Individu adalah komponen terkecil penyusun masyarakat, Dia memegang peranan penting
dalam menentukan perjalanan dan bentuk masyarakat itu sendiri. Oleh kerana itu, yang menjadi
tonggak dalam gerakan kita adalah individu, kemudian keluarga, dan akhirnya masyarakat. Maka
dari itu tugas Kita dalam memberikan arahan (taujih) tentang tugas dakwah, Imam Syahid Hasan
Al-Banna memberikan perumpamaan dengan perkataannya, "Di setiap kota terdapat pusat
pembangkit tenaga elektrik. Para pegawai memasang instalasinya di seluruh penjuru kota,
memasang tiang dan kabel, setelah itu aliran elektrik masuk ke pabrik-pabrik, rumah-rumah, dan
tempat-tempat lain. Jika aliran elektrik tersebut kita matikan dari pusat pembangkitnya, niscaya
seluruh penjuru kota akan gelap gulita.
Manusia layaknya individu dengan berbagai macamnya memiliki tiga karakteristik umum
yang dapat kita lihat, tig aitu diantaranya adalah;
Diantara kiat-kiat dakwah yang ampuh untuk meluluhkan objek dakwah diantaranya yakni
salah satunya adalah dengan menghafal nama, namun untuk mengetahui nama objek dakwah kita
perlu memulai perkenalan lebih dahulu. Sebelum itu hendaknya kita melakukan Langkah-langkah
yang harus ditempuh. Pertama, Bertasbih, Bertakbir, dan Bertahlil, ucapan tersebut adalah ucapan
yang diungkapkan dengan lisan, rasa khusyu' dalam hati, dan munajat kepada Allah agar seorang
muslim tetap berhubungan dengan sang penguasa. Juga merupakan kekuatan yang dapat
membantu untuk bersabar dan istiqamah. Kedua, Menyingkirkan Duri di Jalan dan Ketiga,
Menolong Orang yang Tuli atau Buta juga Keempat, Menunjukkan Orang yang Kebingungan dan
terakhir Kelima, Menolong dengan Segera Orang yang Memerlukan Pertolongan.
"Kamu tidak akan dapat membahagiakan orang lain dengan hartamu, tetapi yang dapat
membahagiakan mereka adalah wajah yang ceria dan akhlak yang mulia."
Apakah pandangan yang dimaksud oleh hadits di atas adalah pandangan sekilas atau pandangan
yang dipenuhi keteduhan dan kasih sayang? Yang dimaksud oleh hadits itu adalah pandangan yang
ditujukan pada hati dan mengajaknya berbicara dengan lemah lembut. Ibarat kamera, hanya
dengan satu kilatan dapat menangkap gambar yang sangat indah. Itu semua tidak akan terwujud
kecuali dengan pandangan yang tulus dan suci, pandangan yang penuh kasih sayang dan penuh
rasa cmta karena Allah. Sebarkan salam diantara saudaramu. Salam adalah salah satu dari asma
Allah swt. Mengucapkan salam, baik kepada orang yang Anda kenal maupun yang tidak Anda
kenal akan membangkitkan rasa aman, mempererat ikatan, dan menumbuhkan rasa cinta.
Rasulullah sendiri telah berwasiat tentang itu. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul
bersabda, "Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga
kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika
kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara
kamu!" (HR. Muslim)