Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN


RASA NYAMAN, TIDUR, DAN ISTIRAHAT
DI BANGSAL CENDANA 3 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Tugas Mandiri
Stase Praktik Keperawatan Dasar

Disusun Oleh:
Fransiska Ika Ayu Oktaviani
20/458078/KU/22352

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
I. KONSEP KEBUTUHAN RASA NYAMAN
A. PENGERTIAN
Kenyamanan merupakan suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yang bersifat individual dan holistik. Dengan terpenuhinya kenyamanan
dapat menyebakan perasaan sejahtera pada diri individu tersebut (Kolcaba, 2003).
Menurut NANDA 2018-2020, kenyamanan berada pada domain 12 dengan
pembagian kelas sebagai berikut:
Kelas Diagnosis
Kelas 1: Kenyamanan Fisik Hambatan rasa nyaman
Kesiapan meningkatkan rasa nyaman
Mual
Nyeri akut
Nyeri kronis
Sindrom nyeri kronis
Nyeri persalinan
Kelas 2: Kenyamanan Lingkungan Hambatan rasa nyaman
Kesiapan meningkatkan kenyamanan
Kelas 3: Kenyamanan Sosial Hambatan rasa nyaman
Kesiapan meningkatkan rasa nyaman
Risiko kesepian
Isolasi sosial

Nyeri merupakan sensasi sensori dari pengalaman subyektif yang dialami setiap
individu dan berbeda persepsi antara satu orang dengan yang sehingga dapat
menyebabkan ketidaknyamanan berkaitan dengan adanya atau potensial kerusakan
jaringan (Loue & Sajatovic, 2008). Klasifikasi nyeri berdasarkan durasi yaitu:
a. Nyeri akut (nyeri nosiseptif)
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau
intervensi bedah dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas yang
bervariasi (ringan sampai berat), dan berlangsung untuk waktu yang singkat.
Nyeri akut berdurasi singkat (kurang lebih 6 bulan) dan akan menghilang
tanpa pengobatan setelah area yang rusak pulih kembali.
Menurut NANDA 2018-2020, nyeri akut adalah pengalaman sensori
dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan sebagai kerusakan
(International Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau
lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau dapat diprediksi, dan dengan durasi kurang dari 3 bulan.
b. Nyeri kronik (nyeri neuropatik)
Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang intermitan yang menetap
sepanjang suatu periode waktu, nyeri ini berlangsung lama dengan intensitas
yang bervariasi dan biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan.
Menurut NANDA 2018-2020, nyeri kronis pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan
yang aktual atau potensial atau digambarkan sebagai kerusakan (International
Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang tidak dapat diantisipasi atau
dapat diprediksi, dan berlangsung lebih dari 3 bulan.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI


a. Usia.
Usia merupakan hal yang terpenting dalam mempengaruhi nyeri pada individu.
b. Jenis kelamin.
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespon
terhadap nyeri, toleransi terhadap nyeri
c. Kebudayaan
Individu mempelajari apa yang diharapkan dan diterima oleh kebudayaan mereka,
hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri
d. Perhatian
Perhatian yang meningkat dikaitkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan
upaya pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun
e. Ansietas
Ansietas dapat meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan
suatu perasaan ansieta
f. Keletihan
Rasa lelah menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan
kemampuan koping
g. Pengalaman
Klien yang tidak pernah merasakan nyeri, maka persepsi pertama nyeri dapat
mengganggu koping terhadap nyeri.
h. Gaya koping
Klien yang memiliki koping yang baik dapat mengendalikan lingkungan dan hasil
akhir suatu peristiwa, seperti nyeri
i. Dukungan sosial dan keluarga
Klien yang kurang mendapat dukungan keluarga saat mengalami nyeri dapat
membuat klien semakin tertekan
C. INTENSITAS NYERI
Intensitas nyeri merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan
oleh seseorang, dan dapat berbeda antar individu. Pengukuran intensitas nyeri dapat
menggunakan:
a. Numeric Rating Scale (NRS)
Dianggap sederhana dan mudah dimengerti. Namun, kekurangannya adalah
keterbatasan pilihan kata untuk menggambarkan rasa nyeri, tidak memungkinkan
untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti.

b. Wong Baker Pain Rating Scale


Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka.

