http://journal.ummat.ac.id/index.php/historis
p-ISSN 2549-7332 | e-ISSN 2614-1167
Vol. 5, No. 2, December 2020, Hal. 146-150
1andarusnialfansyur@yahoo.co.id, 2mariyani@fkip.unsri.ac.id
—————————— ——————————
telah ditentukan dengan cara membuktikannya dalam hal analisis pengukuran. Seakan riset dengan
dengan bukti dokumentasi berupa foto kegiatan, pendekatan kualitatif merupakan sebuah metodologi
rekaman video, rekaman suara, dan akan menjadi yang tidak jelas hitam dan putihnya sehingga
lebih baik dimasukkan kedalam sebuah logbook atau keterkaitan antar fakta dengan fakta satu dengan
catatan harian perisetan agar perisetan tersebut yang lain, hubungan setiap antar data, bahkan setiap
dapat dipahami dan dimengerti alurnya. Lalu yang konstruksi antar fenomena sangat mungkin terjadi
tak kalah penting dalam sebuah perisetan adalah bias atau sebuah penyimpangan. Sehingga, untuk
analisis data, menurut Haelaluddin berbeda dengan menjawab keraguan tersebut dan memastikan
perisetan yang bersifat kuantitatif, analisis data kebenaran hasil dari perisetan yang telah dilakukan,
dalam perisetan social biasanya dlam bentuk sosial maka seorang periset harus terlebih dahulu
haruslah dilakukan sejak pertama kali perisetan memahami kriteria kesahihan (validity) (Zamili,
tersebut mulai dilakukan, pada awalnya dalam 2015).
perisetan sosial menganalisis data dilakukan untuk Dikarenakan hal tersebut, diperlukan
mengetahui dan merumuskan maslah yang akan pengamatan yang sangat mendalam guna
diteliti dan menentukan fokus perisetan, kemudian mengungkapkan substansi perisetan kualitatif yang
selama dilakukannya perisetan analisis data diinginkan dan dengan data yang lengkap bukan
diperlukan untuk mempertajam focus dan mengecek angka namun berupa deskripsi baik berupa kalimat,
apakah data yang diperoleh selama proses kata-kata dan dokumen lainnya. Satori dan
pengumpulan data dapat dikatakan data yang abash, Komariah menjelaskan perisetan kualitatif tidak
lalu pada tahap akhir analisis data diperlukan untuk hanya mendeskripsikan data semata melainkan
membuat kesimpulan dari hasil perisetan (Wijaya, deskripsi tersebut berasal dari hasil wawancara,
2019). observsi dan dokumentasi yang harus shahih sesuai
Triangulasi merupakan sebuah cara yang kesyaratan perisetan kualitatif dengan melakukan
dilakukan untuk menghilangkan keraguan tersebut, triangulasi (Djam’an Satori & Komariah, 2011a).
walaupun tidak sedikit yang masih belum Perisetan sosial sebagaimana yang telah
mengetahui makna sesungguhnya dan apa tujuan diketahui yang menjadi instrumen utamanya adalah
dari triangulasi di dalam sebuah perisetan,. periset itu sendiri. Oleh karena itu, kualitas dari
Disebabkan oleh kurangnya tentang pemahaman perisetnya sangat mempengaruhi kualitas dari hasil
tersebut. Hakikat triangulasi merupakan sebuah perisetan sosial, pengalamannya melakukan
pendekatan multi-metode yang dilakukan oleh perisetan juga merupakan suatu hal yang sangat
seorang periset pada saat periset tersebut berharga dalam mempengaruhi kualitas perisetan
mengumpulkan serta menganalisis data. Ide yang sosial. Pengalaman seseorang semakin banyak dalam
menjadi dasarnya yaitu fenomena yang akan dan melakukan sebuah perisetan, maka semakin peka
telah diteliti dapat dimaknai dan dipahami dengan dalam memahami gejala-gejala atau fenomena yang
baik sehingga kemudian diperoleh sebuah dihadapi untuk kemudian diteliti dan diambil
kebenaran dengan tingkatan yang lebih tinggi jika datanya. Namun, sebagai manusia, periset sangat
dipandang melalui pendekatan dari berbagai sudut sulit menghindari bias atau subjektivitas. Sehingga,
pandang. Melihat sebuah fenomena dari beberapa tugas seorang periset adalah mengurangi sebanyak
sudut pandang akan memunculkan memungkinkan mungkin kemungkinan subjetivitas yang akan terjadi
tingkat kebenaran yang diperoleh semakin dapat agar dapat diperoleh sebuah kebenaran yang utuh.
diandalkan. Karena itu, triangulasi merupakan usaha
B. METODE PENULISAN
untuk mengecek keabsahan data atau informasi dari
Karya tulis ini merupakan perisetan
sudut pandang yang berbeda-beda terhadap apa
kepustakaan yang pusat perhatiannya pada
yang telah dilakukan oleh periset, caranya adalah
fenomena penting seputar perisetan sosial dengan
dengan sebanyak mungkin mengurangi ketidak
pendekatan kualitatif. Kajian ini diawali dari sebuah
jelasan dan mkna ganda yang terjadi ketika data
cara pandang bahwa perisetan sosial dengan dengan
dikumpulkan dan dianalisis.
pendekatan kualitatif seringkali terjadi
Hasil riset kualitatif lebih relatif menimbulkan
kesalahpahaman yang aneka ragam, seperti
keraguan disebabkan karena adanya ketidakjelasan
dianggap tidak dapat dibenarkan, sulit dipahami,
148 | Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah
Vol. 5, No. 2, December 2020, Hal. 146-150
bahkan seringkali dianggap inferior dan marginal menipiskan nilai bias dari hasil suatu riset bisa
jika dibandingkan saudaranya, pendekatan dicoba dengan menyamakan informasi serta data
kuantitatif. Salah satu yang menjadi penyebab paling yang sudah diperoleh dengan perlengkapan serta
fundamental dari hal tersebut adalah setiap waktu yang bermacam- macam.
perisetan sosial dengan pendekatan kualitatif gagal Triangulasi ke dalam wujud validitas
atau tidak mampu memahami kemudian informasi. Triangulasi digunakan buat
menerapkan prinsip-prinsip pada metode ini secara membangun justifikasi tema- tema terpaut. Bila
tepat. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana jika periset sanggup memperkenalkan tema- tema
kita memahami perisetan sosial dengan metode yang berasal dari kumpulan sumber informasi
kualitatif ini supaya dapat menghasilkan sebuah ataupun perspektif dari partisipan, hingga proses
kajian yang produktif dan berguna dalam ilmu sosial. ini hendak menaikkan kenyataan sekalian
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelusuran menguatkan validitas studi (Creswell & Creswell,
pustaka kami lakukan kedalam beberapa sub 2017).
bahasan. Tidak seluruh kenyataan merupakan
informasi. Oleh karenanya, pengecekan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
bermacam- macam informasi dari bermacam-
1. Triangulasi sebagai metode mengolah data
macam sumber hendak kurangi kesalahan
Bias ialah perkara sungguh- sungguh dalam
sekalian membuat kumpulan informasi tersebut
studi sosial. Tidak lain sebab periset “harus”
jadi data- data yang masuk ide. Butuh ditekankan
berpartisipasi bersama partisipan sehingga
kalau, inti triangulasi merupakan buat
partisipasi dikira menimbulkan keraguan. Jangan-
menghidari hadirnya bias semacam yang
jangan periset dipengaruhi oleh perspektif
diprediksi oleh kalangan positivistik.
partisipan, pemberi dana riset, ancaman-
Triangulasi bisa dikategorikan bagaikan
ancaman sepanjang terletak di konteks studi
metode pengecekan keabsahan informasi yang
serta kekhawatiran melanggar etika studi. Bias
menggunakan suatu yang lain. Diluar informasi
muncul dikala periset tidak memikirkan faktor-
itu buat keperluan pengecekan ataupun bagaikan
faktor determinan semacam; membedakan antara
pembanding terhadap informasi itu (Moleong,
informasi etik serta informasi emik, aspek latar
2016). Dalam metode pengumpulan informasi,
balik keilmuan periset, serta kesusahan dalam
triangulasi dimaksud bagaikan metode
memperoleh informasi.
pengumpulan informasi yang bertabiat
Dengan tujuan pertanggungjawaban,
mencampurkan dari bermacam metode
informasi dari riset yang diperoleh terlebih dulu
pengumpulan informasi serta sumber informasi
butuh diuji dengan menguji keabsahan
yang sudah terdapat (Margono, 2010).
informasinya. Metode triangulasi ialah salah satu
Triangulasi informasi digunakan bagaikan proses
metode yang dicoba buat menguji suatu informasi
menguatkan derajat keyakinan (daya dapat
dikatakan valid ataupun tidak terhadap informasi
dipercaya/ validitas) serta konsistensi
yang diperoleh dari riset. Metode triangulasi
(reliabilitas) informasi, dan berguna pula
merupakan metode dalam pengumpulan
bagaikan perlengkapan bantu analisis informasi
informasi serta sumber yang sudah terdapat.
di lapangan.
Apabila triangulasi digunakan dalam suatu riset,
2. Triangulasi teknik, sumber, waktu
hingga sesungguhnya periset sudah sekalian
Triangulasi dalam perisetan dapat ditujukan
mengumpulkan informasi serta menguji daya
untuk menguji daya dapat dipercaya yang berarti
dapat dipercaya informasi tersebut (Sugiyono,
data diperiksa dan dicek dari berbagai sumber
2013a, 2015, 2017, 2016). Triangulasi dapat
data dengan cara yang beragam, dan waktu yang
dimaknai tentang sebuah usaha pengecekan data
berbeda (Margono, 2010). Triangulasi juga
dari berbagai macam sumber denga beragam cara
digunakan untuk mematangkan konsistensi
dan beragam waktu (Djam’an Satori & Komariah,
metode silang, seperti observasi lapangan atau
2011a). Sehingga dengan dikerjakannya
pengamatan dan wawancara atau dengan
pengecekan hendak diharapkan terus menjadi
Andarusni Alfansyur, Seni Mengelola Data ... 149
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah telah membantu penyelesaian penelitian
ini.
REFERENSI
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research
Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Sage publications.
Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosda.
Mulyadi, M. (2011). Penelitian kuantitatif dan
kualitatif serta pemikiran dasar
menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi
Dan Media, 15(1), 128–137.
Satori, Djam’an, & Komariah, A. (2011a). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Satori, Djam’an, & Komariah, A. (2011b). Qualitative
Research Methodology. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013a). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. In Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2013b). Metode Penelitian Pendidikan