity mothers who had carried out childbirth visits at the Kaliwungu Health Center
as many as 60% and 40%who did not undertake postpartum visits. The aim of the study is to
analyze the relationship between the level of knowledge of postpartum mothers with postpartum
visitation behavior at the Kaliwungu Health Center. The design of this study was a non-
experimental research design with an analytic survey. This type of research was a cohort study.
The sampling technique used is total sampling. The sample of the study was postpartum
mothers who gave birth and carried out postpartum visits in June-July 2019 at the Kaliwungu
Health Center. Data analysis used Spearmen Rank statistical tests. The results of the study
obtained good knowledge (61.3%) and behave according to government policy (71%).
Spearmen Rank statistical test results show Pearson correlation +.Conclusion: there is a
relationship between the level of postpartum mothers' knowledge and postpartum visit behavior
at the Kaliwungu Health Center. Reasearch suggest that puerperal mothers are expected to
increase access to information about health about the puerperium so that the behavior of
puerperal visits increases
18
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
19
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
20
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
21
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
22
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
23
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
71% berperilaku sesuai dengan maka semakin tinggi perilaku ibu untuk
kebijakan pemerintah.Perilaku adalah melakukan kunjungan nifas sesuai
semua kegiatan atau aktifitas manusia dengan kebijakan pemerintah.
baik yang dapat diamati secara langsung Hasil penelitian yang telah
maupun tidak dapat diamati oleh pihak dilakukan ini sesuai dengan teori
luar.Perilaku yang baik didukung oleh menurut Lawrence Green dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi Syafrudin (2009) bahwa perilaku di
dan sebagainya dari orang atau pengaruhi oleh beberapa faktor salah
masyarakat yang bersangkutan.Sehingga satunya adalah pengetahuan.
hal ini dapat dijadikan wacana untun pengetahuan merupakan salah satu
menganalisis faktor apa yang lebih penentu untuk perilaku seseorang
mendominasi mempengaruhi perilaku. 3 dimana semakin baik pengetahuan yang
Berdasarkan hasil analisa yang telah dimiliki seseorang maka semakin baik
dilakukan didapatkan hasil 61,3% pula perilakunya.14
berpengetahuan baik dan karakteristik Namun hasil penelitian ini tidak
responden menurut paritas 45,2% sesuai dengan penelitian serupa yang
responden primigravida dan 45,2% dilakukan oleh Piraningsih T,dkk (2017)
multigravida. Hasil ini menunjuang tentang faktor-faktor yang
perilaku reponden sebagian besar mempengaruhi niat ibu melakukan
berperilaku sesuai dengan kebijakan kunjungan nifas ke pelayanan kesehatan.
pemerintah dan sesuai dengan teori dalam penelitian Piraningsih T, dkk
menurut Fitriani S (2011) h: 120 bahwa (2017) niat seseorang untuk melakukan
pengetahuan salah satu penentu sesuatu tidak didasarkan oleh karena
perilaku. Serta sesuai dengan teori faktor yang mempengaruhi perilaku
Menurut Haryanti S dan Afif P (2016) bukan hanya didominasi oleh
vol. 5 no. 3 mengatakan bahwa pada ibu pengetahuan saja.4
yang pertama kali melahirkan atau pada Namun dalam penelitian ini
ibu primipara belum memiliki menunjukkan hasil bahwa 61,3%
pengalaman dalam masa nifas sehingga berpengetahuan baik dan 71%
akan lebih aktif untuk melakukan berperilaku sesuai dan hasil analisa
PNCkarena merasa kuatir dengan menunjukkan ada hubungan antara
keadaan dirinya dan bayinya. tingkat pengetahuan dengan perilaku
dengan nilai pearson correlation positif
4. Hubungan Tingkat Pengetahuan (+) dan nilai Z hitung 4,595. Hasil ini
Dengan Perilaku Ibu Nifas Tentang menunjukkan bahwa perilaku seseorang
Kunjungan Nifas Di Puskesmas meningkat jika memiliki pengetahuan
Kaliwungu yang baik7
Berdasarkan hasil analisa bivariate
dengan ujiSpearmen Rankdidapatkan Kesimpulan
hasil dengan tingkat kepercayaan 95%, Masalah AKI saat ini masih belum
tingkat signifikan 5% dan z tabel 1,96. teratasi dengan baik dimana AKI masih
(standar dari SPSS). Dengan demikian tinggi. Dari hasil survey demografi tahun
dapat dikatan Ho ditolak karena z hitung 2018 AKI di Indonesia mencapai
(4,595) > z tabel (1,96). Dengan melihat 305/100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten
angka probabilitas pada bagian sig.(2- Kudus AKI terbanyak yaitu pada masa nifas
tailed) adalah 0,000 < 0,05 maka Ho 50% dari seluruh ibu. Penyebab AKI pada
ditolak. Hal ini berarti ada hubungan masa nifas 30,3% karena perdarahan. AKI
antara pengetahuan ibu nifas dengan dapat ditekan dengan meningkatkan status
perilaku kunjungan nifas di Puskesmas kunjungan nifas. Dari data cakupan nifas
Kaliwungu Kudus.Dengan demikian tahun 2015-2016 mengalami penurunan
dapat diketahui bahwa ada sehingga hal ini perlu diperhatikan karena
kecenderungan semakin tinggi masih banyak ibu yang belum mengetahui
pengetahuan yang dimiliki oleh ibu nifas pentingnya melakukan kunjungan nifas dan
24
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
25
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020
pISSN : 2528-3685
eISSN : 2598-3857
26
JIKA, Volume 4, Nomor 2, Februari 2020