Anda di halaman 1dari 8

Latar belakang  Motivasi merupakan salah satu faktor yang

dapat memengaruhi pola piker atau sikap


 Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies
seseorang.
dan penyakit periodontal menjadi salah satu
faktor penyebab hilangnya gigi.  Motivasi ekstrinsik dapat mendorong pemakai
gigi tiruan lepasan menjadi taat atau patuh.
 Kehilangan gigi yang dibiarkan begitu saja
Kepatuhan pemakai gigi tiruan lepasan adalah
akan menimbulkan berbagai masalah.
bentuk perilaku pemakai gigi tiruan sesuai
 Pemakaian gigi tiruan untuk menggantikan gigi
dengan ketentuan atau anjuran dari dokter gigi.
yang hilang dan mencegah terjadinya gangguan
fungsi penguyahan sampai fungsi bicara. Rumusan Masalah
 World health organization atau WHO tahun  Bagaimana pengaruh motivasi ekstrinsik
2012 tentang kesehatan gigi dan mulut dengan terhadap tingkat kepatuhan pemakai gigi tiruan
persentasi kehilangan gigi di Indonesia pada lepasan di Kelurahan Batu Kota.
umur 35-44 tahun sebesar 0,4% dan meningkat
pada umur 65 tahun keatas sebesar 17,6% yg Tujuan penelitian
akan membuat kebutuhan akan pemakaian gigi  Untuk mengetahui pengaruh motivasi
tiruan semakin meningkat ekstrinsik terhadap tingkat kepatuhan
 Masalah yang umum dikeluhkan saat memakai kepatuhan pemakai gigi tiruan lepasan di
gigi tiruan lepasan adalah rasa nyeri dan Kelurahan Batu Kota.
longgar yang dapat menyebabkan pasien malas
atau tidak termotivasi untuk menggunakan gigi
tiruannya.

1
KERANGKA TEORI Populasi dan sampel:
Motivasi terbagi menjadi 2 jenis yaitu motivasi  Populasi : populasi penelitian adalah seluruh
intrinsik dan ekstrinsik. Dalam motivasi intrinsik masyarkat Kelurahan Batu Kota Kecamatan
faktor-faktor yang memmengaruhi motivasi Malalayang yang menggunakan gigi tiruan
ekstrinsik yaitu kebutuhan, harapan dan minat. lepasan sebanyak 355 orang. Dihitung
Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi menggunakan prevalensi pengguna gigi tiruan
motivasi ekstrinsik yaitu dorongan keluarga, di Sulawesi utara sebesar 7,1%
lingkungan, imbalan, Media dan fasilitas kesehatan.  Sampel:
Motivasi dapat merubah perilaku atau kebiasaan Kriteria inklusi: memakai GTSL, GTP,
seseorang menjadi patuh atau tidak patuh berdomisili di Kelurahan Batu Kota
dibuktikan dengan KTP Setempat, gigi tiruan
yang dibuat dokter gigi, laki-laki dan
METODE PENELITIAN perempuan berusia 18-60 tahun, dan
berkomunikasi dengan baik.
Jenis penelitian : penelitian ini bersifat deskriptif
Kriteria ekslusi : tidak berada ditempat saat
analitik dengan disain penelitian potong lintang atau
penelitian berlangsung dan tidak kooperatif.
cross sectional study. Jangan lupa apa itu cross
Besar sampel: besar sampel penelitian ini
sectional
dihitung menggunakan rumus Slovin yaitu ;
Tempat dan waktu penelitian :penelitian ini
dilakukan di Kelurahan Batu Kota Kecematan Yang berjumlah 81 sampel.
Malalayang pada bulan Mei 2018 Teknik pengambilan sampel : penelitian ini
menggunakan purposive sampling yaitu
2
metode pengambilan sampel berdasarkan Kriteria kuesioner dikatakan reliabel Jika nilai
pertimbangan peneliti. alpha Cronbach (r) ≥ 0,7 maka semua item yang
digunakan dikatakan reliabel
Peneliti didampingi kepala lingkungan setempat
mendatangi rumah2 penduduk yg menjadi populasi
penelitian sesuai dengan kriteria inklusi sampai seluruh Analisis Data
jumlah sampel terpenihi. Analisis data menggunakan uji regresi sederhana
Variabel penelitian dengan bantuan program SPSS.
Variabel bebas : motivasi Ekstrinsik Pertama di analisis secara univariate untuk
memperoleh gambaran dan distribusi setiap variable
Vaariabel terikat : tingkat kepatuhan pemakai
yang di teliti
gigi tiruan lepasan
Kedua dianalisis secara bivariate untuk mengetahui
Instrumen penelitian
interaksi dari 2 variabel.
1. Kuesioner motivasi ekstrinsik yang telah
Kenapa Uji regresi sederhana.???
dilakukan uji validitas dan reliabilitas
2. Kuesioner kepatuhan pemakai gigi tiruan
lepasan yang telah dilakukan uji validitas dan Alur Penelitian
reliabilitas.
Kriteria kuesioner yang dikatakan valid juka  Pertama menghitung berapa jumlah populasi
korelasi r ≥ 0,3 maka item dinyatakan valid masyarakat pemakai gigi tiruan lepasan. Yaitu
sebanyak 355

3
 Setelah itu menentukan besaran sampel dalam 76,5% sedangkan responden berjenis kelamin
penelitian dengan mempertimbangkan kriteria laki-laki berjumlah 19 orang atau 23,5%
inklusi dan eksklusi dalam penelitian.  Tabel 2: menunjukkan bahwa responden
 Metode pengambilan sampel menggunakan terbanyak yaitu dimulai dari responden
purposive sampling berdasarkan berusia 46-55 tahun yang berjumlah 34 orang
pertimbangan peneliti. atau 42% sedangkan responden paling sedikit
 Pengambilan data yaitu berusia 25-35 tahun berjumlah 6,2%.
 Pengolahan data  Tabel 3: menunjukkan bahwa responden
 Penyajian data terbanyak berurutan yaitu dimulai dari
responden pendidikan SMA berjumlah 60
 Analisis data orang atau 74,1% diikuti responden
pendidikan S1/diatasnya berjumlah 10 orang
 Kesimpulan dan saran. atau 12,3% kemudian pendidikan SD
berjumlah 8 orang atau 9,9% dan responden
paling sedikit yaitu pendidikan SMP yang
berjumlah 3 orang atau 3,7%.
 Tabel 4: menunjukkan bahwa responden
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
terbanyak yang memakai gigi tiruan jenis
Hasil Penelitian GTSl sebanyak 70 orang atau 86,4% dan
 Tabel 1: table 1 menunjukkan bahwa responden yang memakai gigi tiruan jenis
responden terbanyak yaitu responden berjenis GTP sebanyak 11 orang atau 13,6%.
kelamin perempuan berjumlah 62 orang atau
4
 Tabel 5: menunjukkan frekuensi responen kepatuhan total skor berjumlah 1944 dan
berdasarkan motivasi ekstrinsik pemakai gigi termasuk kedalam kategori sedang.
tiruan. Dapat dilihat pada tabel kategori  Tabel 9: menunjukkan pada kategori rendah
rendah berjumlah 13 orang atau 16%, kategori tingkat kepatuhan, responden dg motivasi
sedang berjumlah 49 orang atau 60,5% dan ekstrinsik kategori rendah berjumlah 10 orang
kategori tinggi berjumlah 19 orang atau atau 76,7%, kemudian motivasi ekstrinsik
23,5%. kategori sedang berjumlah 10 atau 20,4% dan
 GAMBAR: dapat dilihat pada gambar hasil kategori tinggi motivasi ekstrinsik tidak ada
pengukuran motivasi ekstrinsik, skor motivasi dan seterusnya ikut konsep diatas.
ekstrinsik yaitu 1786 dan berada pada kategori  Tabel 10: menunjukkan hasil uji statistik
sedang. regresi sederhana pengaruh motivasi
 Tabel 7: menunjukkan responden berdasarkan ekstrinsik terhadap tingkat kepatuhan pemakai
tingkat kepatuhan pemakai gigi tiruan lepasan. gigi tiruan lepasan. Data output diketahui nilai
Pada tabel tingkat kepatuhan kategori rendah t hitung = 13,446 dg nilai signifikansi 0,000 <
berjumlah 20 orang atau 24,7%, kategori 0,05.NB: nonton youtube untuk belajar
sedang berjumlah 45 orang atau 55,6% dan penarikan kesimpulan.
kategori tinggi berjumlah 16 orang atau
19,7%.
 GAMBAR: pertama kuesioner dihitung trus di PEMBAHASAN
dapatkan skor total dari kusioner kepatuhan Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
lalu dimasukkan dalam skala kontinum. dapat ekstrinsik. Kenapa hasil penelitian motivasi
dilihat pada gambar hasil pengukuran tingkat

5
ekstrinsik sedang? Kenapa tidak tinggi kenapa  Rentan usia 46-55 tahun masih merupakan
tidak rendah? Apa saja faktornya? kelompok usia produktif yang akan membuat
seseorang merasa kurang percaya diri untuk
Faktor – faktor yang mempengaruhi bersosialisasi dan beraktifitas di
kepatuhan, sama seperti di atas. Cari tau! lingkungannya.
 Responden dengan tingkat pendidikan SMA
 Sebagian besar pemakai gigi tiruan lepasan umumnya sudah memiliki pengetahuan yang
masyarakat di Kelurahan Batu Kota memiliki cukup, semakin tinggi tingkat pendidikan
motivasi ekstrinsik pada kategori sedang atau maka pengetahuan semakin banyak dan daya
sebesar 60,5% dalam penelitian ini faktor yang serap terhadap informasi semakin luas.
memengaruhi yaitu dukungan keluarga,  Adanya keterlibatan Pelayanan kesehatan
lingkungan, adanya informasi dan fasilitas dalam dukungan atau dorongan merupakan
kesehatan. faktor yang dapat memengaruhi motivasi.
 Faktor eksternal individu yang bersifat  Faktor lain kenapa motivasi ekstrinsik berada
psikologi dan sebagai akibat dari informasi di kategori sedang karena sebagian sampel
dan hasil pengamatan suatu objek yang penelitian berjenis kelamin perempuan.
melahirkan persepsi sehingga individu dapat
KEPATUHAN.
terdorong untuk melakukan sesuatu.
 Adanya informasi yang didapatkan mengenai  Tingkat kepatuhan pemakai gigi tiruan lepasan
pentingnya pemakaian gigi tiruan dan dampak di Kelurahan Batu kota yaitu pada kategori
dari pemakaian gigi tiruan yang tidak rutin. sedang yang berjumlah 45 orang atau 55,6%.

6
 Faktor yang memengaruhi kepatuhan dalam
penelitian ini yaitu faktor demografi,
pengetahuan, komunikasi tenaga kesehatan,
dan dorongan keluarga.
 Kualitas instruksi antara seorang dengan
tenaga kesehatan menentukan tingkat
kepatuhan.
 Hubungan yang lebih lama yang dilakukan
dengan petugas kesehatan juga menjadi salah
satu faktor NB:> seperti pergi kedokter gigi.
Intens
 Kepatuhan responden berada di kategori
sedang atau cukup juga berpengaruh dengan
tingkat pendidikan responden yang sebagian
besar besar berada di tingkat SMA.
 Dukungan keluarga merupakan bentuk
perhatian, dorongan yang di dapatkan individu
dari orang lain melalui interpersonal yang
meliputi perhatian, emosional dan penilaian.

7
Kesimpulan
Terdapat pengaruh motivasi ekstrinsik terhadap
tingkat kepatuhan pemakai gigi tiruan lepasan di
Kelurahan Batu Kota.
Dengan diketahui nilai t hitung = 13,446 dengan
nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti terdapat pengaruh.

Anda mungkin juga menyukai