Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK 20 KV

PADA PENYULANG DI GARDU INDUK KENTUNGAN

Oleh
Dwi Rizkiansyah

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah


Yogyakarta
Jl. Brawijaya, Geblangan, Tamantirto, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55183
E-mail : dwirizkiansyah75@gmail.com

ABSTRAK
Indeks merupakan suatu angka atau parameter yang menunjukkan tingkat
keandalan dari sistem distribusi dengan menghitung rata-rata jumlah gangguan
selama setahun atau SAIFI, durasi indeks gangguan sistem rata-rata selama
setahun, dan indeks durasi gangguan rata-rata pelanggan atau CAIDI.
Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat keandalan sistem
distribusi tenaga listrik dapat menggunakan MATLAB yang nantinya di
fungsikan sebagai kalkulator untuk menghitung indeks keandalan sistem distribusi
tenaga listrik.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, dapat diketahui nilai
keandalan penyulang di Gardu Induk Kentungan pada tahun 2019 dapat dikatakan
handal untuk nilai SAIFI menurut SPLN No.68-2: 1986, WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class Company), sebaliknya menurut IEEE std 1366-
2003 dapat dikatakan kurang handal. Untuk nilai SAIDI pada Gardu Induk
Kentungan pada tahun 2019 menurut IEEE std 1366-2003 dan WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class Company) dikatakan kurang handal, sedangkan
menurut SPLN No.68-2:1986 dapat dikatakan handal. Sedangkan untuk nilai
CAIDI di Gardu Induk Kentungan pada Tahun 2019 dapat dikatakan kurang
handal menurut standar IEEE std 1366-2003.

Kata kunci : Keandalan, Sistem Distribusi, SAIFI, SAIDI, CAIDI, MATLAB

1. Pendahuluan dapat menambah layanan kepada


1.1 Latar Belakang konsumen maka tenaga listik dari
Penggunaan energi listrik yang PLN diharapkan dapat meningkat
terus bertambah disetiap daerah yang kontnuitasnya sehingga listrik
berkembang, maka jaringan listrik sampai ke konsumen(Fauziah, 2012).
yang digunakan semakin luas agar Keandalan dari suatu penyulang
tersalurkan ke masyarakat. Untuk dapat ditetapkan melalui indeks
keandalan. Indeks keandalan belum (AT Prabowo, B Winardi, S
merupakan besaran yang digunakan Handoko, 2014).
untuk membandingkan suatu sistem Semakin berkembangannya
distribusi. Indeks keandalan teknologi maka metode perhitungan
dimanfaatkan sebagai nilai parameter dapat dilakukan dengan
untuk menunjukkan tingkat menggunakan program MATLAB
pelayanan penyaluran energi listirk (Matrix Laboratory). MATLAB
dari pembangkit (sumbe lisrik) ke merupakan program yang
konsumen. Indeks yang digunakan dikembangkan oleh The Mathwork.
sebagai acuan untuk sistem distribusi Inc. Program MATLAB merupakan
adalah SAIFI (System Average software yang digunakan untuk
Interruption Frequency Index), melakukan perhitungan numerik,
SAIDI (System Average Interruption komputasi simbolik, visualisasi,
Frequency Index), CAIDI (Customer grafis, analalisis data matematis,
Average Interruption Frequency statistika, simulasi dan pemodelan
Index) (AT Prabowo dkk, 2014). dengan dasar matriks dan bidang
Ada beberapa faktor yang harus ilmu pengetahuan (Cahyono, 2013).
diketahui dan dihitung sebelum 1.2 Rumusan Masalah
melakukan perhitungan analisis Dari latar belakang yang sudah
keandalan antara lain: frekuensi tertulis di atas dapat dilakukan
kegagalan, lama/durasi kegagalan. analisis pada sistem distribusi tenaga
Pada penelitian ini, penulis listrik di Gardu Induk Kentungan
melakukan penelitian yang kemudian penyulang
perhitungannya disimulasikan 1. Bagaimana cara membuat
menggunakan software Matlab untuk kalkutalor menggunakan bahasa
mengetahui nilai indeks load point pemrogaman MATLAB untuk
maupun indeks keandalan secara menghitung berapa besar indeks
keseluruhan sehingga dapat diketahui keandalan masing-masing
apakah jaringan tersebut telah penyulang di Gardu Induk
memenuhi standar yang berlaku atau Kentungan?
2. Bagaimana cara menghitung keandalan masing-masing
gangguan sistem yang terjadi penyulang di Gardu Induk
pada Gardu Induk Kentungan Kentungan.
dengan aplikasi MATLAB? 2. Menghitung dan menganalisis
1.3 Batasan Masalah indeks keandalan masing-masing
Dari latar belakang dan rumusan penyulang di Gardu Induk
masalah, tugas akhir ini memiliki Kentungan berdasarkan aplikasi
batasan berupa tempat melakukan kalkulator indeks keandalan
penelitian yaitu di Kentungan menggunakan MATLAB.
tepatnya di PT. PLN (Persero) Gardu 1.5 Manfaat Penelitian
Induk Kentungan. dihitung Manfaat dengan adanya
berdasarkan indeks keandalan penelitian tentang keandalan
SAIDI, SAIFI, CAIDI untuk penyulang di Gardu Induk
mengetahui nilai keandalan yang Kentungan sebagai bahan masukan
dimiliki oleh Gardu Induk bagi PT. PLN (Pesero) dalam
Kentungan di masing – masing mengambil kebijakan strategis untuk
penyulangnya. Standar keandalan meminimalisir gangguan yang terjadi
yang digunakan meliputi SPLN no dengan cara melakukan maintenance
68 – 2 : 1986, Standar Indeks secara rutin.
Keandalan IEEE std 1366 – 2003, 2. Landasan Teori
dan Standar WCS (World Class 2.1 Keandalan Sistem Distribusi
Servive) dan WCC (World Class Keandalan merupakan suatu
Company). parameter keberhasilan suatu sistem
1.4 Tujuan Penelitian dalam bekerja. Untuk mengetahui
Dari permasalahan diatas dapat keandalan dari suatu sistem harus
ditentukan tujuan penelitian sebagai dilakukan pemerikasaan melalui
berikut: perhitungan ataupun analisa terhadap
1. Membuat kalkulator indeks tingkat keberhasilan kinerja suatu
keandalan menggunakan operasi sistem yang ditinjau pada
pemrograman MATLAB untuk periode tertentu kemudian
menghitung berapa besar indeks
membandingkan dengan standard N = Jumlah pelanggan yang
yang telah ditentukan sebelumnya. dilayani
Keandalan dari pelayanan b. SAIDI (System Average
konsumen dapat dinyatakan dalam Duration Index)
beberapa indeks yang biasanya SAIDI merupakan nilai rata-rata
digunakan untuk mengukur tingkat dari lamanya kegagalan untuk setiap
keandalan dari suatu sistem. pelanggan selama satu tahun. Indeks
Sejumlah indeks yang telah ini ditentukan daengan pembagian
dikembangkan untuk menyediakan jumlah dan lamanya kegagalan
suatu kerangka untuk mengevaluasi secara terus menerus untuk semua
keandalan jaringan sistem distribusi, pelanggan selama periode waktu
diantaranya: yang telah ditentukan. Persamaan
a. SAIFI (System Average SAIDI dapat dilihat berikut ini:
Interruption Index) SAIDI =
SAIFI merupakan indeks
keandalan yang merupakan jumlah ∑
SAIDI =
dari perkalian frekuensi padam dan ∑

pelanggan padam dibagi dengan Keterangan:


jumlah pelanggan yang dilayani. Ui = Durasi Gangguan
Secara matematis dapat dirumuskan Ni = Jumlah Konsumen Padam
sebagai berikut N = Jumlah pelanggan yang dilayani
SAIFI= c. CAIDI (Customer Average
Duration Index)
CAIDI merupakan salah satu

SAIFI = indeks keandalan yang berisi tentang

Keterangan: lamanya waktu (durasi) setiap


λi = Indeks kegagalan terjadinya pemadaman. Lamanya
rata-rata/frekuensi padam durasi ini dapat dirumuskan dengan:
Ni = Jumlah Konsumen
Padam
CAIDI= distribusi tegangan menengah) dan

= sistem distribusi sekunder (jaringan


distribusi tegangan rendah). Kedua
∑ sistem tersebut dibedakan
Keterangan: berdasarkan tegangan kerjanya. Pada
Ui = Durasi gangguan umumnya tegangan kerja pada
Ni = Jumlah konsumen padam sistem distribusi primer adalah 6 kV
λi = Indeks kegagalan rata- atau 20 kV, sedangkan tegangan
rata/frekuensi padam kerja pada sistem distribusi sekunder
2.2 Gardu Induk 380 V atau 220V.
Gardu induk merupakan bagian 2.4 Jaringan Distribusi Primer
dari sistem tenaga listrik yang berupa Jaringan Distribusi Primer
sejumlah peralatan merupakan suatu jaringan yang
pemutus/penghubung aliran arus dan letaknya sebelum gardu distribusi
trafo penaik/penurun tegangan yang berfungsi menyalurkan tenaga listrik
dipasang diantara dua komponen tegangan menengah. Hantaran dapat
sistem tenaga listrik lainnya. Gardu berupa kabel dalam tanah atau
induk berfungsi untuk saluran udara yang menghubungkan
memutus/menghubungkan aliran gardu induk (sekunder trafo) dengan
arus listrik dan menyesuaikan level gardu distribusi (sisi primer gardu
tegangan sistem-sistem yang distribusi).
dihubungkan. 2.5 Jaringan Distribusi Sekunder
2.3 Sistem Distribusi Tenaga Jaringan distribusi sekunder atau
Listrik jaringan distribusi tegangan rendah
Sistem distribusi tenaga listrik merupakan suatu jaringan yang
merupakan bagian dari sistem berada setelah gardu distribusi
perlengkapan elektrik antara sumber berfungsi menyalurkan tenaga listrik
daya besar dan peralatan hubung bertegangan rendah (220V/380V).
pelanggan. Sistem jarigan distribusi Hantaran berupa kabel tanah atau
tenaga listrik dibedakan menjadi 2 kawat udara yang menghungkan dari
sistem ditribusi primer (jaringan gardu distribusi (sisi sekunder trafo
distribusi) ketepat konsumen atau dengan dasar matriks dan bidang
pemakai. ilmu pengetahuan teknik rekayasa.
3. Metodologi Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
2.6 Gangguan Pada Sistem Jenis penelitian yang dilakukan
Distribusi adalah studi kasus, dan sesuai
Dalam pengoperasian sistem dengan bentuk penelitian yang akan
kelistrikan, sering terjadi gangguan dilakukan, bertujuan untuk
yang dapat menyebabkan gangguan menghitung dan menganalisis data
distribusi daya listrik kepada dari Gardu Induk Kentungan
konsumen. Gangguan merupakan selanjutnya membandingkan dengan
kondisi sistem distribusi energy standar yang digunakan PT. PLN
listrik yang menyimpang dari kondisi (Persero).
normal. Pada dasarnya gangguan 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
yang sering terjadi dalam sistem Untuk memenuhi data-data yang
distribusi 20 kV dapat dibutuhkan dalam perhitungan,
diklasifikasikan menjadi dua jenis, pengambilan data yang berkaitan
yaitu gangguan dari dalam sistem dengan sistem distribusi tenaga
dan gangguan dari luar sistem. listrik seluruh Yogyakarta, yang
2.7 MATLAB (Matrix Laboratory) bertanggung jawab adalah PT. PLN
MATLAB merupakan singkatan (Pesero) Unit Pelaksana Pelayan
dari Matrix Laboratory, bahasa Pelanggan (UP3) Yogyakarta yang
pemrograman yang dikembangkan berlokasi di jalan Gedong Kuning
oleh The Mathwork. Inc. Program No. 3, Pringgolayan, Banguntapan,
MATLAB merupakan program Bantul, Daerah Istimewa
interaktif yang digunakan untuk Yogyakarta.
melakukan perhitungan numerik, 3.3 Teknik Pengumpulan Data
komputasi simbolik, visualisasi, Teknik pengumpulan data yang
grafis, analisis data matematis, dilakukan dalam penelitian ini adalah
statistika, simulasi dan pemodelan sebagai berikut:
1. Penelitian lapangan, dimana setiap penyulang di Gardu Induk 20
penulis melakukan pengamatan kV Kentungan. Selanjutnya data-
langsung ke Gardu Induk data tersebut dianalisis dan
Kentungan dan PT. PLN (Pesero) dibandingkan dengan standar dari
Unit Pelaksana Pelayan PLN, standar nasional seperti SPLN
Pelanggan (UP3) Yogyakarta No. 68-2 1986, dan standar
untuk memperoleh data dan international IEEE std 1936-2003,
informasi yang berhubungan sehingga dapat diperoleh beberapa
dengan masalah penelitian. data yang memenuhi standar ataupun
2. Penelitian pustaka, dimana tidak memenuhi standar.
penulis memperoleh informasi 3.6 Flowchart Penelitian
untuk penyelesaian masalah
dengan menggunakan referensi
yang sesuai dengan masalah yang
diangkat atau studi pustaka.
3. Diskusi/wawancara dilakukan
untuk memperoleh data langsung
dari pihak PT. PLN (Pesero) UP3
Yogyakarta.
3.4 Data Yang Dibutuhkan
Adapun data-data yang dibutuhkan
pada analisa studi kasus ini:
4. Analisa dan Pembahasan
a. Data jumlah pelanggan seluruh
Adapun data-data yang
penyulang
dibutuhkan dalam proses analisis
b. Penyulang yang mengalami
perhitungan indeks keandalan sistem
gangguan
distribusi tenaga listrik di Gardu
c. Lama pemadaman
Induk Kentungan adalah sebagai
3.5 Teknik Analisa Data
berikut:
Setelah dilakukan pengolahan
Tabel 4.1 Data gangguan sistem
data maka akan diperoleh data nilai
distribusi di Gardu Induk
SAIFI, SAIDI, dan CAIDI pada
Kentungan
4.1 Perhitungan Nilai SAIFI
Lama Rumus yang digunakan untuk
Jml Jml
Bln Padam melakukan perhitungan keandalan
Plgn Ggn
(Jam) SAIFI adalah sebagai berikut:
Jan 211.857 6 8.61
Feb 211.857 3 5.95 SAIFI =
Mar 211.857 2 3.4
Apr 211.857 4 7.13 ∑
SAIFI = ∑
Mei 211.857 3 7.9
Contoh perhitungan nilai SAIFI
Juni 211.857 - -
per-penyulang di Gardu Induk
Juli 211.857 2 1.98
Kentungan sebagai berikut:
Aug 211.857 - -
Sept 211.857 - - KTN01 Tahun 2019 = = 0,17

Okt 211.857 1 0.80 kali/pelanggan/tahun


Nov 211.857 4 3.05 Tabel 4.2 Nilai SAIFI Seluruh
Des 211.857 3 3.99 Penyulang

Berikut merupakan gambar grafik


durasi gangguan pada Gardu Induk
Kentungan tahun 2019.
Gambar 4.1 Durasi Pemadaman
Seluruh Penyulang

Grafik Durasi Pemadaman


Seluruh Penyulang
10 8.61
7.9
Jam/Tahun

8 7.13
5.95
6
3.4 3.99
4 3.05
1.98
2 0.8
0 0 0
0
Nov
Jan

Apr
Mei
Juni

Aug
Sept
Feb

Okt
Mar

Juli

Des

Bulan
Berdasarkan standar IEEE std 1. KTN01 Tahun 2019 =
1366-2003 sebesar 1,45 0,41
kali/pelanggan/tahun di Gardu Induk
Jam/Pelanggan/Tahun
Kentungan selama jangka waktu satu
Tabel 4.3 Nilai SAIDI Seluruh
tahun total frekuensi pada Gardu
Penyulang
Induk Kentungan sebesar 2.01
kali/pelanggan/tahun. Sehingga
selama tahun 2019 dapat dikatakan
kurang handal dikarenakan nilai
SAIFI di Gardu Induk Kentungan
sudah melebihi dari standar IEEE
std 1366-2003 yaitu sebesar 1,45
kali/pelanggan/tahun.
Selain itu, berdasarkan standar
indeks keandalan WCS (World Class
Service) dan WCC (World Class
Company) yaitu sebesar 3
kali/pelanggan/tahun. Pada Gardu
Berdasarkan perhitungan yang
Induk Kentungan dapat dikatakan
telah dilakukan pada setiap
handal, dikarenakan nilai indeks
penyulang di Gardu Induk
SAIFI di Gardu Induk Kentungan
Kentungan tahun 2019 dapat
sebesar 0,75 kali/pelanggan/tahun.
dikatakan handal karena nilai SAIDI
4.2 Perhitungan Nilai SAIDI
tidak melebihi target dari standar
Rumus Perhitungan yang
SPLN No.68-2: 1986 yaitu sebesar
digunakan untuk menghitung nilai
21,09 jam/pelanggan/tahun.
SAIDI sebagai berikut:
Selama tahun 2019 total
durasi pemadaman pada Gardu Induk
SAIDI =
Kentungan sebesar 2,84
jam/pelanggan/tahun. Sehingga

SAIDI = selama tahun 2019 dapat dikatan

kurang handal karena nilai SAIDI keandalan CAIDI pada Gardu Induk
selama tahun tersebut melebihi Kentungan adalah sebagai berikut:
standar IEEE std 1366-2003 yaitu CAIDI =
sebesar 2,30 jam/pelanggan/tahun. =
Menurut standar indeks ∑
keandalan WCS (World Class ∑

Service) dan WCC (World Class 1. KTN01 Tahun 2019 =


Company) yaitu sebesar 1,666 jam/gangguan
jam/pelanggan/tahun. Pada Gardu Tabel 4.4 Nilai CAIDI Seluruh
Induk Kentungan dapat dikatakan Penyulang
kurang handal karena melebihi
standar yang ditentukan, nilai SAIDI
pada Gardu Induk Kentungan
sebesar 2,84 jam/pelanggan/tahun.
Akan tetapi, jika menghitung
dari masing-masing penyulang di
Gardu Induk Kentungan pada tahun
2019 dikatakan handal untuk semua
penyulang dengan nilai SAIDI tidak
melebihi standar SPLN No. 68-1986
yaitu sebesar 2,30
jam/pelanggan/tahun, IEEE std
1366-2003 yaitu sebesar 21,09
jam/pelanggan/tahun, dan untul
standar WCS dan WCC yaitu sebesar
1,666 jam/pelanggan/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan
yang dilakukan pada setiap
4.3 Perhitungan Nilai CAIDI penyulangan di Gardu Induk
Rumus perhitungan yang Kentungan tahun 2019 dapat
digunakan untuk menghitung nilai diketahui total durasi pemadaman
sebesar 19,6 jam/gangguan, sehingga
pada tahun tersebut dapat dikatakan Berdasarkan hasil perhitungan
kurang handal menurut standar IEEE dan analisis, maka dapat diambil
std 1366-2003. Hal ini dikarenakan kesimpulan sebagai berikut:
nilai keandalan CAIDI pada tahun 1. Nilai SAIFI pada Gardu Induk
tersebut melebihi dari standar IEEE Kentungan selama tahun 2019
std 1366-2003 yaitu sebesar 1,47 yaitu 2,01 kali/pelanggan/tahun
jam/gangguan. dapat dikatakan handal, hal ini
Sedangkan, jika menghitung dari dikarenakan nilai SAIFI tidak
masing-masing penyulang yang melebihi standar SPLN No. 68-2:
terdapat di Gardu Induk Kentungan 1986 yakni 3,2
pada tahun 2019 total ada 17 kali/pelanggan/tahun. Akan
penyulang yang beroperasi pada tetapi, menurut standar IEEE std
tahun 2019, dari keseluruhan 1366-2003 dari hasil perhitungan
penyulang tersebut terdapat 8 buah dapat dikategorikan kurang
penyulang yang masuk dalam handal, dikarenakan melebihi
kategori handal tidak melebihi 1,47 standar yang berlaku yaitu
jam/gangguan menurut standar IEEE sebesar 1,45
std 1366-2003. Namun terdapat 10 kali/pelanggan/tahun. Sedangkan
penyulang yang masuk dalam menurut standar WCS (World
kategori kurang handal melebihi Class Service) dan WCC (World
standar IEEE std 1366-2003, 10 Class Company) nilai SAIFI
penyulang tersebut adalah KTN01 pada Gardu Induk Kentungan
2,37 jam/gangguan, KTN03 1,95 tahun 2019 dikategorikan handal
jam/gangguan, KTN07 2,1 karena tidak melebihi standar
jam/gangguan, KTN08 2,23 dari WCS dan WCC yakni
jam/gangguan, KTN09 1,58 sebesar 3 kali/pelanggan/tahun.
jam/gangguan, KTN10 1,66 2. Nilai SAIDI pada Gardu Induk
jam/gangguan, KTN13 1,6 Kentungan selama tahun 2019
jam/gangguan, KTN15 1,88 yaitu 2,84 jam/pelanggan/tahun
jam/gangguan dapat dikategorikan handal
5. Penutup berdasarkan standar SPLN No.
68-2: 1986 yakni 21,09 hanya perlu menginput data-
jam/pelanggan/tahun. Akan data sesuai rumus yang akan
tetapi, berdasarkan standar IEEE dihitung.
std 1366-2003 pada Gardu Induk
Kentungan selama tahun 2019 DAFTAR PUSTAKA
dapat dikatakan kurang handal 1 Arifani, Nur Indah., & Winarno
dikarenakan melebihi standar Heru. (2015). Analisis Nilai
IEEE yakni 2,30 Indeks Keandalan Sistem
jam/pelanggan/tahun. Selain itu Jaringan Distribusi Udara 20 kV
berdasarkan standar WCS dan pada Penyulang Pandean
WCC dapat dikategorikan kurang Lamper 1,5,8,9,10 di Gardu
handal karena melebihi standar Induk Pandean Lamper.
yang digunakan WCS dan WCC 2 Basrah Pulungan., Sukardi.,
yakni 1,666 Tambun, Dahlan Prinando.
jam/pelanggan/tahun. (2012). Keandalan Jaringan
3. Nilai CAIDI pada Gardu Tegangan Menengah 20 kV di
Induk Kentungan pada tahun Wilayah Area Pelayanan
2019 yaitu sebesar 19,6 Jaringan (APJ) Padang PT. PLN
jam/gangguan, berdasarkan (Persero) Cabang Padang.
standar IEEE std 1366-2003 3 Baskara, Handy Eka. (2017).
nilai CAIDI selama tahun Analisis Keandalan Sistem
2019 dapat dikatakan kurang Distribusi 20 kV Gardu Induk
handal karena melebihi Gejayan. Skripsi. Universitas
standar IEEE std 1366-2003 Muhammadiyah Yogyakarta.
sebesar 1,47 jam/gangguan. 4 Cahyono. (2013). Penggunaan
4. Perancangan pemograman Software Matrix Laboratory
kalkulator MATLAB dibuat (MATLAB) dalam pembelajaran
untuk memudahkan dalam Aljabar Linier.
perhitungan keandalan sistem 5 Dasman. (2017). Evaluasi
distribusi tenaga lisrik. Dalam Keandalan Sistem Distribusi 20
pengoperasiannya pengguna kV Menggunakan Metode SAIDI
dan SAIFI di PT. PLN (Persero) Rayon Palur. Skripsi. Universitas
Rayon Lubuk Alung Tahun 2015. Muhammdiyah Surakarta.
6 Departemen Pertambangan dan 10 Perdana, Wiwied Putra.,
Energi .1986. Standar PLN Hasanah, Rini Nur,. & Dachlan,
(SPLN) No. 68-2. Tingkat Harry S. (2009). Evaluasi
Jaminan Sistem Tenaga Listrik Keandalan Sistem Tenaga Listrik
(bagian dua: Sistem Distribusi). pada Jaringan Distribusi Primer
Jakarta :Perusahaan Umum Tiper Radial Gardu Induk
Listrik Negara. Blimbing.
7 Fajri, Amrizal Kamal. (2019). 11 Prabowo. (2013). Analisis
Analisis Keandalan Sistem Keandalan Sistem Distribusi 20
Distribusi Tenaga Listrik Seluruh kV pada Penyulang Pekalongan
Penyulang di Gardu Induk 150 8 dan 11.
kV Bantul dengan Menggunakan 12 Prabowo, Bagas Rhahita. (2017).
Bahasa Pemrograman MATLAB. Analisis Keandalan Sistem
Skripsi. Universitas Distribusi 20 kV di Gardu Induk
Muhammadiyah Yogyakarta. Mendari.
8 Hakiki, Aldina Fatwa. (2017). 13 R. Saputra. (2017). Analisa Nilai
yang berjudul Analisis Indeks Keandalan Sistem
Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Distribusi Udara 20 kV
Tenaga Listrik di PT. PLN pada Feeder PT. PLN (Pesero)
(Pesero) Rayon Kota Tegal. Rayon Sungai Penuh – Kerinci.
9 Muntasyir, Muhammad Wahid. 14 Syahputra, R., (2016),
(2018). Studi Analisis Sistem “Transmisi dan Distribusi Tenaga
Distribusi 20 kV pada PT, PLN Listrik”, LP3M UMY,
Yogyakarta, 2016.

Anda mungkin juga menyukai