Anda di halaman 1dari 25

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 58 TAHUN 2016

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 1

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 1 3/14/2017 6:41:05 PM


SAMBUTAN

Inspektur Jenderal
Kementerian Kesehatan RI

Semangat pemerintah untuk menjalankan


dan mewujudkan tata kelola pemerin-
tahan yang baik dan bersih, termasuk di
lingkungan Kementerian Kesehatan terus
dilakukan. Salah satunya adalah lahirnya
”Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan” ini.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan


dan/atau ketrampilan serta mengembang-
kan profesi tenaga kesehatan, Sponsorship
menjadi salah satu alternatif bantuan pembiayaan. Namun dalam prakteknya,
tak jarang sponshorsip menimbulkan peluang terjadinya conflict of interest (CoI)
yang kerap menjadi masalah. Sangat tipis dan rentan dalam menentukan mana
pemberian sponsorship atas dasar pamrih dan mana yang tidak.

Itulah sebabnya, seluruh pemangku kepentingan, baik itu Komisi Pemberan-


tasan Korupsi (KPK), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), perkumpulan perusahaan
farmasi nasional dan multi nasional, serta akademisi diminta masukannya agar
Kementerian Kesehatan selaku pembuat regulasi dapat memberikan jalan ke-
luar, sehingga sponsorship dapat dimanfaatkan tanpa mempengaruhi indepen-
densi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Dalam aturan ini, salah satu yang menjadi perhatian adalah bahwa Institusi,
baik sebagai penyelenggara maupun bukan sebagai penyelenggara, Organisasi
Profesi, organisasi fasilitas pelayanan kesehatan, dan Tenaga Kesehatan praktik

2 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 2 3/14/2017 6:41:06 PM


perorangan yang menerima Sponsorship dan perusahaan/industri farmasi, alat
kesehatan, alat laboratorium kesehatan dan/atau perusahaan/industri lainnya
pemberi Sponsorship harus menyampaikan laporan. Laporan tersebut disam-
paikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja setelah menerima Sponsorship.

Aturan ini juga menugaskan kepada Menteri, Gubernur, Bupati/walikota untuk


melakukan Pembinaan dan Pengawasan sesuai tugas dan kewenangan masing-
masing. Salah satunya adalah memberikan sanksi administratif kepada Tenaga
Kesehatan yang melanggar Peraturan Menteri ini. Sanksi administratif yang
dimaksud dapat berupa, teguran lisan; teguran tertulis; dan/atau pencabutan
izin.

Demi kebaikan bangsa dan negara serta demi memberikan pelayanan terbaik
bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia
Indonesia, maka komitmen membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya salah satunya dengan ditegakkannya aturan
tentang Sponsorship ini.

Inspektur Jenderal
Kementerian Kesehatan

Drs. Purwadi, Apt, MM, ME

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 3

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 3 3/14/2017 6:41:06 PM


PENGANTAR

Sekretaris Inspektorat Jenderal


Kementerian Kesehatan RI

Dalam sejumlah kesempatan Menteri Kese-


hatan dan pejabat di lingkugan Kemente-
rian Kesehatan RI selalu menekankan agar
tidak ada satupun Pegawai Aparatur Sipil
Negara di lingkungan Kementerian Keseha-
tan yang tersangkut perkara tindak pidana
korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut,
seluruh pegawai dituntut agar mematuhi
segala peraturan perundangan yang ber-
laku.

Salah satu kendala yang sering dihadapi


oleh tenaga kesehatan dan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan
Kementerian Kesehatan RI adalah belum tersedianya payung hukum terhadap
berbagai macam hal yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya. Salah sa-
tunya tentang sponsorship terhadap tenaga kesehatan. Kita bersyukur bahwa
dengan lahirnya ”Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 58
Tahun 2016 tentang Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan” ini, maka ada keje-
lasan mana yang boleh dan yang tidak, mana yang melanggar dan mana yang
tidak sehingga aturan ini menjadi panduan teknis yang sangat bermanfaat.

Ada beberapa point penting dari aturan ini, di antaranya asas keterbukaan.
Sponsorship yang diberikan kepada Tenaga Kesehatan harus memenuhi prin-
sip, tidak mempengaruhi independensi dalam pemberian pelayanan kesehatan,
tidak dalam bentuk uang atau setara uang, tidak diberikan secara langsung ke-

4 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 4 3/14/2017 6:41:06 PM


pada individu (kecuali sebagai honor pembicara dan moderator); sesuai deng-
an bidang keahlian; diberikan secara terbuka; dan dikelola secara akuntabel
dan transparan.

Berbeda dengan Permenkes 14/2014 tentang Pengendalian Gratifikasi yang


hanya mengikat bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara, atau yang bekerja di fasili-
tas kesehatan milik pemerintah, aturan ini juga mengikat non-ASN atau pega-
wai swasta, bahkan juga terhadap Tenaga Kesehatan pratik perorangan.

Diharapkan aturan yang lahir dari proses yang panjang dengan melibatkan se-
jumlah pemangku kepentingan serta merinci sejumlah hal yang terjadi di la-
pangan ini bisa menjadi panduan terhadap semua pihak yang bersinggungan
dengan aturan ini.

Buku ini lahir bagian dari upaya Kementerian Kesehatan untuk menyosialisa-
sikan tentang pentingnya sponsorship di satu sisi, dan transparansi, indepen-
densi, profesionalisme dan akuntabilitas di sisi lain.

Semoga memberikan manfaat.

Sekretaris Inspektorat Jenderal


Kementerian Kesehatan

Heru Arnowo, SH, MH

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 5

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 5 3/14/2017 6:41:07 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 58 TAHUN 2016

TENTANG
SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pengetahuan


dan/atau keterampilan serta mengembangkan
profesi tenaga kesehatan diperlukan sponsorship,
yang tidak boleh mempengaruhi independensi
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Sponsorship
bagi Tenaga Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang


Tindak Pidana Suap (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1980 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3178);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874), sebagaimana telah diubah dengan

6 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 6 3/14/2017 6:41:09 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang


Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4150);
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
8. Undang-Undang 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 7

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 7 3/14/2017 6:41:11 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
10. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014
tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 416);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Sponsorship adalah pemberian dukungan dalam

8 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 8 3/14/2017 6:41:12 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

segala bentuk bantuan dan/atau kegiatan


dalam rangka peningkatan pengetahuan
yang dilakukan, diorganisir atau disponsori
oleh perusahaan/industri farmasi, alat
kesehatan, alat laboratorium kesehatan dan/
atau perusahaan/industrilainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan dan
akuntabel.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
3. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang- undangan.
4. Unit Pengendalian Gratifikasi yang selanjutnya
disingkat UPG adalah unit pelaksana program
pengendalian gratifikasi.
5. Institusi adalah tempat bekerja Tenaga
Kesehatan baik milik pemerintah pusat,
pemerintah daerah maupun masyarakat.

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 9

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 9 3/14/2017 6:41:14 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

6. Organisasi Profesi adalah wadah untuk


berhimpun Tenaga Kesehatan yang seprofesi.
7. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Pasal 2
Pengaturan Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan
dalam Peraturan Menteri ini bertujuan untuk
mendukung peningkatan pengetahuan dan/atau
keterampilan serta pengembangan profesi Tenaga
Kesehatan.

Pasal 3
(1) Sponsorship dapat diberikan kepada Tenaga
Kesehatan.
(2) Selain kepada Tenaga Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Sponsorship juga dapat
diberikan kepada Institusi, organisasi fasilitas
pelayanan kesehatan dan/atau Organisasi
Profesi sebagai penyelenggara.

Pasal 4
(1) Sponshorship yang diberikan kepada Tenaga
Kesehatan harus memenuhi prinsip:
a. tidak mempengaruhi independensi dalam
pemberian pelayanan kesehatan;
b. tidak dalam bentuk uang atau setara uang;
c. tidak diberikan secara langsung kepada
individu;

10 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 10 3/14/2017 6:41:15 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

d. sesuai dengan bidang keahlian;


e. diberikan secara terbuka; dan
f. dikelola secara akuntabel dan transparan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c,
Sponsorship dapat diberikan berupa uang atau
setara uang untuk honor bagi pembicara dan/
atau moderator.
(3) Setara uang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b antara lain cek, giro, atau billyet.

Pasal 5
(1) Sponsorship oleh perusahaan/industri farmasi,
alat kesehatan, alat laboratorium kesehatan
dan/atau perusahaan/industri lainnya harus
dilakukan secara terbuka dan tidak boleh ada
konflik kepentingan.
(2) Sponsorship yang dilakukan secara terbuka dan
tidak ada konflik kepentingan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan agar tidak
mempengaruhi independensi seperti penulisan
resep, anjuran penggunaan barang atau terkait
produk Sponsorship.

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 11

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 11 3/14/2017 6:41:17 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Pasal 6
(1) Sponsorship sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 diberikan kepada Tenaga Kesehatan
dengan status:
a. Pegawai ASN; atau
b. nonpegawai ASN/pegawai swasta.
(2) Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
melalui Institusi.
(3) Institusi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) wajib mengumumkan secara terbuka
dan berkala terhadap Tenaga Kesehatan yang
menerima Sponsorship, paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun.
(4) Selain Tenaga Kesehatan dengan status
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sponsorship dapat diberikan kepada Tenaga
Kesehatan praktik perorangan.

Pasal 7
(1) Sponsorship kepada Tenaga Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. penugasan dari pimpinan; dan
b. sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Sponsorship kepada Tenaga Kesehatan praktik
perorangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (4) harus sesuai dengan bidang
keahliannya.

12 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 12 3/14/2017 6:41:19 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Pasal 8
(1) Sponsorship kepada Tenaga Kesehatan dapat
diberikan sebagai peserta, narasumber atau
moderator.
(2) Sponsorship kepada Tenaga Kesehatan sebagai
peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dalam bentuk:
a. registrasi/pendaftaran;
b. tiket perjalanan; dan/atau
c. akomodasi.
(3) Sponsorship kepada Tenaga Kesehatan sebagai
narasumber sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan dalam bentuk:
a. registrasi/pendaftaran;
b. tiket perjalanan;
c. akomodasi; dan/atau
d. honor pembicara.
(4) Sponsorship kepada Tenaga Kesehatan sebagai
moderator sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan dalam bentuk:
a. registrasi/pendaftaran;
b. tiket perjalanan;
c. akomodasi; dan/atau
d. honor moderator.
(5) Besaran Sponsorship yang diterima oleh Tenaga
Kesehatan sebagai peserta, narasumber atau
moderator sebagaimana dimaksud pada

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 13

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 13 3/14/2017 6:41:20 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan
atau unit cost yang berlaku pada asosiasi/
perusahaan pemberi Sponsorship.

Pasal 9
(1) Sponsorship yang diterima oleh Institusi,
organisasi fasilitas pelayanan kesehatan dan/
atau Organisasi Profesi sebagai penyelenggara
dapat digunakan untuk penyelenggaraan:
a. seminar dan/atau pertemuan ilmiah; atau
b. pendidikan dan/atau pelatihan.
(2) Besaran Sponsorship yang diterima oleh Institusi,
organisasi fasilitas pelayanan kesehatan dan/
atau Organisasi Profesi sebagai penyelenggara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan atau unit cost yang berlaku pada
asosiasi/perusahaan pemberi Sponsorship.

Pasal 10
(1) Institusi baik sebagai penyelenggara maupun
bukan sebagai penyelenggara, Organisasi
Profesi, organisasi fasilitas pelayanan kesehatan,
dan Tenaga Kesehatan praktik perorangan yang
menerima Sponsorship dan perusahaan/industri
farmasi, alat kesehatan, alat laboratorium
kesehatan dan/atau perusahaan/industri
lainnya pemberi Sponsorship harus lapor.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

14 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 14 3/14/2017 6:41:22 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

disampaikan kepada Komisi Pemberantasan


Korupsi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
setelah menerima Sponsorship.

Pasal 11
Institusi bukan sebagai penyelenggara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dalam
pengelolaan Sponsorship dapat membentuk UPG
untuk mengelola laporan Sponsorship.

Pasal 12
(1) Menteri, gubernur, bupati/wali kota melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan Peraturan Menteri ini sesuai
tugas dan kewenangan masing-masing.
(2) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri,
gubernur, bupati/wali kota memberikan sanksi
administratif kepada Tenaga Kesehatan yang
melanggar Peraturan Menteri ini.
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan/atau
c. pencabutan izin.

Pasal 13
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 15

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 15 3/14/2017 6:41:23 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 November 2016

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

NILA FARID MOELOEK

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 29 November 2016

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1793

16 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 16 3/14/2017 6:41:26 PM


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Yang terhormat,
1. Pimpinan Perusahaan/Industri Farmasi, Alat Kesehatan, Alat Laboratorium
Kesehatan.
2. Pimpinan Perusahaan/Industri Susu Formula dan Makanan Bayi
3. Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat/Pendidikan/TNI/Polri di seluruh
Indonesia
4. Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Prov/Kab/Kota di seluruh Indonesia
5. Pimpinan Rumah Sakit Swasta di seluruh Indonesia
6. Ketua Organisasi Profesi/Perhimpunan/Asosiasi di Bidang Kesehatan

SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/66/2017
TENTANG
MEKANISME PELAPORAN SPONSORSHIP SESUAI DENGAN PERATURAN
MENTERI KESEHATAN NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SPONSORSHIP
BAGI TENAGA KESEHATAN

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
telah ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan yang dimaksudkan untuk mendukung
peningkatan pengetahuan dan/atau keterampilan serta pengembangan profesi
Tenaga Kesehatan.
Surat Edaran ini ditujukan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut
terhadap mekanisme pelaporan dari ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 58 Tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan.

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 17

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 17 3/14/2017 6:41:27 PM


Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3178);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4150);
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
8. Undang-Undang 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607);

18 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 18 3/14/2017 6:41:27 PM


9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
10. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pengendalian
Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 416);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2016 tentang Sponsorship
Bagi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1793);

Bersama ini disampaikan sebagai berikut:


1. Penerima dan pemberi Sponsorship harus melaporkan kepada Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan ditembuskan kepada Kementerian
Kesehatan;
2. Penerima Sponsorship harus melaporkan kepada KPK paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kerja setelah menerima Sponsorship dengan format laporan
sebagai berikut:
a. institusi bukan sebagai penyelenggara dan institusi sebagai penyelenggara
lampiran I;
b. tenaga kesehatan Praktik perorangan lampiran II; dan
c. pemberi Sponsorship lampiran III.
3. Tenaga Kesehatan yang menerima Sponsorship melalui Institusi, maka
laporan kepada KPK dilakukan oleh Institusi bukan sebagai penyelenggara;
4. Pemberi Sponsorship harus melaporkan kepada KPK dalam bentuk
rekapitulasi pemberian Sponsorship selama periode 1(satu) bulan berjalan
paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya dengan menggunakan
format terlampir;

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN 19

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 19 3/14/2017 6:41:28 PM


5. Laporan baik pemberi maupun penerima Sponsorship disampaikan melalui
email: sponsorship@kpk.go.id ditembuskan kepada Kementerian Kesehatan
6. melalui email: sponsorship@kemkes.go.id;Pelaporan sebagaimana
dimaksud pada angka 1 disampaikan dalam bentuk excel (softcopy) dan
format pdf yang telah ditandatangani oleh direksi perusahaan pemberi
Sponsorship; dan
7. Penyampaian laporan Sponsorship selama masa peralihan terhitung sejak
diundangkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan harus di sampaikan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja sejak ditetapkan Surat Edaran ini.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana


mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2017
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

NILA FARID MOELOEK

20 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 20 3/14/2017 6:41:29 PM


Lampiran I : Format Pelaporan Penerimaan Sponsorship Bagi Institusi bukan sebagai penyelenggara dan institusi sebagai penyelenggara

Daftar Penerimaan Sponsorship

Nama Institusi :
Alamat :

Nama Penerima Besaran Nilai Sponsorship Yang Diberikan (Dalam Rupiah) Nama Pemberi

Tanggal Lokasi Institusi bukan Sebagai Penyelenggara Institusi Sebagai Penyelenggara


No Nama Kegiatan Nama
Kegiatan Kegiatan Tenaga Kesehatan Bidang Keahlian/Bagian Total Jumlah Alamat
Perusahaan
Registrasi Akomodasi Transportasi Honor Nominal Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1

dst

Tempat penandatanganan, tanggal (dd/mm/yyyy)

(Tandatangan )

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 21


(Nama Jelas)
(Jabatan)

Keterangan Pengisian :
Kolom 1 : Nomor
Kolom 2 : Nama Kegiatan
Kolom 3 : Tanggal Kegiatan
Kolom 4 : Lokasi Kegiatan
Kolom 5 : Nama Lengkap dan Gelar Tenaga Kesehatan Penerima Sponsorship
Kolom 6 : Bidang Keahlian dan Bagian Tenaga Kesehatan Penerima Sponsorship
Kolom 7 : Nominal biaya registrasi kegiatan (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 8 : Nominal biaya akomodasi (dalam rupiah,kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 9 : Nominal biaya transportasi termasuk tiket, visa, asuransi perjalanan, handling fee dan taxi (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 10 : Nominal honor yang diterima tenaga kesehatan sebagai narasumber atau moderator kegiatan (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 11 : Besaran sponsorship yang diterima institusi sebagai penyelenggara kegiatan, apabila sponsorship diberikan dalam bentuk barang dikonversi dalam nominal rupiah
Kolom 12 : Keterangan bentuk penerimaan
Kolom 13 : Jumlah nominal dari kolom 7,8,9,10, atau jumlah nominal kolom 11
Kolom 14 : Nama Perusahaan Pemberi Sponsorship
Kolom 15 : Alamat Perusahaan Pemberi Sponsorship
Kolom 10 diisi jika tenaga kesehatan yang menerima sponsorship berperan sebagai narasumber atau moderator kegiatan
Kolom 7, 8, 9 dan 10 diisi jika institusi bukan berperan sebagai penyelenggara kegiatan
Kolom 11 dan 12 diisi jika institusi berperan sebagai penyelenggara kegiatan
DD diisi dengan tanggal
MM diisi dengan nama bulan
YYYY diisi dengan tahun

Email Pelaporan: sponsorship@kpk.go.id dan sponsorship@kemkes.go.id


Dikirimkan dalam format (.xls) dan (.pdf)

21

3/14/2017 6:41:29 PM
22
Lampiran II : Format Pelaporan Penerimaan Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan Praktik Perorangan

Laporan Penerimaan Sponsorship

Nama Lengkap dan Gelar :


Bidang Keahlian :
Alamat Praktik :

Besaran Nilai Sponsorship Yang Diberikan (Dalam Rupiah) Pemberi Sponsorship


No Nama Kegiatan Tanggal Kegiatan Lokasi Kegiatan
Registrasi Akomodasi Transportasi Honor Jumlah Nama Perusahaan Alamat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1

dst

Tempat penandatanganan, tanggal (dd/mm/yyyy)

(Tandatangan )

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 22


(Nama Jelas)

Keterangan Pengisian :
Kolom 1 : Nomor
Kolom 2 : Nama kegiatan yang di sponsori
Kolom 3 : Tanggal Kegiatan
Kolom 4 : Lokasi Kegiatan
Kolom 5 : Nominal biaya registrasi kegiatan (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 6 : Nominal biaya akomodasi (dalam rupiah,kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 7 : Nominal biaya transportasi termasuk tiket, visa, asuransi perjalanan, handling fee dan taxi (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 8 : Nominal honor yang diterima tenaga kesehatan sebagai narasumber atau moderator kegiatan (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 9 : Jumlah dari Kolom 5,6,7 dan 8
Kolom 10 : Nama perusahaan pemberi sponsorship
Kolom 11 : Alamat perusahaan pemberi sponsorship
Kolom 8 diisi jika tenaga kesehatan yang menerima sponsorship berperan sebagai narasumber atau moderator kegiatan
DD diisi dengan tanggal
MM diisi dengan nama bulan
YYYY diisi dengan tahun

Email Pelaporan: sponsorship@kpk.go.id dan sponsorship@kemkes.go.id


Dikirimkan dalam format (.xls) dan (.pdf)

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

3/14/2017 6:41:29 PM
Lampiran III : Format Pelaporan Pemberian Sponsorship Bagi Pemberi Sponsorship
Lampiran III : Format Pelaporan Pemberian Sponsorship Bagi Pemberi Sponsorship

Rekapitulasi Pemberian Sponsorship Periode MM/YYYY

Nama Perusahaan :
Alamat :

Kategori Penerima (beri tanda √) Besaran Nilai Sponsorship Yang Diberikan (Dalam Rupiah)
Nama Penerima
Tanggal Lokasi Tenaga Institusi Sebagai Penyelenggara
No Nama Kegiatan Institusi Bukan
Kegiatan Kegiatan Institusi Sebagai Kesehatan
Sebagai Registrasi Akomodasi Transportasi Honor Jumlah
Penyelenggara Praktik Tenaga Kesehatan/ Bidang
Penyelenggara Nominal Keterangan Alamat
Perorangan Instansi Keahlian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1

dst

Tempat penandatanganan, tanggal (dd/mm/yyyy)

(Tandatangan Direksi )

(Nama Jelas)
(Jabatan)

SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 23


Keterangan Pengisian :
Kolom 1 : Nomor
Kolom 2 : Nama kegiatan
Kolom 3 : Tanggal Kegiatan
Kolom 4 : Lokasi Kegiatan
Kolom 5 : isi dengan tanda ceklis apabila institusi yang menerima sponsorship berperan sebagai penyelenggara kegiatan
Kolom 6 : isi dengan tanda ceklis apabila institusi yang menerima sponsorship tidak berperan sebagai penyelenggara kegiatan
Kolom 7 : isi dengan tanda ceklis apabila penerima sponsorship adalah tenaga kesehatan praktik perorangan
Kolom 8 : Nominal biaya registrasi kegiatan (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 9 : Nominal biaya akomodasi (dalam rupiah,kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 10 : Nominal biaya transportasi termasuk tiket, visa, asuransi perjalanan, handling fee dan taxi (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 11 :Nominal honor yang diterima tenaga kesehatan sebagai narasumber atau moderator kegiatan (dalam rupiah, kurs sesuai dengan tanggal pelaksanaan kegiatan)
Kolom 12 : Jumlah dari Kolom 8,9,10 dan 11
Kolom 13 : Besaran sponsorship yang diterima institusi sebagai penyelenggara kegiatan, apabila sponsorship diberikan dalam bentuk barang dikonversi dalam nominal rupiah
Kolom 14 : Keterangan bentuk pemberian
Kolom 15 : Jika institusi bukan sebagai penyelenggara kegiatan, maka kolom ini diisi nama tenaga kesehatan yang diberikan sponsorship
Jika institusi berperan sebagai penyelenggara kegiatan, maka kolom ini diisi nama institusi yang diberikan sponsorship
Kolom 16 : Diisi Bidang Keahlian Tenaga Kesehatan yang diberikan sponsorship
Kolom 17 : Alamat Instansi atau tenaga kesehatan praktik perorangan yang diberikan sponsorship
Kolom 8, 9, 10, 11 dan 12 diisi jika institusi bukan berperan sebagai penyelenggara kegiatan
Kolom 13 dan 14 diisi jika institusi berperan sebagai penyelenggara kegiatan
DD diisi dengan tanggal
MM diisi dengan nama bulan
YYYY diisi dengan tahun

Email Pelaporan: sponsorship@kpk.go.id dan sponsorship@kemkes.go.id


Dikirimkan dalam format (.xls) dan (.pdf)

23

3/14/2017 6:41:29 PM
CATATAN

24 SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN

ATURAN SPONSORSHIP BAGI TENAGA KESEHATAN.indd 24 3/14/2017 6:41:29 PM

Anda mungkin juga menyukai