Oleh
Dwi Rizkiansyah
ABSTRAK
Indeks merupakan suatu angka atau parameter yang menunjukkan tingkat
keandalan dari sistem distribusi dengan menghitung rata-rata jumlah gangguan
selama setahun atau SAIFI, durasi indeks gangguan sistem rata-rata selama
setahun, dan indeks durasi gangguan rata-rata pelanggan atau CAIDI.
Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat keandalan sistem
distribusi tenaga listrik dapat menggunakan MATLAB yang nantinya di
fungsikan sebagai kalkulator untuk menghitung indeks keandalan sistem distribusi
tenaga listrik.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, dapat diketahui nilai
keandalan penyulang di Gardu Induk Kentungan pada tahun 2019 dapat dikatakan
handal untuk nilai SAIFI menurut SPLN No.68-2: 1986, WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class Company), sebaliknya menurut IEEE std 1366-
2003 dapat dikatakan kurang handal. Untuk nilai SAIDI pada Gardu Induk
Kentungan pada tahun 2019 menurut IEEE std 1366-2003 dan WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class Company) dikatakan kurang handal, sedangkan
menurut SPLN No.68-2:1986 dapat dikatakan handal. Sedangkan untuk nilai
CAIDI di Gardu Induk Kentungan pada Tahun 2019 dapat dikatakan kurang
handal menurut standar IEEE std 1366-2003.
∑
distribusi tegangan rendah). Kedua
∑ sistem tersebut dibedakan
Keterangan: berdasarkan tegangan kerjanya. Pada
Ui = Durasi gangguan umumnya tegangan kerja pada
Ni = Jumlah konsumen padam sistem distribusi primer adalah 6 kV
λi = Indeks kegagalan rata- atau 20 kV, sedangkan tegangan
rata/frekuensi padam kerja pada sistem distribusi sekunder
2.2 Gardu Induk 380 V atau 220V.
Gardu induk merupakan bagian 2.4 Jaringan Distribusi Primer
dari sistem tenaga listrik yang berupa Jaringan Distribusi Primer
sejumlah peralatan merupakan suatu jaringan yang
pemutus/penghubung aliran arus dan letaknya sebelum gardu distribusi
trafo penaik/penurun tegangan yang berfungsi menyalurkan tenaga listrik
dipasang diantara dua komponen tegangan menengah. Hantaran dapat
sistem tenaga listrik lainnya. Gardu berupa kabel dalam tanah atau
induk berfungsi untuk saluran udara yang menghubungkan
memutus/menghubungkan aliran gardu induk (sekunder trafo) dengan
arus listrik dan menyesuaikan level gardu distribusi (sisi primer gardu
tegangan sistem-sistem yang distribusi).
dihubungkan. 2.5 Jaringan Distribusi Sekunder
2.3 Sistem Distribusi Tenaga Jaringan distribusi sekunder atau
Listrik jaringan distribusi tegangan rendah
Sistem distribusi tenaga listrik merupakan suatu jaringan yang
merupakan bagian dari sistem berada setelah gardu distribusi
perlengkapan elektrik antara sumber berfungsi menyalurkan tenaga listrik
daya besar dan peralatan hubung bertegangan rendah (220V/380V).
pelanggan. Sistem jarigan distribusi Hantaran berupa kabel tanah atau
tenaga listrik dibedakan menjadi 2 kawat udara yang menghungkan dari
sistem ditribusi primer (jaringan gardu distribusi (sisi sekunder trafo
distribusi) ketepat konsumen atau dengan dasar matriks dan bidang
pemakai. ilmu pengetahuan teknik rekayasa.
3. Metodologi Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
2.6 Gangguan Pada Sistem Jenis penelitian yang dilakukan
Distribusi adalah studi kasus, dan sesuai
Dalam pengoperasian sistem dengan bentuk penelitian yang akan
kelistrikan, sering terjadi gangguan dilakukan, bertujuan untuk
yang dapat menyebabkan gangguan menghitung dan menganalisis data
distribusi daya listrik kepada dari Gardu Induk Kentungan
konsumen. Gangguan merupakan selanjutnya membandingkan dengan
kondisi sistem distribusi energy standar yang digunakan PT. PLN
listrik yang menyimpang dari kondisi (Persero).
normal. Pada dasarnya gangguan 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
yang sering terjadi dalam sistem Untuk memenuhi data-data yang
distribusi 20 kV dapat dibutuhkan dalam perhitungan,
diklasifikasikan menjadi dua jenis, pengambilan data yang berkaitan
yaitu gangguan dari dalam sistem dengan sistem distribusi tenaga
dan gangguan dari luar sistem. listrik seluruh Yogyakarta, yang
2.7 MATLAB (Matrix Laboratory) bertanggung jawab adalah PT. PLN
MATLAB merupakan singkatan (Pesero) Unit Pelaksana Pelayan
dari Matrix Laboratory, bahasa Pelanggan (UP3) Yogyakarta yang
pemrograman yang dikembangkan berlokasi di jalan Gedong Kuning
oleh The Mathwork. Inc. Program No. 3, Pringgolayan, Banguntapan,
MATLAB merupakan program Bantul, Daerah Istimewa
interaktif yang digunakan untuk Yogyakarta.
melakukan perhitungan numerik, 3.3 Teknik Pengumpulan Data
komputasi simbolik, visualisasi, Teknik pengumpulan data yang
grafis, analisis data matematis, dilakukan dalam penelitian ini adalah
statistika, simulasi dan pemodelan sebagai berikut:
1. Penelitian lapangan, dimana setiap penyulang di Gardu Induk 20
penulis melakukan pengamatan kV Kentungan. Selanjutnya data-
langsung ke Gardu Induk data tersebut dianalisis dan
Kentungan dan PT. PLN (Pesero) dibandingkan dengan standar dari
Unit Pelaksana Pelayan PLN, standar nasional seperti SPLN
Pelanggan (UP3) Yogyakarta No. 68-2 1986, dan standar
untuk memperoleh data dan international IEEE std 1936-2003,
informasi yang berhubungan sehingga dapat diperoleh beberapa
dengan masalah penelitian. data yang memenuhi standar ataupun
2. Penelitian pustaka, dimana tidak memenuhi standar.
penulis memperoleh informasi 3.6 Flowchart Penelitian
untuk penyelesaian masalah
dengan menggunakan referensi
yang sesuai dengan masalah yang
diangkat atau studi pustaka.
3. Diskusi/wawancara dilakukan
untuk memperoleh data langsung
dari pihak PT. PLN (Pesero) UP3
Yogyakarta.
3.4 Data Yang Dibutuhkan
Adapun data-data yang dibutuhkan
pada analisa studi kasus ini:
4. Analisa dan Pembahasan
a. Data jumlah pelanggan seluruh
Adapun data-data yang
penyulang
dibutuhkan dalam proses analisis
b. Penyulang yang mengalami
perhitungan indeks keandalan sistem
gangguan
distribusi tenaga listrik di Gardu
c. Lama pemadaman
Induk Kentungan adalah sebagai
3.5 Teknik Analisa Data
berikut:
Setelah dilakukan pengolahan
Tabel 4.1 Data gangguan sistem
data maka akan diperoleh data nilai
distribusi di Gardu Induk
SAIFI, SAIDI, dan CAIDI pada
Kentungan
4.1 Perhitungan Nilai SAIFI
Lama Rumus yang digunakan untuk
Jml Jml
Bln Padam melakukan perhitungan keandalan
Plgn Ggn
(Jam) SAIFI adalah sebagai berikut:
Jan 211.857 6 8.61
Feb 211.857 3 5.95 SAIFI =
Mar 211.857 2 3.4
Apr 211.857 4 7.13 ∑
SAIFI = ∑
Mei 211.857 3 7.9
Contoh perhitungan nilai SAIFI
Juni 211.857 - -
per-penyulang di Gardu Induk
Juli 211.857 2 1.98
Kentungan sebagai berikut:
Aug 211.857 - -
Sept 211.857 - - KTN01 Tahun 2019 = = 0,17
8 7.13
5.95
6
3.4 3.99
4 3.05
1.98
2 0.8
0 0 0
0
Nov
Jan
Apr
Mei
Juni
Aug
Sept
Feb
Okt
Mar
Juli
Des
Bulan
Berdasarkan standar IEEE std 1. KTN01 Tahun 2019 =
1366-2003 sebesar 1,45 0,41
kali/pelanggan/tahun di Gardu Induk
Jam/Pelanggan/Tahun
Kentungan selama jangka waktu satu
Tabel 4.3 Nilai SAIDI Seluruh
tahun total frekuensi pada Gardu
Penyulang
Induk Kentungan sebesar 2.01
kali/pelanggan/tahun. Sehingga
selama tahun 2019 dapat dikatakan
kurang handal dikarenakan nilai
SAIFI di Gardu Induk Kentungan
sudah melebihi dari standar IEEE
std 1366-2003 yaitu sebesar 1,45
kali/pelanggan/tahun.
Selain itu, berdasarkan standar
indeks keandalan WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class
Company) yaitu sebesar 3
kali/pelanggan/tahun. Pada Gardu
Berdasarkan perhitungan yang
Induk Kentungan dapat dikatakan
telah dilakukan pada setiap
handal, dikarenakan nilai indeks
penyulang di Gardu Induk
SAIFI di Gardu Induk Kentungan
Kentungan tahun 2019 dapat
sebesar 0,75 kali/pelanggan/tahun.
dikatakan handal karena nilai SAIDI
4.2 Perhitungan Nilai SAIDI
tidak melebihi target dari standar
Rumus Perhitungan yang
SPLN No.68-2: 1986 yaitu sebesar
digunakan untuk menghitung nilai
21,09 jam/pelanggan/tahun.
SAIDI sebagai berikut:
Selama tahun 2019 total
durasi pemadaman pada Gardu Induk
SAIDI =
Kentungan sebesar 2,84
jam/pelanggan/tahun. Sehingga
∑
SAIDI = selama tahun 2019 dapat dikatan
∑
kurang handal karena nilai SAIDI keandalan CAIDI pada Gardu Induk
selama tahun tersebut melebihi Kentungan adalah sebagai berikut:
standar IEEE std 1366-2003 yaitu CAIDI =
sebesar 2,30 jam/pelanggan/tahun. =
Menurut standar indeks ∑
keandalan WCS (World Class ∑