Anda di halaman 1dari 5

 Anisa Yolanda Sasbia

 2010070130008
 Kebidanan no absen 22

Penggunaan Bahasa dalam Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa
ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana
penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Dalam forum
ilmiah, presentasi ilmiah merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan. Presentasi ilmiah
dalam forum ilmiah selalu diikuti diskusi ilmiah yang membahas mengenai permasalahan dan
solusi masalah yang sedang dikaji.

     Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk
memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Pada   
hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah  dengan proses berpikir  
kelompok.  Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan kerja sama yang mempunyai cara-
cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok (Sulistiyo, 2001).

Kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan. Agar presentasi
ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan yaitu:

1.      Menarik perhatian dan minat pelaku ilmiah.

Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat
menggunakan media yang menarik misalnya media visual seperti gambar dengan warna yang
dan ilustrasi yang menarik, menunjukkan latar belakang agar informasi bisa tersampaikkan
dengan baik sehingga semakin memperjelas pemahaman pendengar, dan menjaga suara agar
tidak monoton serta terdengar dengan jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu
ruangan.

2.      Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas.

Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada makalah yang dibahas, penyaji harus menaati
bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti.

3.      Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.      

Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan
(menyinggung perasaan) orang lain. Merupakan hal yang penting untuk melatih dan
mengontrol emosiserta ekspresi wajah agar penampilan penyaji tetap pantas, sopan dan
beretika sehingga tidak menyinggung perasaan salah satu pihak (Haryanta, 2009).
4. Mempertahankan perhatian minat dan perhatian peserta.

Untuk menyampaikan pemikiran secara efektif, pembicara harus dapat mempertahankan


perhatian pendengar. Beberapa hal yang penting yang dapat dipersiapkan adalah dengan
menghubungkan subyek pembahasan dengan kebutuhan pendengar, karena pendengar
tertarik dengan hal-hal yang mempengaruhi mereka secara pribadi, bahasa yang digunakan
sebaiknya jelas dan hidup agar pendengar tidak bosan, hubungkan gagasan dengan subyek
yang dikenal dengan luas, dan melibatkan pendengar dengan memberi kesempatan dalam
menanggapi.

Forum ilmiah ini terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan tujuan
forum, jumlah penyaji meupun pendengar dan proses penyajian forum tersebut. Berikut ini
adalah beberapa jenis forum ilmiah (Mussarafah, 2012):

a. Diskusi Panel

Diskusi Panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta,
dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa
sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama.

b. Seminar

Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dalam rangka
melaporkan hasil penelitiannya, dan umumnya di bawah bimbingan seorang dosen atau ahli.
Tujuan diskusi jenis ini tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar dapat bersifat tertutup atau
terbuka.

Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia. Pembicara yang ditentukan
sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau topiknya dalam bentuk kertas kerja.

c. Simposium

Pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap
mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam
simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran
yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan.

d. Konferensi

Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi sehubungan dengan
masalah tertentu. Konferensi biasanya dilakukan untuk mengambil keputusan dan akan
dilakukan tindakkan dari pengambilan keputusan tersebut. Jika konferensi hanya bertujuan
menyampaikan hasil keputusan suatuorganisasi atau badan pemerintah mengenai suatu
masalah maka hal tersebut dinamakan dengar pendapat atau jumpa pers.
e . Lokakarya (Academic Workshop)

Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan
mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil. Dalam lokakarya,
masalah yang dibahas spesifik, diskusi dan pengkajian sangat terarah dan mendalam secara
teknis, dan kesimpulan/keputusan diambil sebagai hasil lokakarya.

f. Whole Group

Bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna dan sebagainya).

g . Buzz Group

Diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang. Diskusi ini biasanya dilakukan jika
peserta berjumlah banyak dan materi yang didiskusikan bermacam-macam.

h. Syndicate Group

Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yangterdiri dari
(3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda.

i. Brain Storming

Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik,
dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek).

j. Informal Debate

Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam
diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian
yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut
dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal.Adapun langkah dalam diskusi informal
adalah :

(1) Menyampaikan problema; (2) Pengumpulan data; (3) Alternatif penyelesaian; (4)
Memlilih cara penyelesaian yang terbaik.

k. Fish Bowl

Diskusi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi
untuk mengambil keputusan.

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berartisamaataumenjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berartikita berusaha agarapa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang


perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi(Astrid).

Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain (Davis, 1981).

Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain


(Schram,W)

Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang
lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).

Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara atau menyampaikan pesan,


informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang kepada yang lain dengan
mengharapkan jawaban, tanggapan, dari orang lain (Hohenberg : 1978).

Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada


komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

Hukum Komunikasi Yang Efektif

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective


Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan
esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih.
Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih
perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari
orang lain.

Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap


menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.

Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai
dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan
dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun
komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat
membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas
kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James mengatakan bahwa "Prinsip
paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini
sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak
harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan
dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat
memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.

Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti
dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan
dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima. karena itu
dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan
kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima
pesan.

Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery
channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Dalam
komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang
dapat diterima oleh penerima pesan

Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat
Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi
tingkat tinggi.

Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah

Anda mungkin juga menyukai