Anda di halaman 1dari 1

FATIMAH AZAHARA

1908260101

SGD 08

Katarak merupakan penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa


menjadi keruh/berwarna
putih abu-abu dan ketajaman penglihatan menurun. Katatrak
merupakan terjadinya protein
pada lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami
koagulasi pada lensa
(Corwin, 2009).

Berdasarkan usia katarak dibagi menjadi 3, yaitu:


1. Katarak senil
Katarak yang terjadi pada usia lanjut, umumnya terjadi pada usia
diatas 50
tahun. Biasanya disebabkan karena proses penuaan.
2. Katarak juvenil Definisi dan Klasifikasi
Katarak yang terjadi pada anak-anak.
3. Katarak kongenital
Katarak yang terjadi sebelum atau segera setelah lahir.
Katarak senilis adalah katarak yang berkaitan dengan usia,
penurunan penglihatan, dengan karakteristik penebalan lensa yang
terjadi secara terus menerus dan progresif . Katarak senile
umumnya dibagi
menjadi 4 stadium yaitu:
1. Stadium insipien
2. Stadium imatur
3. Stadium matur
4. Stadium hipermatur

Etiologi

Etiologi dan Faktor Risiko

Faktor Risiko
Pembentukan katarak ditandai oleh berkurangnya ambilan oksigen
dan
bertambahnya kandungan air yang kemudian diikuti dengan
dehidrasi. Kandungan natrium
dan kalsium bertambah, sedangkan kandungan kalium, asam
askorbat dan protein
berkurang. Lensa yang mengalami katarak tidak megandung
Keluhan Utama glutation.
Penurunan ketajaman penglihatan Usaha mempercepat atau memperlambat perubahan kimiawi ini
Penglihatan kabur dengan cara pengobatan belum berhasil, dan
Silau jika melihat cahaya penyebab maupun implikasinya tidak diketahui. Akhir-akhir ini,
Mata gatal atau merah peran radiasi sinar
Perubahan daya lihat warna Patofisiologi ultraviolet sebagai salah satu faktor dalam pembentukan katarak
Lampu dan matahari sangat senil, tampak lebih nyata.
menggangg Penyelidikan epidemiologi menunjukkan bahwa di daerah-daerah
Anamnesis
3. Riwayat Penyakit Terdahulu yang sepanjang tahun
Diabetes Mellitus selalu ada sinar matahari yang kauat, insiden kataraknya meningkat
Hipertensi pada usia 65 tahun atau
Pembedahan mata lebih. Pada penelitian lebih lanjut, ternyata ada sinar ultraviolet
sebelumnya Patofisiologi dan Tanda Gejala
memang mempunyai efek
Riwayat terpajan radiasi, terhadap lensa. Pengobatan katarak adalah dengan tindakan
steroid, dan toxin lainnya pembedahan. Setelah
Riwayat trauma sebelumnya pembedahan, lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak
2. Pemeriksaan Mata Dasar atau lensa tanam
intraokular.
UJI DENGAN SNELLEN
Pemeriksaan penurunan ketajaman penglihatan mata

TAJAM PENGLIHATAN (VISUS) DENGAN DAN TANPA


KOREKSI PINHOLE OCCLUDER

Tanda dan Gejala

7.Katarak

Pendangkalan kamera okuli anterior


Pemeriksaan Fisik
Posterior Capsule Rupture (PCR)

Nucleus drop
Komplikasi
Edema kornea Edema stromal atau epitelial dapat terjadi segera
setelah operasi katarak

CMD dan DD Glaukoma sekunder seperti glaukoma sudut terbuka dan tertutup

Prognosis katarak adalah baik dengan lebih dari 95% pasien


mengalami perbaikan visual setelah dilakukan operasi. Prognosis
Prognosis visual pada pasien anak yangmengalami katarak dan menjalani
operasi tidak sebaik pada pasien dengan katarak yang berhubungan
dengan umur.

Komplikasi,Prognosis,Edukasi dan Pencegahan

Edukasi

Pemeriksaan Penunjang
Pencegahan

1. Retinoblastoma
2. Ablasio Retina
DD
3. Endoftalmitis
4. Fibroplasia Retrolental

Ekstraksi katarak intracapsular


Pada teknik ini bagian dengan kapsul dipotong dan diangkat,
lensa dibuang dari mata. sehingga menyisakan kapsul bagian
belakang. Lensa intakuler buatan dapat dimasukan kedalam kapsul
tersebut. Kejadian komplikasi setelah operasi lebih kecil kalau
kapsul bagian belakang utuh.

Ekstraksi katarak ekstracapsular


Lensa dikeluarkan bersama kapsul anterior, sedangkankapsul Bedah
posterior ditinggalkan. Oleh sebab itu, terdapat ruang bebas di
tempatbekas lensa yang memungkinkan untuk ditempatkan lensa
pengganti (lensaintraokuler ruang posterior).

Fakoemulsifikasi
Menggunakan vibrator ultrasonik yang berguna
untukmenghancurkan nukleus lensa yang keras sehingga bahan Tatalaksana Bedah, dan Non Bedah
nukleus dan korteksdapat diaspirasi melalui insisi sebesar + 3mm.

Terapi Penyebab Katarak

Pengontrolan Diabetes melitus,Hipertensi, menghentikan konsumsi


obat-obatan yang bersifat katarak togenik seperti kortikosteroid,
fenotiasin, dan miotik kuat, menghindari radiasi (inframerah atau
sinar-UV) dapat memperlambat atau mencegah terjadinya proses
kataraktogenesis. Non Bedah

Memperlambat Progresivitas Katarak

Penggunaan kacamata gelap yaitu pada pasien dengan kekeruhan


lensa dibagian sentral, hal ini akan memberikan hasil yang baik dan
nyaman beraktifitas di luar ruangan.

Presbiopia merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin


kehilangan fleksibilitasnya sehingga tidak dapat focus pada benda
yang dekat. Presbiopia adalah suatu bentuk gangguan refraksi,
dimana semakin berkurangnya kemampuan akomodasi mata dengan
meningkatnya umur.
Gejala :
4. Presbiopia Kesulitan membaca dengan cetakan huruf yang kecil atau halus
Setelah membaca, mata menjadi merah, berair, sering terasa
pedih, dan sakit kepala jika membaca terlalu lama
Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama du
Miopia merupakan kelainan refraksi dengan bayangan sinar dari malam hari
suatu objek yang jauh difokuskan di depan retina pada mata yang Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca
tidak berakomodasi. Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian antara Sulit membedakan warna.
kekuatan optic (optical power) dengan panjang sumbu bola mata 1. Miopia (rabun jauh)
(axial length). Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati progresif pada
Gejala : Penglihatan kabur, sakit kepala, dan sering memicingkan pasien DM yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh-
mata saat melihat. pembuluh halus meliputi arteriol prekapiler retina, kapiler-kapiler,
dan vena.
5. Retinopati Diabetik
Gejala : Terdapat bintik-bintik dan benang yang melayang pada
penglihatan, penglihatan buram, terdapat area yang gelap atau
kosong pada penglihatan, penglihatan buruk pada malam hari,
Mata Kabur kehilangan penglihatan, dan penglihatan warna buruk.

Glaukoma merupakan kelainan mata berupa suatu neuropati kronik


Hipermetropia adalah keadaan mata yang tidak berakomodasi yang yang ditandai oleh pencekungan diskus opticus, mengecilnya lapang
memfokuskan bayangan di belakang retina. Hal ini disebabkan pandang, dan biasanya disertai dengan peningkatan tekanan
karena berkurangnya panjang sumbu bola mata yang disebut dengan 6. Glaukoma intraocular.
hipermetropia aksial dan menurunnya indeks refraksi seperti pada Gejala : Penglihatan kabur, terdapat lingkaran seperti pelangi
2. Hipermetropia (rabun dekat)
afakia yang disebut dengan hipermetropia refraktif. ketika melihat ke arah cahaya terang, sakit kepala, kelainan pada
Gejala : Sakit kepala pada daerah frontal, penglihatan tidak nyaman pupil mata seperti ukuran pupil mata yang tidak sama.
dan perasaan mata lelah yang muncul setelah bekerja lama,
sensitivitas meningkat terhadap cahaya dan spasme akomodasi.

Astigmatisna adalah kelainan refraksi yang mencegah berkas


cahaya jatuh sebagai suatu focus titik di retina karena perbedaan
derajat refraksi di meridian kornea atau lensa kristalina.
Gejala : Pandangan kabur untuk jarak jauh atau dekat, penglihatan 3. Astigmatisna (mata silinder)
ganda dengan satu atau kedua mata, melihat benda yang bulat
menjadi lonjong, sakit kepala, dan bentuk benda yang dilihat
berubah.

Anda mungkin juga menyukai