DAN ESTIMASI
Silmi Kaffah (NIM. 200211701007)
POPULASI
1. Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang
ingin diteliti dari objek yang kita amati atau totalitas
dari seluruh objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap.
2. Banyaknya pengamatan dalam populasi disebut
sebagai Ukuran Populasi (N).
3. Jenis populasi terbagi menjadi 2 yakni : Terbatas
(Populasi berhingga) contohnya (N=100 dan atau
N=1000) dan juga Tidak Terbatas (Populasi tak
berhingga) contohnya 𝑁 = ∞
4. Sifat atau ciri suatu objek yang diamati dalam suatu
populasi disebut Karakteristik Populasi, contohnya
jenis kelamin, pekerjaan, umur, dll.
5. Hasil pengukuran karakteristik populasi disebut
Parameter Populasi.
SAMPEL
1. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki
karakteristik yang sama dengan populasi.
2. Banyaknya pengamatan dalam sampel disebut ukuran
sampel (n).
3. Jenis sampel ada 2 yaitu : Sampel Kecil (n < 30) dan
Sampel besar (n > 30).
4. Sifat-sifat atau ciri ciri yang diamati dalam suatu
sampel disebut karakteristik sampel, contohnya jenis
kelamin, pekerjaan, umur,dll.
5. Hasi pengukuran karakteristik sampel disebut statistic
sampel.
PERBEDAAN POPULASI DAN SAMPEL
𝑁𝑛
2. PENGAMBILAN SAMPEL TANPA PENGEMBALIAN
𝑁!
𝐶𝑛𝑁 =
𝑛! 𝑁 − 𝑛 !
JENIS – JENIS DISTRIBUSI SAMPLING
𝜎𝑥 𝑁−𝑛 𝜎𝑥
𝜎𝑥 = (
𝑛 𝑁−1
) 𝜎𝑥 =
√𝑛
DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA
Bila populasi N terbatas atau tidak terbatas memiliki rata-rata
𝜇𝑥 dan simpangan baku 𝜎𝑥 diambil sampel berukuran besar n >
30 secara berulang atau tanpa pengembalian, maka distribusi
sampel rata rata 𝑥ҧ akan mendekati distribusi normal dengan
rata 𝜇𝑥 dan simpangan baku 𝜎𝑥 .
𝑥ҧ − 𝜇𝑥ҧ 𝑥 − 𝜇𝑥
𝑍= =
𝜎𝑥ҧ 𝜎𝑥ҧ
DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA
Contoh Soal :
4,2 900
= = 0,42 0,949 = 0,398
10 999
Standar Deviasi :
Populasi Terbatas Populasi Tak Terbatas
𝑝ҧ − 𝜇𝑝ҧ 𝑝ҧ − 𝑝
𝑍= =
𝜎𝑝ҧ 𝜎𝑝ҧ
DISTRIBUSI SAMPLING PROPORSI
Contoh Soal :
1. Pengiriman barang yang terdiri dari 2000 box file dan terdapat
600 box file rusak. Jika sapel acak 500 box file dipilih dari
populasi tersebut tanpa pengembalian. Berapakah probabilitas
sampel yang rusak :
0,34−0,3
c) P p > 0,34 = P Z > = 𝑃 𝑍 > 2 = 1 − 𝑃 𝑍 > 2 = 1 − 0,9772 = 0,00288
0,02
03
DISTRIBUSI SAMPLING
BEDA DUA RATA-RATA
DISTRIBUSI SAMPLING BEDA DUA
RATA - RATA
POPULASI 1 POPULASI 2 𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2
Rata – Rata :
𝜇𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2 = 𝜇1 − 𝜇2
Standar Deviasi :
𝑵𝟏 𝑵𝟐
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝜎12 𝜎22
ഥ𝟏
𝑿 ഥ𝟐
𝑿 𝜎𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2 = +
𝑛1 𝑛2
❖ Untuk distribusi sampling dua beda rata-rata populasi nya tidak terbatas
Bila populasi N terbatas atau tidak terbatas dan diambil
sampel 𝑋ത1 dan 𝑋ത2 cukup besar masing-masing 𝑛1 > 30 dan
𝑛2 > 3 maka distribusi sampling dua beda rata-rata 𝑋ത1 − 𝑋ത2
tersebut mempunyai distribusi normal sehingga statistik Z
yang dinyatakan dalam bentuk :
Rata – Rata :
𝜇𝑝1ҧ − 𝑝2ҧ = 𝑝1 − 𝑝2
𝑵𝟏 𝑵𝟐 Standar Deviasi :
𝑿𝟏 𝒏𝟐
𝑿𝟏 𝑿𝟐
𝒑𝟏 = 𝒑𝟐 =
𝑵𝟏 𝑵𝟐 𝑝1 1 − 𝑝1 𝑝2 (1 − 𝑝2 )
𝒙𝟏 𝒙𝟏 𝜎𝑝1ҧ − 𝑝2ҧ = +
ഥ𝟏 =
𝒑 ഥ𝟏 =
𝒑 𝑛1 𝑛2
𝑵𝟏 𝑵𝟏
Bila populasi N terbatas atau tidak terbatas dan diambil
sampel 𝑝1ҧ dan 𝑝2ҧ cukup besar masing-masing 𝑛1 > 30 dan
𝑛2 > 3 maka distribusi sampling dua beda proporsi (𝑃ത1 − 𝑃ത2 )
tersebut mempunyai distribusi normal sehingga statistik Z
yang dinyatakan dalam bentuk :