DI SEBUAH LEMBAGA
OLEH
KELOMPOK 2
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, Kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Manajemen Pelatihan
dengan judul ‘ Manajemen pendidikan dan pelatihan diklat disebuah lembaga’
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan
dan pengetahuan kepada para pembacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini terutama kepada dosen Manajemen Pelatihan dan juga
rekan-rekan sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan seperti kata pribahasa “Tak Ada Gading yang Tak Retak”
untuk itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif agar dimasa
yang akan datang dapat menjadi lebih baik.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Diklat……...……………………………………………...3
2.1.1 Pengertian Pendidikan……………………………………………...3
2.1.2 Pengertian Pelatihan………………………………………………..4
2.1.3 Perbedaan Pendidikan dan Pelatihan……………………………….4
2.1.4 Tujuan Pendidikan dan Pelatihan…………………………………..6
2.1.5 Prinsip-prinsip Pendidikan dan Pelatihan…………………………..7
2.1.6 Fungsi Pendidikan dan Pelatihan…………………………………...9
2.1.7 Manfaat Pendidikan dan Pelatihan…………………………………9
2.1.8 Jenis-jenis Pendidikan dan Pelatihan……………………………...11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran……………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah
ini antara lain :
1. Bagaimana konsep dasar sebuah program diklat ?
2. Bagaimana analisis kebutuhan sebuah program diklat ?
C.Tujuan
1. Mengetahui tentang konsep dasar sebuah program diklat.
2. Mengetahui tentang analisis kebutuhan sebuah program diklat.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah yang berjudul “Manajemen Pendidikan dan Pelatihan
Diklat Disebuah Lembaga ” antara lain:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
digunakan untuk merubah sikap dan tata laku seseorang ke arah yang lebih
dewasa melalui sebuah proses pengajaran.
2.1.2 Pengertian Pelatihan
Secara etimologi pelatihan berasal kata latih yang diberikan awalan pe- dan
akhiran -an. Dalam kbbi.web.id pelatihan adalah proses, cara, perbuatan melatih;
kegiatan atau pekerjaan melatih, juga diartikan tempat melatih semacam pusat
pendidikan.
Menurut Nadler dan Wiggs pelatihan (training) merupakan teknik-teknik
yang memusatkan pada belajar tentang ketrampilan, pengetahuan dan sikap-sikap
yang dibutuhkan untuk memulai suatu pekerjaan atau tugas-tugas atau untuk
meningkatkan kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas.
Sedangkan menurut Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan bahwa
pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja sehingga meningkatkan kinerja
pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan
kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali
seseorang dengan keterampilan kerja.
Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam maksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari para
pegawai sesuai dengan keinginan dari suatu lembaga atau organisasi.
4
dalam suatu pekerjaan tertentu. Jadi, pertumbuhan mereka dan berbagai peran
yang akan mereka mainkan di lingkungan sosial mereka menjadi titik awal dalam
pendidikan, sedangkan pelatihan berawal dari kebutuhan dalam suatu pekerjaan
tertentu yang akan dilakukan.
Lebih jauh Miner menjelaskan bahwa proses pelatihan lebih dipusatkan
pada pembelajaran dan perubahan pada suatu hal yang secara khusus dapat
diterapkan pada suatu jabatan, melengkapi persayaratan jabatan yang
dibutuhkan, dan efisien dalam hal waktu, biaya, dan sumber daya yang
digunakan.
Jadi, pendidikan lebih mengarah pada pengetahuan dan hal-hal yang
bersifat umum dan terkait dengan kehidupan pribadi secara luas, sedangkan
pelatihan mengarah pada ketrampilan berperilaku secara khusus dan ada ukuran
benar atau salah. Pendidikan lebih diarahkan untuk memecahkan knowledge
problems, sedangkan pelatihan lebih pada skill problems, dan keduanya digunakan
secara bersama untuk memecahkan motivation problems. Dalam konteks dunia
kerja secara tegas membedakan antara pendidikan dan pelatihan sebagaimana
pada tabel berikut ini:
PENDIDIKAN PELATIHAN
Proses memperoleh pengetahuan atau Proses mengembangkan keterampilan
informasi. untuk suatu pekerjaan atau tugas tertentu.
5
Menekankan pada mengetahui Menekankan pada tingkat kinerja pada
informasi yang tidak harus berhubungan suatu pekerjaan tertentu.
secara langsung dengan pekerjaan atau
karir tertentu.
6
dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan,
produktivitas dan kesejahteraan. Tujuan-tujuan pendidikan dan pelatihan dapat
dikelompokkan mejadi lima bidang, yaitu:
a. Memperbaiki kinerja
b. Memutakhirkan keahlian-keahlian para pegawai/ karyawan sejalan dengan
kemajuan tekhnologi.
c. Mengurangi waktu pembelajaran bagi pegawai/ karyawan baru agar
kompeten dalam pekerjaan.
d. Membantu memecahkan masalah operasional.
e. Mempersiapkan pegawai/ karyawan untuk mendapatkan promosi jabatan.
b. Analisis jabatan
Spesifikasi pekerjaan akan dapat menjelaskan pendidikan yang sesuai dan
harus dimiliki oleh calon pekerja untuk dapat menunjang pelaksanaan pekerjaannya.
Oleh karena itu, bahan-bahan yang akan diajarkan harus berhubungan erat dengan
apa yang dinyatakan dalam analisis pekerjaan peserta.
c. Motivasi
Orang akan bersungguh-sungguh melaksanakan suatu tugas tertentu bila ada
daya rangsangannya. Demikian juga halnya dengan peserta yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan, mereka melihat kenaikan upah maupun kenaikan
kedudukan adalah beberapa daya rangsang yang dipergunakan untuk belajar
sungguh-sungguh selama pendidikan dan pelatihan.
d. Partisipasi aktif
7
Peserta pendidikan dan pelatihan harus turut aktif dalam pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan. Sistem pendidikan dengan jalan memberikan kuliah sering
kali membosankan karena bersifat satu arah. Oleh karena itu, pendidikan dan
pelatihan harus dapat memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran antara peserta
dan pengajar, sehingga peserta turut aktif berfikir selama pelaksanaan berlangsung.
f. Seleksi pengajar
Tidak setiap orang dapat menjadi seorang pengajar yang baik. Jabatan untuk
mengajar juga memerlukan kualifikasi tertentu karena berhasil atau tidaknya
pendidikan dan pelatihan tergantung ada atau tidaknya persamaan kualifikasi analisis
jabatan pengajar dengan kalifikasi analisisi pekerjaan peserta. Oleh karena itu, salah
satu asas penting dari pendidikan dan pelatihan ialah tersedianya tenaga pelatih yang
terdidik, berminat, dan mempunyai kesanggupan untuk mengajar.
g. Pelatihan pengajar
Pengajar dalam suatu pendidikan dan pelatihan harus mudah mendapatkan
pendidikan khusus untuk menjadi tenaga pelatih. Harus diingat bahwa tidak semua
orang yang pandai dalam suatu bidang tertentu dapat mengajarkan kepandaiannya
kepada orang lain.
h. Metode pelatihan
Metode pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan jenis
latihan yang diberikan. Metode pemberian kuliah tidak tepat bagi supervisor,
meskipun cara seperti ini dapat diberikan pada jenis pendidikan yang lain. Oleh
8
karena itu, pilih metode yang tepat untuk digunakan pada saat pendidikan dan
pelatihan.
i. Asas belajar
Pada umumnya orang akan lebih mudah mengkap pelajaran jika pelajaran
yang diberikan dimulai dari hal yang lebih mudah, baru kemudian mempelajari hal
yang lebih sulit.
9
Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan kegiatan
tepat, selain itu para pegawai yang bertanggung jawab menyelengagarakan
kegiatan-kegiatan operasional dan tidak sekedar diperintah oleh manajer.
Meningkatkan semangat kerja seluruh pegawai dalam organisasi dengan
komitmen organisasi yang lebih tinggi.
Mendorong sikap keterbukaan manajemen, penerapan gaya manajerial
(pengurusan) yang partisipatif.
Memperlancar jalannya komunikasi efektif yang memperlancar proses
perumusan kebijakan organisasi dan operasional.
Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya ialah rasa persatuan
dan suasan kekeluargaan dikalangan para anggota organisasi.
10
Terjadinya iklim yang baik bagi pertumbuhan seluruh pegawai.Menjadikan
organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk berkarya.
c. Diklat Teknis
Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis
yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas pegawai atau karyawan. Diklat teknis
dapat dilaksanakan secara berjenjang. Jenis dan jenjang diklat teknis untuk masing-
masing jabatan ditetapkan oleh instansi teknis yang bersangkutan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang berjudul “Konsep dan Prosedur Analisis
Program Diklat” ini yaitu sebuah pelaksanaan program diklat tidak akan berjalan
sesuai dengan rencana tanpa adanya analisis kebutuhan diklat terlebih dahulu.
Konsep dasar sebuah diklat yaitu meliputi sebuah pemahaman mengenai pengertian
pendidikan, pengertian pelatihan serta perbedaan dari keduannya. Selain itu
mengenai pemahaman tentang apa saja kebutuhan diklat yang dibutuhkan dan
bagaimana prosedur analisis kebutuhan program diklat tersebut.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
12
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/USER/Downloads/ANALISIS-KEBUTUHAN-DIKLAT.pdf,
diakses 31 Agustus 2019.
http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/konsep-pendidikan-dan-pelatihan.html,
diakses 31 Agustus 2019.
https://ahlipresentasi.com/bagaimana-cara-melakukan-analisa-kebutuhan-pelatihan-
secara-efektif/, diakses 31 Agustus 2019.
https://amrianihamzah.blogspot.com/2013/01/konsep-dasar-analisis-kebutuhan-
diklat.html, diakses 31 Agustus 2019.
https://bdksemarang.kemenag.go.id/upaya-peningkatan-mutu-diklat-melalui-
kegiatan-analisis-kebutuhan-diklat-akd/, diakses 31 Agustus 2019.
https://edutrial.wordpress.com/2012/05/05/analisis-kebutuhan-diklat-training-needs-
assessment/, diakses 31 Agustus 2019.
https://www.academia.edu/21873744/Konsep_Dasar_Pendidikan_dan_Latihan,
diakses 31 Agustus 2019.
https://www.slideshare.net/RoyadiNusa/pengertian-diklat-ii, diakses 31 Agustus
2019.
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pendidikan/, diakses 31 Agustus 2019.