Disusun oleh:
Calvin Darma Saputra (21050117140036)
Abid Muflih Ernandara (21050118120062)
Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Yunianto, MSc
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
SEMARANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui Mengesahkan
Koordinator Tugas Perancangan Dosen Pembimbing TP
ii
ABSTRAK
Pada masa kini tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam
kehidupan sehari- hari. Energi surya merupakan sumber energi yang sangat
berpotensi sebagai pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
sebagai salah satu sumber daya energi terbarukan memiliki potensi cukup tinggi di
indonesia dengan rata- rata 5.6 kWh/m2 pada bagian selatan Indonesia
berdasarkan data dari World Bank Group ESMAP. Pada kesempatan kali ini penulis
akan merancang dan menguji penggunaan solar tracker pada panel surya dengan
daya output maksimum sebesar 10 W.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan pada Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Perancangan dengan judul
“DESAIN PROTOTIPE 2 AXIS SOLAR TRACKER BERBASIS ARDUINO
UNO” dapat diselesaikan.
Laporan ini penulis susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi S1
di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Dalam
penyusunan laporan ini penulis menyadari adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Bapak Ir. Bambang Yunianto, MSc selaku dosen pembimbing saya
di Teknik Mesin Universitas Diponegoro.
2. Bapak Dr. Rifky Ismail, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik
Mesin Universitas Diponegoro yang telah memberikan izin sehingga
kegiatan Tugas Perancangan ini dapat terlaksana.
3. Bapak Dr. M. Tauviqirrahman, S.T., M.T. selaku Koordinator Tugas
Perancangan yang telah memberikan izin serta bimbingan dan masukan
sebelum dan sesudah Tugas Perancangan berlangsung.
4. Pihak Universitas Diponegoro, khususnya Teknik Mesin yang sudah
memberi dukungan kepada saya untuk melakukan Tugas Perancangan.
5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan.
Demikian Laporan Tugas Perancangan ini ditulis, apabila terdapat
kesalahan, maka mohon kritik dan saran yang membangun dapat disampaikan
kepada penulis. Terima kasih.
Semarang, Desember 2021
Penulis
iv
DAFTAR ISI
2.2 Photovoltaic.............................................................................................. 4
v
2.8 Motor Servo .............................................................................................. 9
4.4 Perbandingan Daya Photovoltaic Mode Tracking dan Non Tracking .... 29
LAMPIRAN ......................................................................................................... 34
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada masa kini tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam
kehidupan sehari- hari. Keterbatasan energi dapat ditandai dengan adanya kenaikan
harga minyak dan gas. Terdapat solusi di mana suplai energi dapat terjamin, yaitu
sumber energi terbarukan. Salah satu peran penting dalam penggunaan sumber daya
energi terbarukan dimainkan oleh panel surya.
Energi surya merupakan sumber energi yang sangat berpotensi sebagai
pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu
sumber daya energi terbarukan memiliki potensi cukup tinggi di indonesia dengan
rata- rata 5.6 kWh/m2 pada bagian selatan Indonesia berdasarkan data dari World
Bank Group ESMAP. Pada kesempatan kali ini penulis akan merancang dan
menguji penggunaan solar tracker pada panel surya dengan daya output maksimum
sebesar 10W.
1
2
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengukur voltase yang dihasilkan panel surya sebelum dan sesudah
menggunakan solar tracker.
2. Mengukur arus yang dihasilkan panel surya sebelum dan sesudah
menggunakan solar tracker.
3. Mengetahui perbandingan daya output antara solar cell tracking dan non
tracking.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil
perancangan turbin darrieus tipe-H menggunakan airfoil NACA 0015 yang telah
dilakukan.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Photovoltaic
Kata photovoltaic adalah kombinasi dari kata yunani phós, photós (cahaya,
dari cahaya) dan nama dari fisikawan italia Alessandro Volta (1745-1825). Beliau
pertama kali menemukan fungsi baterai elektrokimia dan ukuran listrik, Volt,
dinamakan berdasarkan namanya. Oleh karena itu, arti dari kata photovoltaic adalah
baterai cahaya atau sumber cahaya. Secara umum kita mengerti kata photovoltaic
sebagai konversi langsung dari matahari ke energi listrik (Konrad ,2014).
4
5
listrik pada kristal. Apabila cahaya mengenai sel surya maka pembawa muatan akan
dilarutkan keluar ikatan kristal dan dipinahkan medan listrik ke kontak luar.
Hasilnya adalah generasi tegangan sekitar 0.5V dan arus yang berkisar dari 0
sampai 10A bergantung pada radiasi dan penampang sel (Konrad ,2014).
Untuk mendapatkan voltase tertentu sel surya biasanya dipasangkan secara
seri dalam modul panel surya. Selain itu sel surya dalam modul terlindungi terhadap
pengaruh lingkungan (Konrad ,2014).
Pada penelitian ini panel surya yang digunakan adalah merk Yunde model
P10 dengan spesifikasi sebagai berikut.
Tabel 2.1 Spesifikasi Panel Surya Yunde P10
Spesifikasi Keterangan
Daya maksimum (Pmax) 10 W
Tegangan saat Pmax (Vmp) 17,40 V
Arus saat Pmax (Imp) 0,58 A
Tegangan rangkaian terbuka (Voc) 22,40 V
Arus rangkaian pendek (Isc) 0,63 A
Voltase maksimum sistem 700VDC
Teknologi sel Poly-Si
Berat 1.2kg
Dimensi 350*235*18 mm
Sistem open loop menggunakan kontrol aktuator dari solar tracker hanya
berdasarkan persamaan matematis dan waktu tanpa menggunakan feedback untuk
mengevaluasikan hasil yang digenerasikan tracker. Sistem open- loop biasanya
lebih murah dan lebih simpel (Al-Rousan et al, 2017).
2.7 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang dan dibuat untuk memudahkan
penggunaan peralatan elektronik dalam berbagai bidang. Perlu dipahami bahwa
kata “platform” di atas berarti arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi arduino merupakan kombinasi dari sebuah hardware, bahasa
pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE
adalah software yang sangat berperan dan berguna untuk menulis program, meng-
compile menjadi kode biner dan mengupload ke dalam memori mikrokontroller[6].
9
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Mulai
Studi Literatur
Pengujian Hardware
Tidak
Kriteria
Performansi
Terpenuhi
Ya
Pengambilan Data
(Output Panel Surya)
A
12
Pengujian Alat
Analisis Data
Selesai
Pendefinisian Sudut
Pendefinisian berkas
Pendefinisian pin maksimum dan
untuk pencatatan data
minimum servo
Mulai mengukur
Program Sensor - menggunakan Sensor
Aktuator INA219
Catat Hasil
Mengarahkan Servo ke posisi awal
Pengukuran ke SD
sumbu X 90˚ dan sumbu Y 0
Card Setiap detik
Tidak Tidak
Gambar 3.4 merupakan desain dan dimensi solar tracker setelah dibuat pada
Solidworks 2018. Dimensi atau ukuran diatas berdasarkan tampak belakang dari
mekanik solar tracker. Pemberian dimensi, dilakukan dengan menggunakan
Microsoft Word. Sedangkan pada gambar 3.5 merupakan desain solar tracker
tampak samping.
terletak pada sumbu azimuth dan zenith. Dibawah ini merupakan gambar sistem
mekanik solar tracker awal.
Zenith
Azimuth
Gambar 3.7 merupakan mekanik solar tracker yang telah dibuat. Sedangkan
pada gambar 3.8 dan gambar 3.9 merupakan pemasangan motor servo pada sumbu
azimuth dan zenith. Sebelum pemasangan motor servo, dilakukan terlebih dahulu
pemasangan servo horn pada rangka menggunakan baut m2. Motor servo dipasang
pada dua sumbu, yaitu sumbu zenith dan azimuth. Berikut merupakan solar tracker
yang telah dibuat.
rangkaian pengendali plan. Sensor LDR digabungkan dengan voltage divider. Hal
ini dikarenakan untuk mengkondisikan output dari sensor. Output sensor LDR
berupa resistansi sehingga perlu dikondisikan agar menjadi tegangan. Voltage
divider berfungsi untuk mengubah hambatan menjadi tegangan. Tegangan
tersebutlah yang digunakan sebagai input arduino uno.
Rangkaian sensor tersebut disambungkan dengan arduino uno. Sensor LDR
yang dipakai dalam sumbu zenith terletak pada kanan dan kiri balancer atau
penghalang. Pin yang digunakan adalah pin A0, A1, A2, dan A3. Pin tersebut
berfungsi sebagai input sensor. Output yang dipakai untuk menggerakkan motor
servo adalah PWM 3 dan 5. PWM merupakan pin yang bertipe digital.
Motor servo memiliki tiga kaki atau input. Ketiga input tersebut adalah pin
sinyal, Vcc, dan Ground. Pin PWM 5 dan 3 arduino disambungkan dengan pin
sinyal dari motor servo. Pada saat pin pin A0, A1, A2, dan A3 diberikan tegangan,
PWM 3 dan 5 akan menghasilkan output tegangan sesuai perintah yang ditentukan.
Dengan adanya hal tersebut maka motor servo akan bergerak. Berikut merupakan
gambar skema keseluruhan yang dipakai dalam solar tracker.
6
5
7 9
1
3
10
1 Arduino UNO R3 1
4 Modul SD Card 1
5 Servo MG996R 2
6 LDR 4
7 Resistor 0k Ω 4
8 Dummy Load 30 Ω 0W 1
10 Breadboard 1
berubah juga resistansinya oleh karena itu tegangan dapat berubah- ubah. Motor
servo diintegrasikan ke program ini melalui pin digital PWM 5 dan 3 arduino uno.
Program ini diberikan logika di mana pergerakan servo dari input LDR saat
pembacaan analog sisi tertentu lebih besar daripada sisi lainnya, maka servo akan
bergerak. Penambahan putaran servo setiap waktu tertentu sebanyak dan akan
bertambah terus. Begitu juga sebaliknya pada saat pembacaan analog pada sisi
tertentu lebih kecil daripada sisi lainnya, maka sero bergerak dengan mengurangi
sudutnya sebanyak . Jika nilai rata- rata pembacaan analog dari LDR pada sisi
tertentu adalah sama, maka servo akan berhenti bergerak. Nilai LDR sisi tertentu
akan berbeda dengan sisi lainnya dikarenakan terkena bayangan dari penghalang
pada tengah sensor. Di bawah ini merupakan gambaran sensor LDR pada saat
langsung terkena sinar matahari dan bayangan yang dihasilkan oleh penghalang.
Selain logika gerak servo berdasarkan data input LDR, diberikan juga
program berupa pencatat data untuk mempermudah pengujian. Program tersebut
melibatkan sensor INA219 dan modul SD Card untuk pecatatan datanya. Modul
INA 219 dihubungkan ke pin analog 4 dan 5 arduino sebagai SDA dan SCL.
Sedangkan modul SD Card dihubungkan ke arduino dengan ketentuan sebagai
berikut.
a. CS ke pin digital 10 Arduino
b. MOSI ke pin digital 11 Arduino
c. MISO ke pin digital 12 Arduino
d. SCK ke pin digital 13 Arduino
22
Sensor INA219 dihubungkan dengan anoda panel surya pada Vin+ dan kemudian
Vout- dihubungkan ke resistor yang berfungsi sebagai dummy load, kemudian dari
resistor tersebut dihubungkan ke katoda panel surya. Program ini akan membuka
ekstensi program .txt dan kemudian mencatat data arus dan voltase yang diukur
oleh sensor INA219 seperti halnya komunikasi serial.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Data yang diambil dalam penelitian tugas perancangan ini meliputi data
pengujian komponen, output daya photovoltaic dari tracker dan non tracker. Selain
itu, pergerakan sumbu azimuth berdasarkan metode perhitungan dan pembacaan
sensor menjadi bagian penting untuk dianalisa. Besaran fisis yang dipakai adalah
Volt, Watt, Ampere dan sudut derajat. Pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan pembacaan sensor masing-masing yang diletakkan pada plan solar
tracker.
V2
P=
R
Dimana :
P = daya output (Watt)
V = tegangan (Volt)
I = kuar arus (Ampere)
R = hambatan (Ohm)
23
24
yang digunakan adalah Solar panel merk Yunde P10. Pengambilan data dilakukan
selama 3 hari mulai pagi jam 08.00 – 13.30. Data diambil setiap kurang lebih 2000
ms. Daya yang dihasilkan secara keseluruhan lebih kecil dari 10 Watt. Berikut
merupakan beberapa data keluaran daya hasil pengukuran rata-rata yang sudah
diambil selama 3 hari yaitu pada hari senin (8/11/2021), selasa (9/11/2021), dan
rabu (10/11/2021).
6
Daya (W)
0
0 5000000 10000000 15000000
Waktu (ms)
Gambar 4.1 Grafik Sebaran Daya tanpa Tracker pada Hari Senin
25
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 diatas, daya yang diterima
photovoltaic dengan mode non tracking paling besar adalah sebesar 6,83 Watt.
Daya output rata-rata total yang dihasilkan adalah sebesar 2,35 Watt.
5
4
3
2
1
0
0 5000000 10000000 15000000
Waktu (ms)
Gambar 4.2 Grafik Sebaran Daya tanpa Tracker pada Hari Selasa
26
Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 diatas, daya yang diterima
photovoltaic dengan mode non tracking paling besar adalah sebesar 7,82 Watt.
Daya output rata-rata total yang dihasilkan adalah sebesar 2,48 Watt.
6
Daya (W)
0
0 5000000 10000000 15000000
Waktu (ms)
Gambar 4.3 Grafik Sebaran Daya tanpa Tracker pada Hari Rabu
27
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.3 diatas, daya yang diterima
photovoltaic dengan mode non tracking paling besar adalah sebesar 7,60 Watt.
Daya output rata-rata yang dihasilkan adalah sebesar 2,05 Watt.
5
4
3
2
1
0
0 5000000 10000000 15000000
Waktu (ms)
Gambar 4.4 Grafik Sebaran Daya dengan Tracker pada Hari Selasa
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.4 diatas, daya yang diterima
photovoltaic dengan mode non tracking paling besar adalah sebesar 7,95 Watt.
Daya output rata-rata total yang dihasilkan adalah sebesar 1,17 Watt.
5
4
3
2
1
0
0 5000000 10000000 15000000
Waktu (ms)
Gambar 4.5 Grafik Sebaran Daya dengan Tracker pada Hari Kamis
Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.5 diatas, daya yang diterima
photovoltaic dengan mode non tracking paling besar adalah sebesar 8,39 Watt.
Daya output rata-rata total yang dihasilkan adalah sebesar 3,23 Watt.
4
3
2
1
0
0 5000000 10000000 15000000
Waktu (ms)
Gambar 4.6 Grafik Sebaran Daya dengan Tracker pada Hari Sabtu
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.6 diatas, daya yang diterima
photovoltaic dengan mode non tracking paling besar adalah sebesar 6,75 Watt.
Daya output rata-rata yang dihasilkan adalah sebesar 2,24 Watt.
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan mengenai perancangan desain prototipe 2 axis solar tracker
berbasis arduino uno, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Pada saat pengukuran output daya dari solar panel non tracking, sumbu
putar yang digunakan pada solar panel adalah sumbu azimuth (horizontal)
dan zenith (vertikal).
2. Pengambilan data dilakukan selama 3 hari mulai pagi jam 08.00 – 13.30.
Data diambil setiap kurang lebih 2000 ms.
3. Pada pengambilan data PV mode tracking mendapatkan output daya rata-
rata sebesar 2,213333 Watt dengan rincian :
• 1,17 Watt pada hari ke 1
• 3,23 Watt pada hari ke 2
• 2,24 Watt pada hari ke 3
4. Pada pengambilan data PV mode non tracking mendapatkan output daya
rata-rata sebesar 2,293333 Watt dengan rincian :
• 2,35 Watt pada hari ke 1
• 2,48 Watt pada hari ke 2
• 2,05 Watt pada hari ke 3
5. Secara keseluruhan, output daya rata-rata yang dihasilkan pada mode
tracking lebih kecil daripada mode non tracking dikarenakan saat pengujian
pada mode tracking dilakukan pada saat cuaca hujan dimana cahaya sangat
minim, sehingga cahaya yang didapatkan oleh solar panel lebih sedikit.
Tentunya hal ini mempengaruhi besarnya output daya yang dihasilkan.
6. Apabila ditinjau menggunakan data daya rata- rata terbesar yang dihasilkan
mode tracking dan mode non tracking, output daya rata- rata pada mode
tracking sebesar 3,23 Watt lebih besar daripada output daya rata- rata pada
mode non tracking sebesar 2,48 Watt.
31
32
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan diatas, penulis ingin memberikan
beberapa saran untuk pengujian pada solar tracker ini yaitu sebagai berikut.
1. Sebelum melakukan pengujian solar tracker, penguji tentunya harus
memperhatikan beberapa kondisi, baik lingkungan maupun cuaca terkini.
Hal itu dikarenakan dapat berpengaruh pada hasil pengujian solar tracker
yang didapatkan.
2. Dalam melakukan pengujian solar tracker, baik mode tracking maupun non
tracking sebaiknya dilakukan saat musim kemarau, sehingga output daya
yang dihasilkan bisa maksimal.
33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
3
1 2 10
B
DETAIL B
SCALE 2 : 5
4 9
5 12
A
11
6
11
7 10
DETAIL A
9 SCALE 2 : 5
12
DETAIL C
SCALE 2 : 5
R3,00
5,80
A 185,00 A
235,00
350,00
SECTION A-A
SCALE 1 : 5
0,50
13,67 1,80
16,97
DETAIL A
SCALE 1 : 2
20,00
2,00 A
85,00
R4,00 0,73
R10,00
B B
87,60
92,40
235,00 12,40 19,80
D
R8,30
R12,30 20,00 R30,00
5,80
20,00
20,00
5,10
14,20
R12,30 21,00
200,00 1,80
DETAIL D
SCALE 1 : 2
C
SECTION B-B
10,00
R4,00 4,20
18,50 21,00
1,80
DETAIL C
SCALE 1 : 2
R15,00
24,00
42,00
0,50
A A
3,57
6,33
1,80
13,00
SECTION A-A
R10,50 R20,00
B B R4,00
40,00 A
6,20 6,20
R11,50 15,00
R1,00 C
SECTION B-B
5,00
56,50
13,60
2,85
R4,00 5,10
22,20
2,10
R2,00
20,20
48,40
54,50
7,00 DETAIL A
SCALE 1 : 1
R1,00
R0,40 7,80
R0,36
R0,60
4,20
DETAIL C
SCALE 1 : 1
2,30
10,00 A
R4,00 R4,00
R10,00
15,70
28,20
13,60
6,20
60,00
6,20
6,20
5,00
10,00
R1,00
40,00 A
6,20 SECTION A-A
R4,00
22,60 R10,50
R11,50
4,00
R40,00
4,00
TRUE R10,00
25,00
46,00
16,00
6,00
R8,10
A
4,00
21,00
1,80
6,00
A
SECTION A-A
14,40
10,00
2,80 2,00
20,00 90,00
11,40
R6,10 R5,00
2,00
R55,00 DETAIL B
7,00
SCALE 1 : 1
TRUE R5,00
R5,00 B
A C
135° 10,00 7,80
3,50
R5,00
16,00 32,60
A C
20,00 3,00
SECTION A-A
SCALE 1 : 2
45°
9,00 2,00
135° 2,80
40,62 R4,00
R2,00 6,40
6,92 11,40
2,10
23,07
R9,00 13,60
SECTION C-C
SCALE 1 : 2