Disusun oleh:
Kelompok 8
1. Anisa Ratna Amalia (17/409091/KU/19649)
2. Annisa Leny S. (17/409092/KU/19650)
3. Nia Lestari Muqarohmah (17/409109/KU/19667)
4. Oktavia Eka Ningrum (17/409113/KU/19671)
5. Putri Aurellia B. (17/409114/KU/19672)
6. Arina Zulfa (17/412229/KU/19942)
7. Pradnya Nur Ihsanti (17/412250/KU/19963)
8. Ranastri Asyinta S. K. D. K. (17/412253/KU/19966)
9. Syaiful Ghozali (17/412258/KU/19971)
10. Lutfia Husna Nisa (17/414385/KU/20066)
11. Septiana (17/414391/KU/20072)
Pasien 2
Wanita 23 tahun, luka lecet-lecet di lengan dan kaki kiri, ada darah keluar melalui
kemaluannya. Ia mengatakan bahwa dirinya sedang hamil sekitar 8 bulan. Mengeluh nyeri
kenceng-kenceng perut bagian bawah. N : 120x/mnt, P : 16x/mnt.
Pasien 3
Laki-laki 37 tahun, luka memar pada perut, perut tampak tegang, mengeluh nyeri perut. N
: 140x/mnt, P : 36x/mnt.
Pasien 4
Laki-laki 42 tahun sopir minibus, ada darah keluar dari hidung, dada memar, tergeletak di
samping minibus. Mengeluh nyeri dada, untuk bernapas. Napas pendek : 44x/menit, N :
144x/mnt.
Pasien 5
Wanita 32 tahun dagu mengalami luka lecet masih keluar darah, ada luka barut di bahu kiri,
mengeluh tangan dan kaki kanannya tidak bisa digerakkan. N : 112x/mnt, P : 20x/mnt.
Pasien 6
Laki-laki 19 tahun luka di kepala, darah masih keluar dari luka di dahi, ada memar di pelipis
kanan, didapatkan tergeletak dengan suara ngorok. N : 108x/mnt, P : 28x/mnt.
Masalah/diagnosa kep. prioritas : ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d benda asing
dalam jalan napas d.d suara napas tambahan
A = actual
B=-
C=-
D = actual
E=-
2. Korban 4
A = potensial
B = actual, gagal napas
C = actual
D=-
E=-
Tindakan / prosedur kep. Prehosp: Tindakan/prosedur kep. Di UGD:
1. Amankan lingkungan 1. Melakukan initial assessment dan
2. Pasang neck collar secondary survey
3. Pindahkan ke tempat aman 2. Kaji ulang kepatenan jalan napas
4. Cek respon : sadar, mengeluh nyeri 3. Kaji ulang pola napas dan saturasi
5. Buka jalan nafas dengan teknik jaw oksigen, lanjutkan terapi oksigen
thrust, hentikan pendarahan di 4. Cek TTV
hidung 5. Lakukan pemeriksaan penunjang :
6. Cek saturasi oksigen rontgen thorax dan CT scan kepala
7. Pemberian terapi oksigen dengan (curiga fraktur basis cranii)
NRM 10 - 12 lt/menit 6. Lakukan pemasangan needle
8. Mengkomunikasikan dengan medis thoracosintesis dan disambungkan
mengenai penanganan tension WSD (meskipun WSD sederhana)
pneumothorax (adanya memar pada 7. Pengambilan sampel darah : cek gas
dada, mengeluh nyeri, dan napas darah arteri
pendek, gagal napas) 8. Kolaborasi pemberian analgesik
9. Siapkan long spinal board untuk untuk nyeri
memindahkan pasien ke ambulans 9. Monitor kondisi pasien
10. Selama perjalanan, pantau ABC dan
cek GCS
3. Korban 3
Masalah/diagnosa kep. prioritas : nyeri akut b.d agen cidera fisik d.d laporan tentang
perilaku nyeri
Laki-laki 37 th = dewasa
Luka memar pada perut, perut tegang, dan nyeri = perdarahan akibat trauma, internal
bleeding, ada asites
N 140x/menit = takikardi, nyeri.
140x = kehilangan darah derajat II
P 36x/menit = takipnea, kompensasi kehilangan darah
GCS >9
A=-
B=-
C = perdarahan actual derajat II
D=-
E=-
4. Korban 5
A = potensial
B=-
C = potensial
D = fraktur
E=-
5. Korban 1
A=-
B=-
C = potensial terdapat masalah (nadi ada kompensasi, fraktur tertutup)
D = bengkok pada kaki kiri bawah
E=
6. Korban 2
Wanita 23 th = dewasa
Luka lecet lengan dan kaki kiri = abrasi
Darah keluar melalui kemaluan = perdarahan (kelahiran dini)
Nyeri kencang-kencang perut bawah = kontraksi uterus, masuk kala I dipicu oleh trauma
N 120x/ menit = takikardia (kompensasi nyeri karena kontraksi bukan trauma dan
perdarahan)
P 16x/menit = normal
A=-
B=-
C=-
D=-
E=-
Tindakan / prosedur kep. Prehosp: Tindakan/prosedur kep. Di UGD:
1. Amankan lingkungan 1. Melakukan initial assessment dan
2. Cek respon : sadar, mengeluh nyeri secondary survey
kenceng perut bagian bawah 2. Kaji karakterisitik dan volume
3. Airway : aman, pasien bisa pendarahan
berbicara 3. Kaji TTV ibu, DJJ, palpasi
4. Cek saturasi oksigen kontraksi uteri
5. Pemberian terapi oksigen dengan 4. Lakukan pemeriksaan penunjang:
nasal canul 1-4 lt/menit Pemeriksaan darah lengkap, USG
6. Cek TTV abdomen
7. Pasang IV line 5. Kolaborasi dengan dokter spesialis
8. Posisikan pasien: supinasi, posisi obsgyn untuk persiapan persalinan
kaki ditinggikan 6. Monitoring kondisi pasien
9. Perkirakan volume darah yang
keluar
10. Siapkan long spinal board untuk
memindahkan pasien ke ambulans
11. Selama perjalanan, pantau ABC dan
cek GCS
11 Septiana Anggota
KASUS INTRAHOSPITAL
Saat dinas pagi datang 2 orang pasien ke UGD dengan gambaran :
1. Tn. Noda 57 tahun diantar oleh anaknya dengan taksi ke UGD karena nyeri dada hebat.
Dari pengkajian didapat data antara lain : nyeri hebat terjadi sejak 30 menit yang lalu
dan sampai saat ini tidak berkurang bahkan menjalar ke bahu dan tangan kanan, pasien
tampak pucat dan sangat lemah, dyspnoe. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak
muda dan hiperkolesterol sejak 5 tahun yang lalu, kondisi seperti ini baru pertama kali
diderita pasien.
2. Ny. Dendi, 27 tahun diantar ke UGD oleh orang tuanya karena mengalami serangan
asma akut. Ia menderita asma sejak kecil. Saat ini ia hamil 3 bulan. Setelah menikah
baru kali ini ia mengalami kekambuhan. Pagi sebelum kambuh, pasien tampak
bertengkar hebat dengan suaminya. Pasien tampak sangat dyspnoe, sangat lemah,
apatis. Oleh karena sangat panik orang tuanya langsung membawa ke UGD dan belum
sempat dilakukan tindakan apapun di rumah
Tugas diskusi dan stimulasi
1.Lakukan pengkajian pada pasien! Gunakan format pengkajian Kep. Gadar
2.Tentukan masalah yang dialami pasien!
3.Tentukan intervensi yang dibutuhkan pasien!
4.Tentukan kebutuhan untuk disposisi atau rujukan!
5.Tentukan dan identifikasi peran masing-masing dalam tim intrahospital!
Pasien 1
Tn. Noda 57 tahun diantar oleh anaknya dengan taksi ke UGD karena nyeri dada hebat. Dari
pengkajian didapat data antara lain : nyeri hebat terjadi sejak 30 menit yang lalu dan sampai saat
ini tidak berkurang bahkan menjalar ke bahu dan tangan kanan, pasien tampak pucat dan sangat
lemah, dyspnea. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak muda dan hiperkolesterol sejak 5 tahun
yang lalu, kondisi seperti ini baru pertama kali diderita pasien
Keluhan Utama : Nyeri dada kiri hebat, sejak 30 menit yang lalu menjalar
ke bahu dan tangan kanan
TRIASE
GCS : E3V2M3
Keparahan : parah
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Context circumstances :
Other history : nyeri hebat terjadi sejak 30 menit yang lalu, menjalar ke
bahu dan tangan kanan, tampak pucat dan sangat lemah,
dyspnea, hipertensi, hiperkolesterol
NURSING EXAM
Respiratory : dyspnea
CV :
Neurologic : oriented
Other exam :
INITIAL ASSESSMENT
Masalah pasien : nyeri dada kiri hebat menjalar sampai bahu dan lengan kanan, dyspnea dan
lemah
Kemungkinan masalah pasien : infark miokard
Primary survey : minta pasien untuk berbaring
Airway : normal, tidak ada masalah, posisikan pasien semi fowler (agar ekspansi dada maksimal)
Breathing :
- Dyspnea: cek saturasi oksigen, dan berikan terapi oksigen nasal kanul (3-4ml/kgBB/menit)
saat pasien sadar, jika kesadaran menurun segera ganti dengan NRM (10-12lt/menit).
Monitor pernapasan secara berkala.
Circulation :
- Cek tekanan darah dan nadi pasien
- Pasang bedside monitor untuk mengkaji EKG, tekanan darah, waktu pengisian kapiler,
nadi, dan pernafasan.
- Cek monitor dan lakukan pemeriksaan EKG (12 lead + 2 lead standar)
- Pasang IV line one way dengan cairan ringer laktat
- Monitor keseimbangan cairan
Disability :
- Pasien tampak lemah
Exposure : -
SECONDARY SURVEY
1. Anamnesa
Nama : Tn. Noda
Umur : 57 tahun
Keluhan : nyeri dada menjalar ke bahu dan tangan kanan
Riwayat : hipertensi sejak muda dan hiperkolesterol sejak 5 tahun lalu
2. Data Subjektif :
- Pasien mengeluh nyeri dada hebat sejak 30 menit yang lalu
- Nyeri menjalar ke bahu dan tangan kanan
3. Data Objektif
- Pasien tampak pucat
- Dyspnea
- Pasien terlihat lemah
- Memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterol
4. Pemeriksaan Fisik
- Pengkajian head to toe
- Pemeriksaan capillary refill
- Pemeriksaan tanda - tanda vital : nadi, tekanan darah, pernapasan, saturasi oksigen
5. Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) : apabila terdapat ST elevasi maka
termasuk dalam infark miokard stemi, apabila tidak maka termasuk dalam infark
miokard NSTEMI
- Pemeriksaan laboratorium : analisa enzim jantung (troponin), kadar kolesterol
6. Perawatan Definitif
- Pemberian aspirin : antikoagulan
- Pemberian morfin : termasuk dalam analgesik, mengurangi rasa nyeri, menurunkan
konsumsi oksigen otot jantung
- Pemberian nitrat : termasuk dalam vasodilator, meredakan nyeri dada, membantu
menurunkan tekanan darah
- Pemberian clopidogrel : mencegah trombosit atau sel keping darah saling
menempel dan membentuk gumpalan darah
7. Kebutuhan Disposisi (Rujukan)
- Apabila setelah dilakukan tindakan medis dan keperawatan kondisi pasien belum
membaik, mana konsultasikan dengan spesialis kardiologi untuk dirujuk ke ICCU
RENCANA KEPERAWATAN
Pasien 2
Ny. Dendi, 27 tahun diantar ke UGD oleh orang tuanya karena mengalami serangan asma akut. Ia
menderita asma sejak kecil. Saat ini ia hamil 3 bulan. Setelah menikah baru kali ini ia mengalami
kekambuhan. Pagi sebelum kambuh, pasien tampak bertengkar hebat dengan suaminya. Pasien
tampak sangat dyspnoe, sangat lemah, apatis. Oleh karena sangat panik orang tuanya langsung
membawa ke UGD dan belum sempat dilakukan tindakan apapun di rumah.
TRIASE
GCS : E2V2M3
Sumber : keluarga
Waktu : tanpa keterangan
Lokasi : -
Keparahan : parah
SpO2: Nyeri :
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Sumber : keluarga
Context circumstances :
NURSING EXAM
CV :
Neurologic : oriented
Motor function : weak
INITIAL ASSESSMENT
Masalah pasien : asthma
Kemungkinan masalah pasien : asthma kronis
Primary survey : minta pasien untuk berbaring
Airway : setelah dipastikan clear, posisikan pasien semi fowler (agar ekspansi dada maksimal)
Breathing :
- Dyspnea: cek saturasi oksigen, berikan nebulizer dengan ventolin dosis 2,5mg atau 1
ampoule yang diencerkan dengan 2,5 ml aquades kemudian berikan terapi oksigen nasal
kanul (3-4ml/kgBB/menit) saat pasien sadar.
- Monitor pernapasan secara berkala.
Circulation :
- Cek tekanan darah dan nadi pasien
- Cek capillary refill
Disability :
- Pasien tampak lemah dan apatis
Exposure : -
SECONDARY SURVEY
1. Anamnesa
Nama : Ny. Dendi
Umur : 27 tahun
Keluhan : serangan asthma
Riwayat : asthma sejak kecil
2. Data Subjektif :
- Pasien tampak bertengkar hebat dengan suami (diduga pencetus kambuh
berhubungan dengan emosi dan psikologis)
3. Data Objektif
- Memiliki riwayat asthma sejak kecil
- Pasien tampak pucat, apatis
- Dyspnea
- Pasien terlihat lemah
- Pasien hamil 3 bulan
4. Pemeriksaan Fisik
- Pengkajian head to toe
- Pemeriksaan capillary refill
- Pemeriksaan tanda - tanda vital : nadi, tekanan darah, pernapasan, saturasi oksigen
5. Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan rontgen untuk mengetahui penyebab gangguan pernapasan
- Pemeriksaan USG abdomen untuk mengetahui kondisi janin
6. Perawatan Definitif
- Pemberian terapi farmakologi golongan bronkodilator
7. Kebutuhan Disposisi (Rujukan)
- Apabila setelah dilakukan tindakan medis dan keperawatan kondisi pasien belum
membaik atau kondisi janin memburuk, maka konsultasikan dengan spesialis paru
dan spesialis obsgyn untuk dirujuk ke ICU.
RENCANA KEPERAWATAN