Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Raihan Rahul
Nim : 02011382025431
Kelas : HTNI D

Nama Penuis : Patrik Matanasi


Judul Buku : Pristiwa Andi Azis
Kota Pnerbit : Yogyakarta
Nama Penerbit: Media Pressindo
Tahun Penerbitan: 2009
Jumlah Halaman Buku: 104 Halaman
Jumlah halaman yang di baca: 35-100
Kontribusi: Membaca buku sumbe pristiwa dan membuat tulisan proses terjadinya pemberontakan
andi azis

Pemberontakan Andi Azis


Pemberontakan Andi Aziz terjadi di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Kapten Andi Aziz pada
tanggal 5 April 1950. Latar belakang terjadinya pemberontakan ini disebabkan karena adanya
penolakan terhadap masukan pasukan APRIS dari unsur TNI ke Sulawesi Selatan.

Pemberontakan Andi Azis meletus di kota Makassar, pada tanggal 8 April 1950. Pemberontakan ini
terjadi akibat kekecewaan para mantan serdadu KNIL.

Berdasar kesepakatan Konferensi Meja Bundar, pasukan KNIL digabung kedalam APRIS (Angkatan
Perang Republik Indonesia Serikat) bersama pasukan TNI. Akibatnya, para serdadu KNIL menolak
kesepakatan ini, dan merasa didominasi oleh para tentara TNI yang berasal dari Jawa. Akibatnya
mereka menuntut agar KNIL diberi wewenang atas keamanan di Negara Indonesia Timur.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Andi Azis, seorang mantar perwira KNIL. Kebanyakan
pemberontak adalah mantan serdadu KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger, Pasukan
Kolonial Hindia Belanda).

Tuntutan pasukan pemberontak Andi Azisadalah agar pasukan TNI ditarik dari Makassar, agar
Negara Indonesia Timur dipertahan kan dan agar KNIL diberi wewenang atas keamanan di Negara
Indonesia Timur.

Pemberontakan meletus setelah para bekas serdadu KNIL menyerang markas APRIS dan menyandera
sejumlah perwira APRIS di Makassar. Setelah menguasai Makassar, mereka mengultimatum
pemerintah untuk memenuhi tuntutan mereka.
Menghadapi pemberontakan Andi Azis ini, pada tanggal 8 April 1950, pemerintah Indonesia
mengeluarkan ultimatum yang meminta Andi Azis untuk segera datang ke Jakarta. Jika Azis
mengabaikan ultimatum tersebut, Kapal Laut "Hang Tuah" akan meyerang Makassar.

Selain itu, ultimatum pemerintah juga meminta Andi Azis untuk bertanggung jawab atas tindakannya
dalam 4 x 24 jam, ultimatum juga diabaikan. Setelah batas waktu berlalu, pemerintah mengirim
pasukan di bawah komando Kolonel Alex Kawilarang.

Pada tanggal 15 April 1950, Andi Azis akan datang ke Jakarta dengan janji Hamengkubuwana IX
bahwa dia tidak akan ditangkap. Tapi, saat Azis datang ke Jakarta, dia langsung ditangkap. Setelah
sidang, Andi Azis di hukum 15 tahun penjara.

Pemberontakan ini menyebabkan semakin kuatnya tuntutan agar Negara Indonesia Timur dibubarkan
dan bergabung dengan NKRI

 Gerombolan yang dipimpin Andi Azis menolak masuknya pasukan-pasukan APRIS dari TNI.
 Tujuan pemberontak yaitu untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia Timur (NIT).
 pemerintah mengirim pasukan ekspedisi dan terdiri dari berbagai kesatuan dari ketiga
angkatan dan kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai