Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STRATEGI MENGELOLA

PRODUK PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

1. Dinda Ari Hening Tyas (B.113.20.0040)


2. Ayu Asmaul Fitri (B.113.20.0042)
3. Irmandika Hangga Permana (B.113.20.0043)
4. Jantra Wisesa Gati (B.113.20.0044)
5. Risa Amelia (B.113.20.0045)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul STRATEGI
MENGELOLA PRODUK PERUSAHAAN ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Totok Wibisono, SE, MM dalam mata kuliah Manajemen Perusahaan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Totok Wibisono, SE, MM selaku dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 20 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I – PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................... 1

BAB II – ISI
2.1 Karakteristik dan Klasifikasi Produk ................................................................ 2
2.2 Diferensiasi ...................................................................................................... 6
2.3 Hubungan Produk dan Merek ........................................................................... 9
2.4 Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi …............................................. 12

BAB III - PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14
3.2 Saran .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi sekarang ini, kegiatan manusia tidak akan luput dari
perdagangan dan pemasaran. Perdagangan lebih berorientasi kepada laba tanpa
memperhatikan kepuasan konsumen sedangkan pemasaran berorientasi kepada keduanya.
Dalam bidang produksi, tentu para produsen akan memikirkan jauh kedepan dalam
penggunaan produk mereka di pasaran. Dibutuhkan strategi matang dari para pihak terkait
dalam pemilihan merk bentuk dan jenis bahkan ketahanan siklus produk mereka. oleh
karena itu penulis ingin membahas lebih lanjut dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan produk?


 Apa saja karakteristik dan klasifikasi produk?
 Bagaimana cara mengelola produk?

1.3 Tujuan Pembahasan

 Memahami pengertian produk secara lebih dalam.


 Mengetahui apa saja karakteristik dan klasifikasi produk.
 Mengetahui metode yang tepat dalam mengelola produk.

iv
BAB II
ISI

2.1 Karakteristik dan Klasifikasi Produk

a. Produk

Produk adalah segala hal yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, kejadian, orang,
tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.

b. Komponen-Komponen Penawaran Pasar

Penawaran pasar atau pasokan pasar (market supply) adalah jumlah pasokan


untuk sebuah barang dari seluruh produsen di pasar diantaranya adalah:

 Biaya faktor produksi.


 Teknologi.
 Ekspektasi produsen.
 Harga barang terkait yang saling menggantikan.
 Harga barang terkait untuk pasokan gabungan.
 Pajak.
 Subsidi.
 Jumlah perusahaan.
c. Tingkat Produk : Hierarki Nilai Pelanggan

Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima


tinngkat produk, yaitu :

 Manfaat inti (Core benefit) : Layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli
pelanggan. Pemasar harus melihat diri mereka sendiri sebagai penyedia manfaat
seperti tamu hotel membeli "istirahat dan tidur".
 Produk dasar (Basic product) : Pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk
dasar (Basic product) maka pada kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar mandi,
handuk, meja, lemari pakaian dan toilet.
 Produk yang diharapkan (Expected Product) : Pemasar mempersiapkan produk yang
diharapkan (Expected Product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya
v
diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Seperti tamu hotel yang
mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk baru, lampu yang dapat dinyalakan
dan suasana yang relatif tenang.
 Produk tambahan (Augmented product) : Pemasar menyiapkan produk tambahan
(Augmented product) yang melebihi harapan pelanggan. Di negara-negara maju
positioning merek dan persaingan terjadi pada tingkat ini. Tetapi di pasar negara
berkembang atau pasar yang berkembang seperti India dan Brazil sebagian besar
persaingan terjadi di tingkat produk yang diharapkan.
 Produk potensial (Potential product) : mencakup semua kemungkinan tambahan dan
transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini
merupakan tempat dimana perusahaan mencari cara untuk memuaskan pelanggan
yang membedakan penawaran mereka.

Peningkatan diferensiasi dan persaingan terjadi berdasarkan tambahan pada


produk, yang juga menyebabkan pemanasan melihat total sistem konsumsi
(consumption system) pengguna : cara melaksanakan kegiatan untuk mendapatkan
serta menggunakan produk dan jasa yang berkaitan. Meskipun demikian, setiap
tambahan menambah biaya dan manfaat yang ditambahkan segera menjadi manfaat
yang diharapkan dan titik paritas yang diperlukan.

d. Klasifikasi Produk

Dulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan/durabilitas,


keberwujudan dan kegunaan (konsumen atau industri). Setiap jenis produk
mempunyai strategi bauran pemasaran yang sesuai.

 Ketahanan (Durability) dan Keberwujudan (Tangibitity), pemasar menggolongkan


produk menjadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya :
a. Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods), adalah barang-
barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan, seperti sabun.
b. Barang tahan lama (durable goods), adalah barang barang berwujud yang
biasanya dapat digunakan untuk waktu lama seperti kulkas, alat-alat mesin dan
pakaian. produk-produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan personal dan

vi
jasa, menuntut margin yang lebih tinggi dan memerlukan garansi penjual yang
lebih banyak.
c. Jasa (Service), adalah produk yang tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi dan
dapat musnah. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas
pemasok dan kemampuan adaptasi yang lebih besar. contohnya meliputi salon
potong rambut, nasehat hukum dan perbaikan peralatan.

 Klasifikasi Barang Konsumen, klasifikasi barang dibedakan menjadi barang-barang


sehari-hari, belanja, khusus, dan tidak dicari.
a. Barang sehari-hari (convenience goods), dengan segeran dan dengan usaha yang
minimum, meliputi, minuman ringan, sabun, dan surat kabar. Barang sehari-hari
dibagi lagi :
 Barang kebutuhan pokok/staples : barang yang dibeli konsumen secara teratur,
seperti pasta gigi, kecap dan roti.
 Barang implus : dibeli tanpa usaha perencanaan atau pencarian seperti permen
dan majalah bisa menjadi barang implus.
 Barang darurat : dibeli ketika ada kebutuhan mendesak, seperti payung disaat
hujan badai.
b. Barang belanja (shopping goods), adalah barang yang secara kerakteristik
dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya,
contohnya, peralatan rumah tangga yang utama, pakaian, mobil bekas. Dalam
kategori ini dibagi lagi menjadi :
 Barang belanja homogen, mempunyai kualitas yang serupa tetap harganya
cukup berbeda sehngga memberikan alasan kuat bagi perbandingan belanja.
 Barang belanja heterogen, mempunyai fitur produk dan jasa yang berbeda
yang mungkin lebih penting daripada harga. Penjual barang belanja heterogen
menjual pilihan barang yang luas untuk memuasan selera perorangan dan
harus mempunyai wiraniaga yang terlatih dengan baik untuk memberitahu dan
memberi nasihat kepada pelanggan.
c. Barang khusus (specialy goods), mempunyai karakteristik atau identifikasi
merek yang unik dimana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan
usaha pembelan khusus. Contohnya meliputi : mobil, peralatan fotografi, dan
komponen setero.

vii
d. Barang tidak dicari (unsought goods), adalah barang yang tidak dikenal
Konsumen atau biasanya terpikirkan untuk dibeli seperti detektor asap. contoh
klasik barang yang dikenal seperti tidak dicari adalah asuransi jiwa, daerah
pemakaman, batu nisan, ensiklopedia barang yang tidak dicari memerlukan
dukungan iklan dan penjualan personal.
 Klasikasi Barang Industri, Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan biaya
relatif mereka dan bagaimana mereka memasuki proses produksi : bahan dan baku
cadangan barang, modal serta pasokan dan layanan bisnis. Bahan dan suku cadang
(materials and parts) adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk
produsen. Bahan dan suku cadang dibagi menjadi dua kelas : bahan mentah serta
bahan dan suku cadang manufaktur.
 Bahan mentah, dibagi menjadi dua kelompok utama : produk pertanian (gandum,
kapas, ternak, buah-buahan dan sayur-mayur) dan produk alami (ikan, kayu, minyak
mentah, bijih besi). Produk pertanian dipasok oleh banyak produsen yang
menyerahkan produknya ke perantara pemasaran dan selanjutnya perantara pemasaran
ini menyediakan jasa pengumpulan, pencatatan, penyimpanan, transportasi dan
penjualan.
 Suku cadang manufaktur dibagi menjadi dua kategori bahan : komponen dan suku
cadang komponen. bahan komponen biasanya di proses lagi seperti, bijih besi diolah
menjadi baja atau benang ditenun menjadi pakaian. sifat bahan komponen yang
standar biasanya berarti bahwa keadaan pemasok dan harga merupakan faktor
pembeli kunci.

Barang modal (captal items), adalah barang tahan lama yang memfasilitasi
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. barang modal mencakup dua
kelompok : instansi dan peralatan.

 instansi terdiri dari bangunan seperti pabrik dan kantor, dan peralatan berat seperti
generator, mesin pancang, komputer dan lift. instansi merupakan pembelian utama,
instansi biasanya dibeli secara langsung dari produsen yang tenaga penjualnya
mencakup personal teknis dan periode negosiasi panjang sebelum penjualan pada
umumnya. produsen harus bersedia merancang sesuai spesifikasi dan pemasok
layanan purnajual. iklan tidak terlalu penting dibandingkan penjualan personal.
 Peralatan, meliputi perlengkapan dan peralatan pabrik portable seperti perkakas dan
truk pengangkat, dan peralatan kantor seperti komputer pribadi meja dan kursi. jenis
viii
perlengkapan ini tidak menjadi bagian produk jadi. mereka mempunyai umur yang
lebih pendek dibandingkan instansi tetapi umur yang lebih panjang daripada pasokan
operasi. meskipun beberapa produsen perlengkapan menjual langsung, mereka lebih
sering menggunakan peranataran karena pasar tersebut secara geografis, pembeli
banyak dan pesanan sedikit.
 Layanan bisnis dan pasokan (supplies and bussines service), adalah barang dan jasa
jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. ada
dua macam pasokan barang pemeliharaan dan perbaikan dan pasokan operasi, barang-
barang ini berada dibawah nama barang MRO (Maintenance, Repair, Operation).
pasokan sama dengan barang sehari-hari barang-barang ini biasanya dibeli dengan
usaha minimum dengan pasar pembelian kembali langsung. barang-barang ini
biasanya dipasarkan melalui peralatan karena nilai unit mereka yang rendah serta
jumlah dan sebaran geografis pelanggan yang besar. harga dan jasa menjadi
pertimbangan penting, karena pemasok terstandardisasi dan preferensi merk tidak
tinggi.

2.2 DIFERENSIASI
Agar dapat dijadikan merek,produk harus dideferensiasikan.produk fisik mempunyai
potensi diferensiasi yang beragam.

1. Diferensiasi produk
1. BENTUK : Banyak produk dapat dideferensiasikan berdasarkan bentuk(form),ukuran
atau struktur fisik produk. Perhatikan berbagai bentuk yang dapat diambil oleh produk
seperti aspirin.meskipun aspirin pada intinya adalah sebuah komoditas,aspirin dapat
dideferensiasikan berdasarkan jumlah dosis,bentuk,warna,lapisan,atau waktu
kerjanya.
2. FITUR : Sebagian besar produk dapat ditawarkan denga nmemvariasikan
fitur(feature) yang melngkapi fungsi dasar mereka. Perusahaan dapat
mengidentifikasikan dan memilih fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli
terbaru dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya
perusahaan untuk setiap fitur potensial. Perusahaan juga harus mempertimbangkan
berapa banyak orang yang menginginkan setiap fitur,berapa lama waktu yang
dbutuhkan untuk memperkenalkannya,dan apakah pesaing dapat dengan mudah
menirunya.untuk menghindari “kelelahan fitur”,perusahaan juga harus cermat dalam

ix
memprioritaskan fitur-fitur yang tercakup dan menemukan cara yang jelas untuk
memberikan informasi tentang bagimana konsumen dapat menggunakan dan
memanfaatkan fitur tersebut.perusahaan juga harus berpikir berdasarkan kumpulan
atau kemasan fitur.
3. PENYESUAIAN: Pemasar dapat mendiferensasikan produk denga menyesuaikan
produk tersebut dengan keinginan perorangan.ketika perusahaan semakin pandai
mengumpulkan informasi tentang pelanggan perorangan dan mitra
bisnis(pemasok,distributor,pengecer), ketika pabrik mereka dirancang lebih
fleksibel,mereka telah meningkatkan kemampuan mereka untuk
mengindividualisasikan penawaran pasar,pesan,dan media. Penyesuaian massal(mass
cuztamization) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan setiap
pelanggan untuk menyiapkn produk,jasa,program,dan komuniksi berbasis massal
yang dirancang secara individual.
4. KUALITAS KINERJA: Pembeli menharapkan produk mempunyai kualitas
kesesuian (conformance quality) yang tinggi,yaitu tingkat dimana semua unit yang
diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.
5. KETAHANAN (durability): Ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi
biasa atau penuh tekanan,merupakan atribut berharga untuk produk-produk
tertentu.pembeli biasanya akan membayar lebih untuk kendaraan dan peralatan dapur
yang mempunyai reputasi mengagumkan karena tahan lama.meskpun
demikian,peraturan ini mempunyai beberapa kualisifkasi.harga ekstra tidak boleh
berlebihan.selanjutnya produk tidak boleh terpapar ketertinggalan teknologi yang
cepat,seperti pada computer pribadi dan kamera video.
6. KEANDALAN: Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk yang lebih
dapat diandalkan.kendalan(probability) adalah ukuran probabilitas bahwa produk
tidak akan mengalami malfungsi atau gagal pada periode waktu tertentu.
7. KEMUDAHAN PERBAIKAN(repairability) adalah ukuran kemudahan perbaikan
produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal. kemudahan perbaikan yang ideal
terjadi jika pengguna dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan sedikit biaya
dan waktu.
8. GAYA(style): menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.gaya
adalah kelebihan dalam menciptakan perbedaan yang sulit ditiru.pada sisi
negatifnya,gaya yang kuat tidak selalu berarti kinerja tinggi.

x
9. DESAIN : Ketika persaingan semakin kuat,desain menawarkan satu cara potensial
untuk mendiferensiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan.
Desain(design) adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tamplan,rasa, dan fungsi
produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Desain saangat penting terutama dalam
pembuatan dan pemasaran jasa eceran,busana,barang kemasan, dan peralatan tahan
lama.desainer harus menemukan berapa banyak yang diinvestasikan dalam
bentuk,pengembangan fitur,kinerja, kesesuaian,ketahanan,keandalan,kemudahan
perbaikan,dan gaya.bagi perusahaan,produk yang dirancang dengan baik adalah
produk yang mudah dibuat dan didistribusikan.bagi pelanggan,produk yang dirancang
dengan baik adalah produk yang penampilannya menyenangkan dan mudah
dibuka,dipasang,digunakan,diperbaiki dan disingkirkan.

2. DIFERENSIASI JASA
Ketika produk fisik tidak mudah didiferensiasikan,kunci keberhasilan kompetitif mungkin
terletak pada menambah layanan yang bernilai dan menngkatkan kualitas mereka.
Diferensiator jasa yang utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, instalasi,
pelatihan pelanggan,konsultasi pelanggan serta pemeliharaan dan perbaikan.

1. KEMUDAHAN PEMESANAN(ordering ease): mengacu pada seberapa pelanggan


menempatkan pesanan dengan perusahaan.banyak insttusi jasa keuangan menawarkan
situs online yang aman untuk membantu pelanggan mendapatkan informasi dan
melakukan transaksi secara lebih efisien.
2. PENGIRIMAN(delivery): mengacu pada seberapa baik produk atau jasa dibawa ke
pelanggan,pengiriman meliputi kecepatan,akurasi,dan perawatan sepanjang proses.
3. INSTALASI(installation): mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat
produk beroperasi di lokasi yang direncanakan.
4. PELATIHAN PELANGGAN(customer trainng): mengacu pada pelatihan karyawan
pelanggan untuk menggunakan peralatan pemasok dengan benar dan efisien.
5. KONSULTASI PELANGGAN(customer consulting): mengacu pada data,sistem
informasi,dan layanan nashat yag ditawarkan penjual kepada pembeli.

xi
6. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN(maintance and repair): menggambarkan
program layanan untuk membantu pelanggan mempertahankan produk yang dibeli dalam
kondisi yang baik.
7. PENGEMBALIAN: meski pengembalian produk pasti merisaukan pelanggan,produsen,
pengecer,dan distributor, pengembalian juga menjadi realitas tak tehindarkan dari
bisnis,terutama pembelian online.meskipun tingkat pengembalian rata-rata penjualan
online hanya sekitar 5% tingkat pegembalian dan kebijakan penukaran diperkirakan
bertindak sebagai pembatas bagi sepertiga sampai setengah pembeli online.biaya
pemrosesan suatu pengembalia bisa dua atau tiga kali lebih besar terutama pengiriman ke
luar negeri,dan secara keseluruhan mencapai rata-rata $30-$35 untuk barang-barang yang
dibeli lewat internet.

2.3 Hubungan Produk dan Merek

Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikan bahwa perusahaan
menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal.

 Hierarki Produk
Hierarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu
yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengidentifikasi enam tingkat hierarki
produk, dengan menggunakan asuransi jiwa sebagai contohnya.
1. Keluarga kebutuhan (need family), adalah inti yang mendasari keberadaan keluarga
produk. Contoh : keamanan.
2. Keluarga Produk (product family), semua kelas produk yang dapat memuaskan
kebutuhan inti dengan efektivitas yang masuk akal. Contoh: tabungan dan
penghasilan.
3. Kelas Produk (product class), Kelompok produk di dalam keluarga produk yang
dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Contoh : instrumen keuangan.
4. Lini Produk (product line), Kelompok produk didalam kelas produk yang
berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa. Contoh asuransi jiwa.
5. Jenis Produk (product type), Sekelompok barang di dalam lini produk yang berbagi
satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk. Contoh: asuransi jiwa berjangka.
6. Barang (item), adalah unit yang berbeda di dalam lini produk atau merek yang
dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain. Contoh:

xii
asuransi jiwa berjangka Prudential yang dapat diperbarui.

 Sistem dan Bauran Produk


 Sistem Produk adalah kelompok barang yang berbeda tapi berhubungan dan berfungsi
dengan cara yang kompatibel.
 Bauran Produk adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan untuk
dijual oleh penjual tertentu. Bauran Produk perusahaan mempunyai lebar, panjang,
kedalaman, dan konsistensi tertentu.
 Penjualan dan Laba
Perusahaan dapat mengklasifikasikan produknya menjadi empat tipe yang
menghasilkan berbagai margin kotor, tergantung pada volume dan promosi penjualan.
 Produk inti, komputer laptop dasar yang menghasilkan volume penjualan tinggi dan
dipromosikan besar-besaran.
 Produk dasar, item dengan penjualan rendah dan tanpa promosi.
 Produk khusus, item dengan volume penjualan rendah tetapi dipromosikan besar-
besaran.
 Brang sehari-hari, item yang dijual dengan volume tinggi tetapi kurang mendapatkan
promosi.
 Panjang Lini Produk
Tujuan perusahaan mempengaruhi panjang lini produk. Salah satu tujuannya adalah
menciptakan lini produk untuk mendorong penjualan ke atas. Tujuan lainnya adalah
menciptakan lini produk yang memfasilitasi penjualan silang. Tujuan yang lain lagi
adalah menciptakan lini produk yang terlindung dari peningkatan dan penurunan kondisi
ekonomi.
 Perpanjangan Lini
Setiap lini produk perusahaan mencakup bagian tertentu dari total kisaran
yang mungkin. Perpanjangan lini terjadi ketika perusahaan memperpanjang lini
produknya di luar kisarannya saat ini. Perusahaan dapat memperpanjang lininya ke bagian
bawah pasar, bagian atas pasar, atau keduanya.
1. Perpanjangan ke bawah pasar. Perusahaan yang diposisikan di pasar menengah
mungkin ingin memperkenalkan lini harga yang lebih murah.
2. Perpanjangan ke atas pasar. Perusahaan mungkin ingin memasuki bagian atas pasar
untuk mencapai pertumbuhan yang lebih besar.

xiii
3. Perpanjangan dua arah. Perusahaan yang melayani pasar menengah dapat
memutuskan untuk memperpanjang lini mereka ke dua arah.
 Pengisian Lini
Ada beberapa motif untuk pengisian lini :
1. Menghasilkan laba tambahan
2. Berusaha memuaskan penyalur yang mengeluh kehilangan penjualan karena item
yang tak tersedia dalam lini
3. Berusaha menggunakan kelebihan kapasitas
4. Berusaha menjadi perusahaan lini penuh terkemuka
5. Berusaha menambal lubang untuk menyingkirkan pesaing
 Modernisasi, Penampilan, dan Pengurangan Lini
Lini produk harus dimodernisasi. Pendekatan yang memungkinkan adalah perusahaan
melihat bagaimana sambutan pelanggan dan penyalur terhadap gaya baru. Pendekatan ini
juga tidak terlalu menguras arus kas perusahaan, tetapi memungkinkan pesaing melihat
perubahan dan mulai merancang kembali lini mereka sendiri.
 Penetapan Harga Bauran Produk
Dalam penetapan harga bauran produk, perusahaan mencari sekumpulan harga
yang memaksiimalkan laba keseluruhan bauran. Kita dapat membedakan enam situasi
yang membutuhkan penetapan harga bauran produk:
1. Penetapan harga lini produk
2. Penetapan harga fitur opsional
3. Penetapan harga produk terikat
4. Penetapan harga dua bagian
5. Penetapan harga produk sampingan
6. Penetapan harga paket produk
 Co-Branding dan Penetapan Merek Bahan Baku
Pemasar sering menggabungkan produk mereka dengan produk dari
perusahaan lain dengan berbagai cara. Dalam co-branding, dua atau lebih merek terkenal
digabungkan menjadi satu produk bersama atau dipasarkan bersama dalam beberapa cara.
Kelebihan utama co-branding adalah bahwa sebuah produk dapat diposisikan secara
meyakinkan melalui kelebihan berbagai merek lainnya.
Kekurangan potensial co-branding adalah risiko dan kurangnya kendali untuk terhubung
dengan merek lain dalam pikiran konsumen.

xiv
 Penetapan Merek Bahan Baku
Adalah kasus khusus co-branding, penetapan merek bahan baku menciptakan ekuitas
merek bagi bahan, komponen, atau suku cadang yang selalu terkandung dalam produk
bermerk lainnya.

2.4 Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi

 PENGEMASAN

Pengemasan(packaging) sebagai semua kegiatan merancang dan memprofuksi wadah


untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencakup sampai 3 tingkat bahan. Kemasan adalah
bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan
pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk konsumen dikemudian hari.
Beberapa faktor mempunyai kontribusi terharap semakin banyaknya penggunaan kemasan
sebagai alat pemasaran. Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai
sejumlah tujuan.

Untuk mencapai tujuan pemasaran merk dan memuaskan keinginan konsumen,


pemasar harus memilih konsumen estetika dan fungsional kemasan dengan tepat.
Pertimbangan estetika berhubungan dengan ukuran kemasan serta bentuk, bahan, warna, teks,
dan grafis. Warna biru memberi kesan sejuk dan tenang, merah memberi kesan aktif dan
hidup, kuning memberi kesan pengobatan dan lemah. Warna warna pastel memberi kesan
feminim, dan warna gelap maskulin. Secara fungsional, desain struktural adalah hal yang
penting. Misalnya: inovasi produk makanan selama bertahun tahun menghasilkan kemasan
yang dapat disegel kembali, tahan banting, dan lebih nyaman digunakan (mudah digenggam,
mudah dibuka, atau mudah diremas).

 Beberapa faktor mempunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan


kemasan sebagai alat pemasaran:

xv
1. Swalayan
Semakin banyak jumlah produk yang dijual berdasarkan prinsip swalayan.
2. Kekayaan konsumen
Peningkatan kekayaan konsumen berarti konsumen bersedia membayar sedikit lebih
besar untuk kenyamananm penampilanm keandalan, dan gengsi kemasan yang lebih
baik.
3. Perusahaan dan citra merek
Kemasan mempunyai andil terhadap pengakuan segera atas perusahaan atau merek.
4. Peluang inovasi
Kemasan inovatif dapat membawa manfaat besar bagi konsumen dan laba bagi
produsen.
 Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah tujuan :
1. Mengidentifikasi merek
2. Mengekspresikan informasi deskriptif dan persuasif
3. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk
4. Membantu penyimpanan di rumah
5. Membantu konsumsi produk

 PELABELAN

Label melaksanakan beberapa fungsi. Pertama, label mengidentifikasi produk atau


merk. Ada sejarah panjang tentang masalah hukum yang mengelilingi label, dan juga
kemasan. Pada tahun 1914 federal trade commision act menyatakan bahwa kemasan atau
label palsu, memberi informasi yang salah, atau yang menipu merupakan persaingan yang
tidak adil. The fair packaging and labelling act, dikeluarkan oleh kongres pada tahun 1967.

 JAMINAN DAN GARANSI

Jaminan (warranties) adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh
produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawah ke
pusat perbaikan untuk diperbaiki, ganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis maupun
tersirat, jaminan tunduk pada hukum.

xvi
Garansi mengurangi risiko anggapan pembeli. Garansi menunjukkan bahwa produk
itu bermutu tinggi dan bahwa perusahaan serta kinerja layanannya dapat diandalkan. Garansi
bisa sangat membantu ketika perusahaan atau produk tidak begitu terkenal atau ketika
kualitas produk tidak lebih unggul dari pesaing.

xvii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, pemasaran dimulai


dengan merumuskan penawaran yang memberikan nilai pelanggan sasaran. Untuk
mendiferensiasikan suatu penawaran di samping hanya membuat produk mereka juga
menawarkan jasa, mereka menciptakan dan mengelola pengalaman pelanggan dengan
produk atau perusahaan.Perusahaan yang memasarkan pengalaman menyadari bahwa
pelanggan benar-benar membeli lebih dari sekedar produk dan jasa.

3.2 Saran

Ada pun saran yang dapat penulis berikan yakni di era modern ini yakni
dalam mengahadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis penulis
menyarankan agar perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus menentukan
startegi pemasaran yang baik bagi perusahaannya karena manajemen pemasaran
merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, serta strategi pemasaran
tersebut harus ditunjang oleh manajer pemasaran yang berintelektual, profesional,
serta memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi sebaiknya perusahaan menempatkan
manajemen pemasarannya sebagai bagian penting dalam perusahaan demi tercapainya
tujuan organisasi yakni profitabilitas yang semaksimal mungkin serta usaha yang
berkesinambungan.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

Philip Kotler, Kevin Lane Keller (2013) Manajemen Pemasaran Jilid 2 -13/E

xix

Anda mungkin juga menyukai