II. KONSEP KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHAT


Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena dalam tidur
terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada
keadaan semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi
segar kembali (Ulimudiin, 2011). Tidur terdiri dari dua tahap yaitu:
a. NREM (Non Rapid Eye Movement)
Pada kondisi ini, sebagian organ tubuh secara berangsur-angsur menjadi kurang
aktif, pernafasan teratur, kecepatan dneyut jantung menjadi melambat, tekanan
darah cenderung rendah, dan tonus otot menurun. Fase NREM berlangsung ± 90
menit dan fase ini masih dapat mendengar suara di sekitar, sehingga lebih
mudah terbangun. Pada orang dewasa fase NREM mewakili 75% waktu tidur
total.
b. REM (Rapid Eye Movement)
Pada kondisi ini, gerakan mata menjadi cepat, terjadi peningkatan pemakaian
oksigen dan otot mengalami relaksasi, Pada fase REM (fase tidur nyenyak)
sering timbul mimpi-mimpi, mengigau atau bahkan mendengkur. Fase ini
berlangsung selama ± 20 menit. Fase REM mewakili 25% waktu tidur total.
Siklus Tidur Normal
Siklus tidur yang komplit normalnya berlangsung selama 1,5 jam dan setiap orang
biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai
dari tahap NREM berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30
menit, kemudian diteruskan tahap IV selama ± 20 menit. Individu kemudian kembali
melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan
berlangsung selama 10 menit.
III. NILAI-NILAI NORMAL
Karakteristik Nyeri Akut dan Nyeri Kronis
Aspek Nyeri Akut Nyeri Kronis
Lokasi Jelas Menyebar
Deskripsi Mudah Sulit
Durasi Pendek Terus berlangsung
Onset < 3 bulan > 3 bulan
Toleransi nyeri Terkendali Kurang terkendali
Pengobatan Mencari penyebab dan Fokus pada fungsi
mengobatinya manajemen

Kebutuhan Tidur
Umur Tingkat Perkembangan Jumlah Kebutuhan Tidur
0-1 bulan Bayi baru lahir 14-18 jam/hari
1-8 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18 bulan-3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari
3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
6-12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18-40 tahun Masa dewasa 7-8 jam/hari
40-60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari
60 tahun keatas Masa dewasa tua 6 jam/hari

