MAKALAH
DISKUSI KELOMPOK
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: Sejarah Dunia
Pembimbing: - Prof. Dr. H. Sulasman, M.Hum
- Dina Marliana, M.Ag.
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas Revolusi Amerika. Dalam penyusunan
makalah ini, penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Revolusi Amerika. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tim Kelompok 06
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................3
BAB 3....................................................................................................................17
3.1 Simpulan.................................................................................................17
iii
3.1.1 Latar Belakang Revolusi Amerika...............................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial,
ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah
manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham
kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan
Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya.
C. Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan Kaum koloni juga
menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan
dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni
di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar
hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara induk saja.
Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya
membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni
menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki
adanya kebebasan. dagang.
D. Adanya berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya
krisis keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang
berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Walaupun kemenangan
ada di tanggan pihak Inggris tetapi timbul persoalan baru mengenai
masalah keuangan Inggris dan bagaimana cara mengisi kekosongan
uang kas Negara akibat peperangan selama tujuh tahun. Pemerintah
Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam yang sangat
memberatkan rakyat koloni
2.1.2 Faktor Khusus Revolusi Amerika
4
Walaupun kedua tokoh tersebut tidak mewakili aspirasi orang-orang
Amerika secara keseluruhaan, sikap yang mereka tunjukkan merupakan
bentuk perlawanan kaum kolonis terhadap sistem imperium Inggeris.
Demikian juga tidak semua orang Amerika menentang sikap Inggris.
Banyak di antara mereka terutama yang berpandangan aristokrat
mendukung kebijaksanan Inggris.
5
serta mengirim kembali teh yang diterimanya ke Inggris atau ditimbun di
gudang. Banyak agen-agen dagang Inggris, yang mendapat dukungan
gubernur, yang menolak tuntutan kaum kolonis. Mereka memaksakan diri
untuk menurunkan muatan kapal teh Inggris di Pelabuhan Boston. Kaum
kolonis yang mendapat dukungan dari Samuel Adam menjawab sikap
keras para agen itu dengan cara kekerasan. Pada tanggal 16 Desember
1773 kaum kolonis yang menyamar sebagai Indian Mohawk menaiki tiga
kapal Inggris yang akan berlabuh di Pelabuhan Boston dan segera
menceburkan muatan teh ke laut. Peristiwa yang dalam bahasa kaum
kolonis sebagai "Boston Tea Party" tersebut sangat menjengkelkan
Inggris.
6
pasukan Kontinental untuk memimpin pasukan ke Boston untuk
melindungi kota yang sedang dikepung pasukan Inggris.
7
Pitcairn. Pemimpin pasukan inggris, berteriak “Bubar, kalian
pemberontak-pemberontak Laknat! Anjing kamu semua, larilah!”
pemimpin kelompok Minutemen, kapten John Paker menegaskan kepada
pasukannya untuk tidak menembak kecuali mereka ditembak lebih dulu.
Orang-orang Amerika tersebut mundur ketika tiba-tiba ada seseorang yang
memulai tembakan, yang membuat pasukan inggris menembaki
Minutemen. Selanjutnya pasukan inggris menyerbu dengan banyonet,
mengakibatkan 8 orang tewas dan 10 luka-luka. Peristiwa tersebut disebut
oleh Ralph Waldo Emerson denga kata-kata “tembakan yang terdengar ke
seluruh dunia”.
Kemudian pasukan Inggris terus mendesak hingga ke Concord.
Pihak Amerika berhasil membawa sebagian besar amunisi, namun
pasukan Inggris menghancurkan apa saja yang tersisa. Sementara itu
pasukan Amerika di pinggiran kota dimobilisasi bergerak ke arah Concord
dan banyak menyebakan kerugia pada pihak Inggris, yang sedang mulai
perjalanan panjang pulang ke Boston. Sepanjang perjalanan pulang itu,
dari balik tembok batuan , gundukan tanah dan rumah, anggota misili dari
“seluruh desa dan pertanian Middlesex” menjadikan jaket merah menyala
yang dipakai tentara inggris sebagai sasaran mereka. Ketika pasukan yang
kelelehan ini tiba di Boston, jumlah yang tewas dan luka di pihak Inggris
mencapai lebih dari 250. Pihak Amerika 93 orang.
Ketika tanda bahaya dari Lexington dan Concord bergema,
kongres continental kedua dilaksanakan di Philadelphia, Pennsylvania
pada tanggal 10 mei 1774. Pada tanggal 15 mei kongres memutuskan
untuk berperang dengan pihak inggris, mengubah milisi colonial menjadi
tentara continental dan menunjuk Kolonel George Washington dari
Virginia sebagai pemimpin pasukan tertinggi Amerika. Sementara itu,
Amerika kehilangan banyak korban jiwa di Bunker Hill, tepat diluar kota
Boston. Kongres juga memerintahkan ekspedisi Amerika untuk bergerak
kea rah utara, menuju kanada pada musim gugur. Walaupun pada akhirnya
terpaksa mundur ke New Work.
8
Terlepas merebaknya konflik senjata, pemikiran pemisahan
sepenuhnya dari Inggris masih belum bisa diterima bagi sebagian anggota
Kongres Kontinental. Pada bulan Juli John Dickinson menulis resolusi
yang isinya memohon kepada raja untuk mencegah tindakan-tindakan
permusuhan lebih lanjut hingga mencapai kesepakatan bersama tetapi hal
tersebut tidak ditanggapi oleh Raja Geogre II, pada tanggal 23 agustus lalu
mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut koloni-koloni berada
dalam situasi pemberontakan. Inggris mengharapkan koloni-koloni selatan
tetap hal ini dikarenakan ketergantunga mereka pada perbudakan. Ini
membuat banyak orang di koloni-koloni selatan khawatir bahwa
pemberontakan terhadap negeri induk memicu pemberontakan para budak.
Kenyataannya pada bulan November 1775 Lord Dunmore menawarkan
kebebasan bagi semua budak yang bersedia bertempur untuk inggris.
Namun hal tersebut justru mengakibatkan kaum loyalis di Virginia beralih
menjadi pendukung kaum pemberontak.
2.2.1 Common Sense dan Kemerdekaan
Dibulan januari 1776, Thomas Paine seorang pemikir politik dan
menulis menerbitkan pamphlet yang bertajuk Coman Sense (akal sehat)
dan hal ini membuat para koloni membulatkan tekad untuk melakukan
pemisahan diri. Tetapi masih ada tugas yang harus mereka selesaikan,
yaitu memperoleh kesepakatan dari semua koloni untuk mencetuskan
deklarasi secara resmi. Setahun setelah pertemuan pertama Kongres
Kontinental Keda pada tanggal 10 Mei 1776, disepakatilah sebuah resolusi
yang meminta pemisahan diri. Seseorang yang bernama Richad Henry Lee
yang berasal dari Virginia, mencetuskan sebuah resolusi yaitu “Bahwa
Serikat Koloni adalah negara-negara bagian yang bebas dan independen,
karena secara hak mengharuskan demikian…”. Setelah pencetusan
resolusi, terbentuklah sebuah komite yang terdiri dari lima orang yang
dipimpin oleh Thomas Jefferson dari Virginia, dia juga ditunjuk untuk
menyiapkan secepatnya sebuah deklerasi secara resmi.
9
Deklarasi kemerdekaan yang merupakan sebagian dari karya
Jefferson dan yang diserukan pada tanggal 4 Juli 1776, deklarasi ini bukan
saja hanya mengumumkan kelahiran sebuah negara baru tetapi juga
merencanakan sebuah filosofi kebebasan manusia yang kemudian meyebar
ke seluruh dunia. Deklarasi ini diambil dari filosofi politik Prancis dan
Pencerahan Inggris, dan ada satu hal yang sangat mempengaruhinya
adalah karangan Jhon Locke: Second Trea-tise of Government (Uraian
Kedua tentang Pemerintahan). Locke mengambil hak-hak tradisional
orang Inggris dan menjadikannya hak-hak asasi seluruh umat manusia.
2.2.2 Persekutuan Prancis dan Amerika
Di Prancis, berkobar antusiasme terhadap perjuangan Amerika:
dunia intelektual Prancis sendiri sedang dalam perlawanan revolusi
menentang feodalisme dan hak-hak khusus. Namun, Kerajaan Prancis
memberikan dukungannya kepada koloni-koloni lebih demi kepentingan
goepolitik daripada alasan ideologi. Pemerintah Prancis memang ingin
membalas Inggris sejak kekalahan mereka pada tahun 1763. Untuk
mendapat dukungan bagi perjuangan Amerika, Benjamin Franklin dikirim
ke Paris pada tahun 1776. Kejenakaan, kecerdasan, dan keintelekannya
segera membuat kehadiran mereka di ibu kota Prancis, dan memainkan
peran penting dalam memperoleh dukungan Prancis.
Prancis mulai menyediakan bantuan untuk koloni-koloni pada
bulan Mei 1776, dengan mengirimkan 14 kapal penuh dengan pasukan
perang ke Amerika. Sesungguhnya, sebagian besar bubuk mesiu yang
digunakan oleh Angkatan, Perang Amerika berasal dari Prancis. Setelah
kekalahan Inggris di Saratoga, Prancis melihat suatu kesempatan untuk
benar-benar memperlemah musuh bebuyutannya dan menyeimbangkan
kembali kekuatan mereka yang telah berubah karena Perang Tujuh Tahun
(Perang Prancis dan Suku Indian). Pada tanggal 6 Februari 1778, Amerika
dan Prancis menandatangani Traktat Persahabatan dan Perdagangan, yang
mana Prancis mengakui Amerika memenangkan kemerdekaanya, tidak aka
nada juga perdamaian dengan Inggris tanpa persetujuan dari pihak yang
10
lain, dan bahwa masing-masing menjamin pemilikan yang lain di
Amerika. Inilah satu-satunya Traktat pertahanan dua Negara yang
ditandatangani oleh Amerika Serikat, atau pendahuluanya sampai dengan
Tahun 1949.
11
imperialisme. Ada beberapa nilai-nilai utama dalam Revolusi Amerika
yang dapat kita pelajari antara lain:
2.3.1 Perjuangan HAM
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya
tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara
aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan pula piagam hak – hak asasi
manusia karena mengandung pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua
bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua
manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan
kebebasan untuk menikmati kebhagiaan. Declaration of Independence di
Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai negara yang memberi
perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya,
kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu memulainya
sejak masa Rousseau
2.3.2 Kebebasan Amerika
A. Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of
speech and expression).
B. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaannya (freedom of religion).
C. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
D. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
2.3.3 Kemerdekaan dan Persatuan
Nilai utama yang dapat di pelajari dari Revolusi Amerika adalah
kemerdekaan dimana kemerdekaan merupakan hak bagi setiap Negara
untuk lepas dari segala bentuk 17 penjajahan. Bukan hanya penjajahan saja
tetapi kemerdekaan untuk bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan
serta kemerdekaan hak milik dll yang tampak diperjuangkan dalam
Revolusi Amerika. Terbentuknya negara Amerika Serikat (USA) oleh 13
koloni Inggris tidak terlepas dari rasa persatuan yang telah
membangkitkan sebuah perjuangan kemerdekaan. Untuk menjadi sebuah
negara yang merdeka tidak mungkin tanpa perjuangan dan kesatuaan
12
dalam diri rakyatnya. Persatuan itu muncul dengan munculnya rasa
nasionalis kaum kolonis yang membuang status mereka sebagai “British
colonist”. Ketika Inggris menjadi penguasa di Amerika banyak peraturan
dan undang-undang yang tidak sesuai dan memberatkan kaum kolonis
kemudian kolonis-kolonis bersatu untuk melawan pemerintah Inggris.
2.3.4 Penentangan Imperialisme
Prinsip tidak mau dijajah oleh Inggris dan rasa ingin memiliki
kebebasan serta menentukan nasib bangsa sendiri dan melakukan
perlawanan serta pemberontakan terhadap kaum kolonin merupakan salah
satu bentuk menentang Imprealisme, dan hal ini banyak dicontoh dan
menumbuhkan semangat nasionalisme bagi bangsa lain.
2.4 Pengaruh dan Dampak Revolusi Amerika
2.4.1 Pengaruh Revolusi Amerika
2.4.1.1 Bagi Amerika
A. Amerika Serikat menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat dengan
adanya pernyataan kemerdekaan yang dideklarasi pada tanggal 4 Juli
1776 (defacto), namun kemerdekaan Amerika serikat ini baru diakui
oleh kerajaan Inggris sebagai nation state pada tahun 1783 dengan
adanya perjanjian Paris.
B. Dengan memperoleh kemerdekaan ini bangsa Amerika Serikat merasa
percaya diri dan bangga pada kemampuannya sendiri. Rakyat
Amerika Serikat membentuk Undang-Undang Dasar sendiri dan
pemerintah baru yang menjamin kebebasan bagi rakyatnya. Rakyat
Amerika Serikat sekarang menjadi warga Negara yang merdeka dan
sederajat satu sama lain, dan tidak lagi menjadi warga negara kelas
dua.
C. Semangat nasionalisme sebagai orang Amerika semakin kuat.
D. Bagi rakyat Amerika yang menganut paham Loyalis mereka
kehilangan kewarganegaraan, harta benda, kemerdekaan dan
kebebasan serta harus kembali ke Inggris. Namun mereka setibanya di
Inggris tidak mendapatkan tempat tinggal dan lapangan pekerjaan
13
yang kemudian hari membawa mereka dipindahkan jauh ke luar dari
kerajaan Inggris yaitu benua Australia.
2.4.1.2 Bagi Inggris
A. Kekalahan kerajaan Inggris dalam perang kemerdekaan Amerika telah
mengakibatkan mereka kehilangan kekuasaan atas tanah jajahan di
Amerika.
B. Akibat kekalahannya dalam perang kemerdekaan Amerika telah
menurunkan prestis kerajaan Inggris sebagai negara yang kuat dimata
dunia internasional.
C. Kerajaan Inggris secara finansial harus menanggung kerugian yang
sangat besar akibat perang kemerdekaan Amerika, disamping itu
Inggris tidak lagi mendapatkan kehilangan sumber pendapatan dari
Amerika.
D. Kerajaan Inggris juga kehilangan tempat untuk pembuangan para
narapidana.
2.4.1.3 Bagi Dunia
Berhasilnya revolusi Amerika Serikat mengakiri kekuasaan
kolonial Inggris ternyata mempunyai pengaruh bagi dunia, bangsa-bangsa
yang sedang mengalami penjajahan menjadi inspirasi oleh revolusi
Amerika untuk berjuang mendapatkan kemerdekaan. Mereka lebih berani
dalam melakukan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial.
2.4.1.4 Bagi Indonesia
Dalam bidang politik bahwa revolusi Amerika telah membawa
pengaruh atau iinspirasi terhadap pergerakan nasional Indonesia. Para elit
politik Indonesia yang mendapatkan pendidikan dari Barat tergerak
hatinya untuk berjuang mengakhiri kekuasaan kaum kolonial. Dalam
bidang sosial revolusi juga menginspirasi para tokoh pergerakan nasional
Indonesia untuk membebaskan rakyat dari penindasan dan diskriminasi.
Dalam bidang keamanan revolusi Amerika berhasil mengakhiri kekuasaan
Inggris dengan kekuatan senjata, hal ini telah mengispirasi para pejuang
Indonesia bahwa kemerdekaan hanya bisa dicapai dan dipertahankan
14
dengan kekuatan senjata. Ini dapat dibuktikan dalam revolusi kemerdekaan
Indonesia para pejuang terus berperang menghadapi Belanda dan berhasil
mengakhiri kekuasaan kaum kolonial.
2.4.2 Dampak Revolusi Amerika
2.4.2.1 Agama
Para menteri yang menganut Protestan, sebagai agama mayoritas,
menekankan pentingnya persaingan di antara penganut berbagai agama
sebab hal itu akan memperkuat terbentuknya masyarakat Kristiani di
Amerika Sedangkan agama Protestan berusaha membentuk Gereja
Unitarian atau gereja bersatu untuk semua aliran Protestan. Namun
demikian, di kalangan Protestan sendiri timbul revitalisasi Protestan yang
dipelopori oleh gereja Baptist dan Methodist yang menekankan pada
Ajaran Injil Lama, Old Testamen atau Perjanjian Lama. Penganut ini
mengkritik orang-orang Protestan yang semakin sekular dan terlalu
menekankan kehidupan agama pada aspek rasional dan ilmu pengetahuan
ciptaan manusia.
2.4.2.2 Kehidupan Keluarga
Keluarga Amerika sangat menekankan pentingnya pendidikan
Kristen kepada anak-anak mereka dengan tujuan untuk menghindari
disintegrasi moral dalam keluarga Amerika Namun demikian, setelah AS
memasuki industrianisasi pada abad ke-19 lembaga keluarga menjadi tidak
begitu penting sebagai satu kesatuan ekonomi. Adanya penggunaan anak-
anak dan wanita sebagai tenaga kerja telah menurunkan ikatan keluarga.
Akibatnya orang tua lebih menekankan pentingnya kemandirian kepada
anak-anaknya agar si anak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa
tergantung bagi penghasilan orang tua. Sebagai konsekuensi dari
perubahan sikap tersebut setiap keluarga di AS cenderung semakin
mengecil. Sedangkan pembantu rumah tangga tidak lagi menjadi anggota
keluarga sebab mereka hanya berperan sebagai tenaga kerja mandiri
karena pengaruh dari konsep egaliter dan equality. Adanya disintegrasi
dalam keluarga menyebabkan posisi wanita tidak lagi sebagai ibu rumah
15
tangga melainkan memiliki posisi yang sama dengan suami dan boleh
bekerja di luar rumah. Mereka juga berusaha mengejar karier seperti
menentang batasan-batasan tradisional secara gender terhadap mereka.
2.4.2.3 Kemanusiaan
Berkembangnya humanitarian, aliran yang menjujung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan dan demokratisasi, berpengaruh terhadap timbulnya
gerakan anti-perbudakan atau abolisionist. Pada awalnya gerakan ini hanya
didukung oleh kelompok Protestan yang tergabung dalam American
Colonization Society (1817) dan berusaha mengirimkan orang-orang kulit
hitam kembali ke Afrika. Kelompok ini akhirnya mendapat dukungan dari
golongan Gereka Avctngefis (Pencil) yang memandang perbudakan sebagai
Iembaga yang merusak tatanan masyarakat Amerika. Kelompok ini berhasil
mengirimkan sekitar 12.000 budak ke Republik Liberia, Afrika, tahun 1822.
Program pengiriman budak tersebut tidak berjalan lancar yang disebabkan
oleh timbulnya kecaman dari negara-negara bagian di Selatan yang
menerapkan sistem tersebut. Pemimpin abolisionis baru, William Lloyd
Garrison, yang menerbitkan koran anti-perbudakan, The Garrison (1831)
berusaha meneruskan program pengiriman tersebut ke Afrika sambil terus
mengecam system rasialis tersebut yang masih tetap dipertahankan di negara-
negara bagian Selatan. Usaha tersebut tidak banyak membawa hasil sampai
meletusnya perang sipil tahun 1861-1867.
2.4.2.4 Bagi Dunia
Revolusi Amerika Serikat memberikan dampak yang sangat
berpengaruh terhadap dunia. Seperti yang kita ketahui, Amerika adalah
negara adikuasa setelah mereka melakukan perang dingin dengan Rusia
dan memenangi perang tersebut. Hal yang paling terlihat adalah
perekenomian dunia yang berpusat dan diungguli oleh Amerika. Terlihat
dari terjadinya krisi ekonomi yang melanda Amerika pada tahun 2010
yang akhirnya menyebabkan krisis dunia. Dalam sosial-politik Amerika
juga turut berperan penting terutama dalam perang yang terjadi pada Israel
dan Palestina. Hal ini pun mendukung terjadinya aksi terorisme yang
16
terjadi di gedung WTC pada tanggal 11 September 2001. Selain hal
tersebut, revolusi Amerika juga berpengaruh terhadap semangat juang
meraih kemerdekaan terutama di negara-negara Asia Tenggara termasuk
Indonesia.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Latar Belakang Revolusi Amerika
17
nilai-nilai yang diperjuangkan didalamnya yang membawa banyak
pengaruh dan manfaat bagi kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Escher, Franclin. 1954. Dari Kolonial menjadi Salah Satu Negara Terbesar,
Jakarta: Endang.
Supriatna, Nana. 2008. Kapita Selekta Sejarah Amerika.Bandung : Jurusan
Pendidikan Sejarah, FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia
Hewes,George.Boston Tea Party : Eye witnee Account of George Hewes.
http://www.theamericanrevolution.org/ (Diunduh pada tanggal 28 Mei 2012)
History Timeline.2006. American Revolution Timeline . http://www.history-
timelines.org.uk (Diunduh pada tanggal 28 Mei 2012)
18