Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR KEBIDANAN

“PROFESI DAN PROFESIONALIME”

Disusun oleh :

ANISA YOLANDA SASBIA

NIM:

P032015401003

Jurusan D3 Kebidana POLTEKKES KEMENKES RIAU

Tingkat :

1A

Tahun Ajaran :

2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT,karena hanya dengan izin,rahmat dan
kuasa-Nyalah saya masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan mkalah yang
berjudul “PROFESI DA PROFESIONALISME” Pada kesempata ini saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar besarnya kepada Dosen pengajar Mata Kuliah Konsep Kebidana
yang telah memberikan tugas ini kepada saya.Saya berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan pengetahuan kita semua yang telah membacanya.Saya
juga menyadari bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari yang
diharapkan.

Untuk itu,say berharap kritik dan saran demi perbaikan makalah di masa yang
akan datang.semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

INDRAGIRI HULU,24 AGUSTUS 2020

PENYUSUN

ANISA YOLANDA SASBIA

2
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR.................................................................................................3
 BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
2.1 HUBUNGAN PROFESIONALISME BIDAN MENGENAI UU dan KEPMENKES....5

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar belakang

Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional

oleh sejumlah praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang menjadi tanggung jawab

praktik profesi bidan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak dan

keluarga berencana dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Bidan harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang

diperlukan kepada ibu selama periode kehamilan, persalinan dan pasca partum,

membantu kelahiran sebagai tanggungjawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru

lahir. Perawatan ini mencangkup tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada

ibu dan anak, upaya mendapatkan bantuan medis dan pelaksanaan tindakan

kedaruratan bila bantuan medis tidak tersedia.

1.2. RUMUSAN MASALAH


 UU no 36 tahun 2009
 UU no 36 tahun 2014
 UU no 4 tahun 2019
 KEPMENKES no 320 tahun 2020

4
BAB II

PERTANYAAN:

1) Jelaskan bagaimana pendapat ananda mengenai uu dan kepmenkes (Hubunkan


dengan Profesional lisme Bidan)!
JAWABAN
a) UU no 4 tahun 2019: “Berdasarkan UU no 4 tahun 2019,untuk berpraktik mandiri
bidan wajib mengambil pendidikan profesi. Hal ini wajib dilakukan baik oleh bidan
dengan pendidikan akademik, maupun pendidikan vokasi. Tanpa mengambil
pendidikan profesi, bidan hanya diperbolehkan berpraktik di fasilitas kesehatan.
Selain syarat lulus pendidikan kebidanan, seorang bidan juga wajib melakukan
registrasi yang dibuktikan dengan STR dan izin praktik resmi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten.”jadi pendapat saya adalah peraturan uu ini
sangat baik agar bidan bisa melayani atau menangani pasien lebih baik.
b) UU no 36 tahun 2014: “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 17 Oktober 2014. UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, dan Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5067 oleh Menkumham Amir Syamsudin di Jakarta dan mulai diberlakukan pada
tanggal 17 Oktober 2014.”jadi pendapat saya bahwa tenaga kesehatan memiliki
peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang
maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

5
c) UU no 36 tahun 2009: “UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.”jadi pendapat saya keadan sehat adalah keadaan secara fisik dan
rohani.
d) KEPMENKES NO 320 TAHUN 2020: “INI BERKAITAN DENGAN KELUARAGA
BERENCANA AGAR MENYIAPAKA PENERUS BANGSA YANG BERKUALITAS”
e) KEPMENKES NO 28 TAHUN 2017 : “menjelaskan dalam menjalankan praktik

kebidanan, bidan paling rendah memiliki kualifikasi jenjang pendidikan Diploma


Tiga Kebidanan. Selain itu, setiap bidan yang akan menyelenggarakan praktik
kebidanan harus memiliki Surat Tanda Registrasi Bidang (STRB).”Jadi untuk
menjadi seorang bidan harus melakun pendidikan khusus.

Anda mungkin juga menyukai