IV. HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI


GANGGUAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN
- Onset: Kapan rasa tidak nyaman dimulai? (Terus menerus atau hilang timbul)
- Provokasi: Apa yang membuat nyeri atau rasa tidak nyaman memburuk? (Posisi,
palpasi, cahaya)
- Quality: Seperti apa nyeri yang dirasakan? (Rasa berat, tekanan, terbakar, teriris,
nyeri tumpul, tajam, seperti ditusuk jarum)
- Radiation/Region: Dimana area nyeri yang dirasakan? Apakah nyeri menjalar ke
bagian tubuh yang lain?
- Severity: Keparahan atau intesitas nyeri. (Nilai nyeri dari skala 1-10)
- Treatment: Tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi nyeri?
- Impact to U: Apa efek dari nyeri yang dirasakan?
- Values: Tujuan dan harapan untuk nyeri yang diderita pasien
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Nyeri Akut
2. Hambatan Rasa Nyaman
3. Gangguan Pola Tidur
VI. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri Akut
Definisi: pengalaman sensorik dan emosional Definisi: Tindakan pribadi untuk Definisi: Pengurangan atau reduksi nyeri
tidak menyenangkan yang muncul akibat menghilangkan atau menurunkan nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial - Mengenali kapan nyeri terjadi dapat diterima oleh pasien dalam periode
atau digambarkan sebagai kerusakan - Menggambarkan nyeri penyembuhan yang segera dari kerusakan
(International Association for the Study of - Menggunakan tindakan pencegahan jaringan dari penyebab yang bisa
Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari nyeri diidentifikasi misalnya trauma,
intensitas ringan hingga berat dengan akhir pembedahan atau cedera
yang dapat diantisipasi atau dapat diprediksi, Tingkat Nyeri - Lakukan pengkajian nyeri
dan dengan durasi kurang dari 3 bulan Definisi: Keparahan dari nyeri yang komprehensif yang meliputi lokasi,
Faktor yang berhubungan: dilaporkan karakteristik, onset/durasi, frekuensi,
- Agens cidera fisik - Nyeri yang dilaporkan kualitas, intensitas serta apa yang
mengurangi nyeri dan faktor yang
memicu
- Identifikasi intensitas nyeri selama
pergerakan misalnya aktivitas yang
diperlukan untuk pemulihan (batuk
dan
nafas dalam)
- Eksplorasi pengetahuan dan
kepercayaan mengenai nyeri
- Lakukan intervensi non farmakologi
untuk penyebab nyeri dan apa yang
diinginkan pasien dengan tepat
2. Hambatan Rasa Nyaman Status Kenyamanan Manajemen Lingkungan: Kenyamanan
Definisi: Merasa kurang nyaman, legam dan Definisi: Keseluruhan rasa nyaman dan Definisi: Manipulasi lingkungan pasien
sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, keamanan individu secara fisik, untuk mendapatkan kenyamanan yang
lingkungan, budaya, dan atau sosial. psikospiritual, sosial budaya, dan optimal
Faktor yang berhubungan: lingkungan - Ciptakan lingkungan yang tenang dan
- Kurang pengendalian lingkungan - Lingkungan fisik mendukung
- Suhu ruangan - Sediakan lingkungan yang aman dan
- Kesejahteraan psikologis bersih
- Sesuaikan suhu ruangan yang paling
menyamankan individu
- Sesuaikan pencahayaan untuk
memenuhi kebutuhan kegiatan
individu
- Pertimbangkan sumber-sumber
ketidaknyamanan, seperti sprei kusut,
lingkungan yang mengganggu
3 Gangguan Pola Tidur Tidur Peningkatan Tidur
Definisi: Interupsi jumlah waktu dan kualitas Definisi: Periode alami mengistirahkan Definisi: Memfasilitasi tidur/siklus
tidur akibat faktor eksternal kesadaran dalam memulihkan tubuh bangun yang teraur
Faktor yang berhubungan: - Jam tidur - Tentukan pola tidur/aktivitas pasien
- Imobilisasi - Kualitas tidur - Monitor/catat pola tidur pasien dan
- Pola tidur jumlah tidur
- Anjurkan pasien untuk memantau
pola tidur
- Dorong pasien untuk menetapkan
rutinitas tidur untuk memfasilitasi
perpindahan dari terjaga menuju tidur
- Anjurkan untuk tidur di siang hari
VII. DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M; Butcher, Howard K; Dochterman, Joanne M; Wagner, Cheryl M. 2018.
Nursing Intervention Classification seventh edition. Singapore: Elsevier.
Herdman, T. Heather. 2018. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and
Classification 2018-2020. Philadelphia: NANDA International.
Kolcaba, K. 2003. Comfort Theory And Practice: A Vision For Holistic Health Care And
Research. New York: Spinger Publishing Company.
Loue, S; Sajatovic, M. 2008. Encyclopedia of Aging and Public Health. New York: LLC.
Moorhead, Sue; Johnson, Marison; Maas, Meridean L; Swanson, Elizabeth. 2018.
Nursing
Outcomes Classification (NOC) sixth edition. Singapore: Elsevier.
Ulumuddin, B A. 2011. Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia Pada
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai