Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Disusun oleh:
Rahima Salsabila (11210161000067)

Kelompok 6:

Muhammad Kemal Al-Farisy (11210161000090)


Nurul Hilyah (11210161000053)
Dewi Yuliana (11210161000068)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
A. Tujuan
1. Mengidentifikasi struktur sel Bakteri, protista, sel hewan, dan sel tumbuhan
2. Membandingkan antara sel Bakteri, protista dengan sel tumbuhan dan sel
Hewan
3. Menganalisis preparat awetan batang (dikotil dan monokotil)

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyusun sel bakteri?
2. Bagaimana perbedaan sel bakteri,Protista tumbuhan,dan hewan?
3. Apa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil dan monokotil?

C. Hipotesis
1. Sel bakteri,di dalam organel sel didominasi oleh cairan
2. Perbedaan yang di miliki sangat jelas,bakteri organisme yang memiliki sel tunggal
yang dimana termasuk ke dalam kingdom monera,dan strukturnya paling sederhana
diantara semua organisme,tidak memilki nucleus ,mitokondria,organel.sedangkan
Protista bersel banyak yang dimana di daamnya termasuk dalam kingdom,Protista ini
merupakan suatu organisme hasil rekayasa genetic dan memilki struktur sel yamg
kompleks juga mengandung inti yang di keliingi oeh membrane inti.
3. Tumbuhan monokotil memilki biji berkeping satu,sedangkan pada dikotil memilki
biji berkeping dua. dan pada umumnya mahkota pada dikotil berjumah 4-5
helai,sedangkan pada monootil memilki mahkota sebanyak 3-6 helai
D. Landasan Teori
Semua makhluk hidup atau organisme tersusun atas sel atau beberapa sel. Sel
merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada suatu makhluk hidup. Sel
memiliki semua perangkat dan kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan proses
hidup yaitu bergerak, memperbanyak diri, beradaptasi atau merespon terhadap
perubahan lingkungan (Sumitro, 2017).
Orang pertama yang melakukan pengamatan dan menggambarkan sel adalah
Robert Hooke, seorang ilmuan asal Inggris. Hooke menggunakan mikroskop cahaya
untuk melihat irisan tipis gabus yang diperoleh dari tanaman. Tampak dibawah
mikroskop bahwa gabus terdiri dari beberapa kotak kecil yang akhirnya diberi nama
“sel”. Pada tahun 1665, Hooke mempublikasikan gambar temuannya pada bukunya yang
berjudul Micrographia (Sumitro, 2017).
Anton van Leeuwenhoek, pembuat lensa dari jerman adalah orang pertama yang
mengamati dan menggambarkan sel hidup. Pada tahun 1674, van Leeuwuenhoek
mengamati organisme uniseluler mikroskopis pada setetes air garam. Organisme tersebut
tidak dapat diamati tanpa menggunakan mikroskop (Sumitro, 2017).
Struktur sel masuk dalam materi biologi sel merupakan studi tentang struktur dan
fungsi sel prokariotik maupun eukariotik yang membahas beberapa bidang seluler,
seperti sintesis dan fungsi makromolekul (DNA, RNA, dan protein), kontrol ekspresi
gen, struktur dan fungsi membran sel, bioenergetika, dan komunikasi seluler (Yaich,
2002 dalam Puspitasari, 2016).
Sel terdiri dari dua macam yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik
merupakan suatu jenis sel dengan inti yang tidak jelas hanya dalam sitoplasma tampak
adanya bagian yang berwarnan agak terang yang mengandung bahan DNA ( seperti yang
terdapat dalam inti ) dan dinamakan nukleoid. (Juniarto, 2000).
Sel yang ternasuk sel prokariotik diantaranya ialah berbagai jenis bakteri, virus,
ganggang biru, ganggang hijau, dan lain-lain. Menurut teori dalam pustaka, bakteri
merupakan organisme prokariotik dengan ciri khas selnya yang tidak memiliki membran
inti (Pujiyanto, 2012 dalam Khotimah, 2014).
Sebagai contoh diambil Escherichia coli yang merupakan bakteri dengan ukuran
panjang 2 mikron dan tebal 0,8 mikron. Bakteri ini mempunyai dinding sel kaku yang
didalamnya terdapat membran sel bila menggunakan mikroskop elektron dapat dikenal
adanya bagian nukleoid yang mengandung DNA (Juniarto, 2000).
Sel eukariotik mempunyai inti sel yang jelas karena inti sel ini mempunyai
dinding atau membran inti.sel eukariotik ini mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda
tergantung dari jenis dan fungsinya masing-masing. Sel eukariotik mempunyai inti sel
yang jelas karena inti sel ini mempunyai dinding atau membrane inti. Sel-sel eukariotik
ini mempunyai ukuran dan bentuk berdeda tergantung dari jenis dan fungsinya masing-
masing (Juniarto, 2000).

D. Alat dan Bahan


1. Biakan Bakteri
2. Rendaman rumput yang mengandung protista
3. Sayatan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
4. Sel pipi
5. Kaca objek dan kaca penutup
6. Mikroskop cahaya
7. Pipet dan pinset
8. Silet
9. Kertas tissue
E. Cara Kerja
1. Pengamatan Video
Amatilah video pada tautan berikut:
a) Gram positive and gram negative bacterial slides under the microscope
(https://www.youtube.com/watch?v=PK-VlsBM_7M)
b) Protists
(https://www.youtube.com/watch?v=bNTQLqWEpXU)
2. Monocot and Dicot stems compared
https://www.youtube.com/watch?v=dRySnj0Z7p0
3. Cheek cells under the microscope
(https://www.youtube.com/watch?v=jTSC4ntCPY4)
4. Gambarlah hasil pengamatan sel bakteri, protista, sel hewan, dan sel tumbuhan dari
video, pada lembar kerja yang telah disediakan

G. Hasil Pengamatan

1. Gambar bakteri gram positive dan negatif Keterangan

gambar disamping dapat


NEGATIF
dilihat bahwa gambar tersebut
merupakan gambar bakteri
gram positif dan negatif. Gram
negatif ditunjukkan dengan
warna merah muda, sedangkan
gram positif ditunjukkan
dengan warna ungu. Terdapat
dua bentuk pada bakteri, yaitu
berbentuk bulat (Cocci) dan
berbentuk batang (Bacilli).
Selain itu juga terdapat susunan
POSITIF pada sel bakteri, yaitu sendiri
(single) berpasangan (pairs),
rantai (panjang dan pendek),
dan kluster. Dapat disimpulkan
dari gambar bahwa gram positif
berbentuk Cocci dan tersusun
dengan sendiri, berpasangan,
kluster. Sedangkan gram
negatif berbentuk Bacilli dan
tersusun dengan sendiri

2. Gambar Protista Keterangan

Gambar disamping
Silia
merupakan gambar protista,
protista merupakan salah satu
kelompok eukariotik yang
tubuhnya terbentuk sederhana.
Pada struktur tubuh protista
nukleus
terdapat trikosit, celah mulut,
mulut, tenggorokan, silia,
Vakuola protista juga memiliki vakuola
kontraktil Vakuola makanan yang terbagi atas 2 vakuola,
yaitu vakuola makanan,
vakuola kontraktil. Sama
seperti hewan dan tumbuhan,
protista juga memiliki inti sel,
namun pada protista komponen
tersebut bernama mikronukleus
dan makronukleus.
3. Gambar Preparat awetan batang (dikotil dan monokotil) Keterangan

Gambar di kiri merupakan


gambar yang menunjukkan
Dikotil
preparat awetan batang dikotil
dan monokotil. Batang dikotil
ditunjukkan pada bagian kanan
dan monokotil ditunjukkan
pada bagian kiri, serta pada
bagian tengah terdapat gambar
xilem dan floem dengan lebih
dekat. Dari gambar dapat dilihat
bahwa masing-masing batang
memiliki jaringan pengangkut,
jaringan dasar, epidermis,
floem, dan xilem. Namun jika
dilihat dari gambar, batang
Monokotil monokotil memiliki jarigan
pengangkut yang lebih tersebar,
berbeda dengan dikotil yang
lebih tersusun, selain itu
monokotil tidak memiliki
percabangan, sedangkan dikotil
memiliki beberapa
percabangan.
4. Gambar sel hewan Keterangan
Sel hewan
gambar disamping
menunjukkan gambar dari sel
hewan. Sel hewan memiliki
banyak komponen yang
menysusun selnya, seperti
sitoplasma, retikulum
endoplasma halus, membran
inti, inti sel (nukleus), badan
mikro, sitoskeleton, retikulum
endoplasm kasar, ribosom,
mikrotubul, badan golgi,
sentrosom, mitokondria,
Sel Pipi
lisosom, dan membran sel. Dari
banyaknya komponen
penyusunnya, mereka semua
memiliki fungsi yang berbeda-
beda yang akan dibahas lebih
lanjut pada bagian pembahasan.

H. Pembahasan
Praktikum yang berjudul “Struktur dan Fungsi Sel” dilakukan dengan melakukan
pengamatan dari video youtube mengenai : Gram positive and gram negative bacterial
slides under the microscope, Monocot and Dicot stems compared,dan Cheek cells under
the microscope. Struktur sel masuk dalam materi biologi sel merupakan studi tentang
struktur dan fungsi sel prokariotik maupun eukariotik yang membahas beberapa bidang
seluler, seperti sintesis dan fungsi makromolekul (DNA, RNA, dan protein), kontrol
ekspresi gen, struktur dan fungsi membran sel, bioenergetika, dan komunikasi seluler
(Yaich, 2002 dalam Puspitasari, 2016).
Berdasarkan Pengamatan yang telah kami lakukan, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa pada bakteri gram positif ketika dilakukan pewarnaan gram (ditetesi
karbol kristal ungu, lugol, dan air fukhsin) akan menunjukkan warna ungu kebiruan karena
struktur dinding sel bakteri gram positif mengandung lapisan peptidoglikan yang tebal
sehingga ketika dilakukan pewarnan, zat warna akan terperngkap dalam lapisan tersebut
dan sukar dihilangkan ketika dicuci dengan air maupun alkohol, sehingga zat warna dapat
mewarnai bakteri jenis ini. Contoh bakteri dalam percobaan kami yang termasuk ke dalam
bakteri gram positif adalah Staphylococcus, Streptococcus, dan Bacillus subtilis.
Sedangkan bakteri gram negatif ketika dilakukan pewarnaan gram (ditetesi karbol kristal
ungu, lugol, dan air fukhsin) akan menunjukkan warna ungu kemerahan karena bakteri
tersebut tidak mengandung lapisan peptidoglikan sehinga ketika dlakukan pewarnaan
kemudian dicuci dengn air maupun alkohol, zat warna tidak menempel dan akan larut saat
dicuci. Contoh bakteri dalam percobaan kami yang termasuk ke dalam bakteri gram
negatif adalah Escherichia coli, Pseudomonas araginosa dan Salmonella typhosa.
Dan Hasil pengamatan antara sel Monokotil dan Dikotil di nyatakan bahwa
terdapat beberapa sel didalamnya yaitu dinding sel, inti sel dan sitoplasma. Hal ini sesuai
dengan teori dan pengamatan Mathias Scheilden yang mengamati sel tumbuhan. Scheilden
menyatakan bahwa banyak sel pada tumbuhan. Ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil
dari tumbuhan adalah sel. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan sehingga sel
tumbuhan beraturan dan bersifat kuat. Didalamnya terdapat inti sel dan sitoplasma. Inti sel
terletak dibagian tengah dari sitoplasma yang dilindungi oleh dinding sel. Inti sel berperan
dalam mengatur aktivitas serta pewarisan sifat. Sitoplasma didalam sitoplasma terdapat
organel-organel sel seperti plastida, motokondria, ribosom, rertikulum endoplasma, badan
golgi dan vakuola
Di dalam sitoplasma ribosom terdapat dalam dua bentuk, yaitu bebas dalam
matriks sitoplasma dan terdapat menempel pada dinding / membran gelembung-
gelembung terutama retikulum endoplasma. Ribosom yang terdapat bebas dalam
sitoplasma berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan digunakan sendiri oleh
sel yang nantinya akan digunakan untuk pertumbuhan sel dan pembelahan sel. Ribosom
yang menempel pada retikulum endoplasma berfungsi untuk mengadakan sintesis protein
yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel yang mempunyai fungsi sekresi (Juniarto,
2000).Dalam sitoplasma dijumpai ribosom yang bersusun berderet dengan satu sama lain
dihubungkan oleh semacam benang halus yang dinamakan poliribosom dan ini
mempunyai fungsi untuk mengadakan sintesis protein yang leih kompleks. Fungsi utama
ribosom ialah untuk mengadakan sintesis protein.
Mitokondria, memiliki dua membran yaitu membran luar dan membran dalam
yang membentuk lekukan-lekukan ke arah dalam yang disebut sebagai cristae.
Mitokondria merupakan tempat terjadinya respirasi sel, menghasilkan energy dalam
bentuk ATP yaitu molekul berenergi tinggi. Mitokondria banyak mengandung enzym-
enzym yang berfungsi dalam siklus Kreb. Ada sel yang hanya memiliki satu mitokondria
besar, tetapi ada yang memiliki banyak mitokondria. Sel yang aktivitasnya tinggi memiliki
mitokondria lebih banyak apabila dibandingkan dengan sel yang aktivitasnya kurang
(Nurhayati, 2017).Badan Golgi, pertamakali ditemukan oleh ahli biologi dan fisika dari
Italia yang bernama Camello Golgy. Fungsinya penyempurnaan hasil sintesis protein pada
ribosom, penyempurnaan yang terjadi adalah folding (melipat-lipat), karboksilasi,
metilase.
Lysosom, berasal dari bahasa Yunani yang artinya badan pemecah, bentuknya
seperti vesikel, bulat seperti bola, merupakan kantong. Dihasilkan oleh RE kasar dan
badan Golgy, badan Golgy membentuk tunas yang kemudian dilepaskan tunas tersebut,
tuanas tersebut adalah lysosom. Di dalam lisosom berisi enzym-enzym hidrolitik yang
fungsinya mencernak bahan makanan yang masuk ke dalam sel atau makromolekul, selain
itu lysosom juga menghancurkan organella yang rusak.Vakuola, bentuknya seperti
lysosom, merupakan kantong, ukurannya bervariasi, tergantung fungsinya (Nurhayati,
2017).
Perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan :Pada sel hewan terdapat sentriol
sedangkan pada sel tumbuhan tidak ada sentriol;Pada sel hewan terdapat vakuola yang
berukuran kecil sedangkan pada sel tumbuhan vakuola nya berukuran besar,Pada sel
hewan terdapat lisosom sedangkan pada sel tumbuhan tidak ada lisosom,Pada sel hewan
tidak memiliki dinding sel, sedangkan pada sel tumbuhan memiliki dinding sel,Pada sel
hewan tidak memiliki plastida sedangkan pada sel tumbuhan memiliki plastida (Renan,
2013)
Dan hasil pengamatan pada mukosa pipi terdapat membran sel, inti sel, dan
sitoplasma. Hal ini sesuai dengan percobaan Theodor Schwann yang meneliti bahwa
dalam hewan tersusun atas banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari hewan adalah sel. Membran sel hanya terdapat pada sel hewan dan tidak
terdapat pada tumbuhan. Membran sel terletak pada bagian luar yang memiliki lapisan
tipis dan halus. Inti sel tidak hanya terdapat pada tumbuhan namun terdapat pula pad sel
hewan. Inti sel berfungsi mengendalikan proses metabolisme dalam tubuh. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan-bahan yang penting dalam metabolisme,
tempat pembakaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi kimia. Namun pada saat kami
melakukan praktikum mukosa pipih yang kami peroleh terlalu tebal dan bertumpuk -
tumpuk sehingga sulit untuk mmengamati struktur selnya.

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa sel
merupakan unit sturuktural dan fungsional terkecil pada suatu makhluk hidup. Sel terbagi
menjadi dua jenis yaitu sel prokaryotik dan sel eukaryotik. secara umum sel pada makhluk
hidup terdiri atas membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Pada sel tumbuhan (Allium
cepa) terdapat dinding sel, inti sel, dan sitoplasma. Sedangkan pada sel hewan (mukosa
pipi) terdapat membran sel, inti sel, dan sitoplasma.
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan terdapat pada dinding sel dan organel-organel
penyusunnya. Pada sel hewan tidak terdapat dinding sel sehingga sel nampak tidak
beraturan. Organel-organel penyusun sel hewan dan tumbuhan juga memiliki perbedaan.
Pada sel hewan terdapat sentriol, vakuola yang berukuran kecil, dan lisosom sedangkan
pada sel tumbuhan tidak terdapat sentriol dan lisosom namun memiliki vakuola yang
berukuran besar.pada sel tumbuhan pula terdapat plastida yang tidak dimiliki oleh sel
hewan.

J. Daftar Pustaka

Juwono, Achmad Zulfa Juniarto. 2002. Biologi Sel. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Khotimah, Fina Nurul, Meiry Fadilah Noor, Nengsih Juanengsih. 2014. MISKONSEPSI
KONSEP ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA. Jurnal Pendidikan Biologi FITK
UIN Syarif Hidayatullah EDUSAINS, Volume VI Nomor 02, Halaman: 118—128,
(http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/view/1112). Diakses pada 09
Desember 2021
Nurhayati Betty, Sri Darmawati. 2017. BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER. Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pupitasari, Dianing Eka, Mohamad Amin, Betty Lukiati. 2016. PENGEMBANGAN
BUKU AJAR MATAKULIAH BIOLOGI SEL BERBASIS IN SILICO. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol: 1 No: 9 Halaman: 1836—1847,
(http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/download/6841/3021). diakses pada 21
Desember 2021.
Rahardian, Renan. dkk. 2013. Master Biologi. Jakarta: PT Wahyu Media
Sumitro, B. Sutiman, dkk. 2017. Biologi Sel. Malang: UB Press
jahn, w. (Director). (2016). Monocot and dicot stem [Motion Picture].
jill, C. (Director). (2017). Protist-Amoeba,ueglena,paramecium [Motion Picture].
Plus, M. (Director). (2020). Gram positive and Gram negative bacterial slides under
the Microscope [Motion Picture].

Anda mungkin juga menyukai