Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN PEREMPUAN DAN ANAK PADA KONDISI

RENTAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Perempuan Dan
Anak Pada Kondisi Rentan

Dosen : Maria A.D. Barbara, S.S.T.,M.Kes


Disusun Oleh ; Kelompok 9 (1 E)
Ayu Pebrianti : 6221462
Fadhillah Naafi : 6221472
Nenden Badriah : 6221453
Anita Sukmawati : 6221428

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
2022
TELAAH JURNAL

A. PENDAHULUAN

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kunjungan antenatal yang dilakukan ibu
dengan tunanetra serta seberapa kompeten kah pelayanan yang diberikan fasilitas kesehatan
terhadap ibu hamil dengan penyandang disabilitas , karena beberapa terjadi kesulitas
komunikasi sehingga menyebabkan kurang nya kesejahteraan kesehatan yang di terima oleh
ibu hamil dengan penyandang disabilitas tunanetra . karena menurut International Agency for
The Prevention of Blindness menyatakan dua pertiga dari penyandang tunanetra di dunia
adalah perempuan.

1. Judul Artikel
Judul artikel yang telah kami telaah yaitu “ASESMEN TINGKAT KEPUASAN DAN
PERSEPSI ASUHAN ANTENATAL PADA IBU – IBU TUNANETRA DI KOTA
PADANG (STUDI KASUS)”
 Dari judul ini penulis mengambil lingkup yang cukup luas agar lebih jbanyak
data yang akan menjadi bahan untuk di teliti . Sudah baik karena mencantumkan
tempat penelitian .
2. Penulis : Sunesni, Dian Furwasyih
3. Publikasi : Dipublikasikan oleh Mecubakyijaya (2) (2020) 13-23, Jurnal Kesehatan
mercusuar,
http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/155/47
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Di latar belakang peneliti sudah bagus karena menjelaskan data statistic
penyandang disabilitas tunanetra atau buta di Indonesia yang merupakan urutan
tertinggi , sehingga data yang diberikan peneliti akurat serta menyertakan data terbaru
di tahun 2017 menurut Agency for The Prevention of Blindness.
C. TUJUAN
Untuk mengetahui kepuasan pasien hamil penyandang disabilitas ( Tunanetra)
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan sehingga bisa
menjadikan evaluasi untuk petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan yang lebih
baik lagi kepada pasien hamil dengan penyandang disbalitias sehingga meningkatkan
kesejahteraan kesehatan .
D. DESAIN PENELITIAN
Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa penelitian menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan pendekatan cross sectional yang artinya peneliti melakukan
pendekatan persepsi dan pengalaman ibu – ibu tuna netra tentang pelayanan antenatal
yang diterima selama hamil.
E. PROSEDUR PENELITIAN
Dijelaskan bahwa populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan
pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan daftar pertanyaan. Dalam
penelitian ini penulis melibatkan 4 (empat) orang mahasiswa yang membantu
mengumpulkan data dan melakukan wawancara pada para informan. Tiap wawancara
direkam menggunakan perekam suara dari telepon seluler dan ditranskripsi sesuai
dengan hasil percakapan selama wawancara.
F. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan aplikasi NVIVO QSR 10 dan MS
Office Excel 2013. Data dianalisis berdasarkan pernyataan informan tentang persepsi
dan pengalaman pelayanan antenatal yang diterima selama hamil. Pernyataan
diklasifikasikan pada 3 klasifikasi yaitu positif, negatif, dan tidak dapat mengevaluasi.
G. HASIL PENELITIAN
Jumlah informan yang di wawancara dalam pengumpulan data adalah 16 orang.
Pada tabel di bawah ini dirincikan karakteristik informan berdasarkan usia, paritas,
tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan kepemilikan buku KIA.
Sebagian menunjukkan bahwa hampir 40% informan berada pada kelompok
usia 36 – 40 tahun. Sebagian besar informan adalah multipara (75%), usia anak terkecil
pada kelompok umur 1 – 5 tahun (68,75%). Hasil penelitian kami juga mengungkapkan
bahwa 14 orang informan mempunyai level pendidikan rendah, dan dari 14 orang ini,
12 orang hanya mendapatkan pendidikan setingkat SDLB dan sekolah pijat. Jenis
pekerjaan dari informan sebagian besar (87,5%) merupakan tukang pijat. Ada 1 orang
informan yang bekerja sebagai pengemis. Dilihat dari kepemilikan buku KIA,
investigasi kami mengungkapkan bahwa hanya 3 orang (18,75%) informan yang
mempunyai buku KIA.
Dapat kami simpulkan jadi Sebagian kecil (12,5%) informan menyatakan tidak
puas terhadap pelayanan kehamilan yang didapatkan di fasilitas kesehatan. Hal ini
terutama disebabkan oleh tidak adanya media pengganti buku KIA untuk ibu tunanetra,
cara berkomunikasi tenaga kesehatan yang tidak informatif, informasi yang
disampaikan tidak menjawab kebutuhan ibu tunanetra, tidak ada tenaga kesehatan
pendamping khusus ibu tunanetra, dan tidak adanya jalur khusus bagi ibu tunanetra
untuk mencapai konter pelayanan yang diinginkan. Lebih dari separuh (54%) informan
mempunyai persepsi negatif terhadap pelayanan kehamilan yang diperoleh.

H. KESIMPULAN
Jurnal yang buat sudah baik serta tertata , namun penulisan kurang sesuai
dengan EYD kamus Bahasa Indonesia . Seperti Risiko yang seharusrnya Resiko.
Penulis sudah bagus menuliskan saran setelah mengatahui ternyata kurang nya
informasi yang di terima pasien tunanetra sehingga penulis menyarankan untuk
mengadakan buku KIA yang di khsususkan bagi pasien hami dengan penyandang
disabilitas ( Tunanetra) seperti dalam bentuk brille.

Anda mungkin juga menyukai