Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR IPA SD

Sistem Reproduksi dan Gerak pada Tumbuhan

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Pratiwi Pujiastuti, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
Risma Cahyani Nur Viranti (20108241023)
Dwi Rahayu (20108241073)
Anin Syafatia Rahma (20108241080)
Daniel Ahmad Gymnastiar (20108244034)
Lina Anggita Ahsani (20108244074)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem Reproduksi dan
Gerak pada Tumbuhan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dr.
Pratiwi Pujiastuti, M.Pd. pada bidang studi Konsep Dasar IPA SD. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sistem reproduksi pada tumbuhan
dab gerak yang terjadi pada tumbuhan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Pratiwi Pujiastuti, M.Pd., selaku
dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini
Wssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yogyakarta, 18 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR. ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI. ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN. ........................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang. .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan. .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN. ............................................................................................. 3
1.1 Definisi dari Sistem Reproduksi pada Tumbuhan. .................................... 3
1.2 Sistem Reproduksi pada Tumbuhan. ......................................................... 3
1.3 Definisi dari Gerak Tumbuhan. ................................................................. 6
1.4 Gerak Tumbuhan. ...................................................................................... 6
BAB III PENUTUP. ..................................................................................................... 11
1.1 Kesimpulan. ............................................................................................... 11
1.2 Saran. ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke dalam
kerajaan Plantae. Tumbuhan secara Etimologi berasal dari bahasa latin planta yang
artinya (“tunas, pucuk, potong”) merupakan Setiap organisme eukariotik dari
kerajaan biologis plantae, yang bercirikan fotosintesis dan memiliki dinding sel
yang kaku. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, tumbuhan merupakan
makhluk hidup yang tumbuh berinti sel mengandung klorofil atau segala yang
hidup dan berbatang, berdaun, berakar, dan sebagainya (seperti rumput,
bambu).Tercatat sekitar 350.000 lebih spesies tumbuhan, dari jumlah yang telah
disebutkan tersebut terdapat 258.000 jenis, merupakan sebuah tumbuhan berbunga
dan 18.000 lainnya merupakan jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota
tumbuhan memiliki sifat autotrof dan mendapatkan energi langsung dari cahaya
matahari, dengan melalui proses fotosintesis.
Seperti halnya makhluk hidup lainnya, tumbuhan dapat bereproduksi atau
berkembang biak dengan baik secara seksual maupun aseksual dan mengalami
pergantian generasi. Pada reproduksi seksual mengunakan alat/organ seksual
berupa sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, sedangkan pada reproduksi
aseksual, tidak menggunakan alat/organ seksual, sehingga proses
perkembanganbiakan menggunakan organ tubuh, seperti akar dan batang pada
tumbuhan. Sementara itu, sebagai makhluk hidup, tumbuhan juga memiliki ciri
dapat bergerak. Jika hewan dan manusia bergerak secara aktif dan berpindah
tempat, tumbuhan bergerak secara pasif dan terbatas atau hanya bagian tertentu
tumbuhan yang bisa bergerak.
Makalah ini membahas secara rinci mengenai ciri-ciri tumbuhan sebagai
makhluk hidup, yaitu sistem reproduksi pada tumbuhan dan gerak yang terjadi pada
tumb uhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut.
1. Apa definisi dari sistem reproduksi pada tumbuhan?

1
2. Bagaimana sistem reproduksi pada tumbuhan?
3. Apa definisi dari gerak tumbuhan?
4. Bagaimana gerak dalam tumbuhan dapat terjadi?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam makalah ini berdasarkan lata belakang di
atas adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi sistem reproduksi pada tumbuhan.
2. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada tumbuhan.
3. Untuk mengetahui dari gerak tumbuhan.
4. Untuk mengetahui gerak dalam tumbuhan dapat terjadi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi dari Sistem Reproduksi pada Tumbuhan
Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan
individu baru. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang
dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme
untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara umum
dibagi menjadi dua jenis, yakni seksual dan aseksual. Reproduksi seksual
membutuhkan keterlibatan dua individu yang biasanya dilakukan jenis kelamin
yang berbeda. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan
reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana seperti
makhluk bersel satu melakukan reproduksi secara aseksual. Dalam reproduksi
aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu
lain dari spesies yang sama. Pembelahan pada sel bakteri menjadi dua sel anak
adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual
tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki
kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-
hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk
sistem reproduksi. Tidak seperti kebanyakan sistem organ, jenis kelamin dari
spesies yang telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua individu,
yang memungkinkan untuk kemungkinan kebugaran genetik yang lebih besar dari
keturunannya.
1.2 Sistem Reproduksi pada Tumbuhan
Reproduksi pada tumbuhan ada dua macam, yakni reproduksi secara generatif
(kawin) dan reproduksi secara vegetatif (tidak kawin)
1. Reproduksi Generatif
Reproduksi secara generative adalah cara perkembangbiakan tumbuhan
yang bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan dengan cara yang alami.
Reproduksi generatif diawali oleh peleburan sel gamet jantan dan gamet

3
betina. Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme untuk tujuan
reproduksi seksual. Pada tumbuhan tingkat tinggi diawali dengan proses
penyerbukan dan persarian. Alat reproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi ada
dua, yakni berupa strobilus (pada tumbuhan biji terbuka) dan berupa bunga
(pada tumbuhan biji tertutup).
Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), terbentuknya indvidu baru didahului dengan meleburnya
dua gamet. Proses peleburan gamet jantan dan betina itu membentuk zigot
dan disebut pembuahan atau fertilisasi. Pada tumbuhan berbiji, gamet jantan
(sperma) dihasilkan oleh alat perkembangbiakan jantan yang disebut benang
sari. Sementara gamet betina (ovum) dihasilkan oleh alat perkembangbiakan
betina disebut putik. Tumbuhan yang melakukan reproduksi secara generatif
biasanya melakukan perkawinan pada bagian bunga.
Alat reproduksi. Pada tumbuhan terdapat kepala sari yang di dalamnya
ada serbuk sari. Serbuk sari tersebut mengandung sel kelamin jantan. Pada
bagian sel kelamin betina, yaitu putik yang terdiri kepala putik, tangkai putik,
dan bakal buah. Sedangkan kelopak bunga dan mangkota bunga berperan
sebagai alat perhiasan untuk menaril serangga yang membantu penyerbukan.
a. Putik
Putik adalah perkembangbiakan betina yang biasanya terletak
pada lingkaran terdalam dari bunga dan dikelilingi oleh benang sari.
Bagian puti adalah kepala putik (stigma), tangkai putik (stylus),
bakal buah (ovarium), dan bakal biji (ovulum). Di dalam bakal biji
terdapat kantung lembaga yang berisi beberapa sel. Salah satu sel di
antara kandung lembaga adalah sel telur (ovum) yang intinya akan
dibuahi oleh inti sperma.
b. Benang sari
Benang sari merupakan alat perkembangbiakan jantan.
Bagian-bagian pada benang sari, yakni tangkai sari (filaman) dan
kepala sari (anthera) yang terdiri empat kantong sari. Benang sari
terbentu di dalam kantong sari dan jika telah masuk, kepala sari
pecah dan serbuk sari masuk keluar.

4
Pada proses reproduksi generatif bisa terjadi oleh beberapa faktor,
yakni;
a. Penyerbukan angin (anemogami)
b. Penyerbukan hewan (ziodiogami)
c. Penyerbukan serangga (entomogami)
d. Penyerbukan siput (malakogami)
e. Penyerbukan burung (ornitogami)
f. Penyerbukan kelelawar (kiropterogami)
g. Penyerbukan manusia (antropogami)
2. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif merupakan perkembangbiakan yang dilakukan
tumbuhan tanpa adanya peleburan antar dua sel gamet dari jantan dan betina.
Namun organisme baru berasal dari bagian tubuh induknya. Pada reproduksi
vegetatif dibagi menjadu dua, yakni:
a. Vegetatif alami
Pada sistem tersebut bagaimana sistem reproduksi tumbuhan
tidak kawin. Biasanya akan berkembangbiak dengan bagian lain dari
tumbuhan tersebut. Ada beberapa cara reproduksi vegetatif alami:
1) Membelah diri, contohnya spirulina
2) Tunas biasa, contohnya pisang, bambu dan palem
3) Tunas adventif, contohnya pada daun dan cocor bebek
4) Akar rimpang (batang yang tumbuh mendatar ke dalam), contohnya
lengkuas, jahe, sansiviera
5) Umbi batang (batang yang membengkak), contohnya, kentang, ubi
jalar
6) Umbi akar (akar yang membengkak), contohnya dahlia, ketela
pohon
7) Umbi lapis (modifikasi batang dan daun yang berlapis), contohnya
bunga bakung, bawang merah
8) Geragih (batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah),
contohnya, stroberi.
b. Vegetatif buatan

5
Vegetatif buatan merupakan perkembangbiakan yang terjadi
karena adanya campur tangan manusia. Ada beberapa cara vegetatif
buatan, yakni:
1) Stek, contohnya melati, ketela pohon
2) Mencangkok, contohnya jerus, jambu biji, mangga
3) Merunduk, contohnya alamanda
4) Menempel memakai tunas, contohnya jeruks siam dengan jerus
keprok
5) Menyambung, yaitu menyambung batang pokok agar kuat dengan
batang tanaman lain sejenis.
6) Kultur jaringan, memperbanyak tanaman dengan mengupayakan
sel meristem berklorofil menjadi calon individu baru.
1.3 Definisi dari Gerak Tumbuhan
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan
(stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya
gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas. Tumbuhan melakukan
suatu gerakan karena adanya rangsangan, tetapi gerakan yang dilakukan sangat
terbatas seperti manusia atau hewan. Gerak pada tumbuhan hanya dilakukan oleh
bagian tertentu, misalnya akar, bagian ujung tunas, atau daun. (anonim, 2020)
Gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya
kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang
mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa
menunjukan arah tertentu. (Dwi, 2016)
1.4 Gerak Tumbuhan
Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut iritabilitas, dan
mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang
umum adalah berupa gerak. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang
dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian
ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada
prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan
adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan

6
tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan
gerakan yang mungkin menuju ke arah rangsang atau menjauhi, atau melakukan
gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 3 macam yaitu : gerak endonom /
autosom, gerak esionom atau etionom, dan gerak higroskopis.
1. Gerak endonom (gerak autonom)
Gerak endonom adalah gerakan tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan berasal dari dalam tumbuhan. Pada gerak endonom dibagi menjadi
dua, yakni:
a. Endonom nutasi, merupakan gerakan spontan (gerakan aliran sitoplasma
pada tanaman air hydrilla verticillata).
b. Endonom higroskopis, akibat kdar air yang rendah. Contoh, seperti pecah
kacang polong-polongan kering.
Gerak endonom adalah gerak yang tidak dipengaruhi faktor luar. Contoh
gerak endonom adalah:
a. Gerak aliran sitoplasma dalam sel, seperti pada daun Hydrilla verticillata
yang membantu aliran siklus (melingkar).
b. Gerak kromosom saat membelah.
c. Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun dan
bunga.
2. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang
dari luar. Penyebabnya bisa berasal dari faktor rangsang sentuhan, air, cahaya,
suhu, zat kimia, atau gravitasi. Esionom dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
a. Gerak tropisme
Gerak tropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena
rangsang dari luar yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang. Tropisme positif jika mendekati rangsang dan tropisme negatif
jika menjauhi. Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan
ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban,
dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut,

7
gerak tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme,
hidrotropisme, tigmotropisme dan kemotropisme.
1) Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang cahaya. Gerak tersebut merupakan adaptasi tumbuhan untuk
mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari untuk berlangsungnya
proses fotosintesis. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju ke arah
cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme
positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka
disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah
tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.

2) Geotropisme adalah geraka yang disebabkan oleh rangsangan gaya


fravitasi bumi. Geotropisme positif merupakan gerak responnya
menuju ke bumi, contohnya gerak pertumbuhan akar. Geotropisme
negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau ke atas, contohnya
gerak pertumbuhan batang.
3) Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang
berupa air. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak
hidrotropisme positif. Apabila arah pertumbuhan tanaman menjauhi
tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh
hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar di dalam
tanah yang selalu menuju ke tempat yang mengandung air.
4) Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang
berupa singgungan atau sentuhan. Contohnya sulur markisa dan batang
mentimun yang membelit tanaman lain.
5) Kemotropisme adalah gerak tropisme karena adanya rangsang zat
kimia. Contoh: gerak ujung akar menuju tempat yang mengandung
banyak mineral.

8
b. Gerak nasti
Daun putri malu akan menutup apabila disentuh, dan setelah didiamkan
agak lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai
tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak
ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Gerakan tersebut disebut gerak
nasti. Jadi, gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya
rangsang, tetapi arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang. Berdasarkan jenis rangsangnya, gerak nasti dibagi menjadi:
1) Fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang cahaya.
Contoh: Membuka dan menutupnya bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa)
2) Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu.
Contoh: mekarnya bunga tulip bila suhu lingkungan mendadak
mengalami kenaikan dan akan menguncup jika suhunya turun.
3) Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan.
Contoh: gerak mengatupnya daun putri malu (Mimosa pudika) ketika
disentuh.
4) Niktinasti adalah gerak nasti karena pengaruh gelap. Gerak tidur daun
majemuk pada tumbuhan karena rangsangan gelap (suasana gelap) akibat
perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun. Contoh:
menutupnya daun majemuk pada tumbuhan polong-polongan saat malam
hari.
5) Kemonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan zat
kimia. Contoh: membukanya mulut daun pada siang hari karena adanya
karbon dioksida yang digunakan untuk fotosintesis.
6) Hidronasti adalah gerak nasti yang disebabkan rangsang beberapa air.
Contoh: gerak pelipatan dan penggulungan daun pada keadaan sedikit air
untuk mengurangi penguapan.
7) Nasti Komplek adalah gerak nasti yang disebabkan karena rangsangan
lebih dari satu macam. Gerak pada tumbuhan karena beberapa faktor
yaitu cahaya, suhu, zat kimia, dan air. Contoh: membuka dan

9
menutupnya stomata dipengaruhi oleh cahaya matahari, zat kimia, air,
dan suhu.
8) Haptonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena sentuhan. Contoh:
daun tumbuhan insektifora, jika ada serangga yang menyentuh, daun
menutup, sehingga serangga tertutup daun kemudian dicerna dengan
enzim.
c. Gerak Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian
anggota tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang
mendekati cahaya. Namun, pada tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan
gerak berpindah tempat. Misalnya, tumbuhan euglena dan bakteri besi.
Gerakan tersebut termasuk gerak taksis. Gerak taksis adalah gerak berpindah
tempat sebagian atau seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi rangsang dari
luar. Gerak mendekati rangsang disebut gerak taksis positif sedangkan gerak
yang menjauhi arah rangsang disebut gerak taksis negatif. Berdasarkan
rangsang penyebabnya, gerak taksis dibedakan menjadi fototaksis dan
kemotaksis.
1) Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan
oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati
cahaya.
2) Kemotaksis merupakan gerak taksis yang dipengaruhi rangsang zat
kimia. Contoh: gerak spermatozoid pada tumbuhan lumut dan paku
menuju sel telur di dalam arkegonium. Bergeranya spermatozoid ini
karena tertarik gula atau protein yang dihasilkan arkegonium.
3. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan adanya perbedaan
kadar air, sehingga sel-selnya mengalami pengerutan yang tidak sama. Contoh:
1) Gerak membukanya kotak sporangium tumbuhan paku oleh annulus.
2) Pecahnya kulit buah tanaman polong-polongan yang sudah kering
(misalnya: lamtoro, karet, flamboyan, dll).
3) Pecahnya kulit buah pacar air.

10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Perkembangbiakan atau reproduksi pada tanaman dibagi menjadi 2 yaitu
secara vegetatif dan generatif. Melalui reproduksi vegetaif, individu baru yang
terjadi berasal dari satu sel induk, atau individu baru terjadi tanpa melalui proses
perkawinan. Sedangkan reproduksi generatif atau seksual adalah cara reproduksi
yang didahului dengan peleburan dua sel.
Macam-macam gerak pada tumbuhan berdasarkan rangsangannya, gerak
pada tumbuhan dikelompokan menjadi : gerak autonom (endonom) merupakan
gerak yang belum diketahui penyebanya secara pasti, gerak etinom merupakan
gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari luar tubuh tumbuhan
tersebut, dan gerak higroskopis yang merupakan gerak bagian tumbuhan yang
diakibatkan oleh pengaruh perubahan kadar air dari sel sel sehingga pengkerutan
yang tidak sama.
1.2 Saran
Terkait dengan makalah ini, penulis menyarankan perlu adanya penelitian
lebih lanjut mengenai sistem reproduksi dan gerak pada tumbuhan agar dapat lebih
memahami materi. Selain itu, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis. Kami menyadari dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca guna memperbaiki kesalahan kami di masa depan dalam
penyusunan dan penulisan makalah.

11
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (t.thn.). wikipedia. Dipetik 10 16, 2020, dari wikipedia
website: https://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi
Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (n.d.). id.wikipedia.org. Retrieved 10 16, 2020, from
Sistem Reproduksi: https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_reproduksi
Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (n.d.). id.wikipedia.org. Retrieved 10 16, 2020, from
Gerak Tumbuhan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_tumbuhan#:~:text=Gerakan%20pada%20tum
buhan%20merupakan%20suatu,tumbuhan%20merupakan%20bukti%20adanya%2
0iritabilitas.
Anonim. (2020, 08 05). Gerak Pada Makhluk Hidup (Tumbuhan). Retrieved 10 16, 2020,
from kelaspintar.id: https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/gerak-pada-
makhluk-hidup-tumbuhan-6188/
Dwi. (2016, 11 16). Pengertian Umum Gerak Pada Tumbuhan. Retrieved 10 16, 2020,
from umum-pengertian.blogspot.com: https://umum-
pengertian.blogspot.com/2016/11/pengertian-umum-gerak-pada-tumbuhan.html
Kompas.com. (2020, 04 Februari). Gerak pada Tumbuhan. Diakses pada 15 Oktober
2020, dari https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/04/070000469/gerak-
pada-tumbuhan?page=all
Kompas. (2020, 02 04). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com Reproduksi pada
Tumbuhan: Macam, Penjelasan dan Contohnya:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/04/140000969/reproduksi-pada-
tumbuhan--macam-penjelasan-dan-contohnya?page=all
Pratama, Rizhal Akbar Jaya. 2020. Pengertian Tumbuhan, Ciri, Jenid, Manfaat, dan
Contohnya. Diakses pada 18 Oktober 2020, dari
https://dosenpertanian.com/pengertian-
tumbuhan/#:~:text=Tumbuhan%20adalah%20organisme%20multiseluler%20di,m
embuat%20definisi%20makanannya%20sendiri.&text=Singkatnya%20tumbuhan
%20merupakan%20makhluk%20hidup,yang%20termasuk%20dalam%20kingdo
m%20Plantae.

12

Anda mungkin juga menyukai