Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PRINSIP DIET PADA WANITA PREMENSTRUASI SINDROM

NAMA DOSEN: PUTRI ENGLA PASLINA S.iT, M.Keb

DISUSUN

WAHYU AULIYA

2010070130006

JURUSAN DIII KEBIDANAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSISTAS BAITURRAHMAH PADANG


Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….

KATA PENGANTAR ………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………

B. Rumusan Masalah ……………………………………………

C. Tujuan Penulisan ……………………………………………..

D. Manfaat Penulisan …………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsip diet pada wanita prementruasii sindrom ....................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa wanita biasanya mengalami rasa tidak nyaman


sebelum menstruasi. Mereka biasanya merasakan satu atau
beberapa gejala yang disebut dengan kumpulan gejala sebelum
datang bulan atau istilah populernya adalah premenstrualsyndrome
(PMS). Gejala yang sering dirasakan adalah nyeri payudara, rasa
penuh atau kembung di perut bagian bawah, merasa sangat lelah,
nyeri otot punggung bagian bawah atau perut, perubahan kebasahan
vagina atau tumbuh jerawat dan emosi yang sangat kuat dan sulit di
kontrol. Banyak wanita setiap bulan mengalami sekurang-kurangnya
satu dari gejala-gejala diatas dan sejumlah wanita lain mengalami
semua gejala. Seorang wanita bisa merasakan gejala yang berbeda-
beda dari satu bulan ke bulan berikutnya (Burns 2000). Ciri khas PMS
muncul saat menjelang haid dan akan hilang dengan sendirinya
begitu haid datang (Karyadi 1999).

Berdasarkan survei, premenstrualsyndrome (PMS) merupakan


masalah kesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh
wanita usia subur. Saat ini diperkirakan prevalensi dari gejala klinis
yang berarti adalah sekitar 12,6%-31% dari wanita yang mengalami
menstruasi. Studi epidemiologi menunjukkan kurang lebih 20% dari
wanita usia reproduksi mengalami gejala PMS tingkat sedang sampai
berat (Freeman 2007). Berdasarkan penelitian yang disponsori oleh
WHO pada tahun 1981, didapatkan hasil bahwa gejala PMS dialami
oleh 23% wanita Indonesia (Essel 2007). Angka ini menunjukkan
bahwa penderita PMS di ndonesia cukup banyak sehingga perlu
dilakukan upaya penanggulangan untuk mencegah dan
mengatasinya.

Remaja putri, terutama siswi SD masih jarang mendapatkan


pengetahuan tentang PMS. Pada umumnya pendidikan yang di
dapatkan hanya berasal dari keluarga. Remaja putri yang mengalami
menstruasi pertama kali. Umumnya merasa takut tentang kondisi
mereka. Dalam sebuah penelitian terhadap 384 remaja putri berusia
15 tahun, dilaporkan bahwa jumlah remaja yang mengalami PMS
adalah sebanyak 14% (Essel 2007). Angka kejadian PMS ini akan
semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Remaja yang
mengalami PMS umumnya tidak mengetahui cara mengatasi sindrom
pramenstruasi dengan tepat. Mereka hanya mengikuti saran dari
orang tua atau pihak lainnya tanpa mengetahui penyebabnya dan
proses fisiologisnya. Hal ini menunjukkan perlu dilakukan pendidikan
mengenai metode untuk mengatasi sindrom pramenstruasi dengan
benar dan aman, yaitu melalui pendidikan gizi mengenai pentingnya
zat gizi untuk mencegah dan mengurangi PMS.

Dalam rangka mencegah dan menanggulangi kejadian keluhan


menstruasi pada remaja wanita SD maka perlu dilakukan pendidikan
gizi. Pendidikan gizi yang dilakukan berisi metode pencegahan dan
penanggulangan gangguan menstruasi melalui asupan berbagai zat
gizi yang cukup dan seimbang. Terdapat jenis zat gizi tertentu yang
telah terbukti dapat meringankan keluhan menstruasi. Pendidikan
gizi dapat dilakukan turun langsung ke sekolah dasar.

Penelitian tentang sindrom pramenstruasi menunjukkan bahwa


faktor gizi berpengaruh terhadap kejadian PMS. Penelitian yang
dilakukan oleh Brabin&Brabin (1992) menunjukkan bahwa defisiensi
vitamin A dan zat besi akan meningkatkan resiko terjadinya
menorraghia, yang merupakan salah satu kategori PMS. Gangguan ini
berkaitan dengan pematangan fungsi seksual yang membutuhkan
peranan vitamin A dan zat besi. Kekurangan zat-zat gizi seperti
kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat
besi, seng, mangan, asam lemak linoleat, kebiasaan merokok dan
minum alkohol serta kurang berolah raga dan aktivitas fisik juga
dapat memperberat gejala PMS.

A. Rumusan Masalah
1. PremenstrualSyndrome (PMS)
B. Tujuan Penulis

Penulisan ini bertujuan untuk memaparkan metode


pencegahan dan penanggulangan sindrom menstruasi pada wanita
umumnya dan remaja SD khususnya melalui pendidikan gizi.

C. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh setelah menyelesaikan tulisan ini


adalah penulis memperoleh pengetahuan tentang pencegahan dan
penanggulangan gangguan menstruasi, sedangkan manfaat untuk
masyarakat yang membaca adalah dapat menerapakan metode
pencegahan tersebut sehingga terhindar dari PremenstrualSyndrome
(PMS).
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP DASAR PREMENSTUAL SYNDROM (PMS)


A. Menstruasi
Menstruasi adalah gejala periodik pelepasan darah dan
mukosa jaringan dari lapisan dalam rahim melalui
vagina.Menstrualsi diperkirakan terjadi setiap bulan selama masa
reproduksi, dimulai saat pubertas (menarche) dan berakhir saat
menopause kecuali selama masa kehamilan.Berdasarkan
pengertian klinik,menstruasidi nilai berdasarkan 3 hal : Siklus
menstruasi, lama menstruasi, dan jumlah darah yang keluar.
Kelenjar pituitari diotak mulai memproduksi hormon yang
menghasilkan sinyal kepada sel telur untuk berfungsi. Interaksi
antara hormonestrogen dan progesteron menyebabkan
endometrium pada uterus menggumpal dan menebal untuk
mengkapasitasi pembuahan.Tetapi jika tidak dibuahi, terjadilah
menstruasi. Menstruasi bukanlah penyakit, tetapi dapat terjadi
masalah-masalah menstruasi termasuk perubahan lama
siklus,aliran,warna atau konsistensi darah,dan sindrom
pramenstruasi (Rowland, 2001).

B. Premenstrual Syndrome (PMS)


PMS adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum
menstruasi dan menghilang dengan keluarnya darah menstruasi
serta dialami olehbanyak wanita sebelum mulaisetiap siklus
menstruasi(Brunner&Suddarth,2001).PMS kadang-kadang
berlangsung terus sampai menstruasi berhenti (Prawiroharjo,
2005).
Premenstrual syndrome merupakan suatu keadaan yang
menerangkan bahwa sejumlah gejala terjadi secara rutin dan
berhubungan dengan siklus menstruasi.Biasanya,gejala tersebut
muncul pada 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika
menstruasidi mulai (El Manan, 2011).
Sedangkan menurut Hacker et.al. (2001), PMS adalah gejala
fisik, psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang secara teratur
berulang selama fase siklus menstruasi.Sekitar 5-10% wanita
menderita PMS yang berat sehingga mengganggu kegiatan sehari-
harinya.
C. Gejala PMS
Rayburn (2001) mengklasifikasi gejala-gejala PMS berdasarkan
gangguan pada fungsi fisik dan emosional. Klasifikasinya dapat
dilihat pada tabel berikutini :

Tabel2.1.Gejala-gejalaPMS

Gejala fisik Gejalaemosional


1.Perutkembung Depresi
2.Nyeripayudara Cemas
3.Sakitkepala Sukamenangis
4.Kejangataubengkakpadakaki Sifatagresifataupemberontakan

5.Nyeripanggul Pelupa
6.Hilangkoordinasi Tidakbisatidur
7.Nafsumakanbertambah Merasategang
8.Tumbuhjerawat Rasa permusuhan
9.Sakitpinggul Suka marah
10.Suka makan manisatauasin Konsentrasiberkurang

D. Etiologi Premenstrual Syndrome


Faktor – faktor yang mempengaruhi PMS :

1. Kurangnya hormon progesteron


Sebagian wanita yang menderita PMS pun mengalami
penurunan kadar progesteron. Salah satu untuk penyembuhan
kekurangan hormone progesteron ini yaitu dengan penambahan
hormone progesteron, tetapi hal ini tidak menuntut kemungkinan,
karena wanita yang mengalami PMS hebat dalam keadaan
progesteron normal.
2. Meningkatnya kadar estrogen dalam darah
Kadar estrogen yang meningkat dalam darah menyebabkan
gejala-gejala depresi dan khususnya gangguan mental. Kadar
estrogen yang meningkat dapat mengganggu proses kimia tubuh
termasuk vitamin B6 (piridoksin) yang berfungsi mengontrol
produksi serotonin. Serotonin sangat penting bagi otak dan syaraf,
dan kurangnya persediaan zat ini dalam jumlah cukup dapat
mengakibatkan depresi.Vitamin B6 mempunyai pengaruh positif
pada sejumlah gejala yang timbul akibat PMS. Batas tertentu
estrogen menyebabkan retensi garam dan air serta berat badannya
bertambah. Mereka yang mengalami akan menjadi mudah
tersinggung, tegang, perasaan tidak enak (premenstrual syndrome).
3. Psikologis
Premenstrual sindrom jelas dikeluhkan seorang wanita yang
sedang mengalami konflik dengan lingkungan kehidupan .
Kepribadian seseorang turut berkontribusi, terutama pada yang
bersifat tidak fleksibel (cenderung kaku) atau yang disebut sebagai
gangguan kepribadian. Individu dengan gangguan kepribadian akan
lebih rentan dan sulit beradaptasi denganpremenstrual syndrome,
dan tidak mudah menerima saran dan terapi .
 Sosial
Keluhan premenstrual sindrom sangat dipengaruhi oleh tata cara
atau kultur keluarga dan kehidupan masyarakat sekitarnya ketika
datang menstruasi,seperti bila seorang wanita mengetahui saat-
saat menjelang haid maka keluhannya akanlebih banyak dan berat
dibandingkan dengan wanita yang tidak mempedulikan saat-saat
haid.
 Diet
Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh,coklat,
minuman bersoda, produk susu dan makanan olahan dapat
memperberat gejala PMS .
Berbagai faktor gaya hidup tampaknya menjadikan gejala-gejala
lebih buruk, termasuk stres, kurangnya kegiatan fisik dan diet yang
mengandung gula,karbohidrat yang diolah,garam, lemak, alkohol
dan kafein yang tinggi .
 Defisiensi zat gizi makro dan zat gizi mikro
Defisiensi zat gizi makro (energi, protein) dan zat gizi mikro,seperti
kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium ,
zatbesi,seng,mangan,asam lemak linoleat.
 Stres
Stres dapat berasal dari internal maupun eksternal dalam
diriwanita.Stres merupakan predisposisi pada timbulnya beberapa
penyakit, sehingga diperlukan kondisi fisik dan mental yang baik
untuk menghadapi dan mengatasi serangan stres tersebut.Stres
mungkin memainkan peran penting dalam tingkat kehebatan gejala
premenstrual syndrome(PMS).

Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum


A. Definisi
Wiknjosastro (2005;h.275) mengatakan bahwa
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis
gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala macam yang
dimakan dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun,
turgor kulit kurang diurese kurang dan timbul aseton
dalamairkencing.
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi
sampai umurkehamilan 20 minggu, muntah begitu hebat dimana
segala apa yangdimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
mempengaruhi keadaanumum dan pekerjaan sehari-hari, berat
badan menurun, dehidrasi, dan terdapat aseton dalam urin
bukan karena penyakit seperti appendicitis,pielititis, dan
sebagainya (JosephHK, M.NugrohoS.2010;161)
Sedang berdasarkan Manuaba (2004;h 49) menyebutkan
bahwa Hiperemesis Gravidarum adalah emesis gravidarum yang
berlebihan sehingga menimbukan gejala klinis serta menggangu
kehidupan sehari-hari.
B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti.Tidak ada bukti bahwa penyakit ini belum diketahui secara
pasti.Berikut (2009;66) :
 Seringterjadipada :
1) Primigravida
Dikarenakan faktor adaptasi dan hormonal yang
menyebakan primigravida beresiko terhadap hiperenesis
gravidarum. Karena sebagian kecil primigravda belum
mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan
gonadrotopin korionik (Manuaba2009;48).
2) Molahidatidosa
Menurut Manuaba (2009;48) menyebutkan bahwa pada
mola jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi
sehingga menyebabkan hiperemesisgravidarum.
3) Kehamilan kembar (HeidiMurkoff,dkk2006;215)
Ini merupakan gejala kehamilan yang berebihan.Biasanya
jika ada janin kembar maka ibu akan mengalami mual di
pagi hari yang dapat berlipat ganda. Akan tetapi semua ini
juga bisa terjadi pada kehamilan janin tunggal.
1) Faktororganik,karena masuknya vilikhoriales dalam
sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
1. Faktor psikologis : keretakan rumah tangga, kehilangan
pekerjaan,rasa takut terhadap kehamilan dan
persalinan,takut memikul tanggung jawab dan
sebagainya.
2. Faktor endokrin lainnya yaitu

a. Diabetes
Gejala mual muntah juga disebakan oleh gangguan
traktusdigestivus seperti pada penderita
diebetesmelitus (gastroparesis diabeticorm). Hal ini
disebabkan oleh gangguan mortilitas usus pada
penderita atau setelah operasi vagotomi
(sastrawinata 2005;65).
b. Grastitis (Muntah tanpaisi)
Vomitus yang terjadi pada saat makan atau segera
sesudahnya dapat menunjukkan vomitus
psikogenetik atau ulkuspeptik dengan
pilorospasme.Muntah yang terjadi 4-6 jam atau lebih
setelah makan dan mengenai eliminasi jumlah besar
makanan yang tidak ditelan sering menunjukan
retensi lambung atau gangguan esofagus tertentu.
Vomitus yang bersifat proyektif atau tanpa didahului
nausea menunjukan kemungkinan lesi pada sistem
saraf pusat (Horison.2000;243).
C. Patofisiologis
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat
dari meningkatnya kadar esterogen,oleh karena keluhan ini
terjadi pada trisemester pertama. Pengaruh fisiologik hormon
estrogen ini tidak jelas,mungkin berasal dari sistem saraf pusat
akibat berkurangnya pengosongan lambung.Penyesuaian terjadi
pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan
muntah dapat berlangsung berbulan-bulan
(Wiknjosastro.2005,276-277).
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual
danmuntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat
menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan
alkolosis hipokloremik.Belum jelas mengapa gejala-gejala ini
hanya terjadi pada sebagian wanita,tetapi factor psikologik
merupakan factorutama,disamping pengaruh hormonal yang
jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna,terjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam
hidroksibutirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang
diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan
dehidrasi,sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang.Natrium dan khlorida darah turun,demikian pula
khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan
hemokonsentrasi,sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
Hal ini menyebabkan jumlahzat makanan dan oksigen ke jaringan
mengurang pula dan tertimbunnya zat metabolic yang
toksik.Kekurangan kalsium sebagai akibat dari muntah dan
bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi
muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan
terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.Disamping
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit,dapat
terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung
(Sindrom Mallory-Weiss), dengan akibat perdarahan
gastroinsestinal.Pada umumnya robekan ini ringan dan
peredaran darah dapat berhenti sendiri. Jarang diperlukan
tranfusi atau tindakan operatif (Wijknjosastro. 2005,277).

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat


dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:1 sampai 3
Tingkat I.
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar
100 per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit menurun,
lidah mengering dan mata cekung.
Tingkat II.
Penderita tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan turun dan
mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan
konstipasi. Aseton dapat tercium dalam bau pernapasan, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
kencing
Tingkat III.
Keadaan umum lebih buruk, muntah berhenti, kesadaran menurun
dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat
dan tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang
dikenal sebagai Encephalopathy Wernicke dengan gejala nistagmus,
diplopia, dan perubahan mental. Keadaan ini terjadi akibat defisiensi
zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ik terus
menunjukan adanya gangguan hati.
Terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak
dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan
muntah,sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.
Diet pada hiperemesis bertujuan untuk mengganti persediaan
glikogen tubuh mengontrol asidosis secara berangsur-angsur
memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa
syarat,diataranya adalah karbohidrat tinggi,yaitu 75-80% dari
kebutuhan energi total, lemak rendah, yaitu <10% dari
kebutuhan energi total,protein sedang, yaitu 10-15% dari
kebutuhan energi total, makanan diberikan dalam bentuk kering,
pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10
gelas per hari, makanan mudah dicerna,tidak merangsang saluran
pencernaan dan diberikan sering dalamporsi kecil, bila makan
pagi dan sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan
malam dan selingan malam, makanan secara berangsur
ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan
dankebutuhangizi pasien.
Ada tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum,yaitu:

Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.


Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan
tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya.Makanan ini kurangakan zat-zat gizi kecuali vitamin C
karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
bersama makanan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi
kecuali vitamin A dan D.
Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan
hiperemesis ringan.Menurut kesanggupan penderita minimum
boleh diberikan bersama makanan.Makanan ini cukup dalam
semua zat gizi kecuali kalsium.
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesisI,II,dan III
adalah roti panggang, biscuit, creekers, buah segar dan sari
buah,minuman botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak, teh dan
kopi encer.Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan adalah
makanan yang umunnya merangsang saluran pencernaan dan
berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol,
kopidan yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna,
dan penyedap rasa)juga tidak dianjurkan.
Diet pada ibu mengalami hiperemesis terkadang melihat kondisi
si ibu dan tingkatan hiperemesisnya,konsep saat ini yang
dianjurkan pada ibu adalah makanlah apa yang ibu suka, bukan
makan sedikit-sedikit tapi sering juga jangan paksakan ibu
memakan apa yang saat ini membuat mual karena diet tersebut
tidak akan berhasil malah akan memperparah kondisinya.

(b) Nila Diet Diet DietHipereme


iGiz Hipe Hiper sisIII
i reme emes
sisI isII
Energi(kkal) 1100 1700 2300
Protein(g) 15 57 73
Lemak (g) 2 33 59
Karbohodrat( 259 293 368
g)
Kalsium(mg) 100 100 400
Besi (mg) 9,5 17,9 24,3
Vitamin A(RE) 542 2202 2270
Tiamin(mg) 0.5 0.8 1
VitaminC(mg) 283 199 199
Natrium(mg) - 267 362
Tabel 2.2

Komposisi Bahan Makanan atau contohMenu dalam Sehari Diet


HiperemesisI

Waktu BahanMakanan U
r
t
Pukul08.00 Rotipanggang 2iris
Selai 1sdm
Pukul10.00 Airjeruk 1 gls
Gula pasir 1sdm
Pukul12.00 Rotipanggang 2iris
Selai 1sdm
Pepaya 2ptgsdg
Gula pasir 1sdm
Pukul14.00 Airjeruk 1 gls
Gula pasir 1sdm
Pukul16.00 Pepaya 1ptgsdg
Pukul18.00 Rotipanggangh 2iris
Selai 1sdm
Pisang 1bhsdg
Gula pasir 1sdm
Pukul20.00 Airjeruk 1 gls
Gula pasir 1sdm

Diet HiperemesisII danIII

Pukul Bah DietHiperemesisII DietHieremesisIII


anm Ber Urt Ber Urt
akan at at
an
Pagi Roti 4 2iris 4 2iris
0 0
Telura 5 1 btr 5 1 btr
yam 0 0
Margar 5 ½sdm 1 1sdm
ine 0
Selai 1 1sdm 1 1sdm
0 0
10.0 Buah 100 1 10 1
0 ptgsdgpepa 0 ptgsdgpepeya
ya
Gula 1 1sdm 1 1sdm
pasir 0 0
Biskuit - - 2 2 bh
0
Sian Beras 7 1 gls nasi 10 1 ½ glsnasi
g 5 0
Daging 5 1ptgsdg 5 1ptgsdg
0 0
Tahu 50 ½bhbsr 5 1ptgsdg
0
Sayura 7 ¾gls 7 ¾gls
n 5 5
Buah 100 1 10 1ptgsedangpap
ptgsdgpapa 0 aya
ya
Minyak - - 5 ½sdm
16.0 Buah 100 1ptgsdg 10 1 ptgsedang
0 0
Gula 1 1sdm 2 2sdm
pasir 0 0
Biscuit 2 2 bh 2 2 bh
0 0
Agar - - 2 ½sdm
Susu - - 20 1 gls
0
Mal Beras 7 1 glasnasi 10 ½ gls nasi
am 5 0
Ayam 5 1 ptgsedang 5 1ptgsdg
0 0
Tempe 2 1 ptgsedang 5 1 ptgsedang
5 0
Sayura 7 ¾gls 7 ¾gls
n 5 5
Buah 100 1 10 1
ptgsdgpapa 0 ptgsdgpapaya
ya
Minyak - - 5 ½sdm
20.0 Roti 4 2iris 4 2iris
0 0 0
Margar 5 ½sdm 1 1sdm
ine 0
Selai 1 1sdm 1 1sdm
0 0
Gula 1 1sdm 1
pasir 0 0

A. Telaah Pustaka

I.Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi sumber energi paling
penting bagimakhluk hidup karena molekulnya menyediakan
unsur karbon yang siap digunakan oleh sel.
Karbohidrat adalah salah satu atau beberapa senyawa
kimia termasuk gula pati dan serat yang mengandung atom
C, H dan O dengan rumus kimia Cn(H 2O)n. Karbohidrat
merupakan senyawa sumber energiutama bagi tubuh. Kira-
kira 80% kalori yang didapat tubuh berasal darikarbohidrat.
a. Klasifikasi karbohidrat

Berdasarkan susunan kimianya,karbohidrat dibagi menjadi


tiga golongan :
1) Monosakarida (gula sederhana)

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang


merupakan molekul terkecil karbohidrat.Dalam tubuh
monosakarida langsung diserap oleh dinding-dinding usus halus
dan masuk kedalam peredaran darah.Monosakarida
dikelompokkan menjadi 3 golongan.
 Glukosa,disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam
buah-buahan dan sayur-sayuran.Semua jenis
karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa.
 Fruktosa disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama
glukosaterdapat dalam buah-buahan dan sayuran,
terutama dalam madu,yangmenyebabkan rasamanis.
 Galaktosa,berasaldaripemecahandisakarida.

1) Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida.


Dalamproses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi
dua molekulmonosakarida oleh enzim dalam tubuh.
Disakarida dikelompokkan menjadi 3 golongan :
a) Sukrosa,terdapat dalam gula tebu,gula aren.Dalam proses
pencernaan,sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan
fruktosa
b) Maltosa,hasil pecahan zat tepung (pati),yang selanjutnya
dipecah menjadi dua molekul glukosa.
c) Laktosa (gula susu), banyak terdapat pada susu, dalam
tubuh manusia laktosa agak sulit dicerna jika disbanding
dengan sukrosa dan maltosa.Dalam proses pencernaan
laktosa akan dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1
molekul galaktosa.
2) Polisakarida(Karbohidrat Kompleks)
Polisakarida merupakan gabungan beberapa molekul
monosakarida. Disebut oligosakarida jika tersusun atas 3-6 6
molekul monosakarida. Polisakarida dikelompokkan menjadi
3 golongan:
a) Pati merupakan sumber kalori yang sangat penting karena
sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat
dalam bentuk pati.Amilosa adalah jenis pati berantai lurus
tersusun atas 20-30 unit glukosa setiap cabangnya disebut
amilopectin.
b) Serat merupakan komponen dinding sel tanaman yang tak
dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia. Serat
bermanfaat untuk merangsang alat cerna agar mendapat
cukup getah cerna,membentuk volume sehingga
menimbulkan rasa kenyang dan membantu pembentukan
feces.
Tabel1.Bahan makanan mengandung serat

BahanMakananper100 KandunganSera
g t(g)
Tapesingkong 2,0
Kecipir 10,7
Kacanggude 4,6
Kacanghijau 5,7
Oncom 12,3
Kacangmerahtau 4,6
Daunsingkong 2,4
Kangkung 2,0
Markisa 11,4
(sumber:TKPI,2009)

Glikogen disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat


semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam jumlah kecil
sebagai cadangan karbohidrat.Simpanan glikogen hati kurang
lebih 4,0% dari berat hati, sedangkan pada otot hanya 0,7%.
Orang dewasa dengan berat badan 70 kg ,kira-kira berat hatinya
1800 g ,sehingga simpanan glikogen hati 72 g,sedangkan berat
otot kurang lebih 3,5 kg,sehingga simpanan glikogen normal 1,5
g/100 g otot.

Anda mungkin juga menyukai