Anda di halaman 1dari 18

al~Tazkiah, Volume 7, No.

2, Desember 2018

KONSEP BIMBINGAN KARIR KOLABORATIF MELALUI


PENGUATAN EFIKASI DIRI

Lukman Nulhakim& Maliki


e-mail:lukmannurman8@gmail.com
e-mail: ibnukhalilulloh@gmail.com
Mahasiswa Pascasarjana Bimbingan Konseling Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta& Staf Pengajar Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram

Abstract

This paper aims to discuss career guidance services from collaborative


intervention approaches between institutions and students, as well as
families by looking at and practising cognitive aspects, strengthening
student self-efficacy or high self-efficacy learners determine students’
positive perspectives on career planning. Strengthening self-efficacy
consists of three levels of difficulty, generality and strength. Someone
is said to have self-efficacy, if faced with the three aspects above, the
higher the self-efficacy possessed by individuals or students, the higher
the likelihood that individuals will gain achievements in their careers
and prepare for their careers, but in the implementation of career
guidance it involves more the family member also participates in the
intervention or as a supporter of career planning through collaborative
career guidance that emphasizes the basic concepts of collaborative
career guidance, principles of collaborative career guidance and
implementation that can be done by counsellors with parents in an
effort to help strengthen student career planning.

Keywords: Career Guidance, Collaborative, Self Efficacy

124 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

Abstrak

Tulisan ini bertujuan mendiskusikan layanan bimbingan karir dari


pendekatan intervensi secara kolaboratif antara pihak lembaga
dengan peserta didik, maupun keluarga dengan melihat dan melatih
aspek kognitif, penguatan efikasi diri peserta didik atau efikasi diri
tinggi peserta didik menentukan cara pandang positif peserta didik
terhadap perencanaan karirnya.Penguatan efikasi diri terdiri dari tiga,
level tingkatan kesulitan, generality keluasan, dan strength ketahanan.
Seseorang dikatakan mempunyai self eficacy, jika di hadapkan pada
tiga aspek di atas, semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki individu
atau peserta didik, maka makin tinggi pula kemungkinan individu
memperoleh prestasi dalam karirnya maupun mempersiapkan
karirnya, akan tetapi dalam implementasi bimbingan karir ini lebih
melibatkan banyak pihak yakni keluarga juga ikut bagian dalam
intervensi atau sebagai pendukung dari perencanaan karir melalui
bimbingan karir kolaboratif yang menekankan pada konsep dasar
bimbingan karir kolaboratif, prinsip-prinsip bimbingan karir kolaboratif
dan implementasi yang bisa dilakukan oleh konselor bersama orangtua
dalam upaya membantu pemantapan perencanaan karir siswa.

Kata kunci: Bimbingan Karir, Kolaboratif, Efikasi Diri

Lukmanul Hakim, Maliki | 125


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

A. Pendahuluan Hal ini dapat dilihat dari rendahnya


Teori perkembangan Erikson prestasi dari peserta didik atau individu
menyatakan bahwa setiap tahap tersebut dan secara umum masih
perkembangan dalam rentang banyak sekali kita temukan akhir akhir
kehidupan manusia mempunyai ini kenakalan dan penyimpangan-
tugas perkembangan yang khas yang penyimpangan yang kita temukan
menghadapkan manusia pada suatu dalam media masa. Penulis meyakini
krisis yang harus dihadapi. Semakin persoalan terbesarnya adalah peserta
individu berhasil mengatasi krisis didik belum mengaktualisasikan
yang dihadapi maka akan semakin potensi yang ada pada diri mereka. Hal
meningkatkan potensi individu inilah yang menjadi masalah dalam
dalam rangka menghadapi tahapan realita pendidikan, sehingga keadaan
perkembangan berikutnya1. mentaljaman mileneal saat ini, masih
ada yang terkontaminasi pikiran
Manusia dalam kehidupannya
bahwa globalisasi adalah hambatan
tidak akan pernah terlepas dari
dan ancaman, hal tersebut mengarah
masalah. Bahkan disetiap tahap
pada meraka tidak tertarik untuk
perkembangan akan selalu muncul
menghadapinya.
masalah. Oleh karena itu manusia
dituntut harus mampu melewati Dalam permasalahan
tugas-tugas perkembangan dengan tersebut,perlunya optimalisasi dalam
baik agar memperoleh kehidupan dalam membantu individu untuk
yang memadai. Semenjak manusia mengeksistensikan potensi yang
dilahirkan ia telah dibekali berbagai dimilikinya, disinilah bimbingan dan
potensi alami atau dalam Islam di konseling dibutuhkan baik lembaga
sebut fitrah. Tugas manusia hanyalah pendidikan maupun lembaga sosial.
bagaimana mengembangkan fitrah Keberadaan konselor dilembaga
tersebut supaya berjalan sesuai diharapkan dapat menghapus segala
kodratnya. hambatan, baik persoalan-persoalan
pribadi, sosial maupun persoalan-
Namun dalam kenyataannya
persoalan kehidupan yang sangat
pendidikan belum totalitas
banyak.
memerankan fungsinya secara optimal.
Kemudian bimbingan sosial
bermakna suatu bimbingan atau
1 Ros Mayasari, “Mengembangkan
Pribadi yang Tangguh melalui Pengembangan
Keterampilan Resilience” Jurnal Dakwah, (Vol.
XV, No. 2.Thn. 2014), 5.

126 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

bantuan dalam menghadapi dan Negara, haluan Negara, tujuan Negara


memecahkan masalah-masalah sosial dan tujuan pendidikan nasional.3
seperti pergaulan, penyelesaian masalah Implementasi kegiatan bimbingan
konflik, penyesuian diri dan sebagainya. konseling dalam proses belajar-
Bimbingan sosial merupakan suatu mengajar sangat menentukan
bantuan dari pembimbing kepada keberhasilan sesuai apa yang
individu agar dapat mewujudkan diharapkan. Berdasarkan analisis
pribadi yang mampu bersosialisasi permasalahan dan kebutuhan individu
dan menyesuaikan diri dengan atau anak-anak yang digunakan
lingkungannya secara baik.2 sebagai acuan pembuatan program
Bimbingan pribadi-sosial yang layanan bimbingan konseling pribadi-
diberikan dilembaga pendidikan sosial diantaranya adalah perlunya
maupun lembaga sosial diharapkan penanaman kejujuran pada diri anak-
mampu membantu para individu anak, bimbingan melatih imajinasi dan
dalam perkembangan dirinya kearah kreativitas diri dalam mengembangkan
yang positif, sehingga konsep diri yang ide dan potensi yang dimiliki, serta
tertanam dalam pribadi individu adalah memberikan penanaman sikap optimis,
yang positif. Penulis beranggapan salah disiplin dalam hidup, sopan santun dan
satu strategi yang dapat digunakan menjaga hubungan baik dengan orang
oleh pendidik maupun konselor dalam lain.
membantu mengoptimalkan potensi Kemuadian melihat realitas
individu maupun menjadikan individu pengangguran merupakan salah satu
sehat secara seluruhnya adalah dengan masalah yang semakin memerlukan
layanan pribadi-sosial. perhatian. Besarnya tingkat
Menurut Bimo Walgito, bimbingan pengganguran di Indonesia semakin
pribadi-sosial adalah upaya dalam menghawatirkan, setiap tahun bahkan
membantu murid mengembangkan dalam hitungan hari lulusan pendidikan
sikap, jiwa, dan tingkah laku pribadi dasar sampai tingkat pendidikan tinggi
dalam kehidupan kemaysarakatan meluluskan generasi siap kerja. Lulusan
dari lingkungan yang besar (Negara berijazah tidak dapat di tampung oleh
dan masyarakat dunia), berdasarkan semua lapangan kerja yang tersedia.
ketentuan yang menjadi landasan Banyak yang membutuhkan lapangan
bimbingan dan penyuluhan yakni dasa
3 Bimo Walgito, Bimbingan Penyuluhan
2 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di di Sekolah, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Sekolah dan Madrasah, 127. Fakultas Psikologi UGM, 1986), 49.

Lukmanul Hakim, Maliki | 127


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

kerja, sementara lapangan kerja yang Rendahnya minat berwirausaha


tersedia tidak dapat menampung serta adanya skema dalam diri
kebutuhan akan tenaga kerja. Bukan individu bahwa lebih baik mencari
hanya lapangan kerja yang kurang, pekerjaan dari pada membuat
bahkan mereka yang sementara pekerjaan merupakan masalah yang
bekerja saja terancam “dirumahkan”, memerlukan penanganan khusus oleh
mengalami pemotongan upah, dan orang tua dan guru sekolah.Maka
keterlambatan pembayaran upah. dalam rangka penanganan masalah ini
Keterbatasan sumber daya anak dapat ditangani salah satunya melalui
bangsa untuk mengelola sumber daya konseling karir atau bimbingan karir.
alam dipicu kurangnya kepercayaan Konseling karir juga merupakan
diri, inovasi, dan kreatvitas anak. layanan pemenuhan kebutuhan
Seluruh karakteristik ini merupakan perkembangan individu sebagai bahan
mental seorang pegusaha dapat integral dari program pendidikan.
dibentuk dalam dunia pendidikan. Cara Bimbingan konseling karir terkait
berfikir sebagai seorang pengusaha dengan perkembangan kemampuan
seharusnya di tanamkan pada anak- kogitif,efektif ataupun keterampilan
anak mulai dari usia dini hingga individu dalam mewujudkan konsep
jenjang pendidikan tinggi, sehingga diri yang positif memahami proses
dari proses pendidikan mampu di pengambilan keputusan. Ataupun
andalkan dalam mengelola sumber perolehan pengetahuan dalam
daya alam Indonesia. Kewirausahaan keterampilan yang akan membantu
dilahirkan melalui pendidikan dan dirinya memasuki sistem kehidupan
interaksi dengan lingkungannya. Jiwa sosial budaya yang terus menerus
kewirausahaan dapat muncul jika berubah.
terjadi proses secara ineternal pada Bimbingan karir yang berbasis
diri seseorang antara lain jika individu kewirausahaan merupakan stimulasi
memiliki kesadaran personal dan sosial
yang mewujudkan dengan pemahaman
terhadap kemapuan diri, percaya diri,
muncul motivasi diri memiliki daya
juang dalam hidup4.

4 Muhammad Jufri dan Hilman Wirawan,


Internalisasi Jiwa Kewirausahaan Pada Anak,
(Jakarta: Kencana, 2014), 1-6.

128 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

perkembangan karir, untuk guru bimbingan konseling (konselor),


memberikan pandangan dan alternatif kalau individu yang dibimbing tidak
lain dalam pemilihan karirnya. Dan memiliki kepercayaan diri atau
melalui program ini memungkinkan keyakinan terhadap kemampuannya
di integralisasikan usur-usur sehingga akan kesulitan memecahkan
kewirausahaan yaitu bimbingan agar permasalahan yang ia hadapi. Ketika
anak asuh mencapai kemandirian, self efficacy individu meningkat, maka
memiliki orientasi pada kesuksesan, akan berpengaruh pada setiap lini
disiplin, kreatif, inovatif, tangguh kehidupannya termasuk prestasi
dan berani.Keterampilan kerja dan belajarnya. Seperti yang dijelaskan
berkarya diharapkan mampu dimliki Myers dalam Carlos,7 bahwa individu
oleh anak-anak usia dini, sehingga dengan self efficacy yang tinggi akan
nantinya terbiasa mandiri dan memperlihatkan sikap yang lebih
mencakupi kebutuhannya5. gigih, tidak cemas dan tidak mengalami
Winkel menyatakan bimbingan tekanan dalam suatu hal, untuk itu perlu
karir adalah bimbingan dalam proses belajar untuk meningkatkan
mempersiapkan diri menghadapi dunia efikasi diri setiap individu.
pekerjaan, dalam memilih lapangan Dari semua permasalahan
pekerjaan atau jabatan/profesi yang terjadi pada individu dalam
tertentu serta membekali diri supaya memandang karirnya baik dan buruk
siap memangku jabatan itu, dan dalam ataupun fakta tentang bekerja pada
menyesuaikan diri dengan berbagai orang lain lebih dibanggakan dari
tuntutan dari lapangan perkerjaan yang pada menciptakan kerjaanya sendiri,
telah dimasuki.6Namun bimbingan sehingga diperlukan evaluasi yang
karir juga tidak akan berjalan efektif mendalam terhadap proses pendidikan
dan bisa mendapatkan target sesuai apa itu sendiri, terlebih konsep yang jelas
yang diinginkan oleh pembimbing atau tentang bimbingan karir pada anak
didik disekolah maupun lembaga sosial,
5 Aisyah Khumairoh,“Bimbingan Karir lalu bagaimana mengimplementasikan
Dalam Menumbuhkan Perilaku Kewirausahaan konsep tersebut dengan system terbaik
Santri Di Pondok Pesantren Entrepreneur Ad-
Dhuha Bantul Yogyakarta”,Tesis(Yogyakarta: akan menjadikan individu tersebut
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), 8. bisa berkembang dalam karirnya
6 Ita Juwitaningrum, “Program
Bimbingan Karir untuk Meningkatkan
Kematangan Karir Siswa SMK” Psikopedagogia 7 M. Carlos., Zamrakita dan M. Nisfiannor,
Jurnal Bimbingan dan Konseling, (Vol. 2, No. 2. “Hubungan Self Efficacy dan Prestasi Kerja
(Sulteng: Universitas Pendidikan Indonesia Karyawan Marketing,” Jurnal Phronesis, (Vol.
2013), 6. 08. No. 02. Thn. 2006), 198.

Lukmanul Hakim, Maliki | 129


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

sendiri dan masarakat banyak. Jenis Menurut Abu Ahmadi bimbingan


penelitian yang digunakan dalam pribadi-sosial adalah seperangkat
artikel ini adalah Library Research bantuan kepada peserta didik agar
(penelitian Pustaka). Sedangkan sifat dapat menghadapi sendiri masalah-
penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif masalah pribadi dan sosial, memilih
yang berkeinginan memperoleh kelompok sosial dan kegiatan rekreatif
gambaran yang menyeluruh tentang yang bernilai guna, serta berdaya upaya
implementasi bimbingan karir sebagai sendiri dalam memecahkan masalah-
bentuk pengembangan pribadi sosial masalah pribadi, rekreasi, dan sosial
melalui penguatan efikasi diri. Artikel yang dialaminya.9
ini diharapkan dapat memberikan Adapun menurut Dewa
manfaat teoritis, praktis (kebijakan), Ketut Sukardi bimbingan
dan akademis formal, meliputi: kajian pribadi-sosial adalah usaha
ini mampu memberikan bentuk-bentuk bimbingan dalam menghadapi
layanan bimbingan pribadi-sosialdalam dan memecahkan masalah
ilmplementasi bimbingankarir sebagai pribadi-sosial seperti
bentuk pengembangan pribadi sosial. penyesuaian diri, menghadapi konflik,
dan pergaulan.10
B. Bimbingan Pribadi Sosial Berangkat dari pemahaman
Bimbingan pribadi-sosial beberapa pengertian tentang
merupakan bimbingan untuk bimbingan pribadi-sosial di atas
membantu para individu dalam penulis meahami bahwa bimbingan
memecahkan masalah-masalah pribadi- pribadi-sosial adalah suatu bentuk
sosial. Yang tergolong .masalah dalam penyampaian informasi atau bantuan
masalah-masalah pribadi-sosial adalah kepada individumaupun masyarakat
masalah hubungan dengan sesama terhadap masalah kepribadian
teman, dengan dosen/guru, serta staf, (mentality problems) dan kemandirian
pemahaman sifat dan kemampuan diri, individu serta masalah individu
penyesuaian diri dengan lingkungan dengan sosial lingkungannya. Dalam
pendidikan dan masyarakat tempat permasalahan tentang berwirausaha
mereka tinggal, dan penyelesaian misalnya individu yang memandang
konflik.8
9 Abu Ahmadi,Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 109.
8 Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, 10 Dewa Ketut Sukardi,Organisasi
Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:PT Administrasi di Sekolah, (Surabaya: Usaha
Remajarosdakarya, 2010),11. Nasional, 1993), 11.

130 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

dirinya negatif terhadap apa yang mampu memanage informasi yang


dia lakukan sehingga mengarah pada akan diberikan kepada kelompok atau
ketakutan-ketakutan negative yang individu itu sendiri dengan teknis
menimbulkan tindakan-tindakan yang dianggap efektig dengan keadaan
negative dan akhirnya menjadi sikap tertentu.
negative juga terhadap tantangan hidup Bimbingan pribadi-sosial bisa
yang di anggap permasalahan.Adapun diberikan oleh seseorang yang memiliki
bentuk-bentuk layanan bimbingan ability atau keprofesionalan dibidang
pribadi-sosial yakni: yang dimiliki serta dengan dukungan
1. Layanan Informasi otoritas tertentu sehingga menurut
Menurut Winkle, layanan penulis bimbingan yang akan diberikan
informasi merupakan suatu layanan akan berjalan sesui harapan dan efektif
yang berusaha memenuhi kekurangan tentu dengan memperhatikan metode
individu dan informasi yang mereka serta dukungan dari berbagai pihak.
perlukan atau usaha-usaha untuk 2. Layanan Orientasi
mempersiapkan siswa dengan Menurut Prayitno, layanan orientasi
pengetahuan serta pemahaman adalah suatu layanan terhadap siswa
tentang proses perkembangan anak.11 baik disekolah ataupun madrasah yang
Dan teknik layanan informasi dapat berkenaan dengan tatapan kearah
diselenggarakan secara langsung dan kedepan, dan tentang sesuatu yang
terbuka oleh konselor kepada seluruh baru.13 Dan layanan orientasi dalam
siswa, beberapa teknik untuk layanan bidang pengembangan pribadi-sosial
informasi adalah: ceramah, melalui mencakub objek pengembangan
media, acara khusus, dan mengundang pribadi seperti lembaga pengembangan
narasumber.12 bakat, pusat kebugaran dan latihan
Artinya layanan ini diberikan oleh pengembangan kemampuan diri,
konselor atau orang yang memiliki tempat rekreasi dan lain sebagainya,
keprofesioanal atatu otoritas dalam sedangkan objek-objek sosial seperti
bidang informasi yang terkait dengan berbagai suasana hubungan sosial antar
apa yang dibutuhkan dan apa yang ingin individu dalam keluarga, organisasi
disiapkan oleh individu itu sendiri, atau lembaga tertentu, dalam acara
sehingga konselor atau pembimbing sosial tertentu.14

11 Tohirin, “Bimbingan dan Konseling di


Sekolah…,147. 13 Ibid., 141.
12 Ibid., 149-150. 14 Ibid., 126-129.

Lukmanul Hakim, Maliki | 131


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

Dalam layanan orientasi ini penulis dengan lingkungan pendidikan,


lebih sepakat membahas bahwa masyarakat atau lingkungan kerja.15
layanan orientasi adalah lanjutan dari Sedangkan Dewa Ketut Sukardi
layanan informasi dimana informasi membagi tujuan bimbingan konseling
yang diberikan, namun dalam layanan menjadi dua bagian, yaitu:
ini lebih terfokus pada arah atau sasaran
1. Tujuan Umum
dari informasi yang diberikan sehingga
Tujuan umum dari layanan
akan mengarah pada pengembangan
bimbingan dan konseling adalah sesui
pribadi sosial, seperti pengembangan
dengan tujuan pendidikan, sebgaimana
bakat (hard skill dan soft skill), atau
dinyatakan dalam Undang-Undang
sering disebut capacity building
system pendidikan Nasional (UUSPN)
yang mencakup pengembangan
Tahun 2003 (UU No.20/2013), yaitu
kepribadiannya juga. Namun dalam
terwujudnya manusia Indonesia
artian sempit untuk pengembang
seutuhnya yang cerdas, yang beriman,
sosialnyadapat dilakukan dalam teknis
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
kegiatan tersebut yang mencakup
maha Esa dan berbudi pekerti
kognit, afektif dan psikomotor didalam
luhur, memiliki pengetahuan dan
peserta didik.
keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian mantap
C. Tujuan Bimbingan Pribadi dan mandiri, serta tanggung jawab
Sosial kemayarakatan dan kebangsaan,16
Tujuan pemberian layanan 2. Tujuan khusus
bimbingan adalah agar individu Dalam aspek tugas perkembangan
dapat (1) merencanakan kegiatan pribadi sosial, tujuan layanan
penyelesaian studi, perkembangan bimbingan konseling membantu siswa
karir, serta kehidupan dimasa yang agar:17
akan mendatang ,(2) mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang 1. Memiliki kesadaran diri, yaitu
dimiliki seoptimal mungkin, (3) menggambarkan penampilan
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mengenal kekhususan yang
pendidikan, lingkungan masyarakat, ada pada dirinya.
serta lingkungan kerjanya, dan (4)
mengatasi hambatan serta kesulitan 15 Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan
dan Konseling…,8.
yang dihadapi dalam studi ,penyesuian 16 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar
Pelakasanaan Program Bimbingan…,hlm. 044.
17 Ibid., 45.

132 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

2. Dapat mengembangkan sikap Hal yang sama penulis beranggapan


positif, seperti menggambarkan bahwa bimbingan karir merupakan
orang-orang yang mereka sebuah kegiatan kompleks yang
senangi. mencakup semua jenis pengalaman
3. Membuat pilihan secara sehat, hidup individu atau masyarakat
4. Mampu menghargai orang lain (objective career guidance).Isu-isu
Menurut Gibson, karir adalah pengembangan karir adalah isu-isu
rangkaian sikap dan perilaku yang perkembangan manusia. Membantu
berkaitan dengan pengalaman masyarakat mengatasi masalah
dan aktivitas kerja selama rentang karirnya secara holistik membutuhkan
waktu kehidupan seseorang dan keahlian konseling tingkat lanjut
rangkaian aktivitas kerja yang terus (advanced). Salah satu bidang keahlian
berkelanjutan. Dengan demikian yang harus dimiliki konselor karir
karir seseorang individu melibatkan adalah kompetersi multicultural (dalam
rangkaian pilihan dari berbagai macam konteks konseling).Konselor karir harus
kesempatan.Jika ditinjau dari sudut memiliki pengetahuan, keterampilan,
pandang organisasi memperbaharui dan kesadaran, yang dibutuhkan untuk
dirinya sendiri untuk menuju membantu klien-klien dan kesadaran
efektivitas karir yang merupakan batas yang dibutuhkan untuk membantu
dimana rangkaian dari sikap karir dan klien-klien dari beragam latar
perilaku dapat memuaskan seseorang belakang untuk mengatasi masalah
individu.Pelaksanaan bimbingan karir karir mereka. Memahami bagaimana
juga berperan disamping memilih ras, etnis, status sosial ekonomi,
karir yang cocok untuk individu atau gender, orientasi seksual, kemampuan
bagaimana mencari sekolah lanjutan fisik, konstelasi keluarga, geografi,
yang nantinya berhubungan dengan dan variabel-variabel kontekstual
pekerjaan yang individu inginkan, lain memengaruhi pandangan klien
maka seseorang pembimbing harus tentang dunia, opsi-opsi karir yang
bisa menyelesaikan persoalan individu mau dan mampu dipertimbangkan
di dalam memilih pekerjaan maupun oleh klien danhubungan konseling
sekolahlanjutan yang sesuai bidangnya karir, sangat penting untuk pemberian
yang individu senangi.18 bantuan konseling karir yang efektif.19

18 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling 19 Norman Amundson, Joann Harris dkk,
Studi dan Karier, (Yogyakarta: Penerbit Andi, Elemen-Elemen Penting Dalam Konseling Karir,
2010), 9. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 10-11.

Lukmanul Hakim, Maliki | 133


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

D. Aspek Aspek Dalam Menikatkan akademik yang diberikan menandakan


Efikasi Diri Individu level kemampuan dirinya
Bandura, menjelaskan bahwa Kedua, generality (keluasan).
efikasi diri terdiri dari beberapa aspek, cakupan bidang tingkah laku manusia
yaitu Pertama, level(tingkat kesulitan). itu luas dimana individu mersa yakin
Maksudnya adalah kemampuan terhadap kemampuannya. Individu
seseorang dalam menyelesaikan tugas mampu menilai keyakinan dirinya
itu berbeda sesuai tingkat kesulitan dalam menyelesaikan tugas di banyak
masalah. Individu dengan efikasi diri bidang atau dalam bidang tertentu
tinggi akan mempunyai keyakinan saja. Mampu atau tidaknya individu
yang tinggi tentang kemampuan dalam mengerjakan bidang-bidang dan
melakukan suatu tugas, sebaliknya konteks tertentu mengungkapkan
individu yang memliki efikasi diri gambaran secara umum tentang efikasi
rendah akan memiliki keyakinan yang diri individu tersebut.
rendah pula tentang kemampuan Ketiga, strength (ketahanan), hal
dalam melakukan tugas. Park dan yang berkaian dengan kekuatan pada
Kim,20 menyebutkan bahwa efikasi keyakinan individu atas kemampuannya
sangat penting bagi pelajar untuk yang kuat dan ketekunan dalam usaha
mengontrol motivasi untuk mencapai yang akan dicapai meskipun terdapat
harapan-harapan akdemik. Efikasi diri kesulitan dan rintangan. Dengan
dapat ditunjukkan dengan tingkatan efikasi diri, kekuatan untuk usaha yang
yang dibebankan pada individu, yang lebih besar mampu didapat. Semakin
nantinya terdapat tantangan dengan kuat perasaan efikasi diri dan semakin
tingkat yang berbeda dalam rangka besar ketekunan, semakin tinggi
menuju keberhasilan. Pendapat kemungkinan kegiatan yang dipilih
tersebut ditegaskan oleh Baron & dan dilakukan menjadi berhasil.
Byrne, yang menjelaskan bahwa Berdasarkan uraian di atas, dapat
keyakinan seseorang bahwa dirinya disimpulkan bahwa efikasi diri terdiri
mampu untuk melakukan tugas dari tiga aspek, yaitu level (tingkatan
kesulitan), generality (keluasan) dan
strength (ketahanan). Seseorang
20 Kim, U,& Park,Y,Factor Influencing dikatakan mempunyai self eficacy,
Academic Achievement In Relational Cultures: jika di hadapkan pada tiga aspek di
The Role Of Self Relational, and Collective
Efficacy.In F. Pajares & T. Urdan (ed.),The Self atas, Semakin tinggi efikasi diri yang
Efficacy Belliefs of Adolescents,(Connecticut: dimiliki individu atau peserta didik,
Information Age Publishing 2006), 267-285.

134 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

maka makin tinggi pula kemungkinan identifikasi masalah, baik itu masalah
individu memperoleh prestasi dalam tentang internal maupun eksternal
karirnya maupun mempersiapkan individu dalam konteks cara berpikir
karirnya. tentang dirinya maupun tentang
pemahaman karirnya. Hal ini
E. Pengembangan Pribadi-Sosial bertujuan untuk mengenal individu
Dengan meningkatkan Self- atau masyarakat secara kelompok dari
Efficacy gejala-gejala perilaku yang berbeda.
Pembimbing atau guru bimbingan
Pelaksanaan bimbingan pribadi-
konseling mengidentifikasi masalah
sosial terkait bimbingan karir
siswa berdasarkan hasil pengamatan
sangatlah dibutuhkan untuk self-efficacy
dan informasi dari beberapa pihak yaitu
individuagar terbentuk mental positif
kantor desa (jika disesa), wali kelas (jika
yang mandiri dan siap mengatasi
disekolah), di adminstrasi umum (jika
permasalahan dirinya maupun
dilembaga sosial) ataupun di individu
diluar dirinya (their society) yang
itu sendiri (jika konseling individu,
terkait dengan pemahaman tentang
kelompok, dan klasikal). Berdasarkan
masalah pribadi maupun sosial. Hal
data yang didapat informasi mengenai
ini dikarenakan individu masih dalam
masalah minta berwira usaha yang
masa perkembangan kognitif, afektif
terkait dengan self-efficacy individu,
dan psikomotoriknya sehingga sering
sehingga dapat untuk segera diatasi
mengalami masalah yang terjadi pada
masalah tersebut melalui bimbingan
diri pribadi serta keadaan sosialnya.
pribadi-sosial.
Oleh karena itu, pemberian bimbingan
karir , sangatlah penting untuk
pengembangan self-efficacy tinggi dan 2. Pelaksanaan
penguatan self-efficacy rendah pada Tahap pelaksanaan yang
siswa.21 dilakukan pembimbing atau guru
1. Tahap Perencanaan bimbingan konseling dilakukan sesuai
Dalam hal ini pembimbing dengan situasi dan kondisi individu.
atau disekolah guru BK melakukan Tindakan yang dapat diberikan
dalam mengatasiself-efficacy individu
di antaranya dengan memberikan
21 Atifah Hanum Casmini, “Bimbingan
Pribadi-Sosial Untuk Self-Efficacy Siswa Dan dorongan yang bertujuan untuk
Implikasinya Pada Bimbingan Konseling SMK meningkatkan self-efficacy yang lebih
Diponegoro Depok Sleman, Yogyakarta,” Jurnal
Hisbah, (Vol. 12. No. 2. Thn. 2015), 5. positif. Dorongan itu diberikan baik

Lukmanul Hakim, Maliki | 135


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

secara langsung ataupun tidak langsung individual, bimbingan kelompok dan


pada siswa. juga konseling individu.
Adapun implementasi yang 3. Evaluasi Kegiatan
digunakan pembimbing atau
Tahap evaluasi adalah tahap
guru bimbingan konseling dalam
penilaian pembimbing atau guru
meningkatkanself-efficacy tinggi dan
bimbingan konseling mengenai hasil
menguatkan siswa yang mempunyai
pemberian bantuan atau bimbingan
self-efficacy rendah yaitu melalui layanan
yang telah diberikan pada individu
bimbingan dan konseling dengan
dengan evaluasi jangka pendek dan
metode tidak langsung di antaranya:
evaluasi jangka panjang. Evaluasi
Bimbingan klasikal, kolaborasi
jangka pendek yang dilakukan
dengan wali kelas, kunjungan rumah,
pembimbing atau guru bimbingan
pelayanan pengumpulan data (aplikasi
konseling di lembaga atau disekolah
instrumental) dan papan bimbingan.
tertentu adalah berakhirnya bimbingan
Dalam pelaksanaan bimbingan individual maupun kelompok.
pribadi-sosial, materi yang diberikan Sedangkan, evaluasi jangka panjang
pembimbing atau guru bimbingan yang dilakukan pembimbing atau guru
konseling khususnya untuk bimbingan konseling adalah dengan
permasalahan self-efficacy siswa terus memantau perkembangan siswa
sangatlah beragam. Namun dalam melalui kolaborasi dengan walikelas,
kaitannya untuk pengembangan self- guru mata pelajaran, ataupun dengan
efficacy tinggi dan penguatan self-efficacy guru bimbingan konseling itu sendiri.
rendah pada siswa, adapun materi yang
Tujuan evaluasi tersebut untuk
diberikan meliputi: motivasi, percaya
mengetahui hasil pencapaian self-
diri, harga diri, penyesuaian diri, dan
efficacy siswa dengan bimbingan
juga materi tentang mengontrol emosi.
pribadi-sosial agar terus memiliki
Namun semua itu akan dikaitkan pada
perkembangan yang baik. Selain itu,
program bimbingan karir sehingga
agar siswa mampu mengatasi masalah
dari materi kepribadian yang sudah
yang sedang dialaminya, yang berkaitan
disebutkan diatas akan mendukung
dengan selfefficacy.
semangat dalam berinterpreneour.
Adapun layanan bimbingan 4. Follow Up
konseling kepada siswa dengan Tahap follow up dilakukan
bimbingan langsung yaitu: bimbingan pembimbing atau guru bimbingan
konseling dengan merencanakan

136 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

kembali bimbingan pribadi-sosial gaya/cara yang dipilih oleh para


apabila dalam penyelesaian masalah profesional untuk pencapaian tujuan
masih belum terselesaikan oleh guru bersama. Hal ini mengisyaratkan
bimbingan konseling ataupun pihak bahwa individu yang terlibat dalam
sekolah. Sehingga perlu adanya kegiatan kolaboratif memiliki tujuan
intervensi dari orang tua ataupun pihak yang sama, tidak boleh berbeda-
yang dapat membantu terselesaikannya beda, sehingga membutuhkan adanya
masalah siswa tersebut. Salah satu cara mekanisme perencanaan, pelaksanaan,
yang bisa digunakan yakni melibatkan evaluasi dan tindak lanjut secara
orang tua dan dengan bekerjasama bersama sehingga tujuan bersama yang
dengan pihak lain sebagai narasumber akan dicapai dapat terwujud22. Hal ini
untuk pengembangan self-efficacy tinggi sesuai dengan pendapat Idol & Baran
dan penguatan self-efficacy rendah pada dalam Schmidt yang menyatakan
individu. bahwa in collaborative, planning and
Adapun tentang bimbingan karir implementing are joint effort. Ini berarti
kolaboratif, tentunya tidak terlepas dalam pelaksanaan kolaboratif
dari pembahasan berkenaan dengan yang efektif, kegiatan perencanaan
apa itu bimbingan karir, kolaboratif dan pelaksanaan merupakan usaha
dan bimbingan karir kolaboratif. bersama.23
Bimbingan karir dapat didefenisikan Pola layanan yang berbasis
sebagai usaha yang dilakukan oleh kolaboratif dimulai dari suatu hal
konselor (profesional dan terlatih) yang telah dikembangkan dan
untuk membantu individu (dalam dianalisis yang dimulai sejak akhir
hal ini siswa) memahami diri dan tahun 1970 dan awal 1980. Pola ini
lingkungannya yang dihubungkan pada awalnya dilakukan oleh terapis
dengan proses pemilihan dan keluarga yang menggunakan aktivitas
pengembangan diri terhadap karir kolaboratif dalam terapi keluarga
yang akan digeluti melalui serangkaian untuk mendapatkan hasil yang
kegiatan bimbingan dan konseling. optimal pada individu-individu dalam
Sedangkan istilah kolaboratif berasal keluarga. Dengan mengedepankan
bahasa Inggris yaitu collaborative berarti kolaboratif yang berbasis kompetensi,
bekerja sama atau collaboration yang
22 Frans & Bursuck W, Including Studenta
berarti kerja sama. Dalam pengertian with Special Need,(Boston, 1996), 74.
yang lebih luas, Frans & Bursuck 23 Schmidt, John J, Counseling in School:
Essential Service and Comprehensive Programs,
mendefenisikan kolaboratif sebagai (Boston: Library of Congress Catologing,
2003), 60.

Lukmanul Hakim, Maliki | 137


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

para terapis/konselor mengedepankan dan konseling kelompok, konsultasi


berbagai kekuatan, kemampuan dan dan kegiatan-kegiatan lain seperti
sumber daya yang beragam untuk workshop berkenaan dengan topik yang
meningkatkan hasil terapi/konseling mendukung pelaksanaan program,
yang lebih baik dimasa-masa akan dan bentuk kegiatan lainnya.
datang. Konsultasi sebagai salah layanan
Bimbingan karir sebagai usaha langsung yang dapat dilakukan dengan
bersama yang dilakukan antara guru orangtua merupakan salah satu bentuk
BK/konselor dan orangtua hendaknya peran penting yang bisa dilakukan
mampu diimplementasikan dengan oleh konselor sekolah profesional.
menerapkan fungsi-fungsi manajemen Konsultasi dapat dijadikan sebagai
program bimbingan karirkolaboratif. jembatan jurang komunikasi di antara
Hal ini dikemukakan oleh Gysbers orang-orang dewasa yang bisa secara
& Henderson (dalam Dahir& Stone, langsung berdampak pada kehidupan
2012:303) yang menyatakan perlu anak dalam membangun hubungan
adanya perencanaan (planning), konsultasi, ada empat tahapan yang
perancangan (designing), pelaksanaan harus dilalui yakni permulaan (entry),
(implementing), dan evaluasi(evaluating) diagnosis, proses dan pengakhiran
secara bersama dengan orangtua (disengagement).Berkenaan dengan
dalam penyusunan program bersama tema penelitian, konsultasi dapat
bimbingan sehingga tujuan yang dilakukan dengan membahas hal-hal
telah dirumuskan secara bersama yang berkenaan dengan perkembangan
dapat dicapai secara sukses dan tepat. karir anak, perilaku anak di rumah, nilai-
Selain dalam manajemen program, nilai keluarga yang akan diterapkan
guru BK/konselor dapat memberikan dalam keluarga dan hal-hal lain yang
layanan langsung ke orangtua, yang dibutuhkan sebagai usaha orangtua
nantinya diharapkan berpengaruh bersama guru BK/konselor untuk
terhadap pelaksanaan program secara secara bersama menanamkan nilai-
keseluruhan yang telah direncanakan, nilai keluarga untuk memantapkan
yang pada akhirnya berdampak pilihan karir siswa.
pada kemampuan siswa dalam Selain konsultasi, program yang
merencanakan karir yang tepat. Bentuk dapat dilakukan dalam layanan
layanan langsung yang dapat diberikan langsung terhadap orangtua adalah
oleh guru BK/konselor adalah dengan program keterlibatan orangtua.
konseling individual, bimbingan Berbagai program dapat melibatkan

138 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

orangtua yang bertujuan untuk kesempatan bagi orangtua dan guru


ketercapaian program sekolah pada (dalam hal ini guru BK/Konselor)
umumnya dan program bimbingan untuk bertemu secara langsung
dan konseling pada khususnya. Harris secara pribadi, (5) kelas orangtua
& Coy mengemukakan beberapa (parent classes) yang diselenggarakan
program yang bisa melibatkan peran di sekolah dan pembahasan fokus
serta orangtua, yakni (1) kartu berita pada topik-topik seperti bagaimana
baik (good news cards), yang diprint membantu siswa dengan pekerjaan
postcards dengan daftar agenda-agenda rumahnya, keterampilan pengasuhan,
sekolah. Konselor dapat mendorong pendidikan narkoba, dan peningkatan
untuk menulis pesan-pesan yang positif keterampilan komunikasi. Dalam
tentang suswa di dalam kelasnya dan bidang bimbingan karir dapat juga
surat mereka rumah untuk orangtua, berupa pembahasan berkenaan
(2) Hari bergantian Orangtua/siswa dengan perkembangan karir anak,
(Parent/Student Switch Day) dimana membantu anak membuat rencana
siswa diperbolehkan keluar dari kelas karir yang jelas, memahami hasil
selama satu hari untuk bertukar assesment karir anak dan sebagainya,
tempat menjadi relawan ditempat (6) kunjungan ke pabrik, dilakukan
kerja orangtua sedangkan orangtua bersama orangtua sehingga orangtua
bertanggung jawab terhadap jadwal juga memiliki pemahaman berkenaan
harian siswa (dengan beberapa dengan lapangan pekerjaan yang bisa
pengecualian), (3) koran/majalah dihubungkan dengan kondisi, minat,
(newsletter) yang memberikan kapasitas, nilai dan pilihan karir anak.24
informasi kepada orangtua tentang
berbagai topik termasuk di dalamnya F. Penutup
strategi pekerjaan rumah, laporan
Berdasarkandari hasil pembahasan
tentang agenda sekolah, profil guru,
diatas artikel ini membahas tentang
dan tips-tips pengasuhan anak. Dalam
konsep secara umum dari implementasi
hal bimbingan karir, orangtua dapat
bimbingan karir kolaboratif sebagai
diinformasikan hal-hal yang berkenaan
bentuk pengembangan pribadi-sosial
dengan perkembangan karir anak,
melalui penguatan efikasi diribahwa
peran orangtua dalam pemilihan karir
anak, kesalahan dalam pemilihan 24 Afdal, M.Suya, Syamsu & Uman,
pendidikan dan karir dan sebagainya, “Bimbingan Karir Kolaboratif dalam
Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA”
(4) teacher in the round, yang merupakan Jurnal Konseling dan Pendidikan, (Vol. 2. No. 3.
Thn. 2014), 5.

Lukmanul Hakim, Maliki | 139


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

efikasi diri terdiri dari tiga aspek, yaitu masyarakat, (3) perumusan pilihan
level (tingkatan kesulitan), generality melalui menetapkan tujuan, klarifikasi
(keluasan) dan strength (ketahanan). nilai, membangkitkan alternatif, dan
Seseorang dikatakan mempunyai memperoleh informasi pekerjaan, (4)
self eficacy, jika di hadapkan pada perumusan rencana tindakan, melalui
tiga aspek di atas, Semakin tinggi perumusan agenda kegiatan dan
efikasi diri yang dimiliki individu atau rencana pendidikan lanjutan.
peserta didik, maka makin tinggi pula
kemungkinan individu memperoleh
prestasi dalam karirnya maupun Daftar Pustaka
mempersiapkan karirnya, akan tetapi
dalam implementasi bimbingan karir
ini lebih melibatkan banyak pihak Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling
yakni keluarga juga ikut bagian dalam di Sekolah, ( Jakarta: Rineka Cipta,
intervensi atau sebagai pendukung dari 1991)
perencanaan karir melalui bimbingan Afdal, M. Suya, Syamsu & Uman,
karir kolaboratif yang menekankan “Bimbingan Karir Kolaboratif
pada konsep dasar bimbingan karir dalam Pemantapan Perencanaan
kolaboratif, prinsip-prinsip bimbingan Karir Siswa SMA” Jurnal Konseling
karir kolaboratif dan implementasi dan Pendidikan, (Vol. 2. No. 3.
yang bisa dilakukan oleh guru BK/ Thn. 2014)
konselor bersama orangtua dalam upaya
Aisyah Khumairoh, “Bimbingan Karir
membantu pemantapan perencanaan
Dalam Menumbuhkan Perilaku
karir siswa. Perencanaan karir siswa
Kewirausahaan Santri Di Pondok
bisa dikatakan mantap apabila siswa
Pesantren Entrepreneur Ad-
memiliki kemampuan dalam hal
Dhuha Bantul Yogyakarta”, Tesis
(1) pemahaman diri yang meliputi
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
aspek pemahaman akan kecerdasan
Yogyakarta, 2015)
umum, kecerdasan khusus/bakat
khusus, keterampilan, hobi, minat, Atifah Hanum Casmini, “Bimbingan
sifat, keadaan fisik, prestasi akademik, Pribadi-Sosial Untuk Self-Efficacy
nilai-nilai kehidupan, dan cita-cita, (2) Siswa Dan Implikasinya Pada
pemahaman lingkungan yang meliputi Bimbingan Konseling SMK
pemahaman lingkungan keluarga, Diponegoro Depok Sleman,
sekolah, pekerjaan dan lingkungan Yogyakarta,” Jurnal Hisbah, (Vol.
12. No. 2. Thn. 2015)

140 | Konsep Bimbingan Karir Kolaboratif....


al~Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2018

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Age Publishing 2006)


Studi dan Karier, (Yogyakarta: M. Carlos., Zamrakita dan M. Nisfiannor,
Penerbit Andi, 2010) “Hubungan Self Efficacy dan Prestasi
Kerja Karyawan Marketing,” Jurnal
Bimo Walgito, Bimbingan Penyuluhan
Phronesis, (Vol. 08. No. 02. Thn.
di Sekolah, (Yogyakarta: Yayasan
2006)
Penerbit Fakultas Psikologi UGM,
Muhammad Jufri dan Hilman Wirawan,
1986)
Internalisasi Jiwa Kewirausahaan Pada
Dewa Ketut Sukardi, Organisasi Anak, (Jakarta: Kencana, 2014)
Administrasi di Sekolah, (Surabaya: Norman Amundson, Joann Harris dkk,
Usaha Nasional, 1993) Elemen-Elemen Penting Dalam
Frans & Bursuck W, Including Studenta Konseling Karir, (Yogyakarta: Pustaka
with Special Need, (Boston, 1996) Pelajar, 2016)
Ita Juwitaningrum, “Program Ros Mayasari, “Mengembangkan Pribadi
Bimbingan Karir untuk yang Tangguh melalui Pengembangan
Meningkatkan Kematangan Karir Keterampilan Resilience” Jurnal
Siswa SMK” Psikopedagogia Jurnal Dakwah, (Vol. XV, No. 2. Thn. 2014)
Bimbingan dan Konseling, (Vol. Schmidt, John J, Counseling in School: Essential
2, No. 2. (Sulteng: Universitas Service and Comprehensive Programs,
Pendidikan Indonesia 2013) (Boston: Library of Congress
Catologing, 2003)
Kim, U, & Park, Y, Factor Influencing Academic
Syamsu Yusuf dan A. Juntika
Achievement in Relational Cultures: The
Nurihsan, Landasan Bimbingan
Role of Self Relational, and Collective
dan Konseling, (Bandung: PT
Efficacy. In F. Pajares & T. Urdan
Remajarosdakarya, 2010)
(ed.), The Self Efficacy Belliefs of
Adolescents, (Connecticut: Information

Lukmanul Hakim, Maliki | 141

Anda mungkin juga menyukai