Anda di halaman 1dari 50

DIAGNOSIS KOMUNITAS

UPAYA MENGURANGI KEJADIAN


KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
PADA IBU HAMIL DENGAN DENGAN
PROMOSI DAN KAMPANYE GIZI
SEIMBANG DI KECAMATAN PASAR
MINGGU
Aldena Cinka Nauratefida Putty 030.17.004
Tersanova Fadilah 030.17.114
Sarifa 030.17.154
BAB 1
PENDAHULUAN

1
LATAR BELAKANG
• Ada empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi
Kronik (KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),
Kekurangan Vitamin A (KVA),dan Anemia Gizi Besi (AGB).
• KEK adalah penyebab dari ketidakseimbangan antara asupan untuk
pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi.
• Salah satu masalah gizi pada ibu hamil yaitu kekurangan energi
kronik. Kekurangan Energi Kronik (KEK) yaitu suatu keadaan ibu
hamil yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama
(kronik) dengan berbagai timbulnya gangguan kesehatan pada ibu
hamil.

3
LATAR BELAKANG
• Berdasarkan data WHO tahun 2018, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
mencapai 126 dari 100.000 kelahiran hidup.
• Berdasarkan data Riskesdas (2018) persentase ibu hamil yang mengalami
KEK adalah 17,3% dari seluruh ibu hamil di Indonesia.
• Untuk di DKI jakarta sendiri persentase ibu hamil dengan KEK itu dibawah
target nasional yaitu 15%, sedangkan di Kecamatan Pasar Minggu
peresentase ibu hamil dengan KEK dari data puskesmas pada tahun 2022
yaitu 2,56% atau sebanyak 108 orang dari jumlah ibu hamil sebanyak 4216
orang.

4
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, perumusan masalah
yang menjadi bahan laporan evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Apa saja faktor yang mempengaruhi kejadian ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Kecamatan Pasar Minggu
b. Bagaimana pengetahuan ibu hamil mengenai nutrisi seimbang selama
kehamilan di Kecamatan Pasar Minggu.

5
TUJUAN
Tujuan Umum
Menurunkan angka kejadian ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK)
di Kecamatan Pasar Minggu.
 
Tujuan Khusus
• Mengetahui cakupan penemuan kasus ibu hamil dengan KEK di Kecamatan
Pasar Minggu
• Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ibu hamil dengan KEK.
• Melakukan program intervensi dan promosi kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan Ibu hamil dengan KEK terkait nutrisi seimbang selama kehamilan.

6
MANFAAT
Manfaat Bagi Komunitas
Bagi komunitas diharapkan dapat menjadi bahan panduan dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi pada ibu hamil.
Manfaat Bagi Puskesmas
Bagi puskesmas, dengan teridentifikasi faktor risiko kejadian ibu hamil yang
KEK, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam penyusunan
perencanaan kesehatan.
Manfaat Bagi Dokter Muda
Bagi penulis diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait
masalah kesehatan gizi masyarakat terutama pada ibu hamil dengan KEK di
Kecamatan Pasar Minggu

7
BAB II
METODE DIAGNOSIS
KOMUNITAS

7
DESAIN DIAGNOSIS KOMUNITAS
• Tempat : Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur
• • Studi pendahuluan : Pendekatan observasi dan wawancara
Waktu : Desember 2022 – Januari 2023
• • Tempat : Puskesmas
Desain studi : Metode observasionalKecamatan Pasar
analitik dengan Minggu
pendekatan cross sectional
• • Waktu
Tujuan : April
: Untuk 2023
menilai faktor risiko dalam penggunaan KB pasca persalinan pada

• Desain studi wanita usia subur.


: Metode observasional deskriptif dengan desain cross sectional
• Tujuan : Untuk mencari faktor yang mempengaruhi kejadian Ibu Hamil dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.

9
1. Populasi : Ibu hamil di Kecamatan Pasar Minggu
2. Metode : Total sampling
3. Sampel : Ibu hamil yang terdiagnosis KEK dengan pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LLA) <23,5 cm berdasarkan data kunjungan
poli KIA di Kecamatan Pasar Minggu pada bulan Oktober 2022-
Maret 2023.

10
PENGUMPULAN DATA

Data Primer:
Survey menggunakan kuesioner
Data Sekunder:
• Data sekunder diperoleh melalui Profil Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu tahun 2022-2023
• Data pelaporan cakupan penemuan kasus KEK Puskesmas Kecamatan
Pasar Minggu tahun 2022-2023.

11
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas:
• Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik responden
yaitu usia, paritas, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan,
pengetahuan ibu hamil mengenai KEK dan riwayat ANC.
Variabel Terikat:
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah cakupan pasien ibu hamil
dengan KEK.

12
DEFINISI OPERASIONAL
Cara
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Skala
Pengukuran
Usia Rentang kehidupan yang dihitung Kuesioner Pengisian  Tidak berisiko (20-35 tahun) Ordinal
dengan tahun dan dihitung sejak kuesioner  Usia berisiko (<20 tahun / >35
1 kelahiran. tahun)

         Nulipara (belum pernah melahirkan  


Paritas Jumlah persalinan yang pernah Kuesioner Kuesioner anak) Ordinal
2
dialami ibu  Primipara (1 kali)
 Multipara (2- 4 kali)
Pendidikan Jenjang pendidikan formal yang Kuesioner Pengisian  Pendidikan rendah : Tidak Ordinal
diselesaikan oleh responden kuesioner menempuh pendidikan-SMA
3 berdasarkan ijazah terakhir yang  Pendidikan tinggi : Universitas
dimiliki.

Pekerjaan Kontrak tenaga kerja yang Kuesioner Pengisian  Tidak bekerja (IRT) Ordinal
4 berlangsung minimal 3 bulan. kuesioner  Bekerja : Wirausaha, pegawai
swasta, PNS
Penghasilan Hasil berupa uang yang diterima oleh Kuesioner Pengisian  Di bawah UMR (< Rp. 4.641.854) Nominal
seseorang dari pekerjaan yang kuesioner  Di atas UMR (≥ Rp. 4.641.854)
5
dilakukannya.

Pengetahuan Pengetahuan ibu hamil terhadap Kuesioner Pengisian  Pengetahuan Kurang (<80%) Ordinal
6 Ibu Hamil KEK. kuesioner  Pengetahuan Baik (≥ 80%)

Cakupan Penemuan pasien KEK melalui Data Data  KEK : LLA <23,5 cm Ordinal
7 penemuan pengukuran LILA sekunder sekunder  Tidak KEK : LLA ≥ 23,5
pasien KEK
13
BAB III
ANALISIS SITUASI
MASALAH

23
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
KECAMATAN PASAR MINGGU

Data Wilayah Kerja


• Dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta
Selatan yang terletak di Jakarta Selatan.
• Kecamatan Pasar Minggu terbagi menjadi 7 kelurahan yang
terdiri dari 65 RW dan 734 RT.

15
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN PASAR
MINGGU
Batas Wilayah: No Kelurahan Luas/KM2 RW RT

• Batas Utara: Jl. Empang Tiga, Jl. H. Samali, Jl. 1 Cilandak Timur 3.52 7 70
Pulo Kecamatan Pasar Minggu
2 Ragunan 5.05 11 108
• Batas Timur: Kali Ciliwung, Kecamatan
3 Kebagusan 2.26 8 88
Kramat Jati
• Batas Selatan: Kecamatan Jagakarsa 4 Pasar Minggu 2.79 10 110
• Batas Barat: Kali Krukut, Kecamatan Cilandak
5 Jati Padang 2.50 10 101

6 Pejaten Barat 2.90 8 101

7 Pejaten Timur 2.88 11 146

Jumlah 21.90 65 724

16
Data Wilayah Kerja Puskesmas Distribusi Penduduk Tingkat
Kelurahan Tahun 2021
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

16.304 15.185 31.489


1 Cilandak Timur
24.586 24.486 49.072
2 Ragunan
28.535 28.308 56.843
3 Kebagusan
15.231 15.404 30.635
4 Pasar Minggu

23.223 23.658 46.881


5 Jati Padang
23.192 23.229 46.421
6 Pejaten Barat
36.356 36.307 72.663
7 Pejaten Timur

Jumlah 167.427 166.577 334.004

17
Data Wilayah Kerja Puskesmas
Distribusi Penduduk Kecamatan Pasar Minggu Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0–5 15.090 14.459 29.549


1
6- 11 17.814 16.559 34.373
2
12- 17 16.957 15.701 32.658
3
18- 30 33.920 33.099 67.019
4

31 – 45 41.373 42.841 84.214


5
46- 59 29.515 29.273 58.788
6
+ 60 12.758 14.645 27.403
7

Jumlah 167.427 166.577 334.004

Angka Beban Tanggungan (dependency Ratio) 59,03%

18
ANALISIS SITUASI
Data Kuantitatif (Data Sekunder)
No Indikator Target Capaia
n
1 Cakupan Ibu Hamil KEK   0,13% 1,5%
2 Cakupan Ibu Hamil Anemia   <39% 1,0%
3 Cakupan Distribusi tablet Fe pada bumil   82% 100,0%
4 Cakupan Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-   80% 100,0%
P
5 Cakupan ibu Nifas mendapat kapsul vitamin A   76% 100,0%
6 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat   86% 100,0%
perawatan
7 PMT- P Balita Gizi Kurus   85% 100,0%
8 Distribusi tablet Fe pada remaja putri (per TW)   54% 73,80%
9 Distribusi tablet Fe pada remaja putri (per TW)   40% 73,8%
10 Cakupan Bayi Lulus ASI eksklusif ( 6 ) bulan   45% 80,6%
11 Bayi baru lahir mendapat IMD   62% 100,0%
12 Bayi dengan BB lahir rendah ( < 2500 gr )   <3,8% 2,7%
13 Balita mempunyai buku KMS / buku pink   75% 100,0%
14 Balita yang ditimbang BB nya (D/S)   75% 67,9%
15 Balita ditimbang BB nya naik (N/D')   84% 75,7%
16 Prevalensi balita BB Kurang & BB Sangat   <14% 0,8%
Kurang
17 Prevalensi balita Stunting (Pendek dan Sangat   <18,4% 0,5%
Pendek)
18 Prevalensi balita wasting (Gizi Kurang dan Gizi   <7,5% 0,4%
19 Buruk)
IDENTIFIKASI MASALAH

Kendala yang ditemukan dari rendahnya pencapaian tersebut adalah:


1) Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya menjaga nutrisi saat kehamilan
2) Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya memeriksakan kehamilannya ke
fasilitas kesehatan
3) Kurangnya penyuluhan dari puskesmas mengenai kekurangan energi kronik kepada ibu hamil
karena kurangnya tenaga kesehatan
4) Kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan promosi dan pemantauan mengenai KEK
pada ibu hamil.
5) Kurangnya media promosi mengenai KEK di Puskesmas Pasar Minggu

20
IDENTIFIKASI MASALAH
No Metode Identifikasi Masalah
1. Analisis Epidemiologi - Tingginya angka kejadian KEK pada ibu hamil di kecamatan Pasar Minggu
- Pasar minggu memiliki jumlah penduduk yang tergolong banyak

2. Analisis Lingkungan - Kurangnya penyuluhan dari puskesmas ke masyarakat mengenai KEK pada ibu hamil
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai KEK pada ibu hamil
- Kurangnya peran dan pengetahuan petugas kesehatan mengenai KEK pada ibu hamil

3. Analisis Perilaku - Kurangnya tingkat kesadaran ibu hamil terhadap pentingnya memeriksakan
kehamilannya ke fasilitas kesehatan
- Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan konseling gizi untuk kehamilannya
- Masih banyak intervensi dari keluarga kepada ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya

4. Analisis Content Kurangnya media promosi mengenai KEK pada ibu hamil di dalam dan luar gedung
puskesmas
5. Pendekatan statistik -

21
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
No Indikator Target Capaian Besar
Masalah

1 Cakupan Ibu Hamil KEK 0,13% 1,5% 98,5%

2 Cakupan Ibu Hamil Anemia <39% 1,0% 99%


3 Bayi dengan BB lahir rendah ( < 2500 gr ) <3,8% 2,7% 97,3%

4 Balita yang ditimbang BB nya (D/S) 75% 67,9% 32,1%

5 Balita ditimbang BB nya naik (N/D') 84% 75,7% 24,3%

6 Prevalensi balita BB Kurang & BB Sangat Kurang <14% 0,8% 99,2%

7 Prevalensi balita Stunting (Pendek dan Sangat Pendek) <18,4% 0,5% 99,5%

8 Prevalensi balita wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) <7,5% 0,4% 99,6%

22
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

23
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

24
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

25
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
No Program Besar Skala I Skala II Skala III Nilai
Masalah 24,3 – 49,4– 74,5 74,5– 99,6
49,4
1 Cakupan Ibu Hamil KEK 98,5%     x 3

2 Cakupan Ibu Hamil Anemia 99%     x 3

3 Bayi dengan BB lahir rendah ( < 97,3%     x 3


2500 gr )
4 Balita yang ditimbang BB nya 32,1% x     1
(D/S)
5 Balita ditimbang BB nya naik 24,3% x     1
(N/D')
6 Prevalensi balita BB Kurang & 99,2%     x 3
BB Sangat Kurang
7 Prevalensi balita Stunting 99,5%     x 3
(Pendek dan Sangat Pendek)
8 Prevalensi balita wasting (Gizi 99,6%     x 3
Kurang dan Gizi Buruk)

26
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

No Program U S G P Total
1 Cakupan Ibu Hamil KEK 5 4 3 3 15

2 Cakupan Ibu Hamil Anemia 4 4 3 3 14


3 Bayi dengan BB lahir rendah ( < 2500 gr ) 3 5 2 2 12
4 Balita yang ditimbang BB nya (D/S) 4 4 2 1 11
5 Balita ditimbang BB nya naik (N/D') 3 2 2 1 8
6 Prevalensi balita BB Kurang & BB Sangat Kurang 4 4 3 3 14
7 Prevalensi balita Stunting (Pendek dan Sangat 3 5 2 2 12
Pendek)
8 Prevalensi balita wasting (Gizi Kurang dan Gizi 4 4 2 1 11
Buruk)

27
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

No Program Nilai
1 Cakupan Ibu Hamil KEK 4
2 Cakupan Ibu Hamil Anemia 2
3 Bayi dengan BB lahir rendah ( < 2500 gr ) 1
4 Balita yang ditimbang BB nya (D/S) 1
5 Balita ditimbang BB nya naik (N/D') 3
6 Prevalensi balita BB Kurang & BB Sangat Kurang 1
7 Prevalensi balita Stunting (Pendek dan Sangat 1
Pendek)
8 Prevalensi balita wasting (Gizi Kurang dan Gizi 3
Buruk)

28
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

29
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

30
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

31
ANALISIS SWOT

32
ALTERNATIF PEMECAH MASALAH

33
PLAN OF ACTION
  Indikator       Target Penanggun Pelaksana  
 Upaya
No Keberhasilan Kegiatan Hasil Dana Sasaran g jawab an Tempat
Melakukan
penyebaran
kuesioner
mengenai Mengetahui
Puskesm
KEK pada gambaran
Peningkatan as
kehamilan pengetahua Ibu
pengetahuan Keluraha
sebagai Penyebaran n, sikap dan Dokter hamil Dokter 17 April
1 sikap dan n
pretest kuesioner perilaku ibu Muda dengan Muda 2023
perilaku ibu Kebagus
terkait hamil KEK
hamil an
evaluasi mengenai
 
pengetahua KEK pada
n pada ibu kehamilan
hamil
dengan KEK
Peningkata
Melakukan n
Puskesm
penyuluhan pengetahua
Peningkatan as
mengenai n , sikap Ibu
pengetahuan Keluraha
KEK pada dan Dokter hamil Dokter 17 April
2 sikap dan Penyuluhan n
kehamilan perilaku ibu Muda dengan Muda 2023
perilaku ibu Kebagus
dan evaluasi hamil KEK
hamil an
dengan mengenai
 
posttest KEK pada
kehamilan
30
Indikator
        Target Penanggung Pelaksana  
 Upaya Keberhasil
No Kegiatan Hasil Dana Sasaran jawab an Tempat
an
Menyediak
an demo Ibu hamil Dokter Puskesm
masak menjadi paham Penurunan Ibu Muda, as
Melakukan
dengan bagaimana jumlah Dokter hamil pemegang 17 April Keluraha
3 demo
menu cara memasak kejadian Muda dengan program 2023 n
masak
variatif makanan yang KEK KEK KIA dan Kebagus
untuk ibu bergizi gizi an
hamil
Pembuatan Pembuatan dan Sosialisasi Dokter Ibu Dokter 17 April Wilayah
dan pembagian menggunaka Muda hamil Muda 2023 kerja
pembagian media edukasi n poster dan dengan puskesmas
media promosi penyebaran Ibu hamil KEK Pasar
edukasi kesehatan yang booklet dapat minggu
berupa disesuaikan kepada ibu memahami Dan
4
poster dan dengan tema hamil dengan informasi Puskesmas
booklet penyuluhan KEK yang Kelurahan
kepada Ibu diberikan Kebagusan
Hamil
dengan
KEK
31
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN

33
DAFTAR KEGIATAN

Tempat : Di wilayah Kecamatan Pasar Minggu


Waktu : Bulan April 2023

Tanggal Kegiatan

15 Maret 2023 Wawancara kepada pembimbing 

20 Maret 2023 Wawancara kepada penanggung jawab program KIA PKC Pasar Minggu

24 Maret 2023 Wawancara kepada penanggung jawab program Gizi PKC Pasar Minggu

10 April 2023 Penyusunan kuesioner 

11 April 2023 Pembuatan media edukasi untuk promosi kesehatan terkait KEK & gizi seimbang pada
kehamilan berupa poster dan booklet 

17 April 2023 Melakukan penilaian pengetahuan dengan pengisian kuesioner (pre test), penyuluhan,
demo masak, evaluasi capaian kegiatan (post test), pembagian booklet kepada ibu hamil
dengan KEK

37
Variabel Jumlah (n = 32) Persentase (%)
Usia    

Tidak berisiko (20-35 tahun) 29 90,62


Kelompok usia berisiko 3 9,37
(<20 tahun / >35 tahun)
Paritas    
Nulipara (belum pernah 7 21,87
melahirkan)
Primipara (1 kali melahirkan)
Multipara (2-4 kali melahirkan)
Pendidikan
18
7
56,25
21,87 HASIL
SD 6 18,75
SMP 10 31,25 Analisis Univariat
SMA 14 43,75
D3 1 3,13
S1 1 3,13
Pekerjaan
Karyawan 7 21,9
ART 7 21,9
IRT 13 40,6
PNS 1 3,13
Wirausaha 4 12,5
Pendapatan keluarga per Bulan 35
<2.500.000 14 43,75
HASIL

Analisis Univariat

Variabel Jumlah (n=32) Persentase (%)


Pengetahuan KEK
Pengetahuan kurang 30 93,75
Pengetahuan baik 2 6,25
Pengetahuan ANC
Pengetahuan kurang 29 90,63
Pengetahuan baik 3 9,37

36
HASIL

Analisis Univariat

Variabel Jumlah (n=32) Persentase (%)


Pengetahuan KEK
Pengetahuan kurang 0 0
Pengetahuan baik 32 100
Pengetahuan ANC
Pengetahuan kurang 0 0
Pengetahuan baik 32 100

36
HASIL
Pretest Post Test

Jawaban Persentase Jawaban Persentase Jawaban Persentase Jawaban Persentase


No Pertanyaan benar benar salah salah benar post Benar salah Salah
Pre test Pre test test (n=32) post test
(n=32) (n=32) (n=32)

1 Apa bahaya yang dapat terjadi jika 32 100% 0 0% 32 100% 0 0%


seorang ibu yang kekurangan gizi selama
kehamilan ?
2 Apa saja sumber gizi utama ibu hamil ? 23 71% 9 29% 32 100% 0 0%

3 Apa saja makanan yang mengandung 26 81% 6 19% 32 100% 0 0%


protein ?
4 Apa fungsi dari protein untuk tubuh ? 4 12% 28 88% 20 62,5% 12 37,5%
 

5 Apa makanan yang mengandung 26 81% 6 19% 31 96,8% 1 3,2%


karbohidrat ?
6 Apa fungsi dari karbohidrat untuk tubuh ? 4 12% 28 88% 17 53% 15 47%

7 Apa yang dimaksud dengan ibu hamil 2 6% 30 94% 31 96,8% 1 3,2%


yang kekurangan energi kronis (KEK) ?

8 Apa dampak apabila ibu hamil mengalami 10 31% 22 69% 30 93,75% 2 6,25%
KEK ?
9 Bagaimana cara mengatasi KEK saat 6 18% 26 82% 30 93,75% 2 6,25%
hamil ?
3% 31 97% 43,75% 18 56.25%
10 Berikut merupakan makanan yang 1 14 36
mengandung zat besi (Fe), kecuali ?
HASIL
Pretest Post Test

Jawaban Persentase Jawaban Persentase Jawaban Persentase Jawaban salah Persentase


No Pertanyaan benar benar salah salah benar post Benar post test (n=32) Salah
Pre test Pre test test (n=32)
(n=32) (n=32)

1 Apakah anda rutin melakukan perawatan 32 100% 0 0% 32 100% 0 0%


kehamilan (Antenatal Care)

2 Berapa kali anda melakukan perawatan 16 50% 16 50% 32 100% 0 0%


kehamilan ?
3 Apa yang dimaksud dengan Perawatan 13 40% 19 60% 32 100% 0 0%
kehamilan/Antenatal care (ANC) ?

4 Apa tujuan dilakukannya ANC ? 3 9% 29 91% 27 84,3% 5 15,7%

5 Dimana ibu hamil dapat melakukan ANC ? 7 21% 25 79% 32 100% 0 0%

6 Apakah pada ANC bisa dilakukan vaksin 2 6% 30 94% 20 62,5% 12 37,5%


Tetanus Toksoid (TT) ?
7 Berapa kali minimal ANC harus dilakukan 2 6% 30 94% 8 25% 24 75%
selama masa kehamilan ?

8 Apa dampak yang dapat terjadi jika tidak 28 87% 4 13% 32 100% 0 0%
melakukan ANC ?
9 Berapa kali ANC dilakukan saat trimester 11 34% 21 66% 8 25% 24 75%
pertama ?
10 Dalam standar pelayanan, manakah yang 30 93% 2 7% 32 100% 0 0%
perlu dilakukan untuk mendapat ANC 36
berkualitas ?
Pembahasan

Penelitian Dharma IP, dkk (2019) :


Didapatkan kondisi kurang energi kronis paling banyak
ditemukan pada ibu hamil pada kelompok usia tidak berisiko
yaitu 82,6% dari total 23 responden.

Penelitian Sari, dkk (2022) :


Ibu hamil usia 20-35 tahun memiliki peluang sebanyak 12,15
kali lebih besar untuk mengalami KEK dibandingkan ibu
dengan usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Hal
tersebut berkaitan dengan tidak menjaga asupan nutrisi yang
dikonsumsi oleh ibu saat hamil dan tidak mengkonsumsi
makanan yang bergizi seimbang maka setiap wanita hamil
akan beresiko mengalami KEK, oleh karena itu sebaiknya
sejak remaja wanita tidak diperkenankan untuk melakukan
diet ketat dan saat hamil alangkah baiknya seorang ibu
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang agar ibu dan
43 janin dapat terhindar dari bahaya akan KEK.
Pembahasan

Penelitian Heryunanto dkk (2022) : • Penelitian Djamilah dkk (2019) :


● Secara teori, usia ideal untuk hamil ialah pada rentang 20 • Ibu muda dengan usia <20 tahun seringkali tidak memahami
hingga 35 tahun. masalah kehamilan, tidak memahami kebutuhan gizi bagi ibu
● Hal tersebut dikarenakan pada umur tersebut bagian tubuh hamil.
dan rahim seorang wanita terbilang memadai untuk untuk • Kondisi ini dapat menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi
menerima kehamilan serta pada rentang umur tersebut kurang gizi yaitu bayi lahir dengan berat badan yang rendah
seorang wanita umumnya sudah siap untuk menjadi (BBLR).
seorang ibu. • Serta secara biologis belum optimal, emosi cenderung masih
● Dan usia berisiko mencakup terlalu muda dan terlalu tua, labil, mental yang belum matang sehingga mudah mengalami
keduanya berkesinambungan dengan munculnya kondisi guncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian
KEK pada ibu hamil terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi selama hamil.
Pembahasan

Penelitian Teguh dkk (2019):


Kehamilan pada usia di atas 35 tahun juga tidak baik untuk
ibu hamil karena ibu yang hamil pada usia tua termasuk ke
dalam kategori kehamilan berisiko dan dapat menyebabkan
banyak masalah kesehatan baik untuk ibu maupun janin yang
dikandungnya sehingga ibu dengan umur >35 tahun juga
berpotensi menderita KEK
45
Pembahasan

Penelitian Azzahra dkk (2017) :


Pada tahun 2017 yang menunjukkan jumlah paritas tidak
berhubungan dengan kejadian KEK. Dalam hal ini peneliti
berasumsi walaupun paritas merupakan salah faktor yang
behubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil, namun
ada faktor lain yang dapat yang dapat menyebabkan KEK
seperti asupan gizinya yang kurang sehingga asupan gizi
yang dibutuhkan saat hamil tidak tercukupi.

46
Pembahasan

Penelitian Efrinitta dkk (2015) : Penelitian Palmer dkk (2013) :


● Melahirkan anak lebih dari 4 akan mengakibatkan risiko
pada ibu dan janinnya terlebih lagi jika jarak kehamilan dan • Ibu hamil yang sedang bekerja, memungkinkan adanya
kelahiran kurang dari 2 tahun, maka ibu hamil tersebut aktivitas fisik yang lebih berat daripada ibu hamil yang tidak
akan mengalami pendarahan sebelum waktunya, anemia,
kurang gizi, bayi BBLR, bayi lahir prematur, dan bekerja.
mengakibatkan keguguran. • Beban pekerjaan baik fisik dan psikologis menyebabkan ibu
● Selain itu, semakin sering seorang wanita mengalami
kehamilan dan persalinan semakin banyak kehilangan zat hamil tidak memperhatikan asupan gizi, fisik serta stress
besi. Semakin sering seorang wanita hamil dan melahirkan sehingga ibu beresiko BBLR dan kelahiran prematur
maka risiko kekurangan gizi semakin besar karena
kehamilan menguras cadangan zat besi dalam tubuh
Pembahasan

Penelitian Ernawati dkk (2018) :


● Perubahan pengetahuan akan membawa perubahan pada sikap, Penelitian Indriany dkk (2018) :
perilaku, pendapatan, dan pola makan. • Tingkat pendapatan keluarga rendah yang tergolong banyak
● Perubahan tersebut akan mempengaruhi pemilihan jenis dan
jumlah makanan yang dikonsumsi. yang mana didapatkan hubungan antara pendapatan keluarga
● Selain itu ibu yang bekerja dapat meningkatkan status sosial
rendah dengan kejadian KEK pada ibu hamil.
ekonomi keluarga. I
● bu bekerja mempunyai penghasilan sendiri sehingga untuk • Pendapatan rumah tangga mempengaruhi status gizi ibu hamil
memenuhi kebutuhan gizinya tidak bergantung pada suaminya.
● Secara umum pekerjaan akan berpengaruh terhadap status yang berarti semakin tinggi tingkat pendapatan maka ada
ekonomi.
kecenderungan dapat meningkatkan status gizi.
● Kebutuhan kesehatan seperti terpenuhinya sarana kesehatan dan
kebutuhan gizi dapat terpenuhi jika keluarga memiliki • Tingkat pendapatan menentukan pola makanan yang dibeli.
kemampuan secara ekonomi.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN

49
KESIMPULAN
a. Penemuan kasus ibu hamil dengan KEK di Kecamatan Pasar Minggu pada tahun 2022 yaitu 2,56%

atau sebanyak 108 orang dari jumlah ibu hamil sebanyak 4216 orang. Sedangkan penemuan kasus

Ibu hamil dengan KEK pada bulan Januari-Maret tahun 2023 yaitu sebanyak 18 kasus.

b. Beberapa faktor risiko yang mempengaruhi kejadian KEK di Kecamatan Pasar Minggu diantaranya

ialah usia 20-35 tahun, pendidikan rendah, pendapatan dibawah UMR, ibu hamil yang memiliki

pekerjaan, serta kurangnya pengetahuan ibu terkait KEK dan ANC.

c. Telah dilakukan intervensi penyuluhan mengenai KEK dan ANC dan terdapat peningkatan skor

pada posttest setelah penyuluhan

50

Anda mungkin juga menyukai