Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.

2, NOV 2017

Pengaruh Lingkungan dan Kesejahteraan terhadap Etos Kerja Karyawan


PTPN I Pulau Tiga di Aceh Tamiang
Riny Chandra
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail: rini.chandra@unsam.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh
lingkungan dan kesejahteraan terhadap etos kerja karyawan PTPN I Pulau Tiga
di Aceh Tamiang. Adapun Sampel yang digunakan adalah sebanyak 56 orang.
Tehnik Sampling dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh dengan
metode analisis data menggunakan model persamaan regresi linear berganda.
pembuktian hipotesis dengan menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi
(R2) serta di hitung dengan menggunakan program SPSS versi 23,0. Hasil uji t
untuk variabel lingkungan dan variabel kesejahteraan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap etos kerja PTPN I Pulau Tiga di Aceh Tamiang. Sedangkan
dari hasil uji F untuk variabel lingkungan kerja dan variabel kesejahteraan
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos kerja. Dengan
demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kesejahteraan dan Etos Kerja Karyawan.

PENDAHULUAN langsung maupun tidak langsung dimaksudkan


Kebun Pulau Tiga merupakan salah satu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan
unit usaha agrobisnis PT. Perkebunan dan pada akhirnya untuk meningkatkan
Nusantara I yang telah berdiri sejak tahun produktivitas karyawan.
1976 dan memiliki HGU seluas 5.561 ha, Dalam kondisi sekarang ini usaha
terbagi atas 8 afdeling yang hamparan menciptakan kerja yang sehat tidak hanya
arealnya dikawasan Kabupaten Aceh Tamiang terbatas pada tempat kerja saja, akan tetapi
(Kecamatan Kejuruan Muda, Kecamatan sudah diperluas menjadi lingkungan.
Tamiang Hulu dan Kecamatan Bandar Lingkungan kerja dapat diartikan sebagai
Pusaka) dengan ketinggian 10-125 meter di segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja
atas permukaan laut.Tantangan yang harus dan yang dapat mempengaruhi dalam
dihadapi oleh PTPN I Pulau Tiga saat ini menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
adalah kebijaksanaan untuk meningkatkan Lingkungan kerja yang aman dan sehat sangat
kesejahteraan kehidupan karyawan. diperlukan oleh setiap orang karena dengan
Kesejahteraan ini menyangkut kesejahteraan kondisi kerja yang nyaman seseorang dapat
keluarga, kebutuhan olahraga, kesenian, bekerja secara tenang, sehingga hasil kerjanya
rekreasi, keagamaan dan hubungan sosial juga dapat diharapkan memenuhi standar yang
antara karyawan. Pemberian kesejahteraan telah ditetapkan. Lingkungan kerja telah
harus dikembangkan dalam kerangka hubungan berubah menjadi suatu lingkungan yang
industrial yang harmonis antara pengusaha, mempunyai ikatan batin yang kuat antara
buruh dan pemerintah. Hubungan industrial orang-orang di dalam lingkungan itu, karena
adalah hubungan semua pihak yang terkait atau pada hakekatnya lingkungan kerja itu telah
berkepentingan atas proses produksi barang menjadi rumah tangga yang kedua bagi
atau jasa di suatu perusahaan. Oleh karena itu pekerja.
ketiganya harus bekerja sama, saling Dalam hal ini PTPN I Pulau Tiga dan
menguntungkan dan beritikad baik. Pemberian karyawan secara bersama-sama menciptakan
balas jasa kepada karyawan, baik secara kondisi yang kondusif untuk mencapai

Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 760
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

pemahaman yang dimaksud. Berdasarkan parsial terhadap etos kerja


observasi sementara peneliti, karyawan PTPN I karyawanPTPN I Pulau Tiga.
Pulau Tiga merasakan adanya hal-hal yang 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
tidak menarik dan memberinya ketidakpuasan, lingkungan dan kesejahteraan secara
yaitu berupa lingkungan kerja yang masih simultan terhadap etos kerja
kurang nyaman, seperti ruang kerja yang karyawanPTPN I Pulau Tiga.
sempit dan membuat karyawan sulit bergerak,
suhu udara yang panas karena tidak disediakan Lingkungan Kerja
AC (Air Conditioner) tetapi hanya kipas angin Lingkungan kerja dalam suatu
yang tidak di semua ruangan berfungsi dengan perusahaan sangat penting untuk diperhatikan
baik, air dan udara di tempat kerja yang oleh manajemen. Walaupun lingkungan kerja
tercemar, seperti polusi air yang berasal dari tidak melaksanakan proses produksi dalam
limbah pabrik yang mencemari air di suatu perusahaan, namun lingkungan kerja
lingkungan kantor serta polusi udara yang mempunyai pengaruh langsung terhadap para
berasal dari asap pabrik karena kantor berada karyawan yang melaksanakan proses produksi
dekat dengan pabrik, sehingga karyawan tersebut. Lingkungan kerja adalah suasana
sering mengalami sakit kepala, mata perih, dimana karyawan melakukan aktivitas setiap
kelelahan, cepat marah dan depresi serta harinya. Nitisemito (2008) mengatakan bahwa
hubungan yang kurang fleksibel/kaku baik lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang
antar sesama rekan kerja maupun antara atasan ada disekitar para pekerja dan yang dapat
dengan bawahan. mempengaruhi dalam menjalankan tugas-
Selain itu karyawan PTPN I Pulau Tiga tugas yang dibebankan. Sedangkan Umar
juga mengeluh tentang tingkat kesejahteraan (2009) mengatakan bahwa lingkungan adalah
mereka yang masih rendah. Hal itu dapat segala benda, kondisi keadaan dan pengaruh
dilihat dari uang lembur yang masih tidak yang terdapat dalam ruang yang ditempati
sesuai dengan kesepakatan yang akan dibayar karyawan dan mempengaruhi karyawan.
berdasarkan hitungan jam per harinya serta Selanjutnya menurut Isyandi (2009),
pembayarannya sering mengalami lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada di
keterlambatan, kemudian perumahan yang lingkungan para pekerja yang dapat
diberikan oleh PTPN I Pulau Tiga yang tidak mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
layak, fasilitas air minum yang kurang bersih, tugas seperti temperatur, kelembapan,
pemberian dana pensiun yang masih rendah ventilasi, penerangan, kegaduhan, kebersihan
dan sangat jarang mengadakan program tempat kerja dan memadai tidaknya alat-alat
rekreasi sehingga karyawan merasa jenuh. perlengkapan kerja.Simanjuntak (2008),
Hal-hal tersebut tentu saja menyebabkan etos menyatakan bahwasannya lingkungan kerja
kerja karyawan menjadi rendah. sebagai keseluruhan alat perkakas yang
dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
Perumusan Masalah seorang bekerja, metode kerjanya, sebagai
1. Bagaimanakah pengaruh lingkungan dan pengaruh kerjanya baik sebagai perorangan
kesejahteraan secara parsial terhadap etos maupun sebagai kelompok.
kerja karyawanPTPN I Pulau Tiga? Dari beberapa definisi di atas dapat
2. Bagaimanakah pengaruh lingkungan dan disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah
kesejahteraan secara simultan terhadap segala sesuatu yang ada disekitar para
etos kerja karyawanPTPN I Pulau Tiga? pekerja/karyawan yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam melaksanakan pekerjaannya
Tujuan Penelitian sehingga akan diperoleh hasil kerja yang
Tujuan penelitian ini adalah sebagai maksimal, dimana dalam lingkungan kerja
berikut: tersebut terdapat fasilitas kerja yang
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh mendukung karyawan dalam penyelesaian
lingkungan dan kesejahteraan secara tugas yang dibebankan kepada karyawan guna

Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 761
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

meningkatkan kinerja karyawan dalam suatu Faktor-faktor yang Mempengaruhi


perusahaan. Lingkungan Kerja
Menurut Siagian (2009), untuk
Aspek Lingkungan Kerja menciptakan lingkungan kerja yang baik ada
Lingkungan kerja dapat dibagi beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
menjadi beberapa bagian atau bisa disebut 1. Bangunan tempat kerja.
juga aspek pembentuk lingkungan kerja 2. Ruang kerja yang lega.
(Simanjuntak, 2008).Bagian-bagian itu bisa 3. Ventilasi pertukaran udara.
diuraikan sebagai berikut: 4. Tersedianya tempat-tempat ibadah
1. Pelayanan kerja keagamaan.
Pelayanan karyawan merupakan aspek 5. Tersedianya sarana angkutan khusus
terpenting yang harus dilakukan oleh maupun umum untuk karyawan yang
setiap perusahaan terhadap tenaga kerja. nyaman dan mudah.
Pelayanan yang baik dari perusahaan Sedangkan Suwatno dan Priansa
akan membuat karyawan lebih bergairah (2011) mengatakan bahwa secara umum
dalam bekerja, mempunyai rasa tanggung lingkungan kerja terdiri dari:
jawab dalam menyelesaikan 1. Faktor Lingkungan Fisik, adalah
pekerjaannnya serta dapat terus mennjaga lingkungan yang berada disekitar pekerja
nama baik perusahaan melalui itu sendiri. Kondisi di lingkungan kerja
produktivitas kerjanya dan tingkah dapat mempengaruhi kepuasan kerja
lakunya. Pada umumnya pelayanan karyawan yang meliputi:Rencana Ruang
karyawan meliputi beberapa hal, yaitu: Kerja,Rancangan Pekerjaan,Kondisi
(a). Pelayanan makan dan minum. (b). Lingkungan Kerja, Tingkat Visual
Pelayanan kesehatan. (c).Pelayanan Privacy dan Acoustical Privacy.
kamar kecil/kamar mandi ditempat kerja, 2. Faktor Lingkungan Psikis
dan sebagainya. Faktor lingkungan psikis adalah hal-hal
2. Kondisi Kerja yang menyangkut dengan hubungan
Kondisi kerja karyawan sebaiknya sosial dankeorganisasian. Kondisi psikis
diusahakan oleh manajemen perusahaan yang mempengaruhi kepuasan kerja
sebaik mungkin agar timbul rasa aman karyawan adalah:
dalam bekerja untuk karyawannya, a. Pekerjaan yang Berlebihan.
kondisi kerja ini meliputi penerangan b. Sistem Pengawasan yang Buruk.
yang cukup, suhu udara yang tepat, c. Frustasi.
kebisingan yang dapat dikendalikan, d. Perubahan-Perubahan Dalam Segala
pengaruh warna, ruang gerak yang Bentuk.
diperlukan dan keamanan kerja e. Perselisihan Antara Pribadi dan
karyawan. Kelompok.
3. Hubungan karyawan Adapun Indikator Lingkungan Kerja,
Hubungan karyawan akan sangat menurut Gie dalam Nuraini (2013), adalah
menentukan dalam menghasilkan sebagai berikut: (1) Cahaya. (2) Warna. (3)
produktivitas kerja. Hal ini disebabkan Udara. (4) Suara
karena adanya hubungan antara motivasi
serta semangat dan kegairahan kerja Kesejahteraan
dengan hubungan yang kondusif antar Heijdrachman dan Husnan (2009)
sesama karyawan dalam bekerja, ketidak mengatakan bahwa banyak istilah yang
serasian hubungan antara karyawan dapat dipergunakan untuk program-program
menurunkan motivasi dan kegairahan pelayanan karyawan, ada yang menggunakan
yang akibatnya akan dapat menurunkan istilah “Jaminan Sosial” atau program
produktivitas kerja. “Kesejahtreraan Karyawan” dan lain
sebagainya. Demikian juga bentuk program
ini bermacam-macam seperti tunjangan
Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 762
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

pensiun, asuransi jiwa, pemberian pinjaman, melindungi keamanan setiap karyawan.


pelayanan kesehatan dan lain sebagainya. Perusahaan menyadari tidak ada yang abadi
Kesejahteraan merupakan suatu bentuk usaha didunia ini oleh sebab itu sebaiknya
yang digunakan oleh perusahaan dalam perusahaan mempunyai pedoman dalam
rangka meningkatkan semangat kerja menghadapi situasi dan kondisi yang tidak
karyawan. Pelayanan kesejahteraan pasti. Salah satu cara yang dilakukan oleh
merupakan rangkaian pemberian tunjangan perusahaan, yaitu membentuk suatu program
dan fasilitas-fasilitas dalam bentuk tertentu pelayanan kesejahteraan karyawan yang
kepada karyawan di luar gaji, biasanya berupa meliputi:
transportasi, uang lembur, cuti, kantin, 1. Asuransi
asuransi, jamsostek dan sebagainya.Pelayanan Program asuransi bertujuan untuk
kesejahteraan karyawan tersebut dimaksudkan melindungi setiap karyawan dari hal-hal
untuk memberikan keseimbangan dalam tidak diinginkan yang dapat terjadi setiap
memperoleh keamanan dari segi fisik dan saat. Asuransi biasanya dapat berbentuk
psikis bagi karyawan beserta keluarganya asuransi jiwa, kesehatan dan kecelakaan.
serta menciptakan ketenangan, semangat Dalam hal ini perusahaan dapat
kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal melakukan kerjasama dengan perusahaan
karyawan terhadap perusahaan, sehingga asuransi untuk menanggung asuransi
labour turnover relatif rendah. setiap karyawan.
Hasibuan (2010) mengatakan bahwa 2. Pemberian Fasilitas
kesejahteraan karyawan adalah balas jasa Hubungan pelayanan yang bersifat
pelengkap (material dan nonmaterial) yang memberikan fasilitas adalah kegiatan-
diberikan berdasarkan kebijaksanaan, kegiatan yang secara normal perlu
bertujuan mempertahankan kondisi fisik dan diperhatikan oleh setiap karyawan dalam
mental karyawan, agar produktivitas kerja menjalani pekerjaannya. Program
karyawan meningkat. Wursanto (2009) pemberian fasilitas yang dilakukan oleh
mengemukakan bahwa kesejahteraan sosial perusahaan dapat berbentuk:
atau jaminan sosial adalah suatu bentuk a. Penyediaan kantin
pemberian penghasilan, baik dalam bentuk b. Fasilitas perumahan
materi ataupun non materi, yang diberikan c. Kesehatan
oleh perusahaan pada karyawan untuk selama d. Fasilitas pendidikan
masa pengabdiannya ataupun setelah berhenti e. Fasilitas ibadah
karena pensiun atau karena lanjut usia dalam f. Fasilitas pembelian
usaha pemenuhan kebutuhan, baik kebutuhan g. Penasehat keuangan
materi atau non materi, kepada para karyawan h. Pemberian kredit
dengan tujuan untuk memberikan semangat 3. Pensiun
atau dorongan kepada para karyawan. Pemberian pensiun berarti perusahaan
Dari pendapat para ahli di atas, maka memberikan sejumlah uang tertentu
kesejahteraan merupakan usaha dari sebagai balas jasa atas usaha yang telah
pemimpin perusahaan untuk merangsang dan diberikan karyawan terhadap perusahaan
meningkatkan semangat kerja karyawannya, selama bekerja. Besarnya uang pensiun
sehingga produktivitas karyawan juga yang diterima oleh karyawan biasanya
meningkat dan tujuan dari suatu perusahaan dibedakan atas tingkat jabatan seorang
dapat tercapai. karyawan dan lamanya bekerja. Pensiun
dapat terjadi karena usia yang telah
Program-progam Kesejahteraan melewati masa produktif, diberhentikan
Karyawan atau karena meninggal dunia.
Hasibuan (2010) mengatakan bahwa 4. Program Rekreasi
program kesejahteraan karyawan dirancang Setiap orang memerlukan rekreasi atau
dan diselenggarakan untuk memelihara hiburan di dalam menjalani
karyawan, meningkatkan loyalitas kerja serta kehidupannya, karena suatu saat akan
Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 763
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

mancapai titik jenuh dimana ia merasa program pelayanan ini hendaknya bisa
bosan atau jenuh dalam mengerjakam dihitung dan provisinya ditentukan secara
segala sesuatu yang bersifat rutinitas. jelas untuk dasar pembelajaran.
Maka pada saat itulah mereka
memerlukan hiburan/rekreasi untuk Indikator Tingkat Kesejahteraan
penyegaran atau refreshing. Adapun Manullang (2009) mengatakan bahwa
program-program rekreasi ini dapat di indikator tingkat kesejahteraan adalah sebagai
kelompokkan menjadi beberapa bagian: berikut: (1). Pendapatan selama satu bulan.
a. Kegiatan olahraga (2). Kepuasan terhadap pendapatan. (3).
Kegiatan ini dimaksudkan untuk Konsumsi/pengeluaran per bulan. (4).
sekedar memelihara kesehatan Persepsi terhadap kecukupan gaji untuk
(bersifat internal) yang melibatkan memenuhi kebutuhan hidup. (5). Kesehatan
keikutsertaan sejumlah besar dan keselamatan kerja. (6). Pemanfaatan dan
karyawan atau bisa juga untuk tanggapan terhadap kesejahteraan lainnya
mengejar prestasi (bersifat varsity) (mess dan alat transportasi berupa bus antar
dimana suatu tim dipilih untuk jemput). (7). Kehidupan beragama. (8).
mewakili perusahaan. Dengan Kemudahan melakukan olahraga. (9). Status
memelihara kesehatan para sosial. (10).Rasa betah selama bekerja di
karyawan, berarti perusahaan juga perusahaan. (11). Rasa aman dari gangguan
akan mendapatkan semangat kerja kejahatan di tempat kerja maupun disekitar
yang maksimal dari para tempat kerja.
karyawannya. Di lain pihak bila
perusahaan mempunyai klub Etos Kerja
olahraga yang berprestasi, maka Menurut Sinamo (2011), etos kerja
dapat digunakan sebagai publikasi dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja
bagi perusahaan. yang diyakini oleh seseorang atau
b. Kegiatan sosial sekelompok orang sebagai baik dan benar
Manusia sebagai makhluk sosial, yang mewujud nyata secara khas dalam
selalu berhubungan dengan orang perilaku kerja mereka. Sedangkan menurut
lain dan memiliki ketergantungan Hasibuan (2010), etos kerja adalah sebagai
antara yang satu dengan yang semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai
lainnya. Sebagai makhluk sosial, atau norma-norma tertentu. Husnan (2010)
manusia biasanya berkelompok dan menyatakan bahwa etos kerja adalah suatu
senang melakukan sesuatu bersama- semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat
sama atau dalam satu kelompok. Hal untuk mampu bekerja lebih baik guna
ini dapat menimbulkan suasana akrab memperoleh nilai hidup mereka. Etos kerja
di antara karyawan, sehingga dapat menentukan penilaian manusia yang
menunjang semangat dan moral kerja diwujudkan dalam suatu pekerjaan.
karyawan. Husnan (2010) mengatakan bahwa
suatu individu atau kelompok masyarakat
Prinsip-prinsip Program Pelayanan dapat dikatakan memiliki etos kerja yang
Kesejahteraan Karyawan tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda
Menurut Husnan (2010), prinsip- sebagai berikut:
prinsip dari program pelayanan kesejahteraan 1. Mempunyai penilaian yang sangat positif
karyawan adalah sebagai berikut: (1). terhadap hasil kerja manusia.
Pelayanan hendaknya diarahkan untuk 2. Menempatkan pandangan tentang kerja,
memuaskan kebutuhan yang sebenarnya. (2). sebagai suatu hal yang amat luhur bagi
Pelayanan hendaknya dibatasi pada kegiatan eksistensi manusia.
yang lebih efektif dan dijalankan secara 3. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas
kompak. (3). Pelayanan haruslah mengunakan yang bermakna bagi kehidupan manusia.
dasar yang seluas mungkin. (4). Biaya
Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 764
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

4. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang 3. Kondisi Lingkungan Geografis,


membutuhkan ketekunan dan sekaligus lingkungan alam yang mendukung,
sarana yang penting dalam mewujudkan mempengaruhi manusia yang ada di
cita-cita. dalamnya melakukan usaha untuk dapat
5. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah. mengelola dan mengambil manfaat dan
bahkan dapat mengundang pendatang
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos untuk turut mencari penghidupan di
Kerja lingkungan tersebut. Kondisi lingkungan
Menurut Sinamo (2011), terdapat inilah yang akan mempengaruhi
beberapa faktor internal yang mempengaruhi bagaimana persepsi seseorang terhadap
etos kerja, yaitu: kualitas kehidupan bekerjanya.
1. Usia, pekerja yang berusia di bawah 30 4. Struktur Ekonomi, tinggi rendahnya etos
tahun memiliki etos kerja lebih tinggi kerja yang dimiliki masyarakat,
daripada pekerja yang berusia di atas 30 dipengaruhi oleh ada atau tidaknya
tahun. stuktur ekonomi yang mampu
2. Jenis kelamin, wanita memiliki etos kerja memberikan insentif bagi anggota
yang lebih tinggi dari pada pria. masyarakat untuk bekerja keras dan
3. Latar belakang pendidikan, etos kerja menikmati hasil kerja keras mereka
tertinggi dimiliki oleh pekerja dengan dengan penuh.
latar belakang pendidikan S1 dan Indikator Etos Kerja menurut Husnan
terendah dimiliki oleh pekerja dengan (2010) adalah sebagai berikut: (1).
latar belakang pendidikan SMU. Kepedulian terhadap situasi dan kondisi di
4. Lama bekerja, pekerja yang sudah sekitarnya. (2). Pekerjaannya merupakan
bekerja selama 1-2 tahun memiliki etos suatu kesenangan baginya. (3). Merasa puas
kerja yang lebih tinggi daripada yang dengan hasil kerjanya.(4). Taat dengan
bekerja dibawah 1 tahun. Semakin lama peraturan yang telah ditetapkan.(5). Bersedia
individu bekerja, semakin tinggilah menginstropeksi kesalahan dalam setiap
kemungkinan individu untuk memperoleh pekerjaannya.
kesempatan untuk mengembangkan dan
menggunakan kapasitasnya dan METODE PENELITIAN
memperoleh peluang untuk pertumbuhan Populasi dan Sampel
dan mendapatkan jaminan. Kedua hal Populasi dalam penelitian ini adalah
tersebut akan membentuk persepsi semua karyawan di PTPN I Pulau Tiga yang
seseorang terhadap kualitas kehidupan berjumlah 56 orang. Teknik pengambilan
bekerjanya. sampel pada penelitian ini adalah teknik
Selain faktor-faktor internal di atas, sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
terdapat pula faktor eksternal yang sampel bila semua anggota populasi
mempengaruhi etos kerja karyawan, digunakan sebagai sampel. Oleh karena itu
yaitu: jumlah sampel penelitian ini adalah 56 orang.
1. Budaya, masyarakat yang memiliki
sistem budaya maju akan memiliki etos Metode Pengumpulan Data
kerja yang lebih tinggi daripada Adapun penelitian lapangan ini dilakukan
masyarakat yang memiliki sistem budaya dengan cara:
yang tidak maju. 1. Observasi dalam penelitian ini salah satu
2. Sosial Politik, etos kerja yang dimiliki teknik pengumpulan data dilakukan
suatu masyarakat sangat tergantung dengan pengamatan, yaitu peneliti secara
kepada ada tidaknya sturktur politik yang langsung mengamati jalannya kegiatan
mendorong masyarakat untuk bekerja operasional PTPN I Pulau Tiga.
keras dan dapat menikmati hasil kerja 2. Wawancara adalah cara pengumpulan
keras mereka dengan penuh. data dengan mengadakan tanya jawab

Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 765
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

langsung kepada objek yang diteliti atau windows. Adapun hasil analisis data dari
kepada perantara yang mengetahui penelitian ini:
persoalan dari objek yang sedang diteliti EK = 1,579 + 0,305 LKG + 0,321 KSJ
(Sugiyono, 2008).
3. Kuesioner dengan cara memberikan Persamaan regresi tersebut dapat
daftar pertanyaan untuk dijawab secara diinterpretasikan sebagai berikut:
tertulis olehresponden (Sugiyono, 2008). 1. Nilai konstanta yang terdapat pada
Pengukuran persepsi responden ini persamaan regresi tersebut adalah 1,579.
menggunakan skala likert. Angka tersebut menunjukkan tingkat etos
Penelitian Kepustakaan merupakan kerja pada karyawan PTPN I Pulau Tiga
teknik pengumpulan data dengan mengadakan bila tingkat lingkungan dan kesejahteraan
studi penelaahan terhadap buku-buku, bernilai nol.
literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan- 2. Nilai koefisien regresi variabel
laporan yang ada hubungannya dengan lingkungan (LKG) adalah 0,305 dan
masalah yang diteliti. memiliki pengaruh positif yang artinya,
apabila lingkungan mengalami
Metode Analisis Data peningkatan sebesar satu satuan maka
Adapun penelitian ini bertujuan untuk etos kerja akan meningkat sebesar 0,309
mengetahui seberapa besar pengaruh satuan dengan asumsi variabel
Lingkungan dan Kesejahteraan terhadap kesejahteraan tetap.
variabel dependen dalam hal ini Etos Kerja, 3. Nilai koefisien regresi variabel
maka digunakan uji statistik linear berganda. kesejahteraan (KSJ) adalah 0,321 dan
Dengan model persamaan regresi linear memiliki pengaruh positif yang artinya,
berganda, sebagai berikut: apabila kesejahteraan mengalami
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ... + bn Xn + e peningkatan sebesar satu satuan maka
etos kerja akan meningkat sebesar 0,321
Dimana: satuan dengan asumsi variabel
Y = Dependent Variable lingkungan tetap.
a = Intercept/Konstanta
X1, X2, Xn = Independent Variable Pembuktian Hipotesis
b1, b2, bn = Koefisien regresi variabel Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji
bebas t)
e = Error term Menurut Supangat (2008), untuk
mencari nilai ttabel, yaitu: ttabel df: α, (n-k) =
Persamaan tersebut akan diformulasikan 0,05, Dimana: n = Jumlah responden , k =
menjadi: Jumlah variabel yang di uji. Maka df: α, (56-
EK = a + b1 LK + b2 KS 3) adalah 2,005. Untuk mengetahui lebih jelas
pengaruh parsial masing-masing variabel
Dimana: dapat dilihat pada Tabel 1.
EK = Etos Kerja Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat
LK = Lingkungan dijelaskan interpretasi dari masing-masing
KS = Kesejahteraan koefisien, yaitu sebagai berikut:
a = Konstanta 1. Variabel lingkungan memiliki nilai t hitung
b = Koefisien variabel bebas sebesar 2,144, sedangkan ttabel pada
probabilitas 5% adalah sebesar 2,005.
HASIL ANALISIS Oleh karena itu pada perhitungan t hitung>
Pengaruh Lingkungan dan Kesejahteraan ttabel (2,144 > 2,005) dengan t signifikan
terhadap Etos Kerja 0,037 < t signifikan ketetapan 0,05, maka
Analisis data dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa secara statistik
menggunakan regresi linear berganda yang variabel lingkungan berpengaruh
diolah menggunakan SPSS Versi 23.0 for
Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 766
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

Tabel 1. Hasil Analisis Statistik


Variabel B t Sig. t
Konstanta 1,579
Lingkungan 0,305 2,144 0,037
Kesejahteraan 0,321 2,257 0,028
R. Square = 0,314
F = 12,140
Sig. F = 0,000
Sumber: Data Primer diolah, 2017

signifikan terhadap etos kerja. Dengan sebagai berikut:


demikian hipotesis dalam penelitian ini 1. Lingkungan secara parsial berpengaruh
diterima. positif dan signifikan terhadap etos
2. Variabel kesejahteraan memiliki nilai kerja pada karyawan PTPN I Pulau
thitung sebesar 2,257, sedangkan ttabel pada Tiga.
probabilitas 5% adalah sebesar 2,005. 2. Kesejahteraan secara parsial
Oleh karena itu pada perhitungan t hitung> berpengaruh positif dan signifikan
ttabel (2,257 > 2,005) dengan t terhadap etos kerja pada karyawan
signifikan0,028 < t signifikan ketetapan PTPN I Pulau Tiga.
0,05, maka dapat dinyatakan bahwa 3. Lingkungan dan kesejahteraan secara
secara statistik variabel kesejahteraan simultan berpengaruh positif dan
berpengaruh signifikan terhadap etos signifikan terhadap etos kerja pada
kerja. Dengan demikian hipotesis dalam karyawan PTPN I Pulau Tiga.
penelitian ini diterima. 4. Nilai koefisien determinasi sebesar
0,314 menjelaskan bahwa variabel
Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F) lingkungan dan kesejahteraan
Oleh karena itu pada perhitungan mempengaruhi etos kerja pada
Fhitung> Ftabel (12,140 > 3,170) dengan F karyawan PTPN I Pulau Tiga sebesar
signifikan 0,000 < F signifikan ketetapan 31,4%, sedangkan sisanya sebesar
0,05, maka dapat dinyatakan bahwa secara 68,6% dipengaruhi oleh variabel lain di
statistik variabel lingkungan dan luar model penelitian ini.
kesejahteraan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap etos kerja. Dengan Saran
demikian hipotesis dalam penelitian ini Saran yang dapat disampaikan dalam
diterima. penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pihak PTPN I Pulau Tiga sebaiknya
Uji Koefisien Determinasi (R2) ruang kantor diberikan penambahan
Nilai koefisien determinasi (R2) fasilitas, seperti AC (Air Conditioner)
adalah sebesar 0,314 atau 31,4%. Hal ini dan kipas angin serta melakukan
menunjukkan bahwa kedua variabel bebas renovasi ruangan dan fasilitas-fasilitas
yang terdiri dari lingkungan dan kesejahteraan yang masih bisa digunakan, sehingga
secara bersama-sama mampu menerangkan dapat selalu berfungsi dengan baik agar
perubahan yang terjadi pada etos kerja sebesar para karyawan merasa nyaman saat
31,4% dan sisanya sebesar 68,6% dipengaruhi bekerja. Kemudian pihak perusahaan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam sebaiknya mengadakan kegiatan-
penelitian ini. kegiatan khusus untuk karyawan
bersama atasan agar dapat menjalin
KESIMPULAN hubungan yang baik dalam bekerja dan
Berdasarkan hasil penelitian dan menaikkan produktivitas kerja sehingga
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan etos kerja karyawan juga ikut

Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 767
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

meningkat. Selain itu apabila Aksara.


lingkungan sudah tidak kondusif lagi, Heidjrachman, Ranupandojo, dan Suad
maka sebaiknya pihak perusahaan Husnan. 2009. Manajemen Personalia.
mencari lingkungan atau tempat yang Yogyakarta: BPFE UGM.
lebih strategis lagi untuk dijadikan Hitt, A. Michael. 2009. Manajemen
sebagai kantor PTPN I Pulau Tiga yang Strategis. Jakarta: Erlangga.
sedikit lebih jauh dari pabrik, sehingga Husnan, Suad. 2010. Manajemen
karyawan tidak terkena polusi udara Personalia. Yogyakarta: BPFE UGM.
maupun polusi air yang berasal dari Isyandi, B. 2009. Manajemen Sumber Daya
pabrik. Manusia Dalam Perspektif Global.
2. Sebaiknya pihak PTPN I Pulau Tiga Pekanbaru: Unri Press.
juga lebih memperhatikan kesejahteraan Manullang, M. 2009. Manajemen
karyawannya, yaitu dengan memberikan Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
uang lembur yang sesuai dengan Mardiana. 2010. Manajemen Produksi.
kesepakatan dan tepat waktu, Jakarta: Badan IPWI.
memberikan perumahan kepada Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya
karyawan dengan layak dan strategis, Manusia. Bandung: Mandar Maju.
penyediaan fasilitas air minum yang Mulyanto. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja,
bersih harus diberikan dengan maksimal Motivasi dan Kesejahteraan terhadap
untuk kesehatan karyawan, kemudian Etos Kerja Karyawan pada Badan
pemberian dana pensiun sebaiknya Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
ditingkatkan sesuai dengan kesepakatan Jurnal Excellent. Vol. 1. No. 2. Hal: 1-
bersama serta mengadakan program- 14.
program rekreasi agar karyawan tidak Narimawati, Umi. 2008. Metodologi
merasa jenuh dan terus termotivasi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
untuk bekerja dengan baik. Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung
3. Lingkungan dan kesejahteraan Media.
mempengaruhi etos kerja pada Neufeldt, Victoria. 2010.Webster’s New
karyawan PTPN I Pulau Tiga sebesar World Dictionary. New York:
31,4%, untuk itu pihak PTPN I Pulau Webster’s New World Dictionary.
Tiga perlu menganalisis variabel Nitisemito, Alex. S. 2008. Manajemen
lainnya yang dapat mempengaruhi etos Personalia. Edisi Kedua. Jakarta:
kerja pada karyawan, seperti kepuasan Ghalia Indonesia.
kerja, motivasi kerja, komunikasi, Nuraini, T. 2013. Manajemen Sumber Daya
kemandirian, budaya kerja dan Manusia. Pekanbaru: Yayasan Aini
sebagainya. Syam.
Petty, Gregory C. 2008. Vocational-Tehnical
DAFTAR PUSTAKA Education and The Occupational
Work Ethic. New York: MacGraw-Hill
Anoraga, Panji. 2009.Psikologi Kerja. Inc.
Jakarta: Rineka Cipta. Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen
Ghozali. 2011. Metode Penelitian. Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Yogyakarta: Andi Offset. Aksara.
Ginting, Paham, dan Syafrizal Helmi Simanjuntak, Payaman J. 2008.
Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Produktivitas Kerja Pengertian dan
MetodeRiset. Medan: USU Press. /ruang Lingkupnya. Jakarta: Prisma.
Hasan, Iqbal. 2009.Analisis Data Penelitian Sinamo, Jansen. 2011. 8 Etos Kerja
dengan Statistika. Jakarta: Bumi Profesional. Jakarta: Institut Dharma
Aksara. Mahardika.
Hasibuan, Malayu S.P. 2010.Manajemen Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 768
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.6, NO.2, NOV 2017

Bandung: Alfabeta. Lingkungan dan Kesejahteraan terhadap


Supangat, Andi. 2008. Statistik dalam Etos Kerja Karyawan PT. Tirta
Kajian Deskriptif, Infensi dan Investama di Klaten. Jurnal Excellent.
Paramatik. Jakarta: Kencana Prenada. Edisi 1. No. 1. Hal: 1-20.
Suwatno, dan Priansa, Donni Juni. 2011. Umar, Husein. 2009. Riset Sumber Daya
Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia dalam Organisasi. Jakarta:
dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama.
Bandung: Alfabeta. Wursanto. 2009. Dasar-dasar Ilmu
Tanjungsari. 2011. Pengaruh Kemandirian, Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Riny Chandra:Pengaruh Lingkungan dan kesejahteraan Terhadap Etos Kerja Karyawan PTPN I Pulau Tiga...... 769

Anda mungkin juga menyukai