1. Endometritis
Definisi
Endometritis adalah salah satu infeksi peurperalis, setelah masa inkubasi, kuman kuman
menyerbu ke dalam luka endometrium, biasanya luka pada bekas perlekatan
plasenta(obstetric patologi bagian obstetric dan patologi universitas padjajaran bandung
hal:245)
Endometritis adalah infeksi atau radang pada endometrium (rahim), miometrium (ototrahim)
yang dapat menjalar ke jaringan parametrium. Umumnya penyebabnya akibatadanya infeksi
pada saluran reproduksi bagian bawah. Infeksi ini dapat terjadi sebagaikelanjutan infeksi
pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda asing dalamrahim. infeksi
endometrium dapat dalam bentuk akut
Gejala:
Prognosa
Jika nadi tetap dibawah 100 maka prognosa baik, sebaiknya jika nadi diatas 130, apalagi kalu
tidak ikut turun denagn turunnya suhu prognosanya kurang baik.demam yang continue lebih
buruk prognosanya dari demam yang remmitens,demam menggigil berulang ulang, insomnia
dan ikhterus,merupakan tanda tanda yang kurang baik. Kadar HB yang rendah dan jumlah
leukosit yang rendah atau sangat tinggi memburukan prognosa((obstetric patooblogi,bagian
stetric dan patologi universitas padjajaran bandung hal:252)
Pengobatan
Adanya antibiotika dan chemotherapy sekarang ini, sangat merubah prognosa infeksi
peurperalis dan pengobatan infeksi dengan obat obatan tersebut merupakan usaha yang
terpenting. Pada saat sekarang ini penicillin ialah penisilin G atau penisilin setengah
synthesis(ampisilin) merupakan pilihan yang paling tepat. Penisilin bersifat bactericide
(bukan bakteriotatis seperti tetrasiclin dari clorampenikol) dan bersifat atoxid.
2. Peritonitis
Peritonitis merupakan penyulit yang kadang kadang terjadin pasca seksio sesarea yang
mengalami metritis disertai nekrosis dan dehisensi insesi uterus. Pada keadaan yang lebih
jarang didapatkan pada penderita yang sebelumnya mengalami seksio sesarea kemudian
dilakukan persalinan (VBAC: vaginal birth after c-secsion). Abses pada parametrium atau
adneksa dapat pecah dan menimbulkan peritonitis generalisata. (Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kebidanan Maternal Neonatal hal :264)
Peritonitis adalah peradangan peritoneum, selaput serosa yang melapisi bagian dari rongga
perut http://harlindalinda.blogspot.com/2012/11/endometritis-peritonitis-tromboflebitis.html
Gejala
- Demam menggigil
- Muntah
(obstetric patologi,bagian
Penatalaksanaan
3. Bendungan ASI
Bendungan ASIadalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka
persiapan diri untuk laktasi. Hal ini bukan disebabkan overdistensi dari saluran system
laktasi(Buku Acuan Nasional Maternal Neonatal:262)
Secara fisiologi sesudah bayi lahir dn plasenta keluar, kadar estrogen dan progestero turun
dalam 2-3 hari. Dengan factor ini dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya pituatiry
lactogenic hormone(prolaktin) saat hamil dan sangat dipengaruhi olehestrogen tidak
diproduksi lagi, sehingga terjadilah sekresi protein oleh hipofisis anterior. Hormone ini
mengaktifkan sel sel kelenjar payudara untuk memproduksi asi susu. Adanya .isapan putting
payudara oleh bayi akan merangsang penyeluaran oksitosin dari kelenjar hipofise posterior.
Etiologi
Bendungan iar susu dapat terjadi pada hai ke 2 atau ke 3 ketika payudara telah memproduksi
air susu. Bendungan disebabkan oleh karena pengeluaran asi tidak lancar karena bayi jarang
menyusu,produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan bayi dengan ibu kurang
baik.dan dapat pula karena adanya batasan waktu menysui.(ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo 2011 hal : 652)
Gejala
Gejala adanya bendungan asi adalah terjadinya pembengkakan payudara bilateral dan secara
palpasi teraba keras, kadang tersa nyeri dan seringkali dosertai peningkatan suhu badan ibu,
tetapi tidak terdapat tanda tanda kemerahan dan demam.(ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo 2011 hal : 652)
Penanganan
Penanganan adannya bendungan ASI adalah dengan memberikan asi sesering mungkin, bila
payudara terlalu tegang dan bayi tidak mau menyusuai sebaiknya asi dikeluarkan dulu untuk
menurunkan ketegangan payudara serta pemakaian kutang(BH) untuk menyangga payudara
dan analgetika,kompres air hangat, dan dilakukan pemijatan serta perawatan payudara. Kalu
perlu diberi supresi laktasi untuk sementara(2-3 hari) agar bendungan terkurangidan
memungkinkan air susu memungkinkan untuk dikeluarkan. Keadaan ini akan menurun dalam
beberapa hari dan bayi dapat menyusu normal.(ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo 2011
hal : 652)
4.Tromboflebitis
Penjalaran infeksi melalui vena sering terjadi dan merupakan penyebab terpenting dari
kematian karena infeksi puerperalis. (obstetric patologi,bagian obstetric dan patologi
universitas padjajaran bandung hal:246)
Yang sering meradang ialah vena ovarika karena mengalirkan darh dan luka bekas plasenta di
daerah fundus uteri.
Penjalaran tromboflebitis pada vena ovarika kiri ialah ke vena renalis dan dari vena ovarika
kanan ke vena kava inferior.Thrombosis yang terjadi setelah peradangan bermaksud untuk
menghalangi penjalaran mikroorganisme. Dengan proses ini, infeksi dapat sembuh, tetapi jika
daya tahan tubuh kurang, thrombus akan dapatmenjadi nanah. (obstetric patologi,bagian
obstetric dan patologi universitas padjajaran bandung hal:246)
Bagian bagian kecil thrombus terlepas dan terjadilah emboli atau sepsis dank arena embolus
ini mengandung nanah disebut juga pyaemia. Embolus ini biasanya tersangkut pada paru,
ginjal dan kantup jantung. Pada paru dapat menimbulkan uinfark. Jika daerah yang
mengalami infark luas, pasien meninggal dengan mendadak dan jika pasien tidak meninggal,
dapat timbul abses paru. (obstetric patologi,bagian obstetric dan patologi universitas
padjajaran bandung hal:247)
Tanda gejala
- Suhu badan naik secara tajam( 36-40 C) yang diikuti dengan penurunan suhu dalam
1 jam
5. Infeksi perineum
Infeksi pada luka episiotomi merupakan keadian yang cukup jarang tejadi terutama sejak
diperkenalkan panduan asuhan persalinan normal dimana tindakan episiotomy bukan
merupakan tindakan yang rutin dikerjakan saat persalinan pervaginam. Infeksi yang berat
mungkin terjadi pada ibu yang mengalami robekan perineum tingkat IV. Meskipun syok
septic yang berat jarang terjadi, masih didapatkan syok septic yang disebabkan oleh infeksi
luka episiotomy
Gejala klinik
Keluahan yang sering muncul ialah nyeri pada daerah yang terinfeksi dan disuria, dengan
disertai atau tanpa diserti retensi urine. Gejala yang sering ditemui adalah nyeri,fluor yang
purulen dan demam. Pada kasus yang berat seluruh vulva akan mengalami odem,ulserasi,dan
tertutup oleh eksudat.
Penatalaksanaan
Pada sebagian besar kasus biasanya dilakukan pelepasan benang jahitan episiotomi dan
lakukan debridemen. Bila infeksi sedikit tidak perlu diberi antibiotika
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri jilid 1 Edisi 2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
ECG