Anda di halaman 1dari 21

ST RESS KERJA

Kelompok 3 :
Diva Shalsabila P. O.
Dwi Febriyanti
Dwi Rahayuning S.
Efa Laila Ayu
Erma Amalia
Topik Bahasan

01 02 03 04
Kisi-Kisi dan Hasil Uji Validitas
Pendahuluan Kesimpulan
Instrumen dan Reabilitas
Pertanyaan
01

Pendahuluan
Latar Belakang

Pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia semakin lama semakin


berkembang dengan baik, hal ini membawa dampak positif terhadap perekonomian
Indonesia. Salah satu contoh industri manufaktur yaitu perusahaan rokok.
Perusahaan-perusahaan rokok banyak diminati oleh investor dalam dan luar negeri.
Prosedur kerja yang sistematis untuk melakukan pekerjaan di tempat kerja adalah
faktor terpenting dari keseluruhan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
Selain itu, sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan harus merupakan SDM yang
berkualitas. Salah satu cara untuk mempertahankan SDM berkualitas adalah dengan
upaya penilaian kinerja karyawan.
Pemberian gaji merupakan faktor penting yang memotivasi seseorang untuk mau
bekerja demi kepentingan orang lain atau perusahaan.
Namun, selama ini masih banyak pekerja yang tidak mendapatkan gaji atau upah
minimum yang layak, sehingga mempengaruhi kepuasan pekerja yang nantinya dapat
menimbulkan stress kerja bagi para pekerja
Stress Kerja

Stress kerja menurut Handoko (dalam Wibowo, 2014)


didefinisikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi proses berpikir, emosi, dan kondisi
seseorang, sehingga stres kerja yang terlalu berlebihan
dapat mengancam kemampuan seseorang untuk
menghadapi lingkungan dan pada akibatnya dapat
mengganggu pelaksanaan tugas-tugasnya.
Teori Stress Kerja

Eustress (good stress) Distress


01 stres yang menimbulkan 02 stres yang memunculkan efek
stimulus dan kegairahan, berbahaya bagi individu yang
sehingga memiliki efek yang mengalaminya
bermanfaat bagi seseorang
yang mengalaminya.

Hyper stress Hypo stress


03 stress yang berdampak luar 04 stress yang muncul karena
biasa bagi yang kurangnya stimulasi atau
mengalaminya. rangsangan.
02

Kisi-kisi dan instrumen


pertanyaan
kisi - kisi instrumen
Kisi-kisi instrumen untuk variabel stress kerja

Indikator Item Jumlah

1. Tekanan waktu kerja (jam kerja tidak sesuai ketentuan) 1,4 2

2. Kejelasan waktu penyelesaian pekerjaan. 8,18 2

3. Tanggung jawab pekerjaan yang tinggi 2,5,11 3

4. Role overload (pekerjaan terlalu banyak di waktu yang 7,15 2


sama).

5. Pekerja sering melakukan absensi 3,9,12,14 4

6. Kenyamanan terkait kondisi pekerjaan. 17,19,20 3

7. Penurunan kondisi fisik dan mental 6,10,13,16 4

Jumlah 20
INST RUMEN ANGKET PENILAIAN ST RESS
PEKERJA DI PERUSAHAAN ROKOK
03

Hasil Uji Validitas dan


Uji Reabilitas
Hasil Uji SPSS

Uji Validitas
No Instrumen Keterangan No Instrumen Keterangan

1 Valid 11 Tidak valid

2 Valid 12 Valid
Untuk tingkat signifikansi
3 Tidak valid 13 Valid
dengan N=15 dan pada
batasan 0,05 adalah 4 Valid 14 Tidak valid
0,514. Hasil uji validitas 5 Valid 15 Tidak valid
dari instrument stress 6 Tidak valid 16 Valid
kerja, terdapat delapan
instrument yang tidak 7 Tidak valid 17 Valid

valid, karena nilai pearson 8 Valid 18 Valid


correlationnya < 0,514. 9 Tidak valid 19 Valid

10 Tidak valid 20 Valid


Hasil Uji SPSS

Uji Reliabilitas
No Instrumen Keterangan No Instrumen Keterangan
Nilai cronbach’s alfa dari 1 Reliabel 11 Reliabel
hasil uji yang telah
2 Reliabel 12 Reliabel
dilakukan adalah 0,728
untuk 20 instrumen 3 Reliabel 13 Reliabel
pertanyaan. Sedangkan 4 Reliabel 14 Reliabel
nilai signifikansi untuk n
5 Reliabel 15 Reliabel
(responden) = 15 dengan
batasan 0,05 adalah 0,514. 6 Reliabel 16 Reliabel
sehingga didapatkan 7 Reliabel 17 Reliabel
bahwa r hitung > r tabel
8 Reliabel 18 Reliabel
atau 0,728>0,514. dapat
disimpulkan bahwa semua 9 Reliabel 19 Reliabel
instrumen adalah reliabel 10 Reliabel 20 Reliabel
dan konsisten.
04

Kesimpulan
Kesimpulan

Peraturan pemerintah mengenai Kesehatan dan Keselamatan


Kerja di tempat kerja dibuat untuk mengurangi tingkat stress
karyawan. Dari hasil uji tersebut, ditemukan delapan instrumen
yang stress kerja yang tidak valid. Namun, untuk uji reliabilitas,
semua instrumen sudah reliabel dan konsisten. Pekerja merasa
lebih aman dan tenang ketika lingkungan kerja mampu
membantu menurunkan stress akibat kerja. Sehingga pekerja
mampu meningkatkan produktivitas dan mengurangi angka
kecelakaan kerja.
Referensi
1. Asih, G. Y., Widhiastuti, H., & Dewi, R. (2018). Stress Kerja.
2. Erlina. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Berpengaruh Secara Simultan Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pt. Sarana Inti Pratama Lindai Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten
Kampar. Uin Suska Riau, 13(1), 1. http://repository.uin-suska.ac.id/15443/
3. Hariyono, W., & Awaluddin, Y. F. (2016). Standar Operasional Prosedur (SOP) Aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di Unit Sarana PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta.
Seminar Nasional Teknik Industri Universitas Gadjah Mada, 2(7), 25–32.
4. Heru Purwanto. (2017). Penerapan Metode Profile Matching Dalam Sistem Pnedukung Keputusan
Penilaian Kinerja Kartawan Pada PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Kalimalang. Jurnal Techno Nusa
Mandiri, XIV(01), 37–40.
5. Lestari, T. (2011). Konsep Standarisasi UMR Dalam Ekonomi Islam dan Implementasinya di Yayasan
Pondok Mulya. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 12–26.
6. Sari, M. M., Ananda, G. C., & Ardian, N. (2019). FAKTOR-FAKTOR PROFITABILITAS DI SEKTOR
PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA (STUDI KASUS: SUB SEKTOR ROKOK). Jurnal
Manajemen Tools, 11(2), 1–5.
7. Soares, A. P. (2013). Pengertian Stres Kerja. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
8. Tunjungsari, P. (2011). PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA KANTOR PUSAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG. Universitas Komputer Indonesia,
1(1), 1–14.

Anda mungkin juga menyukai