Anda di halaman 1dari 22

REVOLUSI AMERIKA

MAKALAH
DISKUSI KELOMPOK
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: Sejarah Dunia
Pembimbing: - Prof. Dr. H. Sulasman, M.Hum
- Dina Marliana, M.Ag.

Disusun Oleh : Kelompok 06


1. Iqbal Farhan hamdi ( 1195010063 )
2. Irfan Izzatur Rahman ( 1195010064 )
3. Luqman Malik Ibrahim ( 1195010079 )

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM (SPI)


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas Revolusi Amerika. Dalam penyusunan
makalah ini, penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Revolusi Amerika. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Maret 2021

Tim Kelompok 06

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................2

BAB 2......................................................................................................................3

2.1 Latar Belakang Revolusi Amerika........................................................3

2.1.1 Faktor Umum Revolusi Amerika...................................................3

2.1.2 Faktor Khusus Revolusi Amerika..................................................4

2.2 Lahirnya Amerika...................................................................................7

2.2.1 Common Sense dan Kemerdekaan.................................................9

2.2.2 Persekutuan Prancis dan Amerika...............................................10

2.2.3 Penyusunan Konstitusi Amerika..................................................11

2.3 Nilai-Nilai Utama Revolusi Amerika...................................................11

2.3.1 Perjuangan HAM...........................................................................11

2.3.2 Kebebasan Amerika.......................................................................12

2.3.3 Kemerdekaan dan Persatuan........................................................12

2.3.4 Penentangan Imperialisme............................................................13

2.4 Pengaruh dan Dampak Revolusi Amerika.........................................13

2.4.1 Pengaruh Revolusi Amerika.........................................................13

2.4.2 Dampak Revolusi Amerika...........................................................15

BAB 3....................................................................................................................17

3.1 Simpulan.................................................................................................17

iii
3.1.1 Latar Belakang Revolusi Amerika...............................................17

3.1.2 Lahirnya Amerika..........................................................................17

3.1.3 Nilai-Nilai Utama Revolusi Amerika............................................17

3.1.4 Pengaruh dan Dampak Revolusi Amerika..................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Amerika Serikat lahir melalui proses perjuangan yang
sangat panjang dan memerlukan pengorbanan yang sangat besar baik harta
benda maupun jiwa raga dari rakyat Amerika Serikat. Amerika Serikat
pada awalnya merupakan koloni milik Inggris, dan koloni-koloni di
Amerika Serikat itu berdiri sendiri-sendiri dan tunduk pada peraturan yang
dibuat oleh kerajaan Inggris. Pada perkembangannya setiap koloni
merasakan adanya ketidakadilan dari pemerintah pusat. Mereka dibebani
berbagai macam pajak yang sangat memberatkan bagi kehidupan rakyat
disetiap koloni. Di sisi lain rakyat koloni juga tidak mempunyai
perwakilan yang memperjuangkan hak-hak hidup di pemerintahan pusat.
Melihat situasi yang tidak adil adil ini, segelintir rakyat koloni di
Amerika yang berpendidikan (kaum intelektual) tidak bisa menerima
adanya undang-undang pemaksaan tersebut. Kaum intelektual ini
terpengaruh oleh paham kebebasan yang diajarkan oleh Jhon Locke.
Rakyat koloni berani menentang peraturan perundang-undangan dari
kerajaan Inggris. Mereka menyuarakan perubahan bagi koloni. Keadaan
seperti ini tentunya membuat pemerintahan kolonial Inggris di Amerika
tidak bisa tinggal diam, segala aktivitas yang membahayakan ditindak
dengan kekuatan senjata.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini, adalah :

1) Bagaimana latar belakang revolusi Amerika ?


2) Bagaimana lahirnya Amerika ?
3) Apa nilai-nilai yang diutamakan dalam revolusi Amerika ?
4) Apa pengaruh dan dampak dari Revolusi Amerika ?

1
1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah :

1) Mahasiswa dapat mengetahui latar belakang revolusi amerika.


2) Mahasiswa dapat mengetahui lahirnya amerika.
3) Mahasiswa dapat mengetahui nilai-nilai yang diutamakan dalam
revolusi Amerika.
4) Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh dan dampak dari revolusi
amerika.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Revolusi Amerika

Revolusi Amerika serikat merupakan bentuk sebuah


pemberontakan (perlawanan) rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah
kolonial Inggris di Amerika. Rakyat koloni di Amerika menyuarakan
kebebasan secara mendasar dan fundamental dalam segala aspek
kehidupan dari kekuasaan kerajaan Inggris. Gelora api revolusi Amerika
ini lahir melalui proses yang panjang, pada awalnya rakyat koloni tunduk
pada peraturan yang dibuat oleh kerajaan Inggris. Akan tetapi dengan
adanya keterlibatan kerajaan Inggris berperang dengan Perancis telah
mengakibatkan kas kerajaan menjadi terkuras. Untuk menutupi keuangan
kerajaan ini, pemerintah colonial di Amerika mendapat mandate dari
kerajaan untuk melaksanakan sebuah peraturan perundang-undangan yang
baru. Pada implementasinya undang-undang yang baru ini sangat
memberatkan bagi rakyat koloni. Mereka tidak mau tunduk pada peraturan
yang baru ini. Pada akhirnya meletuslah revolusi Amerika, yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi:

2.1.1 Faktor Umum Revolusi Amerika


A. Adanya pengaruh ajaran tentang kebebasan dari Jhon Locke, yang
meliputi:
1. Paham Individualis
2. Paham freedom
3. Paham private property
4. Paham popular choice
5. Paham limited government
6. Paham equality
B. Adanya Paham Kebebasan dalam Politik Koloni Inggris di Amerika
tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh

3
pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial,
ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah
manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham
kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan
Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya.
C. Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan Kaum koloni juga
menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan
dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni
di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar
hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara induk saja.
Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya
membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni
menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki
adanya kebebasan. dagang.
D. Adanya berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya
krisis keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang
berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Walaupun kemenangan
ada di tanggan pihak Inggris tetapi timbul persoalan baru mengenai
masalah keuangan Inggris dan bagaimana cara mengisi kekosongan
uang kas Negara akibat peperangan selama tujuh tahun. Pemerintah
Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam yang sangat
memberatkan rakyat koloni
2.1.2 Faktor Khusus Revolusi Amerika

Revolusi Amerika bermula dengan adanya kemerdekaan Amerika


akan imperium Inggris. Hal yang paling menonjol adalah sikap tidak puas
kaum kolonis terhadap kebijaksanaan Inggris antara lain ditunjukkan noleh
James Otis yang berbicara mengatasnamakan pedagang Boston tahun
1761. Othis menentang kesewenang-wenangan dan otoritas Perlemen
Inggris mengenai beberapa aspek kehidupan kaum kolonis termasuk di
bidang perdagangan. Demikian juga pada tahun 1763, Patrick Henry
menentang hak-hak Privi Council mengenai masalah hukum di Virginia.

4
Walaupun kedua tokoh tersebut tidak mewakili aspirasi orang-orang
Amerika secara keseluruhaan, sikap yang mereka tunjukkan merupakan
bentuk perlawanan kaum kolonis terhadap sistem imperium Inggeris.
Demikian juga tidak semua orang Amerika menentang sikap Inggris.
Banyak di antara mereka terutama yang berpandangan aristokrat
mendukung kebijaksanan Inggris.

Puncak dari latar beakang revolusi Amerika adalah peristiwa


Pembantaian Boston tahun 1770 yang memakan lima orang korban sipil.
Peristiwa tersebut menggambarkan betapa pemerintah kolonial Inggris
telah memaksakan kehendaknya terhadap rakyat Amerika., Dicabutnya
Townshend Act pada tahun 1770 dapat meredakan ketegangan. Namun
demikian, kehadiran pasukan Inggris di daerah koloni yang mengawasi
kegiatan perdagangan dan mencegah terjadinya penyelundupan
menimbulkan rasa tidak senang kaum kolonis. Kapal patroli Inggeris
Gaspee, yang melakukan pengawasan di sekitar Rhode Island dibakar oleh
kaum patriot dan membuat takut pejabat Inggris yang harta miliknya ikut
hancur. Para juri koloni menolak bekerjasama dengan para pejabat
kerajaan dalam mengakhiri perdagangan ilegal. Ketika Gubernur
Massachussetts, Thomas Hatchinson menyatakan tahun 1772 bahwa para
hakim akan dibayar dari uang kerajaan, timbul protes dari berbagai
kalangan. Salah seorang di antaranya adalah tokoh Boston, Samuel
Adams, menentangnya dengan cara membentuk panitia korespondensi
untuk mengkordinasi berita dan serta keluhan kelompok masyarakat yang
berkaitan dengan tindakan pemerintah kerjaaan Inggris.

Sikap pemerintah kerajaan Inggris masih tetap keras. Inggris


mengeluarkan Undang-undang Teh yang memberikan hak monopoli
kepada East India Company untuk melakukan eksport ke suluruh daerah
koloni. Tindakan ini dibuat oleh kaum kolonis dengan cara memboikot
seluruh produksi teh Inggris yang dikirim ke daerah koloni dan
menganjurkan para agen untuk tidak menjual tehnya ke pasar Amerika

5
serta mengirim kembali teh yang diterimanya ke Inggris atau ditimbun di
gudang. Banyak agen-agen dagang Inggris, yang mendapat dukungan
gubernur, yang menolak tuntutan kaum kolonis. Mereka memaksakan diri
untuk menurunkan muatan kapal teh Inggris di Pelabuhan Boston. Kaum
kolonis yang mendapat dukungan dari Samuel Adam menjawab sikap
keras para agen itu dengan cara kekerasan. Pada tanggal 16 Desember
1773 kaum kolonis yang menyamar sebagai Indian Mohawk menaiki tiga
kapal Inggris yang akan berlabuh di Pelabuhan Boston dan segera
menceburkan muatan teh ke laut. Peristiwa yang dalam bahasa kaum
kolonis sebagai "Boston Tea Party" tersebut sangat menjengkelkan
Inggris.

Pada tahun 1774, diselenggarakan Kongres Kontinental yang


dihadiri oleh delegasi-delegasi dari semua daerah koloni, kecuali Georgia.
Kongres yang diselenggarakan di kota Philadeplhia dimaksudkan untuk
merundingkan keadaan daerah koloni yang semakin memburuk. Akhirnya
semua delegasi sepakat untuk mengeluarkan "Deklarasi Hak dan Keluhan"
(Declaration of Right and Grievances) berupa pernyataan akan tetap setia
kepada Raja dan tetap menentang hak Parlemen Inggris untuk mengenakan
pajak terhadap darah koloni Amerika.

Ditengah-tengah ketegangan antara Inggris dan kaum kolonis,


Kongres Kontinental Kedua diselenggarakan tanggai 10 Mei 1775
Walaupun delegasi kongres kedua itu lebih banyak dihadiri kelompok
radikal dibandingkan dengan delegasi pada kongres yang pertama, tidak
dicapai kesepakatan mengenai pernyataan kemerdekaan kecuali
menyepakati perlunya angkat senjata melawan Inggeris seperti diusulkan
oleh John Dickinson dan Jefferson Kongres yang dipimpin oleh John
Hancock dan dihadiri juga oleh Benjamin Franklin tersebut menyepakati
perlunya dikirim pasukan ke Massachusetts untuk membantu kaum
kolonis di sana dan menugaskan George Washington sebagai pemimpin

6
pasukan Kontinental untuk memimpin pasukan ke Boston untuk
melindungi kota yang sedang dikepung pasukan Inggris.

Pada tanggal 7 Juni Richard henry Lee dari Virginia mengajukan


resolusi yang menyatakan persetujuan atas kemerdekaan dari Inggris.
Kongres ini menghendaki adanya dukungan dan konsensus yang lebih
luas, membentuk sebuah komite yang dipimpin oleh Thomas Jefferson
untuk menyiapkan langkah-langkah rasional menuju pernyatan
kemerdekaan. Kongres juga menyepakati usulan Richard Henry Lee
tanggal 2 Juli 1776 dan mengesahkan pembacaan Deklarasi Kemerdekaan
dua hari kemudian. Deklarasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Thomas
Jefferson tersebut berisi dua bagian. Pada pembukaannya, Jefferson
menyatakan bahwa pada dasarnya pemberontakan atau gerakan merupakan
hak alamiah umat manusia untuk mendirikan pemerinthan baru yang
didasarkan atas keinginan warganya. Bagian kedua yang lebih panjang
berisi tuduhan terhadap Raja Inggris yang mngabaikan hak-hak khusus
kaum kolonis, dan memprotes ikut campurnya pemerintahan raja dalam
pemerintahan kolonial di Amerika.

2.2 Lahirnya Amerika


Peristiwa "The Boston Tea Party" atau peristiwa Boston 1773 ini
telah menyebabkan Jenderal Gage mengirimkan pasukannya untuk
menumpas para perusuh. Tersiar kabar adanya penimbunan bubuk mesiu
dan perlengkapan persenjataan oleh penduduk koloni Massachussetts telah
membuat cemas Jenderal Gage. Jenderal Gage kemudian memerintahkan
kepada Mayor John Pitcairn beserta pasukan garnisunya untuk melakukan
penyitaan terhadap perlengkapan militer tersebut.
Setelah semalaman berjalan kaki, pasukan inggris mencapai desa
Lexington pada tanggal 19 April 1775, dan melihat 70 orang Minutemen
disebut demikian karena mereka dipercaya siap tempur dalam hitungan
menit yang berparas cemberut dibalik kabut pagi. Kelompok Minutemen
ini semula hanya bertujuan melakukan protes tanpa suara, tapi Mayor John

7
Pitcairn. Pemimpin pasukan inggris, berteriak “Bubar, kalian
pemberontak-pemberontak Laknat! Anjing kamu semua, larilah!”
pemimpin kelompok Minutemen, kapten John Paker menegaskan kepada
pasukannya untuk tidak menembak kecuali mereka ditembak lebih dulu.
Orang-orang Amerika tersebut mundur ketika tiba-tiba ada seseorang yang
memulai tembakan, yang membuat pasukan inggris menembaki
Minutemen. Selanjutnya pasukan inggris menyerbu dengan banyonet,
mengakibatkan 8 orang tewas dan 10 luka-luka. Peristiwa tersebut disebut
oleh Ralph Waldo Emerson denga kata-kata “tembakan yang terdengar ke
seluruh dunia”.
Kemudian pasukan Inggris terus mendesak hingga ke Concord.
Pihak Amerika berhasil membawa sebagian besar amunisi, namun
pasukan Inggris menghancurkan apa saja yang tersisa. Sementara itu
pasukan Amerika di pinggiran kota dimobilisasi bergerak ke arah Concord
dan banyak menyebakan kerugia pada pihak Inggris, yang sedang mulai
perjalanan panjang pulang ke Boston. Sepanjang perjalanan pulang itu,
dari balik tembok batuan , gundukan tanah dan rumah, anggota misili dari
“seluruh desa dan pertanian Middlesex” menjadikan jaket merah menyala
yang dipakai tentara inggris sebagai sasaran mereka. Ketika pasukan yang
kelelehan ini tiba di Boston, jumlah yang tewas dan luka di pihak Inggris
mencapai lebih dari 250. Pihak Amerika 93 orang.
Ketika tanda bahaya dari Lexington dan Concord bergema,
kongres continental kedua dilaksanakan di Philadelphia, Pennsylvania
pada tanggal 10 mei 1774. Pada tanggal 15 mei kongres memutuskan
untuk berperang dengan pihak inggris, mengubah milisi colonial menjadi
tentara continental dan menunjuk Kolonel George Washington dari
Virginia sebagai pemimpin pasukan tertinggi Amerika. Sementara itu,
Amerika kehilangan banyak korban jiwa di Bunker Hill, tepat diluar kota
Boston. Kongres juga memerintahkan ekspedisi Amerika untuk bergerak
kea rah utara, menuju kanada pada musim gugur. Walaupun pada akhirnya
terpaksa mundur ke New Work.

8
Terlepas merebaknya konflik senjata, pemikiran pemisahan
sepenuhnya dari Inggris masih belum bisa diterima bagi sebagian anggota
Kongres Kontinental. Pada bulan Juli John Dickinson menulis resolusi
yang isinya memohon kepada raja untuk mencegah tindakan-tindakan
permusuhan lebih lanjut hingga mencapai kesepakatan bersama tetapi hal
tersebut tidak ditanggapi oleh Raja Geogre II, pada tanggal 23 agustus lalu
mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut koloni-koloni berada
dalam situasi pemberontakan. Inggris mengharapkan koloni-koloni selatan
tetap hal ini dikarenakan ketergantunga mereka pada perbudakan. Ini
membuat banyak orang di koloni-koloni selatan khawatir bahwa
pemberontakan terhadap negeri induk memicu pemberontakan para budak.
Kenyataannya pada bulan November 1775 Lord Dunmore menawarkan
kebebasan bagi semua budak yang bersedia bertempur untuk inggris.
Namun hal tersebut justru mengakibatkan kaum loyalis di Virginia beralih
menjadi pendukung kaum pemberontak.
2.2.1 Common Sense dan Kemerdekaan
Dibulan januari 1776, Thomas Paine seorang pemikir politik dan
menulis menerbitkan pamphlet yang bertajuk Coman Sense (akal sehat)
dan hal ini membuat para koloni membulatkan tekad untuk melakukan
pemisahan diri. Tetapi masih ada tugas yang harus mereka selesaikan,
yaitu memperoleh kesepakatan dari semua koloni untuk mencetuskan
deklarasi secara resmi. Setahun setelah pertemuan pertama Kongres
Kontinental Keda pada tanggal 10 Mei 1776, disepakatilah sebuah resolusi
yang meminta pemisahan diri. Seseorang yang bernama Richad Henry Lee
yang berasal dari Virginia, mencetuskan sebuah resolusi yaitu “Bahwa
Serikat Koloni adalah negara-negara bagian yang bebas dan independen,
karena secara hak mengharuskan demikian…”. Setelah pencetusan
resolusi, terbentuklah sebuah komite yang terdiri dari lima orang yang
dipimpin oleh Thomas Jefferson dari Virginia, dia juga ditunjuk untuk
menyiapkan secepatnya sebuah deklerasi secara resmi.

9
Deklarasi kemerdekaan yang merupakan sebagian dari karya
Jefferson dan yang diserukan pada tanggal 4 Juli 1776, deklarasi ini bukan
saja hanya mengumumkan kelahiran sebuah negara baru tetapi juga
merencanakan sebuah filosofi kebebasan manusia yang kemudian meyebar
ke seluruh dunia. Deklarasi ini diambil dari filosofi politik Prancis dan
Pencerahan Inggris, dan ada satu hal yang sangat mempengaruhinya
adalah karangan Jhon Locke: Second Trea-tise of Government (Uraian
Kedua tentang Pemerintahan). Locke mengambil hak-hak tradisional
orang Inggris dan menjadikannya hak-hak asasi seluruh umat manusia.
2.2.2 Persekutuan Prancis dan Amerika
Di Prancis, berkobar antusiasme terhadap perjuangan Amerika:
dunia intelektual Prancis sendiri sedang dalam perlawanan revolusi
menentang feodalisme dan hak-hak khusus. Namun, Kerajaan Prancis
memberikan dukungannya kepada koloni-koloni lebih demi kepentingan
goepolitik daripada alasan ideologi. Pemerintah Prancis memang ingin
membalas Inggris sejak kekalahan mereka pada tahun 1763. Untuk
mendapat dukungan bagi perjuangan Amerika, Benjamin Franklin dikirim
ke Paris pada tahun 1776. Kejenakaan, kecerdasan, dan keintelekannya
segera membuat kehadiran mereka di ibu kota Prancis, dan memainkan
peran penting dalam memperoleh dukungan Prancis.
Prancis mulai menyediakan bantuan untuk koloni-koloni pada
bulan Mei 1776, dengan mengirimkan 14 kapal penuh dengan pasukan
perang ke Amerika. Sesungguhnya, sebagian besar bubuk mesiu yang
digunakan oleh Angkatan, Perang Amerika berasal dari Prancis. Setelah
kekalahan Inggris di Saratoga, Prancis melihat suatu kesempatan untuk
benar-benar memperlemah musuh bebuyutannya dan menyeimbangkan
kembali kekuatan mereka yang telah berubah karena Perang Tujuh Tahun
(Perang Prancis dan Suku Indian). Pada tanggal 6 Februari 1778, Amerika
dan Prancis menandatangani Traktat Persahabatan dan Perdagangan, yang
mana Prancis mengakui Amerika memenangkan kemerdekaanya, tidak aka
nada juga perdamaian dengan Inggris tanpa persetujuan dari pihak yang

10
lain, dan bahwa masing-masing menjamin pemilikan yang lain di
Amerika. Inilah satu-satunya Traktat pertahanan dua Negara yang
ditandatangani oleh Amerika Serikat, atau pendahuluanya sampai dengan
Tahun 1949.

2.2.3 Penyusunan Konstitusi Amerika


Setelah perjanjian Versailles ditandatangani, rakyat koloni
Amerika mulai merasakan hidup di negara merdeka. Pada awal
kehidupannya itu, kembali terjadi perbedaan. Setelah perang usai, terjadi
perebutan bagian kekuasaan sebesar-besarnya. Ada 9 negara bagian yang
menuntut kekuasaan sebesar-besarnya atau adanya pemerintahan negara
bagian yang sering disebut kelompok republikan. Kelompok ini dipimpin
oleh Thomas Jefferson. Sementara yang menginginkan adanya
pemerintahan pusat, 4 negara bagian dan sering disebut kelompok
federalis. Kelompok ini dipimpin oleh Alexander Hamilton.
Pertentangan yang ada menyadarkan mereka tentang lemahnya
aturan yang ada, yaitu Articles of Confederation. Undang-Undang tersebut
belum mengatur cara-cara mengatur negara. Karena itu dilakukan
perbaikan-perbaikan lewat sebuah pertemuan bernama Federal
Convention. Pertemuan ini bertujuan untuk menyusun konstitusi negara
Amerika Serikat. Dalam pertemuan ini bertujuan menyusun konstitusi
negara Amerika Serikat. Dalam pertemuan ini kedua kelompok yang
bertikai menyatakan sepakat. Akhirnya, tahun 1788 sidahkan Constitution
of United States of America. Perancang isi konstitusi adalah James
Madison. Konstitusi berisi 12 amandemen. Sepuluh amandemen berisi
tentang pernyataan hak-hak pribadi (warga negara) dan negara bagian.
Kesepuluh Amandemen itu disebut Bill of Right.
2.3 Nilai-Nilai Utama Revolusi Amerika
Revolusi Amerika memiliki arti penting bagi umat manusia.
Revolusi Amerika tidak hanya memperjuangkan kebebasan, kemerdekaan,
penghormatan hak asasi manusia melainkan juga upaya menentang

11
imperialisme. Ada beberapa nilai-nilai utama dalam Revolusi Amerika
yang dapat kita pelajari antara lain:
2.3.1 Perjuangan HAM
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya
tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara
aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan pula piagam hak – hak asasi
manusia karena mengandung pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua
bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua
manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan
kebebasan untuk menikmati kebhagiaan. Declaration of Independence di
Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai negara yang memberi
perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya,
kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu memulainya
sejak masa Rousseau
2.3.2 Kebebasan Amerika
A. Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of
speech and expression).
B. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaannya (freedom of religion).
C. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
D. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
2.3.3 Kemerdekaan dan Persatuan
Nilai utama yang dapat di pelajari dari Revolusi Amerika adalah
kemerdekaan dimana kemerdekaan merupakan hak bagi setiap Negara
untuk lepas dari segala bentuk 17 penjajahan. Bukan hanya penjajahan saja
tetapi kemerdekaan untuk bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan
serta kemerdekaan hak milik dll yang tampak diperjuangkan dalam
Revolusi Amerika. Terbentuknya negara Amerika Serikat (USA) oleh 13
koloni Inggris tidak terlepas dari rasa persatuan yang telah
membangkitkan sebuah perjuangan kemerdekaan. Untuk menjadi sebuah
negara yang merdeka tidak mungkin tanpa perjuangan dan kesatuaan

12
dalam diri rakyatnya. Persatuan itu muncul dengan munculnya rasa
nasionalis kaum kolonis yang membuang status mereka sebagai “British
colonist”. Ketika Inggris menjadi penguasa di Amerika banyak peraturan
dan undang-undang yang tidak sesuai dan memberatkan kaum kolonis
kemudian kolonis-kolonis bersatu untuk melawan pemerintah Inggris.
2.3.4 Penentangan Imperialisme
Prinsip tidak mau dijajah oleh Inggris dan rasa ingin memiliki
kebebasan serta menentukan nasib bangsa sendiri dan melakukan
perlawanan serta pemberontakan terhadap kaum kolonin merupakan salah
satu bentuk menentang Imprealisme, dan hal ini banyak dicontoh dan
menumbuhkan semangat nasionalisme bagi bangsa lain.
2.4 Pengaruh dan Dampak Revolusi Amerika
2.4.1 Pengaruh Revolusi Amerika
2.4.1.1 Bagi Amerika
A. Amerika Serikat menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat dengan
adanya pernyataan kemerdekaan yang dideklarasi pada tanggal 4 Juli
1776 (defacto), namun kemerdekaan Amerika serikat ini baru diakui
oleh kerajaan Inggris sebagai nation state pada tahun 1783 dengan
adanya perjanjian Paris.
B. Dengan memperoleh kemerdekaan ini bangsa Amerika Serikat merasa
percaya diri dan bangga pada kemampuannya sendiri. Rakyat
Amerika Serikat membentuk Undang-Undang Dasar sendiri dan
pemerintah baru yang menjamin kebebasan bagi rakyatnya. Rakyat
Amerika Serikat sekarang menjadi warga Negara yang merdeka dan
sederajat satu sama lain, dan tidak lagi menjadi warga negara kelas
dua.
C. Semangat nasionalisme sebagai orang Amerika semakin kuat.
D. Bagi rakyat Amerika yang menganut paham Loyalis mereka
kehilangan kewarganegaraan, harta benda, kemerdekaan dan
kebebasan serta harus kembali ke Inggris. Namun mereka setibanya di
Inggris tidak mendapatkan tempat tinggal dan lapangan pekerjaan

13
yang kemudian hari membawa mereka dipindahkan jauh ke luar dari
kerajaan Inggris yaitu benua Australia.
2.4.1.2 Bagi Inggris
A. Kekalahan kerajaan Inggris dalam perang kemerdekaan Amerika telah
mengakibatkan mereka kehilangan kekuasaan atas tanah jajahan di
Amerika.
B. Akibat kekalahannya dalam perang kemerdekaan Amerika telah
menurunkan prestis kerajaan Inggris sebagai negara yang kuat dimata
dunia internasional.
C. Kerajaan Inggris secara finansial harus menanggung kerugian yang
sangat besar akibat perang kemerdekaan Amerika, disamping itu
Inggris tidak lagi mendapatkan kehilangan sumber pendapatan dari
Amerika.
D. Kerajaan Inggris juga kehilangan tempat untuk pembuangan para
narapidana.
2.4.1.3 Bagi Dunia
Berhasilnya revolusi Amerika Serikat mengakiri kekuasaan
kolonial Inggris ternyata mempunyai pengaruh bagi dunia, bangsa-bangsa
yang sedang mengalami penjajahan menjadi inspirasi oleh revolusi
Amerika untuk berjuang mendapatkan kemerdekaan. Mereka lebih berani
dalam melakukan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial.
2.4.1.4 Bagi Indonesia
Dalam bidang politik bahwa revolusi Amerika telah membawa
pengaruh atau iinspirasi terhadap pergerakan nasional Indonesia. Para elit
politik Indonesia yang mendapatkan pendidikan dari Barat tergerak
hatinya untuk berjuang mengakhiri kekuasaan kaum kolonial. Dalam
bidang sosial revolusi juga menginspirasi para tokoh pergerakan nasional
Indonesia untuk membebaskan rakyat dari penindasan dan diskriminasi.
Dalam bidang keamanan revolusi Amerika berhasil mengakhiri kekuasaan
Inggris dengan kekuatan senjata, hal ini telah mengispirasi para pejuang
Indonesia bahwa kemerdekaan hanya bisa dicapai dan dipertahankan

14
dengan kekuatan senjata. Ini dapat dibuktikan dalam revolusi kemerdekaan
Indonesia para pejuang terus berperang menghadapi Belanda dan berhasil
mengakhiri kekuasaan kaum kolonial.
2.4.2 Dampak Revolusi Amerika
2.4.2.1 Agama
Para menteri yang menganut Protestan, sebagai agama mayoritas,
menekankan pentingnya persaingan di antara penganut berbagai agama
sebab hal itu akan memperkuat terbentuknya masyarakat Kristiani di
Amerika Sedangkan agama Protestan berusaha membentuk Gereja
Unitarian atau gereja bersatu untuk semua aliran Protestan. Namun
demikian, di kalangan Protestan sendiri timbul revitalisasi Protestan yang
dipelopori oleh gereja Baptist dan Methodist yang menekankan pada
Ajaran Injil Lama, Old Testamen atau Perjanjian Lama. Penganut ini
mengkritik orang-orang Protestan yang semakin sekular dan terlalu
menekankan kehidupan agama pada aspek rasional dan ilmu pengetahuan
ciptaan manusia.
2.4.2.2 Kehidupan Keluarga
Keluarga Amerika sangat menekankan pentingnya pendidikan
Kristen kepada anak-anak mereka dengan tujuan untuk menghindari
disintegrasi moral dalam keluarga Amerika Namun demikian, setelah AS
memasuki industrianisasi pada abad ke-19 lembaga keluarga menjadi tidak
begitu penting sebagai satu kesatuan ekonomi. Adanya penggunaan anak-
anak dan wanita sebagai tenaga kerja telah menurunkan ikatan keluarga.
Akibatnya orang tua lebih menekankan pentingnya kemandirian kepada
anak-anaknya agar si anak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa
tergantung bagi penghasilan orang tua. Sebagai konsekuensi dari
perubahan sikap tersebut setiap keluarga di AS cenderung semakin
mengecil. Sedangkan pembantu rumah tangga tidak lagi menjadi anggota
keluarga sebab mereka hanya berperan sebagai tenaga kerja mandiri
karena pengaruh dari konsep egaliter dan equality. Adanya disintegrasi
dalam keluarga menyebabkan posisi wanita tidak lagi sebagai ibu rumah

15
tangga melainkan memiliki posisi yang sama dengan suami dan boleh
bekerja di luar rumah. Mereka juga berusaha mengejar karier seperti
menentang batasan-batasan tradisional secara gender terhadap mereka.
2.4.2.3 Kemanusiaan
Berkembangnya humanitarian, aliran yang menjujung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan dan demokratisasi, berpengaruh terhadap timbulnya
gerakan anti-perbudakan atau abolisionist. Pada awalnya gerakan ini hanya
didukung oleh kelompok Protestan yang tergabung dalam American
Colonization Society (1817) dan berusaha mengirimkan orang-orang kulit
hitam kembali ke Afrika. Kelompok ini akhirnya mendapat dukungan dari
golongan Gereka Avctngefis (Pencil) yang memandang perbudakan sebagai
Iembaga yang merusak tatanan masyarakat Amerika. Kelompok ini berhasil
mengirimkan sekitar 12.000 budak ke Republik Liberia, Afrika, tahun 1822.
Program pengiriman budak tersebut tidak berjalan lancar yang disebabkan
oleh timbulnya kecaman dari negara-negara bagian di Selatan yang
menerapkan sistem tersebut. Pemimpin abolisionis baru, William Lloyd
Garrison, yang menerbitkan koran anti-perbudakan, The Garrison (1831)
berusaha meneruskan program pengiriman tersebut ke Afrika sambil terus
mengecam system rasialis tersebut yang masih tetap dipertahankan di negara-
negara bagian Selatan. Usaha tersebut tidak banyak membawa hasil sampai
meletusnya perang sipil tahun 1861-1867.
2.4.2.4 Bagi Dunia
Revolusi Amerika Serikat memberikan dampak yang sangat
berpengaruh terhadap dunia. Seperti yang kita ketahui, Amerika adalah
negara adikuasa setelah mereka melakukan perang dingin dengan Rusia
dan memenangi perang tersebut. Hal yang paling terlihat adalah
perekenomian dunia yang berpusat dan diungguli oleh Amerika. Terlihat
dari terjadinya krisi ekonomi yang melanda Amerika pada tahun 2010
yang akhirnya menyebabkan krisis dunia. Dalam sosial-politik Amerika
juga turut berperan penting terutama dalam perang yang terjadi pada Israel
dan Palestina. Hal ini pun mendukung terjadinya aksi terorisme yang

16
terjadi di gedung WTC pada tanggal 11 September 2001. Selain hal
tersebut, revolusi Amerika juga berpengaruh terhadap semangat juang
meraih kemerdekaan terutama di negara-negara Asia Tenggara termasuk
Indonesia.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan
3.1.1 Latar Belakang Revolusi Amerika

Puncak dari latar belakang revolusi Amerika adalah peristiwa


Pembantaian Boston atau “Boston Tea Party”. Peristiwa tersebut
menggambarkan betapa pemerintah kolonial Inggris telah memaksakan
kehendaknya terhadap rakyat Amerika., Dicabutnya Townshend Act pada
tahun 1770 dapat meredakan ketegangan.

3.1.2 Lahirnya Amerika


Lahirnya Amerika dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu Common Sense Persekutuan Amerika dan Prancis dalam melawan
Imperialisme Inggris.
3.1.3 Nilai-Nilai Utama Revolusi Amerika
1. Perjuangan HAM
2. Kebebasan manusia
3. Persatuan dan Kemerdekaan
4. Penentangan Imperialisme
3.1.4 Pengaruh dan Dampak Revolusi Amerika
Revolusi amerika juga membawa pengaruh dalam bidang politik
tidak hanya di Amerika saja tetapi juga Perancis, Indonesia serta Negara-
negara lainnya yang berda dalm jajahan dan Imprealisme. Salain dalam
bidang politik Revolusi Amerika bukan hanya sampai disitu saja banyak

17
nilai-nilai yang diperjuangkan didalamnya yang membawa banyak
pengaruh dan manfaat bagi kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Escher, Franclin. 1954. Dari Kolonial menjadi Salah Satu Negara Terbesar,
Jakarta: Endang.
Supriatna, Nana. 2008. Kapita Selekta Sejarah Amerika.Bandung : Jurusan
Pendidikan Sejarah, FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia
Hewes,George.Boston Tea Party : Eye witnee Account of George Hewes.
http://www.theamericanrevolution.org/ (Diunduh pada tanggal 28 Mei 2012)
History Timeline.2006. American Revolution Timeline . http://www.history-
timelines.org.uk (Diunduh pada tanggal 28 Mei 2012)

18

Anda mungkin juga menyukai