Anda di halaman 1dari 26

STATISTIKA INFERENSIAL

TATAP MUKA KE-5


Jika dari sebuah populasi yang
berdistribusi normal dengan proporsi = π
diambil sampel-sampel acak yang
masing-masing beranggotakan n, maka
kumpulan proporsi sampel ( p̂) tersebut
akan berdistribusi normal, yang disebut
Distribusi Sampling Nilai Proporsi, dengan
rata-rata (dari proporsi semua sampel)
dan simpangan baku (dari proporsi semua
sampel) sebagai berikut :
Sifat² DS Nilai Proporsi

a. Mean of The Proportions : μ p̂  π  P

b. Standard Error of The Proportions :


π(1  π)
σ p̂   N TIDAK DIKETAHUI
n

π(1  π) N  n
σ p̂  .  N DIKETAHUI
n N 1
N tidak diketahui
Menurut informasi terdapat 40 %
penduduk di suatu wilayah yang
menggunakan masker sebagai antisipasi
mencegah terjangkit virus covid-19.

Jika dari wilayah tersebut akan dipilih


sampel-sampel acak yang masing-masing
beranggotakan 100 penduduk, tentukan
rata-rata dan simpangan baku Distribusi
Sampling Nilai Proporsi pengguna masker !
Diketahui : X = penduduk yang menggunakan masker sebagai
antisipasi mencegah terjangkit virus covid-19 (orang)
π = P = 40 % = 0,40 N = Tidak diketahui
n = 100

Ditanya : μ p̂ dan σ p̂
Jawab :
μ p̂  π  0,40
π(1  π) 0,40(1  0,40)
σ p̂  
n 100
0,24
  0,0024  0,05
100

Kesimpulan : …
c. Jika jumlah kelompok sampelnya (ni)
besar (i > 30), maka distribusinya
mendekati Kurva Normal, sehingga
DN dapat dipakai untuk menentukan
probabilitas bagi nilai p̂ tertentu.
DS nilai proporsi dan probabilitas
Mahasiswa STEI dengan Tinggi Badan di atas
155 cm mempunyai proporsi ( ) sebesar 0,6. Sebuah
sampel acak dengan anggota 100 orang diambil dari
mahasiswa STEI untuk diukur Tinggi Badannya.

Hitunglah peluang atau probabilitas sampel


tersebut mempunyai proporsi :
a. Dari 62 % hingga 65 %.
b. Antara 0,56 dan 0,66.
c. Paling tinggi 0,7.
Diketahui : Distribusi Sampling Nilai Proporsi
X = Mahasiswa STEI dengan Tinggi Badan di atas 155 cm (orang)
π = P = 0,6 n = 100 N = Tidak diketahui
Jika dari dua populasi normal dengan rata-
rata μ1 dan μ2 dan simpangan baku σ1 dan σ2
diambil sampel-sampel acak masing-masing
sebanyak n1 dan n2, maka kumpulan selisih atau
perbedaan rata-rata sampel itu akan berdistribusi
normal, yang disebut Distribusi Sampling Beda
Dua Rata-rata.
Rata-rata (dari beda 2 rata-rata semua sampel)
dan simpangan baku (dari beda 2 rata-rata semua
sampel) sebagai berikut :
Sifat² DS Beda Dua Rata-rata

a. RATA-RATA :

μ X1 X 2  μ1  μ 2

b. SIMPANGAN BAKU :

2 2
σ1 σ 2
σ X1 X 2  
n1 n 2
c. Jika jumlah 2 kelompok sampel (n1 dan n2)
besar ((n1 + n2) > 30), maka distribusinya
mendekati Kurva Normal, sehingga DN
dapat dipakai untuk menentukan
probabilitas bagi selisih 2 nilai proporsi
tertentu atau (μ1  μ 2 ).
DS beda 2 mean dan probabilitas
Diketahui : Distribusi Sampling Beda 2 Mean
X = Umur lampu (jam)
μA = 1.400 σA = 200 nA = 125
μB = 1.200 σB = 100 nB = 125
Jika dari dua populasi normal yang masing-
masing memiliki proporsi π1 dan π2 diambil
sampel-sampel acak yang masing-masing
beranggotakan n1 dan n2, maka kumpulan
perbedaan proporsi-proporsi sampel tersebut
akan berdistribusi normal, yang disebut Distribusi
Sampling Beda Dua Proporsi.
Rata-rata (dari beda 2 proporsi semua
sampel) dan simpangan baku (dari beda 2
proporsi semua sampel) sebagai berikut :
Sifat² DS Beda Dua Proporsi

a. RATA-RATA :
μ p̂1 p̂ 2  π1  π 2

b. SIMPANGAN BAKU :

π1 (1  π1 ) π 2 (1  π 2 )
σ p̂1 p̂2  
n1 n2
c. Jika jumlah 2 kelompok sampel (n1 dan n2)
besar ((n1 + n2) > 30), maka distribusinya
mendekati Kurva Normal, sehingga DN
dapat dipakai untuk menentukan
probabilitas bagi selisih 2 nilai proporsi
tertentu atau (p̂1  p̂ 2 ).
DS beda 2 proporsi dan probabilitas
Diketahui : Distribusi Sampling Beda 2 Proporsi
X = Hasil lemparan koin muncul sisi angka (kali)
∏A = PA = 0,5 nA = 50
∏B = PB = 0,5 nB = 50
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA BERHASIL

Semester Genap – 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai