Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

(RANCANGAN PENELITIAN)

ROMY SYAHRIAL WAHAB


022180017
SIPIL VII (B)

UNIVERSITAS NUSA NIPA


MAUMERE
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
Rancangan penelitian. Rancangan atau Desain penelitian bagaikan sebuah peta
jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya
proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat
melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas.
Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu
menghindari sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara
keseluruhan. Kesalahan-kesalahan tersebut ialah:
a. Kesalahan Dalam Perencanaan
Kesalahan dalam perencanaan dapat terjadi saat peneliti membuat
kesalahan dalam menyusun desain yang akan digunakan untuk
mengumpulkan informasi..
b. Kesalahan Dalam Pengumpulan Data
Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan
kesalahan dalam proses pengumpulan data di lapangan.
c. Kesalahan Dalam Melakukan Analisa
Kesalahan dalam melakukan analisa dapat terjadi pada saat peneliti salah
dalam memilih cara menganalisa data.
d. Kesalahan Dalam Pelaporan
Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti membuat kesalahan dalam
menginterprestasikan hasil-hasil penelitian

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian?
2. Apa saja komponen rancangan penelitian?
3. Apa saja jenis-jenis rancangan penelitian kuantitatif?
4. Apa saja jenis-jenis rancangan penelitian kualilatif?
5. Bagaimana karakteristik dari rancangan penelitian kualitatif?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian
2. Untuk mengetahui komponen rancangan penelitian
3. Untuk mengetahui jenis-jenis rancangan penelitian kuantitatif
4. Untuk mengetahui jenis-jenis rancangan penelitian kualitatif
5. Untuk mengetahui karakteristik dari rancangan penelitian kualitatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rancangan Penelitian


Ketika kita akan melakukan penelitian, terlebih dahulu kita sebagai
peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
penelitian. Mulai dari membuat perencanaan, merencanakan kerja sama dan
memahami macam-macam etika penelitian. Menurut Margono, (2010:100)
Rancangan itu adalah alur kegiatan peneliti dalam memecahkan masalah .
Disusun secara matang dan cermat sehingga nantinya akan sangat membantu
peneliti maupun orang yang membaca hasil penelitiannya dalam memahami
masalah serta cara mengatasinya.
Rancangan penelitian dapat juga dikatakan sebagai skema atau bagan
karena rencana itu membuat atau memuat peta kegiatan yang akan kita
laksanakan dan digunakan sebagai petunjuk. Rancangan juga mengingatkan
kita untuk melakukan ini, jangan melakukan yang itu, hati-hati dalam
melakukan ini, ini tidak penting dan seterusnya. Ini merupakan sebuah
petunjuk dan pedoman seorang peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya
dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Menurut Soegeng dalam Tahir (2011:51) Rancangan penelitian adalah
langkah-langkah penelitian yang terstruktur, Ekonomis dan Sesuai dengan
Tujuan Penelitian sehingga data-data yang didapatkan adalah data yang
akurat. Sedangkan menurut Sukardi (2003:69), perencanaan penelitian yaitu
bayangan untuk seorang peneliti tentang apa yang akan kita lakukan saat
menelitian dan menemukan cara mengatasi masalah yang menjadi objek
penelitiannya.
Kerlinger dan Lee dalam Setyosari (2010:170) mengemukakan bahwa
Kegunaan rancangan penelitian yang pertama adalah pedoman dalam
menemukan hasil/ cara mengatasi suatu permasalahan, yang dulu sebelum
kita melakukan penelitian menjadi tanda tanya yang akan kita temukan
jawabannya dan setelah melakukan penelitian bertolak dari rancangan itu

3
sendiri kini pertanyaan-pertanyaan itu terjawab semua dan merupakan hasil
penelitian . Kedua adalah mengontrol atau mengendalikan variabel yang
saling berhubungan, variabel-variabel apa yang harus kita dahulukan.
“Agar rancangan dapat memperkirakan hal-hal apa yang akan dilakukan dan
dipegang selama penelitian, perumusannya harus memperhatikan criteria
sebagai berikut:
1. Mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan, seperti masalah, tujuan,
sumber data, sarana prasarana dan sebagainya
2. Disusun secara sistematis logis sehingga memberi kemungkinan
kemudahan bagi peneliti dalam melaksanakan dan bagi orang lain dalam
melakukan penilaian.
3. Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil yang akan diperoleh, serta
usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk memperoleh hasil secara
efektif dan efisien.” Margono (2010,100)

B. Komponen Rancangan Penelitian


Menurut Sukardi (2003:69-73) Secara umum rencana penelitian
mempunyai beberapa komponen penting, diantaranya :
1. Halaman judul
Halaman judul terletak paling pertama dalam laporan penelitian. Pada
halaman ini berbeda dengan halaman-halaman selanjutnya sebab,
tulisannya lebih tebal dan dengan huruf yang besar. Selain itu, halaman
judul berisi judul permasalahan yang akan kita teliti, nama peneliti, logo
lembaga (jika penelitian dilakukan dibawah naungan suatu lembaga atau
organisasi saperti universitas) dan yang paling terakhir adalah nama dari
lembaga itu sendiri. Judul penelitian yang ditulis bersifat mewakili
masalah yang membutuhkan pemecahan dan solusi, harus singkat, padat
dan jelas.( Sukardi:2003:70)
2. Pengantar
halaman ini merupakan halaman untuk si peneliti sebab disinilah peneliti
memperkenalkan secara sederhana masalah yang hendak di teliti. Pada

4
halaman ini pula peneliti menyampaikan ucapan-ucapan terimah kasih
kepada rekan-rekan yang turut membantu proses penelitian, kepada
pimpinan dan orang-oarng yang menjadi inspirasi terlaksananya kegiatan
penelitian. Seringkali peneliti menuliskan sebuah kalimat yang menjadi
prinsipnya dalam mencari solusi atas permasalahan.(Sukardi : 71)
3. Pendahuluan
Bagian - bagian di dalam bab pendahuluan adalah : latar belakang yaitu
peneliti memberikan pemahaman kepada pembaca tentang kejadian-
kejadian yang sangat berhubungann dengan permasalahan yang ingin
diteliti serta apa yang menjadi dasar penelitian tersebut dilaksanakan dan
perlu untuk dilakukannya penelitian. Identifiksi permsalahan yaitu
permasalahan yang mungkin saja ada dalam kasus penelitian yang
mempunyai hubungan dengan masalah pokoknya namun dalam
menentukan masalah peneliti hrus mempertimbangkan kelayakannya,
peneliti hanya mengambil masalah yang sangat erat kaitannya dengan
penelitian. Rumusan masalah yaitu untuk memudahkan peneliti
memperoleh informasi-informasi yang ilmiah sehingga dalam menemukan
jawabannya juga akan mudah dan tepat. Tujuan yaitu apa yang diinginkan
peneliti terhadap permasalahan itu sebenarnya sehingga dilakukan
penelitian dan Manfaat penelitian yaitu hasil dari penelitian tersebut
berdampak positif kepada diri sendiri sebagai peneliti teritama masyarakat
. ( Sukardi:2003:70)
4. Kajian pustaka
Menurut Setyosari (2010:84) .kajian pustaka yaitu bahan- bahan bacaan
yang pernah dibaca oleh peneliti dan menpunyai kaitan dengan apa yang
akan diteliti dan membantu peneliti untuk lebih memahami masalah yang
dihadapi. Pada kajian pustaka peneliti mengajukan kerangka berpikir,
hipotesis, arah metode yang dikehendaki.
5. Metodologi
Menurut sukardi (2003:71) Pada metodologi terdapat sekumpulan
peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam

5
melakukan penelitian sehingga subjek yang akan diteliti dapat dipahami
Disini juga peneliti memaparkan metode penelitian yang diterapkan dalam
mengatasi permasalahan yang menjadi bahan penelitiannya.
6. Jadwal penelitian
Komponen ini merupakan penjelasan tenggang waktu yang dugunakan
peneliti. Penentuan jadwal menjadi sebuah target yang waktu yang akan
diselesaikan dalam melaksanakan penelitian. Agar setiap kegiatan dapat
diperhitungkan semakin singkat waktu penelitian maka semakin sedikit
pula biaya yang dikeliarkan.(Sukardi:2003:71)
7. Rencana anggaran/estimasi biaya (jika diperlukan)
Dalam melakukan penelitian pelaku memerlukan biya yang bervariasi,
tergantung tempat dan waktu penelitian. Semakin jauh tempat tempat
mengumpulkan data maka akan memerlukan waktu yang sangat lama dan
semakin banyak pula biaya yang diperlukan.
“kerangka penelitian dalam bentuk singkat yang biasanya memuat hal-hal
sebagai berikut :
a. Nama proyek :
b. Pengusul proyek:
c. Supervisor:
d. Pelaksana:
e. Pimpinan proyek:
f. Research associates:
g. Kontrak:
h. Jangka waktu pelaksana:
i. Anggaran biaya:
j. Scope penyelidikan:
k. Metode yang digunakan:
l. Tahapan-tahapan pelaksanaan:
m. Laporan sementara:” (Narbuko:2012:167-168)

6
C. Jenis-Jenis Rancangan Penelitian Kuantitatif
Menurut Tahir (2011:52) penelitian kuantitatif terdiri dari metode
eksperimen dan metode non eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat
true experiment dan quasi experiment. Sedangkan dalam metode non
eksperimen terdapat metode deskriptif, metode korelasional dan metode
survei.
1. Metode eksperimen
a) True experiment
True experiment atau eksperimen sungguhan dilakukan dengan
memberi perlakuan (treatment) kepada kelompok atau subjek untuk
mengetahui apakah perlakuan tersebut memiliki dampak pada variabel
atau factor hasil tersebut. True experiment ialah untuk menguji
hubungan sebab akibat ( Emzir:2007:98)
b) Quasi experiment
Dalam penelitian quasi experiment bertujuan untuk mambandingkan
suatu kelompok. Peneliti memilik secara kelompok atau subjek secara
acak dan menentukan kelompok treatment atau kelompok yang
mendapat perlakuan dan control. (Setyosari:2010:42)
2. Metode non eksperimen
a) Rancangan penelitian deskriptif
Metode penelitian yang mengambarkan ojek sesuai dengan apa adanya
yang diperoleh dari peneliti langsung.penelitian ini dapat ditampilkan
seperti penggambaran secara factual tentang perkembangan sekolah.
Margono (2010:106)
b) Rancangan penelitian korelasional, menurut Soegeng dalam Tahir
(2011:55) penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang
melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.
c) Rancangan penelitian survey, yaitu model penelitian yang paling
banyak digunakan untuk meneliti kehidupan social dan pendidikan.
Penelitian survey mengumpulkan data seakurat mungkin guna

7
mendapatkan informasi mengenai keadaan dan kejadian yang terjadi
dikalangan masyarakt tersebut.

D. Jenis-Jenis Rancangan Penelitian Kualitatif


Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah; disebut juga
sebagai metode etnografi karena pada awalnya metode ini banyak digunakan
untuk penelitian bidang antropologi budaya. Metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengambilan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2008: 1).
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti, sedangkan
dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen. Oleh karena itu dalam
penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument.
Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum
dilaksanakan. Kegiatan merencanakan ini mencakup komponen-komponen
penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal dalam penelitian kualitatif
komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih bersifat sebagai
kemungkinan. Rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan
kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara
pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-
masing. Moleong (2004: 236) mengartikan rancangan penelitian sebagai usaha
merencanakan dan menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang
diperlukan dalam suatu penelitian kualitatif yang terdiri dari tahap pra
lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data.

8
Ada 5 jenis penelitian yang terdapat dalam penelitian kualitatif (John E.
Creswell, 2009:20), yaitu penelitian etnografi, penelitian grounded theory,
penelitian study kasus, penelitian fenomologi, dan penelitian narasi.
1. Etnografi
Merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang di dalamnya
peneliti menyelidiki suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang
alamiah dalam periode waktu yang cukup lama dalam pengumpulan data
utama, data observasi, dan data wawancara. Proses penelitiannya fleksibel
dan biasanya berkembang sesuai kondisi dalam merespon kenyataan-
kenyataan hidup yang dijumpai di lapangan.
Contoh penelitian yang dilakukan Harry , Klingner , dan Hart (2005 )
menerbitkan sebuah studi etnografi siswa Amerika Afrika dalam
pendidikan khusus di sebuah distrik sekolah beragam budaya perkotaan.
2. Grounded Theory
Grounded theory adalah prosedur penelitian kualitatif untuk
mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterpretasikan pola-pola
bertingkah laku, berkeyakinan, dan berbahasa yang diyakini bersama oleh
sebuah kelompok kultural tertentu yang telah bertumbuh-kembang pada
jangka waku yang lama.
Dalam penelitian ini, grounded theory memiliki prosedur analisis
data yang lebih rumit daripada jenis penelitian kualitatif lainnya. Karena
penelitian ini bersifat sitematis dan mengikuti format standar. Dalam
Emzir (2010: 210) dijelaskan, dalam penelitian grounded theory perlu
diadakannya pengkodean sebelum melakukan proses analisis data.
Dalam gambar grounded theory seperti gambar di bawah, dijelaska
bahwa Open coding merupakan penentuan konsep, axial coding langkah
menyatukan konsep dalam kategori, selective coding membuat garis cerita
dan mulai menulis cerita, proporsi merupakan pernyataan yang
mengandung hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai
atau benar atas sesuatu yang relevan dengan keadaan dilapangan.
Penyusunan konsep, kategori, dan proporsi merupakan suatu keharusan

9
untuk menghasilkan teori, sebagai tujuan akhir grounded theory. Gambar
rancangan grounded theory dapat dilihat di bawah ini.
3. Study Kasus
Merupakan jenis penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki
secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok
individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti
mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan tidak dimaksudkan
untuk memperoleh kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi kasus
hanya berlaku untuk kasus tersebut. Contoh penelitian yang dilakukan oleh
Purcell, Horn, dan Palmer ( 2007 ) menyelidiki inklusi siswa penyandang
cacat dalam lima program prasekolah dan mengumpulkan data melalui
wawancara dan kelompok focus.
4. Fenomenologi
Merupakan jenis penelitian di mana di dalamnya peneliti
mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena
tertentu. Memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia menjadikan
filsafat fenomologi sebagai suatu metode penelitian yang prosedur-
prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah subjek
dengan terlibat secara langsung dan relatif lama di dalamnya untuk
mengembangkan pola-pola dan relasi-relasi makna. Dalam proses ini,
peneliti mengesampingkan terlebih dahulu pengalaman-pengalaman
pribadinya agar dapat memahami pengalaman-pengalaman partisipan yang
diteliti.
Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat,
pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian
fenomologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal esensial
atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut.

10
Rancangan penelitian dalam penelitian fenomenologi ini hampir
sama dengan rancangan penelitian pada etnografi, tetapi yang
membedakan keduanya adalah penekanan masalah yang mendasari
dilakukannya penelitian. Kalau pada etnografi berdasarkan pada suatu
kebudayaan lingkungan, sedangkan pada fenomenologi berdasarkan
fenomena yang terjadi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan.
Sebagai contoh, peneliti sedang meneliti studi mengenai daur hidup
masyarakat tradisional dilihat dari perspektif hidup sehat, misalnya
menggunkan air bersih, menu makanan, kepeduliannya terhadap usaha
pengobatan atas keluarga yang sakit, dll.
5. Narasi
Merupakan jenis penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki
kehidupan individu-individu dan meminta seorang atau sekelompok
individu untuk menceritakan kehidupan mereka. Informasi kemudian
diceritakan kembali oleh peneliti dalam kronologi naratif. Di akhir tahap
penelitian, peneliti harus menggabungkan dengan gaya naratif pandangan-
pandangannya tentang kehidupan partisipan dengan pandangan-
pandangannya tentang kehidupan peneliti sendiri.
Bagi individu yang merencanakan studi narasi, setiap jenis narasi
menyediakan struktur untuk melakukan penelitian dan referensi agar
mampu melakukan proyek, pengulasan jurnal, dan diakui penerbitan buku.
Bagi mereka pembaca penelitian naratif, kurang penting untuk mengetahui
jenis narasi apa yang sedang digunakan dan lebih penting untuk mengenali
karakteristik utama dari jenis narasi.
Sebagai contoh peneliti mencari tahu bagaimana para perempuan
memikirkan setiap kejadian-kejadian selama masa kehamilan. Maka
peneliti mengumpulkan berbagai macam cerita dari peempuan-perempuan
yang sedang hamil.

11
E. Karakteristik Rancangan Penelitian Kualitatif
1. Lingkungan Alamiah (natural setting); para peneliti kualitatif cenderung
mengumpulkan data lapangan di lokasi di mana para partisipan mengalami
isu atau masalah yang akan diteliti.
2. Peneliti sebagai instrument kunci (researcher as key instrument); para
peneliti kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi,
observasi perilaku, atau wawancara dengan partisipan.
3. Beragam sumber data (multiple sources of data); para peneliti kualitatif
biasanya memilih mengumpulkan data dari beragam sumber, seperti
wawancara, observasi, dan dokumentasi, ketimbang hanya bertumpu pada
satu sumber data saja.
4. Analisis data induktif (inductive data analysis); para peneliti kualitatif
membangun pola-pola, kategori-kategori, dan tema-temanya dari bawah ke
atas (induktif), dengan mengolah data ke dalam unit-unit informasi yang
lebih abstrak.
5. Makna dari para partisipan (participants meaning); dalam keseluruhan
proses kualitaitf, peneliti terus fokus pada usaha mempelajari makna ysng
disampaikan partisipan tentang masalah.
6. Rancangan yang berkembang (emergent design); bagi para peneliti
kualitatif, proses penelitian selalu berkembang dinamis.
7. Perspektif teoritis (theoretical lens); para peneliti kualitatif seringkali
menggunakan perspektif tertentu dalam penelitian mereka.
8. Bersifat penafsiran (interpretive); penelitian kualitatif merupakan salah
satu bentuk penelitian interpretif di mana di dalamnya peneliti membuat
suatu interpretasi atas apa yang mereka lihat, dengar dan pahami.
9. Pandangan menyeluruh (holistic account); para peneliti berusaha membuat
gambaran kompleks dari suatu masalah atau isu yang diteliti.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rancangan penelitian adalah Rencana tentang cara mengumpulkan Data
dan Menganalisis Data agar dapat dilakukan secara Ekonomis dan Sesuai
dengan Tujuan Penelitian.
Jenis-jenis rancangan penelitian yaitu :
1. Metode eksperimen
a. True experiment
b. Quasi experiment
2. Metode non eksperimen
a. Metode deskriptif
b. Metode korelasional
c. Metode survey

