B. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk penanaman suatu mikroba perlu diperhatikan factor-faktor nutrisi serta
kebutuhan akan oksigen (gas,O2 atau udara). Cara menumbuhkan mikroba yang anaerob
(bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya) sangat berdeda
dengan aerob (bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya). Mengisolasi suatu mikroba yaitu memisahkan mikroba tersebut dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium
buatan. Untuk isolasi bakteri harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan
mikroba pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya (Jutono
dkk,1980).
Mikroba jarang terdapat di alam dalam keadaan murni. Kebanyakan merupakan
campuran bermacam-macam spesies mikroba. Macam macam cara mengisolasi dan
menanam mikroba adalah spread plate method (cara tebar / sebar), streak plate method
(cara gores) dan pour plate method (cara tabur).
Menurut Jutono (1980), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi
bakteri, yaitu :
C. SKEMA KERJA
1. Alat yang digunakan
a. Kawat ose
b. Lampu Bunsen
c. Beaker glass
d. Spreader
e. Pipet volume
3. Skema kerja
1) Didinginkan media NA dalam tabung reaksi sampai suhu kurang lebih 45-50 oC yang
ditandai dengan terasa hangat dikulit.
2) Dibuka tutup tabung yang mengandung kultur murni bakteri dan bakar leher botol.
3) Dipindahkan 1ml kultur murni bakteri ke dalam tabung reaksi yang mengandung NA
secara aseptik.
4) Dibakar leher tabung diatas api bunsen dan tuangkan media NA yang sudah
mengandung kultur murni bakteri ke dalam cawan petri.
5) Digoyangkan perlahan-lahan untuk mencampurkan kultur bakteri NA sampai
homogen. Penggoyangan jangan terlalu kuat, pada saat penuangan media petri bisa
diletakkan dalam radius maksimal 20cm dari sumber api.
6) Diinkubasi secara terbalik setelah agar memadat pada suhu kamar selama 24jam dan
amati perubahannya
D. HASIL PENGAMATAN
Teknik Gambar Keterangan
1. Teknik Warna koloni : Putih
Tuang
Bentuk koloni : Irrengular
(Pour
Plate) (tersebar tidak beraturan)
Tepi koloni : Felamentous
(berserabut/seperti filamen)
E. PEMBAHASAN
Pembiakan mikrobia di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu bahan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat - zat
makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media dapat juga digunakan untuk
isolasi,memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba ialah nuutrien, tersedianya air,
nilai pH, suhu, tersedinya oksigen, Komponen anti mikroba teknik inokulasi merupakan
suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
dengantingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh
biakanmikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi.
Mengisolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikroba tersebut dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium
buatan. Untuk isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikroba
pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya. Mikroba jarang
terdapat di alam dalam keadaan murni. Kebanyakan merupakan campuran bermacam-
macam spesies mikroba.
Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan
mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari
organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah
inkubasi berasal dari satu sel tunggal.
Metode pour plate terdiri atas penginokulasian biakan campuran kedalam tabung
uji yang mengandung agar cair yang telah didinginkan pada suhu 450 C isinya diaduk
untuk memencarkan bakteri keseluruh medium. Campuran itu kemudian ditungkan
kedalam cawan petri steril dan dibiarkan padat pertumbuhan koloni terjadi baik dalam
medium tujuan pada kedua proses ialah untuk memisahkan bakteri satu sama lain
sehingga sel-sel itu akan tumbuh menjadi koloni-koloni yang terpisah didalam medium
yang padat. Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni untuk mendapatkan biakan
murni. Piringan kedua dalam praktek sering digores kembali dengan organisme yang
berasal dari koloni yang diidolasi untuk menjamin bahwa hasil yang diperoleh adalah
biakan murni.
Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi metupakan salah satu bagian dalam
identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada media agar
datar yaitu :
1. Ukuran
Titik
Kecil
Sedang
Besar
2. Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air , dimana sel-sel
bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa pewarnaan akan
menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan
teliti
3. Bentuk koloni
Bundar
Tidak beraturan
Rhizoid (tersebar seperti akar)
4. Bentuk bagian tepi koloni (margin)
Rata (entire)
Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate)
Bergelombang (undulate)
Bergerigi (serrate)
Seperti filamen (filamentous)
F. KESIMPULAN
Prinsip pada isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media pada sel-sel mikroba akan membentuk
suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.
G. SARAN
Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya memperhatikan dan lebih teliti lagi
dalam setiap metode yang dilakukan, supaya hasilnya bias sesuai dengan yang
diharapkan. Pada setiap metode yang digunakan juga harus selalu memperhatikan
kesterilan lingkungan, media dan alat agar tidak terjadi kontaminasi dari luar (udara).
H. DAFTAR PUSTAKA
https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/13/isolasi-bakteri/
https://www.academia.edu/25414170/Isolasi_Bakteri
https://www.academia.edu/9529407/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI_DASA
R_ISOLASI_BAKTERI
https://www.academia.edu/10130601/Laporan_Isolasi_Bakteri_Mikrobiologi_Dasar_