Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KIMIA ANALISA II
“TITRASI ARGENTOMETRI“

Disusun Oleh:
Kelompok : B1
Nama : Mela Ananda P (419022)
Tanggal : 3 Desember 2020

PRODI S-1 FARMASI


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
A. Tujuan Praktikum

Setelah mengikuti praktikum praktikan mampu mengidentifikasi zat dalam suatu


sampel serta mampu menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi pengendapan.

B. Prinsip

Titrasi argentometri merupakan titrasi pengendapan yang melibatkan


pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hasil
yang diperlukan dari titrasi jenis argentometri adalah pencapaian keseimbangan
pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya
interferensi yang menggangu titrasi dan titik akhir titrasi mudah diamati (Day &
Underwood, 2002).
Prinsip Argentometri Mohr adalah reaksi pengendapan dimana senyawa klorida
dalam NaCl berada pada suasana netral dengan tambahan larutan baku sekunder perak
nitrat (AgNO3) dan penambahan larutan indikator kalium kromat (K2CrO4) pada
permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida setelah titik ekuivalen, maka dengan
penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi dengan kromat dan membentuk endapan
perak kromat yang berwarna merah kecokelatan. Penambahan Indikator kalium kromat
(K2CrO4) bertujuan untuk mengetahui warna dari titik akhir titrasi (Sudjadi, 2007).

C. Reaksi
1. Analisis Kuantitatif Br

Ag⁺ + Br¯ → AgBr

Ag⁺ + CNS¯ → AgCNS

Fe⁺⁺⁺ + CNS¯ → (FeCNS)⁺⁺

2. Reaksi pembakuan AgNO 3 ± 0,05 N dengan NaCl

AgNO₃ + NaCl → AgCl ↓ putih + NaNO₃

2 AgNO₃ + K₂CrO₄ → Ag₂CrO₄ ↓coklat merah + 2 KNO₃


D. Prosedur
1. Analisis Ion Bromida (Brˉ)
a. Kualitatif
Larutan sampel ditambah argentum nitrat
terjadi endapan kuning muda

Larutan sampel ditambah asam nitrat pekat


dipanaskan larutan menjadi coklat merah.
Kedalam larutan ditambahkan kloroform maka
lapisan kloroform akan berwarna coklat merah.

b. Kualitatif

Pipet 10,0 ml larutan sampel dimasukkan


erlenmeyer.

ditambahkan 40 ml akuades dan 4-5 tetes


indikator K₂CrO₄ 5%.

Titrasi dengan larutan baku AgNO₃ 0,05 N


sampai terbentuk warna coklat merah / merah
bata.

Pembuatan dan pembakuan larutan AgNO 3 ± 0,05 N


Pembuatan

Sejumlah ammonium tiosianat P larutkan ke dalam air


secukupnya hingga tiap 1000 ml larutan mengandung
7,612 g NH₄CNS.
Pembakuan

Masukkan 10,0 ml perak nitrat yang ditakar


seksama dalam labu erlenmeyer.

encerkan dengan 40 ml akuades, tambahkan 6 ml


asam nitrat Pekat

Titrasi dengan larutan ammonium tiosianat


menggunakan indikator 2 ml besi (III) ammonium
sulfat LP, hingga terjadi warna coklat merah.

Prosedur pembakuan AgNO 3 ± 0,05 N dengan NaCl

Dipipet seksama 10,0 ml NaCl dimasukkan ke


dalam erlenmeyer

Ditambahkan 40 ml akuades

Ditambahkan 4-8 tetes K₂CrO₄ 5%


E. Data pengamatan dan Perhitungan

Sampel Uji Gambar Keterangan


• Uji kualitatif
Terdapan endapan
Sampel + 3 tetes AgNO₃ berwarna coklat

Terdapat endapan
Sampel + 3 tetes HNO₃ berwarna kuning

Adanya lapisan yang tidak


Sampel + 3 tetes kloroform berwarna / terjadinya 2
fase
• Pembakuan

AgNO₃ + 4 tetes K₂CrO₄ →


titrasi dengan AgNO₃ Terdapat warna larutan
merah bata 10,1 ml

AgNO₃ + 4 tetes K₂CrO₄ →


titrasi dengan AgNO₃ Terdapat warna larutan
merah bata 10 ml

AgNO₃ + 4 tetes K₂CrO₄ →


titrasi dengan AgNO₃ Terdapat warna larutan
merah bata 10,1 ml

• Uji kuantitatif

10 ml sampel + 3 tetes
indikator → titrasi dengan Terdapat warna larutan
AgNO₃ merah bata 10,2 ml

10 ml sampel + 3 tetes
indikator → titrasi dengan Terdapat warna larutan
AgNO₃ merah bata 10,1 ml

10 ml sampel + 3 tetes Terdapat warna larutan


indikator → titrasi dengan merah bata 10,3 ml
AgNO₃
• Pembakuan AgNO₃
Titrasi 1
10 ��
N₁ = × 10,1
ml
169,87

= 0,59 N
Titrasi 2
10 ��
N₂ = × 10
ml
169,87

= 0,59 N
Titrasi 3
10 ��
N₃ = × 10,1
ml
169,87

= 0,59 N
0, 59 𝑁 + 0, 59 𝑁 + 0, 59 𝑁
Rata-rata = 3

= 0,59 N

• Kuantitatif

�� �𝑖�� ��� × 𝑁 �𝑖�� ��� × 𝐵𝐸 𝑧 ���


Kadar KBr = �� ��������� ×1000
× 100%
10 , 2 �� × 0,59 𝑁 × 102 , 90
Titrasi 1 = 10 �� ×1000
× 100%

= 6,19%
10 , 1 �� × 0,59 𝑁 × 102 , 90
Titrasi 2 = 10 �� ×1000
× 100%

= 6,13%
10 , 3 �� × 0,59 𝑁 × 102 , 90
Titrasi 3 = 10 �� ×1000
× 100%

= 6,25%
• Akurasi
Replikasi 1 = 10,2 ml
Replikasi 2 = 10,1 ml
Replikasi 3 = 10,3 ml
Rata-rata = 10,2 ml
10 , 2 ��
Titrasi 1 = × 100% =
100 % 10,2 ��
10,1
Titrasi 2 = × 100% = 99,01 %
��
10,2 ��
10 , 3 ��
Titrasi 3 = × 100% =
100,9 % 10,2 ��

Kesimpulan : data akurasi baik dan data diterima


• Presisi
Replikasi 1 = 10,2 ml
Replikasi 2 = 10,1 ml
Replikasi 3 = 10,3 ml
Rata-rata = 10,2 ml
SD = 0,1
0,
RSD =
1
10,2

= 0,0098%
Kesimpulan : presisi baik dan data diterima karena < 2 %

Anda mungkin juga menyukai