Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau
gratifikasi silakan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id. Untuk verifikasi keaslian
tanda tangan elektronik, silakan unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran Surat Undangan
Nomor : YT.01.02/B.VI/341/2024
Tanggal : 31 Januari 2024
DAFTAR UNDANGAN
A. Kementerian Kesehatan
1. Sekretaris Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
2. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
3. Direktur Usia Produktif dan Lanjut Usia
4. Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian
5. Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan
6. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
7. Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan
8. Kepala Biro Hukum
9. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
10. Kepala Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Badan
Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK)
11. Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
(BKPK)
12. Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si, Apt.
13. PMO Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
14. Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum, Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
15. Ketua Tim Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat
16. Ketua Tim Kerja Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
17. Ketua Tim Kerja Laboratorium Kesehatan Masyarakat
18. Ketua Tim Kerja Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan
19. JFT dan JFU Tim Kerja Kesehatan Tradisional
C. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
di Seluruh Indonesia
E. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP
Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
KERANGKA ACUAN KERJA
SOSIALISASI 24 PERKUMPULAN/ASOSISASI PENYEHAT TRADISIONAL YANG DAPAT
MENERBITKAN SURAT TERDAFTAR PENYEHAT TRADISIONAL (STPT)
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang (UU) nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan terdapat beberapa pasal yang
mengatur mengenai pelayanan Kesehatan tradisional (yankestrad). Dalam pasal 22 tercantum
yankestrad diantara 25 jenis pelayanan kesehatan. Sebagaimana dalam pasal 160 disebutkan
yankestrad berdasarkan pada cara pengobatannya terdiri atas yankestrad yang menggunakan
keterampilan; dan/atau yankestrad yang menggunakan ramuan.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi pemanfaatan
pelayanan kesehatan tradisional pada penduduk semua umur sebesar 31,4%. Pelayanan
kesehatan tadisional 98,5% diselenggarakan oleh penyehat tradisional (Hattra). Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tradisional oleh Hattra dinamakan sebagai pelayanan kesehatan tradisional
empiris.
Pasal 163 UU nomor 17 tahun 202 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa masyarakat diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan yankestrad
yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah mengatur dan mengawasi yankestrad dengan didasarkan pada keamanan, manfaat, dan
pelindungan Masyarakat.
Hattra yang akan menyelenggarakan yankestrad empiris wajib memiliki STPT. STPT
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. PMK nomor 61 tahun 2016
dalam pasal 9, diatur bahwa STPT digunakan dalam rangka pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional empiris oleh pemerintah daerah
Kabupaten/Kota.
Data Hattra yang terlaporkan di Direktorat Tata Kelola Kesmas, Ditjen Kesmas, Kementerian
Kesehatan RI, pada tahun 2023 di seluruh Indonesia tercatat 119.922 Hattra dan yang memiliki
STPT hanya 6.677 Hattra (5,6%). Hal ini memberikan gambaran Hattra yang belum memiliki STPT
lebih dari 90%. Dengan hal tersebut maka perlu adanya sosialisai penyehat tradisional yang telah
bermitra/terkomendasi oleh Kementerian Kesehatan kepada seluruh Dinas Kesehatan dan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) baik provinsi dan
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
B. TUJUAN
Pertemuan ini bertujuan untuk sosialisasi 24 Perkumpulan/Asosisasi Penyehat Tradisional yang
dapat diberikan rekomendasi serta Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) oleh Dinas
Kesehatan dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di seluruh Indonesia
yang telah dinyatakan aman dan bermanfaatan oleh pakar kesehatan tradisional.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
D. AGENDA
1. Sosialisasi 24 Perkumpulan/Asosisasi Penyehat Tradisional yang dapat diberikan rekomendasi
serta Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) oleh Dinas Kesehatan dan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di seluruh Indonesia.
2. Paparan Narasumber
3. Diskusi dan tanya jawab terkait permasalahan dan masukkan dari Dinas Kesehatan dan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terkait Penyehat Tradisional
E. METODE PELAKSANAAN
F. PESERTA
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
c. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
di Seluruh Indonesia
e. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP
Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia
G. JADWAL PELAKSANAAN
Senin, 05 09.00 – 09.10 WIB Arahan dan Pembukaan Direktur Tata Kelola
Februari 2024 Kesehatan Masyarakat
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
H. BIAYA PERTEMUAN
Biaya pelaksanaan kegiatan dibebankan DIPA Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat Tahun 2024.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN