Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN MINI

PROJECT: TINGKAT
PENGETAHUAN IBU
TERHADAP IMUNISASI
ANAK DI POSYANDU
KALKUN LEBAK GEDE
dr. Meylan Fitriani
01
Pendahuluan
• Latar Belakang
• Perumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
Latar Belakang
Perhatian utama terhadap kesehatan anak merupakan salah satu target SDG yakni
mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan menurunkan angka
kematian neonatal hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian balita 25 per
1.000 kelahiran hidup.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang


secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Imunisasi telah terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan
kematian akibat PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) yang
diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya.

Cakupan imunisasi campak di Indonesia adalah sebesar 84% dan merupakan negara
dalam kategori sedang.
Rumusan Masalah
Sejauh manakah tingkat pengetahuan
ibu terhadap imunisasi pada anak di
Puskesmas Pulomerak, Cilegon tahun
2023

Apakah dengan program Penyuluhan


tentang imunisasi dapat meningkatkan
pengetahuan ibu mengenai imunisasi di
wilayah kerja Puskesmas Pulomerak?
Tujuan Penelitian

01. Tujuan Umum


Untuk mengetahui Tingkat
02. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui apakah
Pengetahuan Ibu Terhadap dengan program penyuluhan
Imunisasi Pada Anak di tentang imunisasi pada anak
Puskesmas Pulomerak, dapat meningkatkan
Cilegon tahun 2023. pengetahuan ibu di
Puskesmas Pulomerak,
Cilegon.
02
Tinjauan
Pustaka
Definisi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk
memberikan kekebalan kepada bayi dan
anak serta ibu hamil terhadappenyakit
tertentu.
Tujuan dan Manfaat Imunisasi

Membentuk daya tahan tubuh sehingga

bayi/anak terhIndar dari penyakit tertentu dan

kalau terkena penyakit tidak menyebabkan

kecacatan atau kematian.


Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
1. Penyakit TBC
2. Penyakit Difteri
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus
Hari
 4. Penyakit Tetanus
5. Penyakit Polimielitis
6. Penyakit Campak
7. Hepatitis Virus B
D. Jenis-Jenis Imunisasi

1. BCG     : memberi kekebalan pada penyakit TBC


2. DPT      : memberi kekbalan pada penyakit difteri,
batuk rejan dan tetanus.
3. Polio     : memberi kekebalan pada penyakit
poliomielitis.
4. Campak : memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. H B       : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
6. TT         : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT        : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan
tetanus.
Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB,
dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
Cara Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke
dalam mulut.
1. BCG      : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah
dalam.
2. POLIO : tetes per-oral
3. DPT       : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.
4. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
5. HB         : suntikan pada lengan.
6. DT / TT : suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun
punggung. 
Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan

Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :


1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit
lama, sedang sakit TBC dan demam tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi
dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit berat.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas
tinggi.
Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah
Imunisasi
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti
yang diuraikan di bawah ini.

1. terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan
menjadi luka parut.
2. menderita panas
3. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan
akan sembuh sendiri.
4. panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan.
Tempat Pelayanan Imunisasi

Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :


1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit
Jadwal
Imunisasi
03
Kerangka
Konsep &
Definisi
Operasional
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui tentang
imunisasi pada anak oleh peserta posyandu kalkun lebak gede.

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan


seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila
kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi
penyakit

Peserta posyandu adalah semua laki-laki dan perempuan yang


datang ke posyandu Puskesmas Pulomerak.
Definisi Operasional
Cara Ukur : Kuisioner

Alat Ukur: Kuesioner diajukan sebanyak sebanyak 20 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban:
•Jawaban yang benar diberi skor 1
•Jawaban yang salah diberi skor 0

Kategori : Pengukuran “tingkat pengetahuan pasien Immunisasi pada anak” diukur dengan teori yang terbagi
menjadi dua kategori yaitu:
Pengetahuan baik apabila jawaban responden benar lebih dari 80% dari nilai tertinggi.
Pengetahuan kurang apabila jawaban responden benar kurang dari 80% dari nilai tertinggi.

Dengan demikian, penilaian terhadap pengetahuan responden berdasarkan system skoring yaitu
Skor 80 hingga 100: baik
Skor dibawah 80: kurang

Skala pengukuran : Ordinal


Metodologi Penelitian
Desain Penelitian
• Crossectional

Waktu penelitian:
• Hari kamis tanggal 13 April tahun 2023

Tempat Penelitian
• Posyandu Kalkun Lebak Gede
Metodologi Penelitian
Populasi Penelitian
• Populasi penelitian ini adalah semua laki-laki dan
perempuan yang hadir di Posyandu Kalkun
Lebak Gede pada tanggal 13 April 2023, Cilegon.
Sampel penelitian:
• Digunakan teknik simple concecutive sampling.
Sampel
Penelitian
04
Profil
Puskesmas
Gambaran Umum
Posisi Kecamatan Pulomerak yang merupakan jalur arus
mudik, merupakan tugas rutin karyawan Puskesmas
Pulomerak untuk tetap bekerja (piket) pada hari Lebaran,
Natal dan Tahun Baru. Luas wilayah Kecamatan Pulomerak
20,07 Km2, dengan batas wilayah sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Kec. Puloampel Kab. Serang
• Sebelah Timur : Kec. Bojonegara Kab Serang
• Sebelah Selatan : Kec. Grogol Kota Cilegon
• Sebelah Barat : Selat Sunda (Propinsi
Lampung)
Gambaran Umum
Kecamatan Pulomerak terdiri dari 4 kelurahan 27 RW 124
RT, yaitu:
• Kelurahan Suralaya : terdiri dari 5 RW dan 21 RT
• Kelurahan Lebakgede : terdiri dari 9 RW dan 43 RT
• Kelurahan Tamansari : terdiri dari 6 RW dan 35 RT
• Kelurahan Mekarsari : terdiri dari 7 RW dan 30 RT
Gambaran Umum
Kecamatan Pulomerak memiliki 8 wilayah gunung, yaitu :
1. Gunung Cisuru Suralaya
2. Gunung Cipala Lebakgede
3. Gunung Batupayung Lebakgede
4. Gunung Ciporong Mekarsari
5. Gunung Tembulun Mekarsari
6. Gunung Sumurpring Mekarsari
7. Gunung Batur I Mekarsari
8. Gunung Batur II Mekarsari
05
Hasil Penelitian
Karakteristik Responden
Variabel n %
• Mayoritas responden berusia diantara 30-39 Usia  
tahun (54%). • 17-19 0 0%
• 20-29 11 33%
• Seluruh responden berjenis kelamin • 30-39 17 54%
perempuan (100%). • 40-49 3 13%
• Mayoritas responden bekerja sebagai ibu Jenis Kelamin  
• Laki - Laki 0 0%
rumah tangga yaitu sebanyak 28 responden • Perempuan 31 100%
(88%). Pekerjaan  
• • Ibu rumah tangga 28 88%
Mayoritas responden memiliki Pendidikan • Honorer 1 4%
terakhir berupa SMA yaitu sebanyak 20 • Karyawan Swasta 1 4%
responden (54%). • Guru 1 4%
Pendidikan Terakhir  
• SD 1 4%
• SMP 6 25%
• SMA 20 54%
• Perguruan tinggi 4 17%
Karakteristik Responden
• Mayoritas responden sudah memiliki
pengetahuan yang baik (18 responden;
67%), namun terdapat 13 responden (33%)
yang memiliki pengetahuan kurang
• Oleh karena itu dilakukan intervensi berupa Pengetahuan
penyuluhan. Kurang 13 33%
Baik 18 67%
Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
  Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest .243 31 .000 .869 31 .001
Posttest .252 31 .000 .851 31 .001
a. Lilliefors Significance Correction

Setelah dilakukan analisis data berupa uji normalitas didapatkan


signifikansi <0.005 yang artinya distribusi tidak normal, selanjutnya
dapat dilakukan uji Wilcoxon.
Uji Wilcoxon
Ranks
  N Mean Rank Sum of Ranks Test Statisticsa
Posttest - Pretest Negative Ranks 0a .00 .00 Posttest -
Positive Ranks 26b 13.50 351.00   Pretest
Ties 5c    Z -4.487b

Total 31     Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Posttest < Pretest a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Posttest > Pretest b. Based on negative ranks.

c. Posttest = Pretest

Berdasarkan uji Wilcoxon yang sudah dilakukan bahwa terdapat 26 responden


yang mengalami kenaikan nilai posttest, dan 5 responden yang memiliki
nilai yang sama dengan pretest. Didapatkan bahwa P<0.001 yang artinya
terdapat pengaruh intervensi berupa penyuluhan yang sudah dilakukan
dengan bukti peningkatan nilai posttest.
06
Kesimpulan
Kesimpulan
• Mayoritas responden berusia diantara 30-39 tahun (54%).
• Seluruh responden berjenis kelamin perempuan (100%).
• Mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 28 responden (88%).
• Mayoritas responden memiliki Pendidikan terakhir berupa SMA yaitu sebanyak 17 responden
(54%).
• Berdasarkan kuisioner yang sudah diberikan bahwa mayoritas responden sudah memiliki
pengetahuan yang baik (18 responden; 67%), namun terdapat 13 responden (33%) yang memiliki
pengetahuan kurang
• Berdasarkan uji Wilcoxon yang sudah dilakukan bahwa terdapat 26 responden yang mengalami
kenaikan nilai posttest, dan 5 responden yang memiliki nilai yang sama dengan pretest.
• Didapatkan bahwa P<0.001 yang artinya terdapat pengaruh intervensi berupa penyuluhan yang
sudah dilakukan dengan bukti peningkatan nilai posttest.
Saran
1. Pengetahuan mayoritas sampel dalam mini project ini masih dalam kategori
sedang. Maka, program-program penyuluhan perlu ditingkatkan lagi kepada
anggota prolanis di Puskesmas Pulomerak.
2. Semua petugas kesehatan di bagian kesehatan ibu dan anak harus bekerja
sama meningkatkan pelayanan dalam memberikan informasi mengenai
imunisasi
3. Dokter definitive maupun dokter internsip harus menjelaskan kepada pasien
segala kemungkinan efek yang dapat timbul sebagai komplikasi imunisasi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai