Anda di halaman 1dari 1

Roma 4:1-25…Abraham dibenarkan karena Iman.

Iman Dan Perasaan

Seekor burung bangun menjelang fajar dalam keadaan yang masih gelap gulita. Burung ini
merasa tidak pernah adalagi cahaya ketika melihat pagi yang masih begitu gelap. Tapi
burung ini yakin matahari akan terbit beberapa menit lagi. Jadi dia mulai berkicau
menyambut pagi. Burung tersebut tidak mengikuti perasaannya. Meski dalam gelap dia
tahu bahwa pagi akan segera tiba.

Teman2, ilustrasi ini mengajarkan pada kita tentang iman. Iman tidak mengikuti perasaan,
dan iman tidak peduli dengan apa yang terlihat oleh mata.

Sekalipun mata jasmani hanya melihat gelap,tapi iman tidak peduli. Sekalipun razanya
tidak ada jalan keluar tapi iman percaya pazti ada. Beda dengan perazaan.

Teman2, mungkin kita pernah merasa kalau Tuhan tidak lagi peduli dengan kita, ketika
kita berada dalam masalah yang terasa sangat berat…ketika kita meraza zedang menjadi
bahan pembicaraan oranglain…kita akan berpikir mungkin Tuhan tidak peduli lagi dngan
keadaan kita atau Tuhan mungkin sedang berada di posisi oranglain…

Coba kita perhatikan seorang ibu saat melahirkan anaknya, tidak memperdulikan
nyawanya sendiri. Apa mungkin seseorang yang rela mengorbankan nyawa untuk orang
yang dikasihinya tidak memperdulikan orang itu? Kalau manusia zaja biza melakukan hal
itu, apakah Tuhan lebih kejam dari manusia?

Teman2, kita sering meraza kuatir tentang masa depan, pekerjaan, jodoh, tak ada harapan
dan hanya ada kesulitan dan kesusahan. Jangan pake perazaan….

Jangan pake perazaan tapi pake iman. Kalau manusia zaja tahu apa yang terbaik untuk
anaknya, tidaklah mungkin Tuhan lebih bodoh dari manusia. Coba kita melatih iman untuk
percaya, bukan dengan perazaan yang membuat kita zemakin terpuruk.

Ekspresikan iman kita zeperti Orang yang ikut lomba lari marathon yang tak biza melihat
garis fiinishnya, tapi dia tau kalau garis finishnya itu ada di akhir perjalanan dan dia tetap
berlari zampai ke finish.

Ada banyak kita di sini dan tentunya memiliki pemahaman yang berbeda-beda
untuk itu waktu dan kesempatan saya berikan pada teman-teman yang ingin
menambahkan.
Kesimpulan: Harapan tidak pernah hilang hanya zering tak terlihat untuk zementara.

Iman berarti mau merubah apa yang kita pikirkan menjadi apa yang Tuhan
pikirkan.

.A M I N.

Anda mungkin juga menyukai