Anda di halaman 1dari 4

Implementasi Muamalah di Bidang Hukum

(- Tujuan Hukum Islam hal 166-169)

(- Kewajiban Orang Sakit hal 177-178)

Zakia Fitri ( 1806148611 )

Fakultas Teknik 07

Judul sumber : 1. Buku Ajar MPK Agama Islam

2. Kaddase,Thayyib,H.M. Al Maslahatan Sebagai Upaya Tujuan Utama Hukum


Islam, dalam Jurnal Al Ahkam, Tidak. Vol. IV. 1 April 2014.

Penulis : 1. Drs. Mujilan, M.Ag. dkk.

Data publikasi : 1. ( Jakarta: Midada Rahma Press, 2018 ) cet.2

Islam merupakan agama yang sempurna, dalam Islam sudah jelas mengenai aturan serta
larangan yang diatur dalam Al-Qur’an yang tidak boleh dikurangi maupun ditambahkan oleh
siapapun, oleh karena itu Islam memiliki kitab suci yang murni tanpa adanya campur tangan dari
manusia. Dari Al-Qur’an dan kitab-kitab yang sahih, kita dapat mengetahui tujuan hukum Islam.
Secara umum sering disebutkan bahwa tujuan hokum Islam adalah kebahagian hidup manusia
baik di dunia maupun di akhirat kelak dengan jalan mematuhi (segala) yang benar dan
bermanfaat dan mencegah atau menolak hal yang mudharat bagi kehidupan. Dengan kata lain,
tujuan hokum Islam adalah kemaslahatan hidup manusia, baik rohani maupun jasmani,
individual dan social. Oleh karena itu dalam uraian singkat ini saya akan mencoba menjelaskan
tentang apa saja yang menjadi tujuan hukum Islam.

Seperti yang dirumuskan oleh Abu Ishaq Al-Shatibi bahwa yang menjadi tujuan agama
Islam yakni memelihara (1) agama, (2) jiwa, (3) akal, (4) keturunan, dan (5) harta. Tujuan
hukum Islam tersebut dilihat dari dua segi yaitu (1) segi ‘pembuat hukum Islam’ yaitu Allah dan
Rasul-Nya dan (2) segi manusia yang menjadi pelaku dan pelaksana hokum Islam.
1. Pembuat Hukum Islam

Tujuan hukum Islam itu adalah: pertama, memenuhi kebutuhan hidup manusia yang
bersifat primer, sekunder dan tersier yang masing-masing disebut dengan dharuriyyat, hajjiyat,
dan tahsiniyyat. Kebutuhan primer adalah kebutuhan utam yang harus dipelihara dengan sebaik-
baiknya oleh hokum Islam agar kemaslahatan hidup manusia benar-benar terwujud. Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan yang dibutuhkan untuk bisa mencapai kebutuhan primer. Kebutuhan
tersier adalah kebutuhan yang sifatnya selain dari primer dan sekunder. Kedua, ditaati dan
dilaksanakan oleh manusia dalam berkehidupan sehari-hari. Ketiga, memahami hokum Islam
dengan mempelajari usulul fiqih yaitu dasar pembentukan dan pemahaman hokum Islam sebagai
metodologinya.

2. Pelaku hukum Islam yakni manusia

Tujuan hakiki hokum Islam adalah tercapainya keridhaan Allah dalam kehidupan
manusia di dunia dan di akhirat.

Kepentingan-kepentingan yang harus dipelihara yaitu lima tujuan hokum Islam, yaitu
pemeliharaan :

1. Agama
Agama merupakan tujuan pertama hukum Islam karena merupakan pedoman hidup
manusia, dan dalam agama Islam selain terdapat komponen-komponen akidah, terdapat
juga syariat yang merupakan jalan hidup seorang muslim baik dalam berhubungan
dengan Tuhannya maupun dengan manusia lain.
2. Jiwa
Hukum Islam wajib memelihara hak manusia untuk hidup dan mempertahankan
kehidupannya. Oleh karena itu, hukum Islam melarang adanya pembunuhan seperti
dijelaskan dalam (QS.17:33).
3. Akal
Dengan adanya akal, manusia dapat berpikir tentang Allah, alam semesta dan diri mereka
sendiri. Dengan mempergunakan akalnya, manusia dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Penggunaan akal ditunjukkan untuk paada sesuatu yang
bermanfaat bukan sebaliknya. Dengan itu, hukum Islam melarang manusia meminum
minuman yang memabukkan, seperti yang dijelaskan dalam (QS.5:90) yang disebut
dengan khamar dan menghukum setiap perbuatan yang bersifat merusak akal manusia.
4. Keturunan
Tujuannya agar kamurnian darah dapat dijaga dan kelanjutan umat manusia dapat
diteruskan. Dalam (QS.4:11) dijelaskan bahwa yang menjadi syarat untuk dapat saling
mewarisi adalah hubungan darah dan juga dalam (QS.17:32) menjelaskan tentang
larangan-larangan perkawinan yang berzina.
5. Harta
Hukum Islam melindungi hak manusia untuk mendapatkan dan memperoleh harta dengan
cara-cara yang halal dan sah serta melindungi kepentingan harta seseorang, masyarakat
dann Negara, misalnya dari penipuan seperti dijelaskan dalam (QS.4:29), penggelapan
dalam (QS.4:58) dan banyak sebagainya. Tidak hanya ketika masih hidup di dunia,
hukum Islam juga memelihara harta manusia setelah ia meninggal.

Kewajiban orang sakit

Beberapa kewajiban orang sakit berdasarkan implementasi muamalah di bidang kesehatan yaitu:

a. Wajib berobat ke dokter


Seperti diriwayatkan dalam sebuah hadis yang artinya “Rasulullah mengunjungi orang
sakit, lalu bersabda : bawalah ke dokter. Maka berkatalah orang yang hadir : “Engkau
berkata yang demikian ya Rasulullah? Beliau menjawab : Ya, karena Allah tidak
menurunkan sesuatu penyakit melainkan menurunkan pula obatnya” (HR Bukhari dan
Muslim)
b. Sabar dan tidak gelisah, seperti firman Allah dalam QS. (Lukman) : 17.
c. Dzikrullah
Dalam QS. (Al-Ra’du) : 13 yang artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram”.
d. Bertobat, seperti yang dijelaskan dalam QS. (Al-Tahrim) : 8.
e. Tetap mengharapkan sebuh, kita tidak boleh pesimis dan terus berusaha, mengharapkan
pertolongan atau kesembuhan dari Allah Swt.
f. Berwasiat, seseorang yang sedang sakit disunnahkan untuk berwasiat untuk ahli
warisnya. Seperti yang dijelaskan dalam QS (Al-Baqarah) : 180.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tujuan hukum Islam dilihat dari dua segi yaitu
pembuat hukum Islam dan manusi yang menjadi pelaku hukum Islam. Terdapat lima tujuan
hukum Islam yang harus dipelihara. Hukum Islam sangat penting sebagai pedoman hidup, seperti
yang banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an hadis. oleh sebab itu dapat diambil kesimpulan bahwa
tujuan hukum Islam adalah untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat dengan
mentaati serangkaian peraturan-peraturan dari Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-
Nya sebagai petunjuk atau jalan bagi umat manusia agar dapat mencapai kebahagian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai