Anda di halaman 1dari 7

JURNAL READING

“Effectiveness of An Integrated Breastfeeding Education Program to Improve Self-Efficacy


and Exclusive Breastfeeding Rate: A Single-Blind, Randomised Controlled Study”

OLEH

KELOMPOK 3
NADIA SRI DAMAYANTI R014211014
RIFKA ZULFIANI LATINAPA R014211021
YULIARTI SYAFRUDDIN R014211024
NUR ASYIFA MURSALIM R014211056
VICTORIA FURTUNA WINARTO R014211055
RAHMA SYAMSUL BAHRI R014211037
ANDI FITRI HANDAYANI R014211053
ROSNANI AMPO R014211047

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala karena atas rahmat dan

ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah “JURNAL READING“. Salawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasullulah Shollallahu ‘alaihi Wa Sallam, serta

keluarga dan para sahabat beliau.

Laporan ini menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan tahap praktik profesi

Keperawatan Maternitas pada Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Keperawatan

Universitas Hasanuddin Makassar. Dalam penyusunan laporan kasus ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan

penuh kerendahan hati perkenankan kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada yang terhormat Ibu Mulhaeriah,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Mat selaku

perseptor kami selama tahap praktik profesi Keperawatan Maternitas.

Akhirnya dengan menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini masih ada

kekurangan, kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf dalam

penyusunan laporan kasus ini. Maka dari itu kami menerima segala kritik dan saran dari semua

pihak.

Makassar, 27 Desember 2021

Penulis

Kelompok 3
A. Latar Belakang
Majelis kesehatan dunia menetapkan enam target gizi global tahun 2025 salah satunya
meningkatkan angka pemberian ASI Eksklusif hingga minimal 40% (WHO 2017). ASI
Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai dengan umur bayi
enam bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain
(kecuali obat, vitamin) [ CITATION Him21 \l 1033 ]. Berdasarkan data (Riskesdas, 2018)
disebutkan angka keberhasilan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia baru mencapai 74,5%
dari total bayi diIndonesia. Profil Anak Indonesia (PAI, 2018) juga menyebutkan angka
keberhasilan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia baru mencapai 65,16% dari total bayi di
Indonesia. Kedua data tersebut menggambarkan bahwa keberhasilan dalam pemberian ASI di
Indonesia belum cukup optimal [ CITATION Rif20 \l 1033 ].
Terdapat banyak faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pemberian ASI secara
eksklusif. Dalam penelitian yang dilakukan Pratiwi (dikutip dalam Rifa’i et.al, 2020)
menyebutkan beberapa hambatan yang kerap terjadi dalam pemberian ASI Eksklusif
diantaranya adalah belum optimalnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya memberikan ASI
Eksklusif, masih beredarnya anggapan bahwa bayi akan kelaparan jika hanya diberi ASI,
anggapan bahwa bayi harus diberikan formula agar tidak rewel, keinginan ibu untuk
menyusui masih rendah, bahkan masih banyak ibu yang tidak mengetahui teknik
memberikan ASI kepada bayi. Pemberian edukasi kembali tentang ASI eksklusif pada ibu
post partum sesegera mungkin sudah didasari dengan evidence based penelitian yang banyak.
Permasalahan ibu postpartum di rumah sakit menunjukkan bahwa produksi ASI yang
sedikit pada hari-hari pertama postpartum menjadi kendala dalam pemberian ASI eksklusif
kepada bayinya. Proses persalinan dengan seksio sesarea menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kegagalan pemberian ASI pada bayi baru lahir karena penundaan laktogenesis
II [ CITATION Vid17 \l 1033 ]. Rasa nyeri dan hambatan mobilisasi yang dialami oleh ibu pasca
bedah sesar menjadi salah satu kendala bagi ibu dalam proses menyusui bayinya. Ibu
akan merasa sulit untuk memulai posisi yang nyaman untuk menyusui. Kelemahan yang
dialami oleh ibu juga menyebabkan penurunan kemampuan ibu untuk menyusui bayinya
sehingga bayi cenderung mendapatkan susu formula. Selain faktor fisik, faktor psikologis
juga memegang peranan penting dalam keberhasilan pemberian ASI pada ibu pasca bedah
sesar. Salah satu aspek psikologis dari ibu yang mempengaruhi keberhasilan menyusui adalah
keyakinan ibu (self-efficacy) dalam menyusui bayinya [ CITATION Vid17 \l 1033 ].
B. Rangkuman Jurnal Utama dan Jurnal Tambahan
Jurnal utama dengan judul “Effectiveness of an integrated breastfeeding education
program to improve self-efficacy and exclusive breastfeeding rate: A single-blind,
randomised controlled study” penelitian yang dilakukan oleh Tseng et al., (2019) mencoba
melakukan intervensi program pendidikan menyusui terpadu (IBEP) dengan Pengembangan
IBEP didasarkan pada teori self-efficacy sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
pemberian ASI Ekslusif hingga 6 bulan. Efikasi diri sebagai keyakinan bahwa seseorang
dapat berhasil melakukan tugas atau perilaku dalam situasi tertentu dan harapan hasil sebagai
keyakinan bahwa perilaku tertentu akan mengarah pada hasil tertentu. Efikasi diri menyusui
dipengaruhi oleh keyakinan ibu akan kemampuannya menyusui bayi (perilaku), serta
keyakinannya akan keberhasilan (harapan), yang telah terbukti menjadi faktor penting dan
dapat dimodifikasi untuk meningkatkan hasil menyusui.
1. Metode Intervensi Penelitian
Program pendidikan menyusui terpadu (IBEP) dengan Pengembangan IBEP
didasarkan pada teori self-efficacy dimana program ini terdiri dari tiga sesi, yang
diberikan sekali setiap minggu pada usia kehamilan 34, 35, dan 36 minggu. Isi program
pendidikan ditinjau oleh panel ahli yang terdiri dari spesialis obstetri, pendidik menyusui,
dan spesialis anak.
a. Sesi pertama membahas manfaat menyusui, perubahan payudara selama menyusui,
posisi bayi, keterampilan pelekatan, dan isyarat bayi terkait pemberian makan. Model
simulasi termasuk kehidupan seperti boneka, model payudara, dan ilustrasi ukuran
perut bayi baru lahir digunakan untuk memfasilitasi keterlibatan dan diskusi peserta.
Setelan simulasi kehamilan juga digunakan untuk melibatkan ayah dan menyoroti
peran mereka dalam mendukung ibu dalam proses kehamilan dan menyusui.
b. Sesi kedua program menyusui melibatkan dua bagian yaitu pelatihan mindfulness dan
ibu menyusui dan ayah/pasangan berbagi harapan menyusui mereka. Selama sesi ini,
ibu dan pasangannya diinstruksikan dalam relaksasi pernapasan selama menyusui,
kesadaran respons tubuh terhadap menyusui, dan terhubung dengan bayi selama
proses berlangsung.
c. Sesi ketiga adalah kelas simulasi menyusui selama 2,5 jam menggunakan bayi yang
tampak hidup dan suara tangisan bayi yang direkam. Setiap pasangan disajikan
dengan empat skenario simulasi menyusui seperti posisi yang tepat dari bayi dalam
posisi duduk atau berbaring, pelekatan yang tepat ke payudara, peran ayah dalam
dukungan menyusui, kontak skin to skin, dan memerah ASI.
2. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian Tseng et al., (2019) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikana skor rata-rata antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol
setelah diberikan program pendidikan menyusui terpadu (IBEP) dengan pengembangan
IBEP didasarkan pada teori self-efficacy dimana pada kelompok intervensi didapatkan
frekuensi indikator pemberian ASI eksklusif postpartum lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok kontrol dimana pada postpartum 1 minggu 60%, 1 bulan 28%, 3 bulan
30%, dan 6 bulan 32%. Sedangkan untuk kelompok kontrol (tidak mendapatkan
intervensi) menunjukkan persentasi yang lebih rendah pada postpartum 1 minggu 48,8%,
1 bulan 14%, 3 bulan 23,3%, dan 6 bulan 13,9%.
Pada jurnal pendukung dengan judul “Efikasi Ibu Terhadap Efektifitas Menyusui
Ibu Postpartum” dimana penelitian yang dilakukan oleh Muchtar et al., (2021)
menunjukkan bahwa dari 46 responden terdapat 33 responden memiliki kepercayaan diri
menyusui didalamnya terdapat 30 responden (65,2%) yang menyusui bayinya secara
fektif (menyusui berjalan dengan baik) dan terdapat 13 responden tidak percaya diri
menyusui didalamnya terdapat 9 responden (19,6%) yang menyusui bayinya secara tidak
efektif (memiliki hambatan dalam proses menyusui). Dari hasil uji statistic Chi square
didapatkan nilai p =0,000 dimana p < 0,05, dapat diinterpretasikan bahwa efikasi diri ibu
berpengaruh terhadap efektifitas ibu dalam menyusui. Tidak adanya kepercayaan diri ibu
atau rendahnya kepercayaan diri ibu dalam hal menyusui dapat menyebabkan persepsi,
perilaku dan motivasi yang negatif.
C. Analisis Kemungkinan Penerapan Temuan Penelitian Di Lahan Praktek, Kendala Dan
Faktor Pendukung
Dari hasil penelitian Tseng et al., (2019) program pendidikan menyusui terpadu
(IBEP) dengan pengembangan IBEP didasarkan pada teori self-efficacy, terdiri dari program:
1. Membahas manfaat menyusui, perubahan payudara selama menyusui, posisi bayi,
keterampilan pelekatan, dan isyarat bayi terkait pemberian makan
2. Pelatihan mindfulness dan ibu menyusui dan ayah/pasangan berbagi harapan
menyusui mereka
3. Kelas simulasi menyusui selama 2,5 jam menggunakan bayi yang tampak hidup dan
suara tangisan bayi yang direkam
Dari beberapa topik diatas yang dapat diterapkan di RS Bahagia dalam upaya
meningkatkan pemberian ASI Ekslusif ibu postpartum, yaitu:
1. Edukasi terkait pentinya menyusui, manfaat menyusui, perubahan payudara selama
menyusui, posisi bayi, keterampilan pelekatan, isyarat bayi terkait pemberian makan
serta perawatan payudara ibu postpartum
2. Simulasi persiapan menyusui ibu selama di rumah terkait posisi bayi, perlekatan dan
isapan bayi yang baik
Adapun kendala dilapangan, yaitu:
1. Kurangnya perhatian ibu saat edukasi dilakukan
2. Masih adanya ibu postpartum yang tidak ditemani oleh pasangan/suaminya sehingga
tidak mendapatkan dukungan menyusui dari orang terdekat
D. Kesimpulan
Dari kegiatan yang dilakukan selama di RS Bahagia dan jurnal reading ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kurangnya edukasi pada ibu postpartum tentang pentingya pemberian ASI
2. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terkait manfaat menyusui, posisi menyusui,
dan perawatan payudara.
DAFTAR PUSTAKA

Desmawati, Agustina, & Kusumastuti, R. D. (2020). Edukasi Ibu Menyusui Dengan Asi
Eksklusif Melalui Komunikasi Interpersonal Di Wilayah Kerja Pamulang. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Kesehatan.
Himalaya, D., & Maryani, D. (2021). Paket Edukasi Kesuksesan Ibu Dalam Menyusui. Journal
Of Midwifery, 9(1).
Rifa’i, A., Astuti, S. L., & Setyorini, Y. (2020). Pengetahuan Ibu Menyusui Pasca Edukasi
Tentang Asi Eksklusif. Jurnal Keperawatan Global.
RISKESDAS. (2018). Riskesdas 2018. Development.
Tseng, J. F., Chen, S. R., Au, H. K., Chipojola, R., Lee, G. T., Lee, P. H., . . . Kuo, S. Y. (2020).
Effectiveness of an integrated breastfeeding education program to improve self-efficacy
and exclusive breastfeeding rate: A single-blind, randomised controlled study.
International Journal of Nursing Studies.
Vidayanti, V., & Wahyuningsih, M. (2017). Efektifitas Konseling Laktasi Terhadap Efikasi Diri
Dan Kemampuan Menyusui Ibu Pasca Bedah Sesar. Jurnal Keperawatan Respati
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai