Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

ARTIKEL ICU COVID 19


Disusun Untuk Memenuhi Tuas Mata Kuliah Keperawatan Kritis
Dosen Pengampu : Ns. Ainnur R., M.Kep

Oleh :
ANGGA DWI ARDHANA
20101440119009

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO
SEMARANG
2021
A. Definisi
Intensive Care Unit (ICU) adalah salah satu pelayanan yang sentral di rumah sakit yang
merupakan bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf khusus dan perlengkapan yang
khusus, yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa.

Perawatan pasien di Ruang Intensive Care Unit (ICU) memberikan dampak kepada pasien,
selain itu juga dampak terhadap keluarga yang merawatnya (Padilla Fortunatti, 2014).
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit pandemi yang menjadi masalah
global yang melanda seluruh dunia. Manifestasi klinis dan tingkat keparahan penyakit COVID-
19 sangat bervariasi. Pada pasien COVID-19 derajat kritis yang memerlukan perawatan
di intensive care unit  (ICU) telah ditemukan adanya proses badai sitokin yang meningkatkan
mortalitas dan morbiditas. Interleukin-6 (IL-6) berperan dalam terjadinya badai sitokin.
B. Jenis Pelayanan
Pelayanan yang diberikan ICU pun meliputi pengelolaan pasien, administrasi unit,
pendidikan, dan penelitian. Pengelolaan pasien dilakukan langsung oleh dokter intensivis
dengan melaksanakan pendekatan pengelolaan total pada pasien sakit kritis, menjadi ketua
tim dari berbabagi pendapat konsultan atau dokter yang ikut merawat pasien. Tujuan
dilakukan ini adalah agar koordinasi kerja tidak terkotak-kotak dan dapat melakukan
komunikasi yang baik dan terkoordinir baik dengan pasien maupun keluarga pasien
(Kepmenkes no. 1778, 2010).
Pelayanan di ICU meliputi :
1. Pelayanan resusitasi jantung paru,
2. Pelayanan pengelolaan jalan nafas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator
sederhana,
3. Pelayanan terapi Oksigen,
4. Pelayanan pemantauan EKG, pulse oksimetri yang terus menerus,
5. Pelayanan pemberian nutrisi enteral dan parenteral,
6. Pelayanan tunjangan transportasi pasien gawat dengan oksigenasi dan monitor
hemodiamik.
7. Pelayanan fisioterapi dada (Andi Saguni, 2020)
C. Standar Manajemen di Ruangan
Plan of action dibuat berdasarkan fungsi manajemen dimulai dari fungsi perencanaan
masalah yang ditemukan kompetensi perawat baru yang kurang, belum ada pelatihan asuhan
keperawatan COVID-19, Kepala Ruangan belum mengikuti pelatihan manajemen bangsal,
kegiatan yang dilakukan adalah melakukan identifikasi masalah dengan melakukan
wawancara bersama dengan tim manajemen keperawatan rumah sakit,melakukan koordinasi
dengan Komite Keperawatan terkait kompetensi perawat di ruang COVID level 1, meningkatkan
kompetensi perawat dengan melakukan sosialisasi PAK COVID-19, mengajukan usulan
pelatihan manajemen bangsal bagi Kepala Ruangan.

- Kepala ICU : Sp Anestesi, atau yang telah menjalani pelatihan dan pendidikan intensivis
- Staff medis : intensitivist sebagai coordinator, resident setelah tahun kedua (sebagai
dokter jaga)
- Staf keperawatan : kepala perawat ICU, Perawat pelaksana
- Staff penunjang : ahli fisioterapi, ahli radiologi, ahli gizi, tenaga analis obat, tenaga
administrasi

D. Standar SDM yang bertugas di ruang ICU Covid-19


Cara perhitungan berdasarkan :
a. Jumlah jaga perawatan yang di terima pasien selama 24 jam
b. Jumlah TT dan BOR
c. Jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari
d. Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun - Jumlah hari minggu 52 hari - Libur
nasional 14 hari - Cuti tahunan 12 hari
e. Jumlah hari efektif dalam 1 tahun 365 – 78 = 286 hari
f. Jumlah hari efektif per minggu 289 hari : 7 = 41 minggu
g. Antisipasi tugas non keperawatan = 25%
h. Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun - Jam kerja dalam 1 tahun (41 minggu) x
40 jam = 1640 jam/tahun
i. Pertimbangan Cuti Hamil 2 Orang/ Tahun
j. Jam Kerja Jam kerja pegawai dalam satu minggu minimal 37,5 jam, terdistribusi
sebagai berikut:
1. Shift pagi 7 jam : dari jam 07.00-13.30 WIB
2. Shift sore 7 jam : dari jam 13.30-20.30 WIB
3. Shift malam 10 jam : dari jam 20.30-07.00 WIB
k. Mekanisme pengaturan jadwal dinas: Pengaturan jaga terdiri shift dan non shift.
Perawat non shif : masuknya pagi senin sampai Jumat, Libur pada hari sabtu ,
minggu dan libur nasional ( jika memungkinkan ) sedangkan perawat shif :
masuknya secara bergantian pagi, siang dan malam ( ritme jadwal menyesuaikan
SDM yang tersedia ).

E. Standar peralatan di ruang icu covid


Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu kelancaran
pelayanan. Berikut ini adalah ketentuan umum mengenai peralatan :
1. Jumlah dan macam peralatan disesuaikan dengan standar yang berlaku.
2. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.
3. Peralatan dasar meliputi:
a. Central Bed side monitor
b. Alat penunjang jalan nafas.
c. Alat hisap.
d. Alat pengatur suhu pasien.
e. Pompa infus dan pompa syringe.
f. Peralatan portable untuk transportasi.
g. Lampu untuk tindakan.
h. Elektrokardiogram
i. Heppafilter
j. CCTV
k. APD SET Level 3
l. Chamber Disinfeksi
m. Ventilator
4. Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan perawat perlu tersedia untuk
penggunaan alat-alat termasuk langkah-langkah untuk mengatasi apabila terjadi
malfungsi.

A. Kriteria masuk dan keluar pasien di ruang icu covid


1. ISOLASI
2. RESUSITASI AWAL
Kondisi yang mengancam jiwa
3. ORGAN SUPPORT
4. PERAWATAN PASCA RESUSITASI
a. Mencegah komplikasi terkait perawatan
(1) Terapi yang tidak adekwat (dokumentasi dan monitoring yang tidak baik)
(2) KTD (terekstubasi, salah obat, jatuh, dll)
(3) Malnutrisi
(4) PTSD (pasca traumatic stress disorders)
b. Mencegah HAIs
VAP, CRBSI (CLABSI, implant catheter), CAUTI
F. Kriteria pasien masuk
1. Prioritas Satu:Pasien kritis, tak stabil, perlu terapi suportif secara intensif (ventilasi
mekanik, vasoaktif)
Contoh : Hipoksia, Hipotensi, Syok, Post Bedah Thorax
2. Prioritas Dua : Perlu pemantauan intensif dan “kompleks” : tak stabil, antisipasi
terhadap kemungkinan timbul dekompensasi.
Contoh : Pasca Cardiac Aresst, Post Bedah Mayor, Gagal Ginjal Akut atau berat atau
telah pembedahan,umumnya tidak terbatas terapi
3. Prioritas Tiga : Penyakit dasarnya berat atau terminal tetapi pasien keadaan kritis, tak
stabil, akut.
Contoh : Pasien dengan keganasan meta stase mendapatkan terapi intensif hanya untuk
mengatasi penyakit akut, tetapi tidak sampai intubasi / RJP
Pasien covid-19 yang memerlukan terapi insentif dan agresif dan memerlukan
pemantauan khusus 24 jam seperti gagal nafas akut.
Kriteria pasien keluar
 Pasien sudah membaik - tidak perlu pemantauan lagi (keadaan umum pasien stabil).
 Secara perhitungan terapi pemantauan intensive tidak memberikan hasil yg berarti
bagi pasien.
Contoh: ARDS stadium akhir
 Pasien atau keluarga menolak (pulang paksa) - Pasien hanya perlu observasi intensive
saja ada pasien lain yg lebih gawat dan perlu rawat ICU - maka pasien pindahkan ke
HCU.
 Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil
 Terapi dan perawatan intensif tidak memeberi hasil pada pasien
 Dan pada saat itu pasien tidak menggunakan ventilator
 Pasien mengalami mati batang otak
 Pasien mengalami stadium akhir ARDS stadieum akhir
 Pasien/ keluarga menilak dirawat lebih lanjut di ICU
DAFTAR PUSTAKA

R R. T. Purba, M. P. Adhi, E. Kusumawardhani, R. Hardian, and A. L. Tobing, “Potensi


Pemberian Tocilizumab Pada Pasien Covid-19 di ICU RSUD Ulin Banjarmasin,” JAI
(Jurnal Anestesiologi Indonesia), vol. 12, no. 3, pp. 17-22, Nov. 2020.
https://doi.org/10.14710/jai.v12i3.32905

Vol. 3 No. 2 Nopember 2018 p-ISSN 2540-7937 e-ISSN 2541-464X

Rosari Tarigan, Setyowati, Tuti Afriani, Sarvita Dewi, & Aat Yatnikasari. (2021).PENGUATAN
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK) DALAM PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN COVID-19 DI RUMAH SAKIT. Journal of Telenursing (JOTING),
volume 3, 13. https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/view/2153/1385
repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11458/6.BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
Andi Saguni. (2020). LESSON LEARNT : MEMPERSIAPKAN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN SEBAGAI TEMPAT KARANTINA COVID-19/ PIE DI P. GALANG.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN.
PEDOMAN PELAYANAN RUANG DAHLIA RSUD KELET PERAWATAN.
ISOLASI COVID -19. 2017. RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah

Semedi, Bambang Pujo. 2018. Pelayanan ICU di Era Pandemi Covid-19. RSUD
dr.Soetomo.

Anda mungkin juga menyukai