Disusun Oleh :
Deviana Kusumaningrum (419008)
Dosen Pengampu :
apt.Margareta Retno Priamsari,M.Sc
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Kami dapat
menyelesaikan makalah Fitoterapi yang berjudul “Aktivitas Antidiabetes Ekstrak
Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff & Thoms.)” dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang
membangun akan Kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................iii
B. Tujuan ....................................................................................................2
C. Manfaat ..................................................................................................2
C. Manfaat
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang kandungan
metabolit sekunder, mekanisme kerja dan bukti Pra klinis maupuun klinis tanaman
herbal brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f & Thoms.) sebagai agen
antidiabetes
2. Bagi Masyarakat
Makalah ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait pemanfaatan agen
antidiabetes tanaman herbal brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f &
Thoms.) sebagai swamedikasi untuk mengurangi penggunaan obat sintetis
3. Bagi Industri Fitofarmaka
Makalah ini diharapkan mampu mendukung perkembangan industri fitofarmaka
dalam pemanfataan tanaman herbal brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers ex
Hoff.f & Thoms.) sebagai produk antidiabetes berstandar
BAB II
Tinjauan Pustaka
D. Uji Klinis Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f & Thoms.)
sebagai antidiabetes
Uji klinis serbuk brotowali pada pasien hipoglikemik yang diberikan 2 kali
sehari dengan dosis 250 mg serbuk kering, secara signifikan menurunkan
kadar glukosa darah puasa (Sriyapai C,dkk. 2009).
E. Dosis penggunaan
Mencit diabetes dikelompokkan menjadi 5 kelompok secara acak dan diukur
kadar glukosa awal (H0). Tiga kelompok mencit digunakan untuk uji aktivitas
antidiabetes yang diberikan ekstrak uji dengan dosis 125, 250, dan 500 mg/kg
BB secara oral, satu kelompok kontrol diberi tragakan 0.5%, dan satu
kelompok pembanding diberi suspensi metformin 195 mg/kg BB dalam
tragakan 0.5%. Ekstrak uji diberikan secara oral sekali setiap hari selama 21
hari berturut-turut dan kadar glukosa darah diukur pada hari 1, 3, 7, 14, dan
21.
digunakan aloksan monohidrat sebagai diabetogen pada mencit. Aloksan
disuntikkan secara intravena dengan dosis 55 mg/kg BB. Waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hewan diabetes selama 2-3 hari dengan kadar
glukosa 351-441 mg/dL. Pemberian sediaan uji secara berulang selama 21 hari
menunjukkan semakin meningkatnya persentase penurunan kadar glukosa
darah pada semua kelompok uji yang berbeda secara bermakna terhadap
kontrol. Semua kelompok uji menunjukkan efek penurunan kadar glukosa
akan tetapi dosis 500 mg/kgBB menunjukkan penurunan kadar glukosa yang
paling baik dibandingkan terhadap pembanding.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Kandungan metabolit sekunder obat herbal ini adalah golongan alkaloid,
flavonoid dan triterpenoid/steroid. Kadar total flavonoid yang diukur
dengan spektrofotometer UV adalah 0,21% dibandingkan dengan kuersetin
yang digunakan sebagai pembanding. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas
antidiabetes adalah tergantung dosis dan dosis 500 mg/kg berat badan
memiliki penurunan kadar glukosa maksimum hingga 75,35%.
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ekstrak dari produk
obat herbal yang mengandung brotowali sebagai komponen aktif
mempunyai aktivitas antidiabetes.
DAFTAR PUSTAKA