Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENGARUH IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA


PT DIVA ELEKTRONIKA SINGARAJA TAHUN 2013
Luh Dewi Ulandari1, Anjuman Zukhri2, Kadek Rai Suwena3

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

Email: Luhdewiulandari@gmail1, anjumanzukhri09@gmail.com2,


kadek_suwena@yahoo.co.id3, @undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) iklim kerja, (2) kinerja karyawan, dan (3)
pengaruh iklim kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Diva Elektronika. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kausalitatif. Subjek penelitian ini adalah PT. Diva Elektronika,
sedangkan objeknya adalah iklim kerja dan kinerja karyawan. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner dan dianalisis dengan t test dan koefesien determinasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa iklim kerja dan kinerja karyawan secara total berada pada kategori baik.
Terdapat pengaruh positif iklim kerja terhadap kinerja karyawan ditunjukkan nilai thitung sebesar
4,653 >ttabel sebesar 2,006 atau p-value = 0,000 < α = 0,05. Hasil R Square sebesar 0,290 , hal
ini berarti kinerja karyawan dipengaruhi oleh iklim kerja sebesar 29% dan sisanya 71% di
pengaruhi oleh faktor lain.

kata kunci: iklim kerja, dan kinerja karyawan

Abtract
This research aims to know the climate of work (1), (2) the performance of employees, and (3)
a work climate influences on performance of employees at PT. Diva Electronics. This is the kind
of research the research kausalitatif. The subject of this research is PT. Diva electronics,
whereas climate is the object of work and performance of employees. Data were collected
using a questionnaire and analyzed with t test and determination of koefesien. The results
showed that the work climate and the performance of employees in total are on the category
either. There is a positive influence on the climate of work on performance of employees
demonstrated the value of thitung of ttabel of 4,653 > 2,006 or p-value 0.000< α of 0.05. The
result R Square of 0,290, this means the performance of employees affected by a work climate
of 29% and the remaining 71% in influence by other factors.

keyword: working climate, and employee performance


Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha sekarang mempersiapkan segala hal yang diperlukan
sangat cepat terjadi. Hal ini dibuktikan sehingga siap menghadapi perubahan ke
dengan semakin banyak perusahaan yang depan. Perubahan yang terjadi di dalam
hadir di tengah-tengah masyarakat. perusahaan memiliki bentuk dan variasi
Perusahaan tersebut kemudian melakukan yang beragam. Perubahan tersebut tidak
persaingan dengan perusahaan lainnya dapat ditujukan semata-mata untuk
untuk menjual produk mereka melalui meningkatkan laba perusahaan atau
berbagai cara yang bertujuan mendapatkan ditujukan pula bagi kesejahteraan
calon konsumen. Grennhaus (2000) karyawannya. Sumber daya manusia
menyatakan bahwa dalam dunia globalisasi sebagai salah satu unsur pengendali
seperti sekarang ini, perubahan di dalam menjadi bagian yang sangat penting bagi
lingkungan bisnis secara global bisa terjadi sebuah organisasi. Di masa ini, sumber
secara terus-menerus dan dapat daya manusia perusahaan seharusnya
menyentuh hal-hal dasar yang dapat tidak hanya dilihat dari usaha perusahaan
berakibat pada lingkungan internal untuk mengeksploitasi karyawannya
perusahaan seperti restrukturisasi sebagai jalan mencapai cita-cita
perusahaan, merger, dan adanya alih perusahaan secara sepihak saja, tetapi
teknologi ataupun pada lingkungan dilihat sebagai sebuah modal (capital) bagi
eksternal seperti perubahan di dalam kemajuan perusahaan sehingga
kekuatan ekonomi, politik, sosio- penanganan (maintenance) secara
demografik, dan etika. Pernyataan tersebut profesional, pengembangan potensi
dapat menjadi indikasi bahwa perubahan karyawan serta membangun sebuah sistem
lingkungan bisnis yang terjadi sangat yang menyangkut laju karier seorang
mempengaruhi keadaan di dalam sebuah karyawan mutlak diperlukan. Dengan kata
organisasi yang diakibatkan tekanan dari lain, karyawan mampu meningkatkan
globalisasi. Keadaan di lingkungan kapasitas diri mereka disesuaikan dengan
eksternal serta pada lingkungan internal tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
organisasi secara cepat mampu menjadi Setiap manusia lahir, tumbuh dan
faktor-faktor terjadinya perubahan dalam berkembang di dalam suatu lingkungan
sebuah perusahaan (George dan Jones, masyarakat tertentu, sehingga masyarakat
2007). Lingkungan kerja atau iklim tersebut tersebut akan memberikan hubungan
dikatakan baik dan sesuai jika para terhadap kepercayaan, pengetahuan, nilai
karyawannya dapat melaksanakan kegiatan dan norma yang merupakan bagian dari
secara optimal, sehat,aman, dan nyaman. budaya atau kebudayaan. Hal ini
Dalam jangka waktu yang lama kesesuaian menyebabkan individu-individu tersebut
lingkungan kerja tersebut dapat terlihat, akan menggunakan budayanya untuk
tetapi jika lingkungan kerja yang kurang beradaptasi dengan lingkungan serta dapat
baik akan menuntut tenaga kerja dan waktu meneruskan generasinya. Di dalam
yang lebih banyak, sehingga tidak lingkungan tersebut manusia juga akan
mendukung diperolehnya rancangan sistem memperoleh informasi. Hal ini seperti yang
kerja yang efisien. dinyatakan oleh Golledge dan Stimson
Perubahan di lingkungan bisnis (2007) yang dikutip oleh Walmsley dan
membuat perusahaan secara simultan perlu Lewis bahwa informasi dari lingkungan
untuk menyelaraskan keadaan yang terjadi yang disaring sebagai suatu hasil
di dalam dengan keadaan di luar kepribadian, budaya, variabel kognitif.
perusahaannya, karena itulah proses Dari penelitian awal hasil yang
menuju perusahaan yang selaras dengan diperoleh yaitu banyaknya karyawan yang
perkembangan lingkungan bisnis menjadi melakukan pemberhentian yaitu pada bulan
mutlak diperlukan. Perusahaan diharuskan Agustus 2013 sebayak 10 orang, Oktober 5
membuat terobosan-terobosan baru di orang sehingga perusahaan harus cepat
lingkungan internal perusahaan. Dengan mencari pengganti dan terjadi penurunan
begitu, perusahaan mampu kinerja karena karyawan baru yang harus
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

bisa menyesuaikan kembali dalam melakukan pekerjaan. Pemberhentian


karyawan ini terjadi diduga karena terlalu sempit yang dipenuhi dengan
lingkungan dalam kantor tempat bernaung banyak karyawan sehingga menimbulkan
rasa bising dalam waktu-waktu tertentu dan akan memberikan hubungan terhadap
kesulitan untuk menjalin kerja sama dengan kepercayaan, pengetahuan, nilai dan norma
rekan kerja adanya persaingan ketat dalam yang merupakan bagian dari budaya atau
memperoleh perhatian atasan. Setiap kebudayaan. Hal ini menyebabkan individu-
manusia lahir, tumbuh dan berkembang di individu tersebut akan menggunakan
dalam suatu lingkungan masyarakat budayanya untuk beradaptasi dengan
tertentu, sehingga masyarakat tersebut
lingkungan serta dapat meneruskan organisasi mengenai apa yang ada atau
generasinya, di dalam lingkungan tersebut terjadi di lingkungan internal organisasi
manusia juga akan memperoleh Simamora (2000) mengatakan bahwa
informasi,hal ini seperti yang dinyatakan iklim kerja dapat mempengaruhi prestasi
oleh Golledge dan Stimson (2007) bahwa kerja, iklim kerja dapat mempengaruhi hal
informasi dari lingkungan yang disaring tersebut dengan membentuk harapan
sebagai suatu hasil kepribadian, budaya, karyawan tentang konsekuensi yang akan
variabel kognitif yaitu image (gambaran timbul dari berbagai tindakan, para
suatu objek yang dibawa ke dalam pikiran karyawan mengharapkan imbalan,
melalui imajinasi) dan skemata (kerangka kepuasan, prestasi atas dasar persepsi
dimana informasi lingkungan yang berasal mereka terhadap iklim kerja. Saptoatmojo
dari pengalaman itu diorganisasikan). (2008), bahwa lingkungan kerja dalam iklim
Dengan perbedaan antara image dan kerja mempunyai arti penting bagi individu
skemata tersebut maka orang akan dapat yang bekerja di dalamnya, karena
menerima, membuat kode, mengingat dan lingkungan ini akan mempengaruhi secara
memanipulasi informasi tentang langsung maupun tidak langsung manusia
lingkunganya. Hal ini berarti bahwa dengan didalamnya. Menurut Lussier (2005: 115)
memiliki image dan skemata manusia akan bahwa iklim kerja adalah persepsi pegawai
dapat berkomunikasi dengan mengenai kualitas lingkungan internal
lingkungannya. Sungguh merupakan suatu organisasi yang secara relatif dirasakan
pertanyaan yang sulit untuk dijawab tentang oleh anggota organisasi yang kemudian
bagaimana kita belajar tentang lingkungan akan mempengaruhi perilaku mereka
(how we learn of environment), bagaimana berikutnya. Menurut Alex S Nitisemito (2000
hasil belajar ini berpengaruh terhadap :205) mendefinisikan lingkungan kerja
kehidupan kita (how they affect our lives) sebagai berikut. “lingkungan kerja adalah
dan bagaimana kita mengetahui dunia segala sesuatu yang ada disekitar para
sekeliling kita (how we know the world pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
arround us). Winardi (2003). Menyatakan dalam menjalankan tugas-tugas yang
bahwa sebuah organisasi selalu berada diembankan”.
dalam kaitannya dengan lingkungan yang Menjalankan aktivitas kerjanya
menyediakan sumber daya bagi organisasi manusia pada umumnya mempunyai suatu
walaupun kadangkala bisa menimbulkan pendangan hidup dan sikap mental yang
kendala-kendala baginya, oleh karena itu hampir sama antara satu dengan yang
agar sebuah organisasi bisa tetap hidup lainnya, yaitu ingin selalu berhasil dalam
dan survive harus secara terus menerus meningkatkan kehidupannya, dengan
dapat menyesuaikan diri dengan adanya sikap demikian, mendorong semua
lingkungannya, atau suatu organisasi orang agar tidak merasa puas dengan hasil
tersebut bisa mengalami kegagalan. atau prestasi yang telah diperolehnya.
Wirawan (2008) mendefinisikan iklim Karyawan akan menunjukkan kinerja yang
secara luas bahwa iklim organisasi adalah tinggi untuk mendapatkan apa yang
persepsi anggota organisasi (secara diinginkan untuk meningkatkan
individual dan kelompok) dan mereka yang kehidupannya. Kinerja karyawan bagi suatu
secara tetap berhubungan dengan perusahaan merupakan faktor terpenting
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

untuk meningkatkan efesiensi dan masing pusat pertanggungjawaban kepada


efektifitas di dalam perusahaan yang perusahaan secara keseluruhan. Semua ini
dicerminkan dengan semakin meningkatnya diharapkan dapat membentuk motivasi dan
kemampuan perusahaan untuk rangsangan pada masing-masing bagian
memperoleh keuntungan dan laba, dengan unttuk bekerja lebih efektif dan efisien.
demikian manajer perusahaan harus benar- Dalam proses penilaian kinerja berkaitan
benar memperhatikan kinerja dari dengan siapa yang menilai kinerja pegawai,
karyawannya agar dapat mencapai tujuan beberapa pendekatan yang lazim ditempuh
perusahaan. adalah penialian oleh atasan langsung,
Menurut Henry Simamora (2009) penilaian oleh teman, dan juga self-rating
kinerja karyawan adalah tingkat terhadap (As’ad,2000: 46). Ada empat pendekatan
mana para karyawan mencapai penilaian kinerja untuk pegawai bawahan,
persyaratan-persyaratan pekerjaan. yaitu penilaian oleh supervisor terdekat
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 atau langsung, penilaian oleh teman
:94), “kinerja adalah hasil kerja secara sekerja, komitmen penilai, dan penilaian
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh diri.
seseorang pegawai dalam melaksanakan Penilaian oleh Supervisor Langsung
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab penilaian supervisor merupakan jantung
yang diberikan kepadanya”. Menurut Veizal dari seluruh system penilaianumumya. Hal
Rivai (2004), kinerja merupakan perilaku ini disebabkan karena mudah untuk
yang nyata yang ditampilkan setiap orang memperoleh hasil penilaian supervisor dan
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh dapat diterima oleh akal sehat. Para
karyawan sesuai dengan perannya dalam supervisor merupakan orang yang tepat
perusahaan. Menurut Hariandja (2002 untuk mengamati dan menilai prestasi
:108), “kinerja merupakan hasil kerja yang bawahannya.
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan Penilaian teman sekerja penilaian
perannya dalam organisasi”. Kinerja seorang pegawai oleh teman sekerjanya
karyawan merupakan suatu suatu hal tellah terbukti efektif dalam memperkirakan
sangat penting dalam usaha organisasi keberhasilan manajemen di masa depan.
untuk mencapai tujuannya. Gorda (2004) Dari sebuah studi yang diselenggarakan
menyatakan pengertian kinerja sebagai dikalangan pejabat militer, diketahui bahwa
berikut. Kinerja adalah hasil kerja yang penilaian teman sekerja cukup akurat untuk
disumbangkan seorang karyawan yang memperkirakan pejabat mana yang dapat
berkaitan dengan tugas dan tanggung dipromosikan dan mana yang tidak, 2.
jawabnya kepada organisasi (perusahan) Panitia atau Komite Penilai banyak
yang didasarkan atas kecerdasan spiritual, perusahaan menggunakan panitia/komite
intelegensia, emosional, dan kecerdasan untuk menilai para pegawai. Panitia ini
mengubah kendala menjadi peluang serta beranggotakan para supervisor langsung
ketrampilan fisik yang diarahkan kepada dan tiga atau empat anggota dalam
pemanfaatan sumber daya yang disediakan supervisor lian, setiap anggota panitia
oleh organiasai atau perusahaan. seharusnya mampu menilai prestasi
Penilaian kinerja dapat digunakan pegawai dengan baik. Penilaian diri para
untuk menekan prilaku yang tidak supervisor yang meminta pegawai mereka
semestinya dan untuk merangsang serta untuk menilai prestasi mereka sendiri
menegakan prilaku yang semestinya hendaknya diperhatikan bahwa hasil
diinginkan, melalui umpan balik hasil kerja penilaian diri mungkin jauh berbeda dengan
pada waktunya serta pemberian penilaian atasan atau rekan kerja. Dalam
penghargaan, baik yang bersifat intrnsik hal ini umumnya bukanlah pilihan yang
maupun ekstrinsik, Dengan adanya direkomendasikan. Masalahnya adalah
penilaian kinerja, manajer puncak dapat hamper seluruh studi menunjukkan bahwa
memperoleh dasar obyektif untuk para pegawai umumnya menilai diri mereka
memberikan kompetensi sesuai dengan lebih tinggi dari penilaian supervisor.
prestasi yang disumbangkan masing- Berdasarkan pendapat Simamora (2009)
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

yang mengatakan bahwa kinerja mendukung terhadap prestasi kerja


(performance) dipengaruhi oleh tiga faktor pegawai, dengan adanya suasana kerja
atau dimensi, yaitu faktor/dimensi individual yang nyaman dan tenang tersebut
(atribut individu), faktor/dimensi psikologis memungkinkan pegawai untuk bekerja lebih
(upaya kerja atau work effort) dan faktor baik. Dalam suatu organisasi diperlukan
atau dimensi organisasi (dukungan juga adanya suatu motivasi kerja. Iklim
organisasi), dengan pendapat tersebut, kerja atau kondisi lingkungan kerja pada
dirangkai suatu definisi konseptual variabel suatu kantor sangat berpengaruh pada para
penelitian kinerja adalah sebagai hasil–hasil karyawan atau para pegawai. Suatu iklim
yang dicapai oleh individu dalam kerja yang baik atau bagus dapat
melaksanakan tugas yang telah meningkatkan kinerja para pegawainya,
diembankan kepadanya, baik dari segi tetapi jika lingkungan kerja kurang bagus
kualitas maupun kuantitas berdasarkan atau tidak memadai dapat menurunkan
standar kerja yang telah ditentukan, yang kinerja dan menurunkan motivasi kerja
meliputi atribut individu, upaya kerja (work karyawan. Menurut Suryadi Perwiro
effort) dan dukungan organisasi. Dimensi Sentoso (2001) bahwa pihak manajemen
atribut individu memiliki indikator-indikator: perusahaan hendaknya membangun suatu
(1) Kemampuan, (2) Keahlian, (3) Latar iklim dan suasana kerja yang bisa
belakang,. Dimensi upaya kerja (work membangkitkan rasa kekeluargaan untuk
effort) memiliki indikator-indikator: (4) mencapai tujuan bersama. Simamora
Persepsi, (5) Attitude, (6) Personality (7) (2000) mengatakan bahwa iklim kerja dapat
Pembelajaran (8) Motivasi dan Dimensi mempengaruhi prestasi kerja, iklim kerja
dukungan organisasi memiliki indikator- dapat mempengaruhi hal tersebut dengan
indikator: (9) Sumber daya, (10) membentuk harapan karyawan tentang
penghargaan, dan (11) struktur organisasi. konsekuensi yang akan timbul dari berbagai
Menurut Kotter dan Hesket (dalam tindakan, para karyawan mengharapkan
Husaini Usman, 2008) yang mengartikan imbalan, kepuasan, prestasi atas dasar
bahwa kinerja sebagai hasil kerja yang persepsi mereka terhadap iklim kerja.
dihasilkan oleh seorang pegawai dalam Menurut Saptoatmojo (2008), bahwa
satuan waktu tertentu. Pandangan itu lingkungan kerja dalam iklim kerja
menunjukkan bahwa kinerja merupakan mempunyai arti penting bagi individu yang
hasil karya nyata dari seseorang atau bekerja didalamnya, karena lingkungan ini
perusahaan yang dapat dilihat, dihitung akan mempengaruhi secara langsung
jumlahnya, dan dapat dicatat waktu maupun tidak langsung manusia
perolehannya. Pendapat dari para ahli di didalamnya. Adapun variabel bebas dalam
atas pada hakikatnya memiliki pengertian penelitian ini adalah iklim kerja (X) yang
yang sama, hanya saja penyampaiannya akan mempengaruhi variabel terikat yaitu
yang berbeda-beda. Berdasarkan kinerja karyawan (Y)
pendapat-pendapat para ahli diatas, maka PT. Diva Elektronika pertama kali
dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan berdiri di Denpasar dan pada tahun 2013
adalah total hasil kerja berupa barang dan sudah ada 30 cabang di seluruh Indonesia.
jasa yang dihasilkan oleh seorang PT. Diva Elektronika yang beralamat di Jln.
karyawan pada satuan waktu tertentu. Ahmad Yani 106 Singaraja, merupakan
Satuan waktu tertentu bisa satu bulan, satu cabang yang ke-20. PT. Diva Elektronika
tahun, bahkan lima tahun atau lebih. Iklim bergerak dalam bidang Cash and Credit,
kerja merupakan suatu kondisi atau salah satu keunggulan Diva Elektronika
keadaan suasana kerja yang berada di dengan perusahaan cash and credit lainnya
instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas yaitu Diva Elektronika memberikan
dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya pelayanan yang terbaik melalui syarat kredit
rasa takut. Iklim kerja yang menyenangkan yang mudah, cukup hanya dengan foto
akan tercipta, apabila hubungan antar copy KTP dan kartu keluarga konsumen
manusia berkembang dengan harmonis. sudah dapat mengambil barang elektronika
Keadaan iklim yang harmonis ini sangat dengan harga yang sangat terjangkau dan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

mendapatkan kesempatan meraih hadiah. belakang diatas peneliti mengangkat judul


Asumsi kinerja yang baik melandasi seluruh penelitian “Pengaruh Iklim Kerja Terhadap
aktivitas iklim kerja, kemajuan karier, Kinerja Karyawan pada PT. Diva
prestasi dan didukung pula dengan Elektronika Tahun 2013”.
keadaan kerja. Maka dari uraian latar

METODE
Penelitian ini dilakukan untuk Kuesioner iklim kerja ditujukan kepada
mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap seluruh karyawan, dan kinerja karyawan
kinerja karyawan pada PT. Diva ditunjukkan kepada kepala PT. Diva
Elektronika. Variabel-variabel yang diteliti Elektronika sedagkan dokumentasi sebagai
dalam penelitian ini adalah variabel iklim alat pelengkap yang ditujukan kepada
kerja (X1), dan variabel kinerja karyawan pimpinan PT. Diva Elektronika untuk
(Y). Sehubungan dengan itu, maka memperoleh data mengenai jumlah
pelaksanaan penelitian ini menggunakan karyawan yang berhubungan dengan iklim
rancangan penelitian kausal. Menurut kerja dan kinerja karyawan. Pengumpulan
Ndraha (2011:164) “penelitian kausal data dengan memberikan daftar pernyataan
adalah hubungan sebab-akibat”. untuk diisi responden. Metode ini digunakan
Definisi operasional yang untuk mengumpulkan data dari responden
berdasarkan pokok permasalahan yang mengenai iklim kerja, dan kinerja karyawan
diajukan maka dapat didefinisikan sebagai yang berjumlah 55 orang pada PT. Diva
berikut. (a) Iklim kerja menurut Lussier Elektronika dengan menggunakan penilaian
(2005) adalah persepsi pegawai mengenai sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu
kualitas lingkungan internal organisasi yang (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak
secara relatif dirasakan oleh anggota setuju (STS). Uji Validitas kuesioner
organisasi yang kemudian akan dikatakan valid apabila pada kuesioner
mempengaruhi perilaku mereka berikutnya. mampu untuk mengungkapkan sesuatu
(b) Kinerja karyawan menurut Henry yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Simamora (2009) tingkat terhadap mana Pengujian validitas tiap butir digunakan
para karyawan mencapai persyaratan- analisis item, yaitu mengkorelasikan skor
persyaratan pekerjaan. tiap butir. Instrumen penelitian dikatakan
Adapun yang menjadi subjek dalam valid apabila koefisien korelasi antar butir
penelitian ini adalah Perusahaan PT. Diva soal lebih besar dari r-tabel = 0,361 dengan
Elektronika sebanyak 55 orang. sedangkan tingkat kesalahan alpha 0,05 (Sugiyono,
objek dalam penelitian ini adalah iklim kerja, 2010). Untuk membantu proses pengolahan
dan kinerja karyawan PT. Diva Elektronika data secara cepat dan tepat, maka
Singaraja. Berdasarkan sumbernya data pengolahan data untuk uji validitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan program SPSS
sebagi berikut. Data primer dalam (Statistical Program Sosial Scence) 16.0 for
penelitian berupa skor hasil kuesioner yang Windows.Uji Reliabilitas berkaitan dengan
diperoleh dari jawaban responden masalah adanya kepercayaan terhadap
mengenai pengaruh iklim kerja terhadap instrumen penelitian. Suatu instrumen
kinerja karyawan,dan data sekunder Data dikatakan reliabel atau andal jika jawaban
sekunder dalam penelitian ini yang responden atas pertanyaan adalah
diperoleh dari dokumen yang terarsip oleh konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
PT. Diva Elektronika mengenai jumlah Untuk mempermudah menguji reliabilitas
karyawan sebanyak 55 orang. dalam proses perhitungan maka penulis
pengumpulan data dalam penelitian dapat menggunakan bantuan komputer
ini menggunakan metode kuesioner dan SPSS 15.0 for Windows. Menurut Ridwan
dokumentasi. Untuk mengumppulkan data (2011) instrumen dikatakan reliabel untuk
di lapangan terlebih dahulu harus diuji mengukur variabel bila memiliki nila p-value
tingkat validitas dan reliabilitasnya. rxy < α 0,05. Dalam penelitian ini, data
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

akan dianalisis dengan menggunakan Sederhana digunakan untuk mencari


analisis sebagai berikut. Analisis deskriptif besarnya pengaruh iklim kerja dengan
digunakan untuk mengetahui iklim kerja dan kinerja karyawan. Analisis regresi linier
kinerja karyawan pada PT. Diva sederhana pada hubungan fungsional
Elektronika. Untuk dapat mengetahui iklim ataupun kausal satu variabel independen
kerja dan kinerja berada pada kategori dengan satu variabel dependen yaitu
sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, variabel X (iklim kerja) dengan Y (kinerja
dan tidak baik maka akan dibuat karyawan). Koefisien Determinasi ini
pengklasifikasian yang mengacu pada digunakan untuk mengetahui seberapa
ketentuan seperti yang dikemukakan oleh besar pengaruh variabel X (iklim kerja)
Irianto (2008: 22). Analisis Linear terhadap variabel Y (kinerja karyawan).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Iklim kerja pada PT. Diva Elektronika tahun
2013 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai
berikut.

Tabel 4.1 hasil iklim kerja karyawan pada PT. Diva Elektronika

No Dimensi Variabel Skor Kategori


1 Iklim kerja 2.219 baik
Structure 234 Sangat baik
Responsibility 229 baik
Reward 418 baik
Warmth 464 Sangat baik
Support 460 baik
Organizational identity and loyalty 414 baik
organizational identity and loyalty yang baik
Berdasarkan tabel 4.1, iklim kerja pada skor 414. Iklim kerja perlu ditingkatkan
secara keseluruhan berada pada skor agar berada pada kategori sangat baik
2.219 nilai tersebut berada pada rentang dapat dilakukan dengan cara diberikannya
skor 1870-2310 rentang skor tersebut kepercayaan, keterbukaan antara pimpinan
berada pada kategori baik, dari hasil dan karyawan maupun karyawan dengan
tersebut menandakan bahwa iklim kerja pimpinan untuk mengkomunikasikan
pada PT. Diva Elektronika berjalan dengan permasalahan yang ada, adanya
baik pemahaman tentang tugas dan wewenang
Dari hasil penskoran yang dilakukan dari setiap karyawan maupun pimpinan,
dan didapat hasil menunjukkan bahwa adanya kerjasama antara karyawan dengan
secara total iklim kerja PT. Diva Elektronika karyawan begitu pula pimpinan dengan
berada pada kriteria baik pada skor 2.219. karyawan, lebih bertanggung jawab atas
Hasil tersebut menunjukkan bahwa iklim tugas dan tanggung jawab masing-masing.
kerja terhadap kinerja karyawan dapat Kinerja karyawan pada PT. Diva Elektronika
dikatakan baik. Dilihat dari masing-masing Penilaian kinerja karyawan pada PT. Diva
dimensi pun terlihat hasil yang cukup baik, Elektronika akan menggunakan tiga
mulai dari structure yang berada di kategori dimensi yaitu atribut individu, upaya kinerja
sangat baik pada skor 234, responsibility dan dukungan oganisasi. Hasil skoring
yang baik pada skor 229, reward yang mengenai kinerja karyawan pada PT. Diva
berada dikategori baik pada skor 418, Elektronika baik secara keseluruhan
warmth yang berada dikategori sangat baik maupun perdimensi akan disajikan pada
pada skor 464, support yang berada tabel 4.2
dikategori baik pada skor 460, dan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Tabel 4.2 Hasil Kinerja Karyawan pada PT. Diva Elektronika

No Dimensi Variabel Skor Kategori


1 Kinerja karyawan 1.775 Cukup baik
Atribut individu 502 Cukup baik
Upaya kinerja 703 Cukup baik
Dukungan organisasi 507 Cukup baik

Berdasarkan tabel 4.2, kinerja Berdasarkan temuan ini menunjukkan


karyawan pada PT. Diva Elektronika secara bahwa secara total berada pada kategori
keseluruhan berada pada skor 1.775 nilai cukup baik. Hal ini mengindikasikan bahwa
tersebut berada pada rentang skor 1.430- kinerja karyawan pada PT. Diva Elektronika
1.870 rentang skor tersebut berada pada masih perlu ditingkatkan. Perusahaan perlu
kategori cukup baik, dari hasil tersebut meningkatkan kinerja karyawan yang masih
menandakan bahwa kinerja karyawan pada dikategorikan cukup baik, agar dapat
PT. Diva Elektronika cukup baik. mencapai kategori baik atau bahkan sangat
Dari hasil penskoran yang dilakukan dan baik di waktu yang akan datang. Hal ini
didapat menunjukkan bahwa secara total diperlukan dengan cara memberikan
kinerja karyawan PT. Diva Elektronika pelatihan kerja dan pengembangan kerja
berada pada kriteria cukup baik pada skor terhadap karyawan.
1.775. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Pengaruh iklim kerja terhadap kinerja
kinerja karyawan dikatakan cukup baik. karyawan pada PT. Diva Elektronika Sesuai
Dilihat dari masing-masing dimensi pun dengan rumusan masalah penelitian,
terlihat hasil yang cukup baik, mulai dari berikut ini disajikan hasil analisis data dari
atribut individu yang berada di kategori hasil penyebaran kuesioner kepada 55
cukup baik pada skor 502, upaya kinerja orang pada PT. Diva Elektronika. Untuk
yang cukup baik pada skor 703, dan mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap
dukungan organisasi yang berada kinerja karyawan pada PT. Diva Elektronika
dikategori cukup baik pada skor 507. digunakan analisis uji t diperoleh hasil yang
dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Standardize
UnstandardizedCoefficien dCoefficient
ts s

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 11.654 4.450 2.619 .001
X .511 .110 .539 4.653 .000

Hasil analisis pada tabel 4.3 menunjukkan


bahwa nilai thitung = 4,653 > ttabel = 2,006 pada PT. Diva Elektronika masih perlu
atau p-value = 0,000 < α = 0,05. Hasil ini ditingkatkan. Perusahaan perlu
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan meningkatkan kinerja karyawan yang masih
H0 ditolak, sehingga dengan demikian iklim dikategorikan cukup baik, agar dapat
kerja berpengaruh positif dan signifikan mencapai kategori baik atau bahkan sangat
terhadap kinerja karyawan pada PT. Diva baik di waktu yang akan datang. pelatihan
Elektronika. bahwa secara total berada kerja dan pengembangan kerja terhadap
pada kategori cukup baik. Hal ini karyawan. Untuk mengetahui besarnya
mengindikasikan bahwa kinerja karyawan pengaruh iklim kerja terhadap kinerja
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

karyawan digunakan analisis koefisien


determinasi (R2) yang dapat dilihat pada
tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi

Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square theEstimate
1 .539a .290 .277 3.06411

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4 Diva Elektronika 29% dipengaruhi oleh iklim
menunjukkan besarnya sumbangan kerja. Sedangkan sisanya 0,710 (71%)
pengaruh variabel iklim kerja (X) terhadap dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,290. diungkapkan dalam penelitian ini.
Hal ini berarti kinerja karyawan pada PT.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian = 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa
mengenai pengaruh iklim kerja terhadap Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga
kinerja karyawan pada PT. Diva Elektronika dengan demikian iklim kerja berpengaruh
Singaraja, dapat diketahui bahwa iklim kerja positif dan signifikan terhadap kinerja
mempengaruhi kinerja karyawan PT. Diva karyawan pada PT. Diva Elektronika.
Elektronika Singaraja. Hasil temuan Persamaan regresi yang dapat dibuat
penelitian ini sejalan dengan penelitian untuk menggambarkan pengaruh iklim kerja
Christine Chely Karundeng (2002), terhadap kinerja karyawan adalah sebagai
mengatkan bahwa terdapat hubungan berikut.
yang signifikan, Pengaruh iklim organisasi Y= 11,654 + 0,511X
terhadap kinerja karyawan. Persamaan regresi tersebut
Kinerja karyawan pada PT. Diva mengartikan bahwa pada saat nilai X
Elektronika berada pada kategori cukup bernilai 0 atau konstan, maka nilai Y
baik. Dalam hal ini PT. Diva Elektronika sebesar 11,654. Setiap ada kenaikan
masih perlu meningkatkan kinerja karyawan variabel bebas (X) sebesar satu maka akan
misalnya dengan memberikan pelatihan meningkatkan variabel terikat (Y) sebesar
dan menempatkan karyawan sesuai nilai koefisien beta variabel bebas dikalikan
dengan kemampuan yang dimiliki karyawan dengan besarnya kenaikan yang terjadi.
serta memperbaiki peraturan perusahaan Contoh: setiap terjadi kenaikan X sebesar
dengan memberikan sanksi yang tegas satu, maka akan meningkatkan Y sebesar
khususnya pada karyawan yang datang 0,511 atau 5,11%. Dari hasil analisis yang
terlambat dan yang berhubungan dengan telah dilakukan, diketahui bahwa besarnya
tindakan yang merugikan perusahaan. koefisien determinasi (R2) adalah 0,290.
Sehingga dapat tercapainya tujuan dari Hasil ini menunjukkan bahwa besarnya
perusahaan. sumbangan pengaruh iklim kerja terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang kinerja karyawan pada PT. Diva Elektronika
diperoleh dapat dibuktikan bahwa iklim adalah sebesar 29% dan sisanya 71%
kerja berpengaruh positif dan signifikan dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini
terhadap kinerja karyawan pada PT. Diva menunjukkan bahwa iklim kerja akan
Elektronika dapat dilihat dari nilai thitung = mempengaruhi kinerja karyawan pada PT.
4,563>ttabel = 2,006 atau p-value = 0,000 < α Diva Elektronika.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data karyawan perlu lebih ditingkatkan lagi agar
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik mencapai kategori baik bahkan sangat baik,
simpulan sebagai berikut. Iklim kerja PT. dan Iklim kerja berpengaruh positif dan
Diva Elektronika baik secara total maupun signifikan terhadap kinerja karyawan pada
per dimensi berada pada kategori baik. Hal PT. Diva Elektronika ditunjukkan dengan
ini memberikan indikasi bahwa iklim kerja nilai thitung = 4,653 >ttabel = 2,006 atau p-
perlu ditingkatkan lagi agar mencapai value = 0,000 < α = 0,05 dengan besar
kategori sangat baik. Kinerja karyawan pengaruh iklim kerja terhadap kinerja
pada PT. Diva Elektronika secara total karyawan adalah 29% dilihat dari (R2)
maupun per dimensi berada pada kategori sebesar 0,290. Hal ini berarti iklim kerja
cukup baik dengan skor 1.775 dengan berperan penting dalam upaya untuk
rentang skor 1.430-1870. Hal ini mendukung peningkatan kinerja karyawan.
memberikan indikasi bahwa kinerja

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pelatihan-pelatihan,mutasi atau promosi
simpulan di atas, maka dapat diajukan dua jabatan yang sesuai dengan kemampuan
saran sebagai yaitu. Bagi perusahaan karyawannya, dan bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk meningkatkan kinerja diharapkan dapat mengembangkan
karyawan dengan meningkatkan iklim kerja penelitian selanjutnya dengan topik yang
secara fisik dengan saling mendukung sama tetapi mempertimbangkan variabel
antara pimpinan dengan karyawan dan lain yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan dengan karyawan, serta karyawan.
meningkatkan kinerja karyawan dengan

DAFTAR PUSTAKA
Agus Irianto,. 2004. Statistik Konsep Dasar dalam magister Manajemen
Dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada Pascasarjana Universyitas Syiah
Media Kuala, Banda Aceh.
Algifari.2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: Prawirosentoso S. 2005. Kinerja dan
BPFE. Organisasi. Bina Aksara, Jakarta.
Boyd, Harper W, Dkk. 2000. Manajemen Priyatno, Duwi, 2010. Paham Analisis
Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga Statistik Data dengan SPSS.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika, Teori Yogyakarta: MediaKom.
Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya
Semarang: Badan Penerbit Universitas Manusia Dan Produktivtas Kerja.
Diponegoro Bandung. CV. Mandar Maju
Griadhi, Cakra 2010. Metodelogi Penelitan Sugiono.Sondang.P.2008. Manajemen
Ilmu Pengetahuan Sosial. Singaraja: Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT.
UD. Bali Warna Bumi Aksara.
Hasan, Iqbal. 2008. Analisis Data Penelitian -------.2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Kualitatif R&D. Bandung: CV. Alpabet.
Angkasa Soedjono. 2009. Pengaruh Gaya
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2007. Kepemimpinan, Lingkungan Kerja
Manajemen Pemasaran Edisi 12. Terhadap Kinerja Organisasi Pada
Indonesia: Penerbit Pt. Macanan Jaya Terminal Penumpang Umum Di
Cemerlang. Surabaya. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu
-------, 2005. Manajemen Pemasaran Edisi Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Kesebelas Jilid 1. Jakarta: Indeks. Surabaya.
Mawarni, (2012), “Analisis Iklim Organisasi Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Dan Pengembangan Karir Terhadap Bisnis. Bandung: Alfabetaa
Kinerja Pegawai Dinas Sosial Aceh”
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Suryadi Perwiro Sentoso. Umar, Husein.2005. Metode


2011. Model Manajemen Sumber Penelitian untuk Skrisi dan Metode Bisnis.
Daya Manusia Indonesia. Jakarta: Jakarta: Pt. Raja Grafindo Indonesia.
PT. Bumi Aksara Universitas Pendidikan Ganesha.
Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Dan
Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Tugas Akhir. Singaraja: Penerbit Undiksha

Anda mungkin juga menyukai