Anda di halaman 1dari 27

GAMBARAN TINGKAT

PENGETAHUAN DAN PERILAKU


PENGGUNAAN JAMBAN BERSIH
DAN SEHAT DI SMAN 1 SUMBAWA
BESAR
Oleh: dr Dwi Arif W W
Pembimbing: dr Lita Feradila Rosa
LATAR BELAKANG MASALAH
Sekolah selain sebagai tempat menuntut ilmu diharapkan dapat
menjadi agen perubahan perilaku yang mendukung kesehatan di
sekolah dan berbagai pengalaman dapat kita terapkan dengan
harapan akan dapat diikuti sampai menjadi kebiasaan yang
selanjutnya menjadi budaya yang baik.
Anak usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan
nilai-nilai PHBS sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan
untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat.
LATAR BELAKANG MASALAH
PHBSdi Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru,
dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu
mempraktikan PHBS, atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sekolah sehat

Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring


munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia
sekolah yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Gambaran Tingkat Untuk melihat gambaran
Pengetahuan dan Perilaku tingkat pengetahuan dan
Penggunaan Jamban Bersih perilaku penggunaan jamban
dan Sehat Di SMAN 1 bersih dan sehat di SMAN 1
Sumbawa Besar Sumbawa.
Manfaat Penelitian
Bagi
PKM: diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana
pengetahuan dan perilaku penggunaan jamban bersih dan sehat di
SMAN 1 Sumbawa
Bagi siswa-siswi SMAN 1 Sumbawa: dapat menambah
pengetahuan siswa-siswi mengenai pentingnya penggunaan
jamban bersih dan sehat sebagai salah satu cara penerapan PHBS
di sekolah untuk menghindari berbagai penyakit. Selain itu
penerapan PHBS yang baik dan benar dapat meningkatkan kualitas
sekolah.
PHBS di Sekolah
Merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya , serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Tujuan Umum: Memperdayakan setiap siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau, dan mampu
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan
PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Sasaran PHBS Sekolah: Peserta didik, warga sekolah
Indikator
Data strata sekolah
Data Pembinaan Kesehatan Berdasarkan Strata Sekolah
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
TK SD SMP SMA MA
Minimal Standar Optimal Paripurna
Menggunakan Jamban yang bersih dan
sehat
Jamban adalah suatu bangunan yang berfungsi mengumpulkan
kotoran manusia yang tersimpan pada tempat tertentu sehingga
tidak menjadi penyebab suatu penyakit atau mengotori permukaan
bumi.

Fungsi Jamban sehat:


Melindungi kesehatan masyarkat dari penyakit
Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan saran yang aman.
Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit.
Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.
Jenis jenis Jamban
.
Jenis jenis Jamban
Syarat Jamban Sehat
Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak
10-15 meter dari sumber air minum.
Tidak berbau dan tinja tidak dapat di jamah oleh serangga maupun
tikus.
Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak
mencemari tanah sekitar.
Mudah di bersihkan dan aman penggunannya.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan warna.
Cukup penerang
Lantai kedap air
Ventilasi cukup baik
Tersedia air dan alat pembersih
Bagian Jamban Sehat
Cara mengunakan jamban Memelihara jamban
Bila kita menggunakan jamban Lantai jamban hendaklah selalu
duduk jangan berjongkok, karena bersih dan kering.
kaki kita akan mengotori jamban
apalagi bila kita memakai alas kaki. Di sekeliling jamban tidak
BAB dan BAK haruslah di jamban
tergenang air
untuk mencegah penularan Tidak ada sampah berserakan
penyakit.
Rumah jamban dalam keadaan
Menyiram bersih setelah BAB BAK baik
Buanglah sampah pada tempatnya,
agar jamban tidak tersumbat. Lantai selalu bersih dan tidak ada
kotoran yang terlihat
Mengingatkan guru dan penjaga
sekolah untuk mengawasi dan Lalat, tikus dan kecoa tidak ada
memastikan bahwa jamban yang Tersedia alat pembersih
tersedia selalu dalam keadaan
bersih. Bila ada yang rusak segera di
perbaiki
Metode Penelitian
Jenis penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif. Survey deskriptif
dilakukan terhadap sekumpulan obyek yang biasanya bertujuan
untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu
populasi tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
cross-sectional yaitu peneliti melakukan observasi atau
pengumpulan data pada suatu saat
Populasi penelitian
Sampel penelitian
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi

Lokasi dan Waktu Penelitian


Cont
Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan dan tindakan siswa-
siswi terkait PHBS sekolah jamban sehat. Variabel tersebut akan
ditampilkan dengan skala skala ordinal yaitu baik, sedang, dan buruk.
Definisi Operasional
Pemahaman responden tentang jamban sehat, apa itu jamban sehat,
bagaimana ciri-ciri dan syarat jamban sehat, apa saja jenis-jenis jamban
sehat, serta bagaimana cara pemeliharaannya.
Perilaku adalah segala sesuatu yang telah dilakukan responden yang
berhubungan dengan perilaku menggunakan jamban sehat.
Penyuluhan tentang Jamban Bersih dan Sehat adalah penambahan
pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar
atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku
manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan terutama tentang Jamban
Bersih dan Sehat
Cont
Instrumen penelitian
Lembar kuesioner
Media penyuluhan

Cara kerja
Penelitimengumpulkan siswa-siswi dibantu oleh petugas Puskesmas
dan guru sekolah
Pengambilan data dengan pengerjaan kuesioner oleh responden (pre
test)
Pengumpulan data.
Pemberian penyuluhan mengenai PHBS sekolah.
Pengambilan data dengan pengerjaan kuesioner oleh responden (post
test)
Cont
Analisis Data
Analisisdata yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat. Selanjutnya untuk mengetahui
tingkat pengetahuan & siswa/siswi SMA Negeri 1 Sumbawa, dilakukan
kalkulasi dalam bentuk presentase dengan pembagian tingkat
pengetahuan dan perilaku sesuai yang ditampilkan di halaman
sebelumnya.
Hasil dan Pembahasan
Distribusi Frekuensi dan Distribusi Frekuensi dan
Persentasi Responden Persentasi Responden
Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Kelas
Jenis Responden Responden
Kelas
Kelamin Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Laki-laki 40 83% X (sepuluh) 27 56%

Perempuan 8 17% XI (Sebelas) 21 44%


Hasil dan Pembahasan
Distribusi Frekuensi dan Distribusi Frekuensi dan
Persentasi Pengetahuan Persentasi Perilaku
Responden pada saat Pre Test Responden

Pengetahu Responden Responden

an Frekuensi Persentase Perilaku


Frekuensi Persentase
Baik 6 orang 12,5%
Baik 33 orang 68,7%
Sedang 8 orang 16,7%
Buruk 15 orang 31,3%
Buruk 34 orang 70,8%
Distribusi Frekuensi dan
Persentasi Perilaku
Distribusi Frekuensi dan Responden
Persentasi Pengetahuan
Baik Buruk
Responden pada saat Pre Test
Pengeta Frekuen Persent Frekuen Persent
Pengetah Responden
huan si ase si ase
uan Frekuensi Persentase Perilaku
Baik 6 orang 12,5 % 0 orang 0%
Baik 21 orang 43,7%
Sedang 6 orang 12,5 % 2 orang 4,25 %
Sedang 15 orang 31,3%
Buruk 21 43,75 % 13 27 %
Buruk 12 orang 25% orang orang
Cont
Keterbatasan penelitian
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan sumber daya sehingga
teknik sampling digunakan belum maksimal, jadi diharapkan untuk
penelitian selanjutnya dapat menggunakan jumlah responden yang
lebih besar dan representative.
Penelitian deskriptif ini hanya melihat gambaran secara kasar dari
para responden nya saja, hal ini membuat kami tidak
mengikutsertakan variable lain yang mungkin berpengaruh dan
meneliti sejauh mana pengaruhnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang buruk mengeai
jamban sehat pada saat dilakukan pre test 70,8%. Namun setelah
diberi penyuluhan dan di tes kembali, sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang baik 43%
Perilaku responden yang berkaitan dengan jamban sehat pada
penelitian ini sebagian besar sudah baik dengan persentase 68,7%.
Saat dibandingkan antara tingkat pengetahuan dan tingkat perilaku,
dapat disimpulkan bahwa responden yang berpengetahuan baik akan
berperilaku baik dalam bidang jamban sehat. Namun pada tingkat
pengetahuan buruk sebagian besar responden juga memiliki perilaku
yang baik. Hal ini bisa berarti bahwa responden hanya melakukan
perilaku tersebut atas dasar kebiasaan atau suruhan tanpa mengerti
maksud dan tujuan dari perilaku tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Perlu dilakukannya edukasi dan pengertian pada para siswa sekolah
mengenai pengetahuan dan perilaku jamban sehat. edukasi ini dapt
berupa penyuluhan, penyebaran brosur, penempelan poster dan
berbagai macam media lainnya yang sesuai agar para siswa dapat
menyerap materinya dengan maksimal.
Perlu dilakukannya tindak lanjut dari berbagai pihak salah satunya dari
tim kesling untuk dapat mengunjungi sekolah untuk mengecek jumlah
dan kualitas jamban.
Perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan desain yang lebih baik
dan jumlah responden yang lebih banyak serta meneliti berbagai
variable yang mungkin dapat mempengaruhi hasil.
Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. 2000. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Penerbit Mutiara
Sumber Widya Press. Jakarta.
Depkes RI. 2004. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2003. Jakarta.
Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Pusat
Promosi Kesehatan, Jakarta.
Depkes. 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007.
www.depkes.riskesdas.
Dinkes NTB. 2014. Ringkasan Eksekutif Data dan Informasi Kesehatan
Provinsi NTB. Mataram.
Fauziah. 2000. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sanitasi Jamban
Keluarga di Desa Iembudee Kec. Gandapura Kab. Aceh Utara. Skripsi
FKM USU. Medan.

Anda mungkin juga menyukai