B. Saran
Berdasarkan makalah yang telah di susun ini penulis dapat
mengemukakan saran bahwa dalam melakukan suatu penelitian seorang
peneliti tidak merekayasa dan memalsukan informasi dalam penelitian karena
rancangan penelitian sangat membantu kita dalam melakukan penelitian
sehingga data-data atau informasi yang di dapat akan benar.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Anggoro,Toha M.2007.Metode Penelitian.Jakarta:Universits Terbuka


2. Emzir.2007.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan
Kualitatif.Jakarta:Rajawali Pers
3. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
4. Narbuko, Cholid, Abu Ahmad.2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara
5. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan.
Malang: Kencana Prenada Media Group
6. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
7. Tahir, Muh. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar: Unismuh

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Undangan: Assalamualaikum Wr. WB
    Undangan: Assalamualaikum Wr. WB
    Dokumen1 halaman
    Undangan: Assalamualaikum Wr. WB
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen10 halaman
    Tugas 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen17 halaman
    Tugas 2
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 4
    Tugas 4
    Dokumen14 halaman
    Tugas 4
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen13 halaman
    Tugas 3
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 9
    Tugas 9
    Dokumen24 halaman
    Tugas 9
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 6
    Tugas 6
    Dokumen2 halaman
    Tugas 6
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3 PDF
    Tugas 3 PDF
    Dokumen1 halaman
    Tugas 3 PDF
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen2 halaman
    Tugas 2
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen2 halaman
    Tugas 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Konstruksi Jalan
    Konstruksi Jalan
    Dokumen16 halaman
    Konstruksi Jalan
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 4
    Tugas 4
    Dokumen11 halaman
    Tugas 4
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen12 halaman
    Tugas 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • 250411280220kebutuhan Air Irigasi Lanjutan 1920
    250411280220kebutuhan Air Irigasi Lanjutan 1920
    Dokumen5 halaman
    250411280220kebutuhan Air Irigasi Lanjutan 1920
    nino
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 3
    Pertemuan 3
    Dokumen9 halaman
    Pertemuan 3
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 2
    Pertemuan 2
    Dokumen7 halaman
    Pertemuan 2
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Sumber Daya Air
    Sumber Daya Air
    Dokumen8 halaman
    Sumber Daya Air
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • 595011200220kebutuhan Air Irigasi 1920 PDF
    595011200220kebutuhan Air Irigasi 1920 PDF
    Dokumen6 halaman
    595011200220kebutuhan Air Irigasi 1920 PDF
    Retno Laja
    Belum ada peringkat
  • Tatap Muka
    Tatap Muka
    Dokumen10 halaman
    Tatap Muka
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas 4
    Tugas 4
    Dokumen11 halaman
    Tugas 4
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Dokumen4 halaman
    Pertemuan 1
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan Pancasila
    Pendidikan Pancasila
    Dokumen10 halaman
    Pendidikan Pancasila
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Pertmuan 2
    Pertmuan 2
    Dokumen18 halaman
    Pertmuan 2
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Ukur Tanah
    Ilmu Ukur Tanah
    Dokumen21 halaman
    Ilmu Ukur Tanah
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok Bela Negara
    Tugas Kelompok Bela Negara
    Dokumen5 halaman
    Tugas Kelompok Bela Negara
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat
  • Kon Silida Si
    Kon Silida Si
    Dokumen32 halaman
    Kon Silida Si
    Hady Zuhri
    Belum ada peringkat
  • Jadwal
    Jadwal
    Dokumen6 halaman
    Jadwal
    Romy Syahrial
    Belum ada peringkat