Hari 12 Dzulhijjah, salah satu hari makan dan minum, haru yang tidak bisa d isi dengan puasa. Waktu utk
berdzikir dan beribadah kepada Allah, jadikan makan dan minum ini sebagai bentuk ber taqarub kepada
Allah serta menjalankan syirar islam.
Pergunakan hari yang luar biasa ini(sampai maghrib tanggal 13 Dzulhijjah), minta pertolongan kepada
Allah untuk memanfaatkan waktu yang ada ini dengan sebaik baiknya.
َ َ َ
ِ عَ نْ أ ِبي هُرَ ْيرَ َة رَ ضِ يَ هَّللا ُ عَ ْن ُه أنَّ رَ ُجاًل َقا َل لِل َّن ِبيِّ صَ لَّى هَّللا ُ عَ لَ ْي ِه َوسَ لَّ َم أ ْوصِ نِي َقا َل اَل َت ْغضَ بْ َفرَ دَّدَ مِرَ ارً ا َقا َل اَل َت ْغضَ بْ رَ َواهُ الب َُخ
اري
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam,
“Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang
permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau
marah.” (HR. Bukhari, no. 6116)
Dalam riwayat Abu Darda, abu darda pernah bertanya kepada rasulullah. " Ya Rasul tolong tunjukan aku
sebuah amalan yang dapat menunjukan aku ke surga. Rasulullah menjawab, "jangan marah, maka
untukmu adalah surga".
Dalam riwayat tirmidzi, orang yang meninta nasehat kepada rasulullah, seseorang meminta nasehat , "
ya Rasulullah ajarkan aku sesuatu yang singkat, jangan banayk2, semoga Aku bisa meresapi dan
memahaminya", maka nabi mengatakan "jangan marah".
Para ulama mengatakan ini adalah hadist yang merupakan induk dari segala ahlak2 yang mulia.
1. Betapa semangatnya para sahabat untuk mendapat ilmu, nasehat, dan wejengan dari rasulullah
untuk kebahagian dunia dan akhirat mereka. Ketika bertemu dengan Rasulullah yang mereka
angkat adalah, "ausy"> beri Aku nasehat wahai rasulullah. Hadist riwayat ahmad, bahwa tidak
marah adalah sesuatu yang dapat menjauhkan dari murka Allah. Lihat permintaan mereka
adalah tentang Allah, ilmu, dan akhirat. Bukan tentang dunia.
Isu yang mereka angkat adalah tentang Allah, tentang akhirat, walau boleh saja tentang dunia asal
proposional. Lihatlah mereka, dan praktekan lah yang mereka lakukan. Itulah mengapa sahaabt adalah
sebaik baik generasi terbaik setelah rasulullah, mereka fokus mencari ilmu tentang akhirat.
Diantara baiknya islam seseorang, ia tinggalkan apa yang tidak bermanfaat bagi dirinya, pr kita masih
banyak, masih ada hadist yang belum kita tau, banyak ilmu yang belum kita baca. Manfatmatkan
maanfaatkan, waktu untuk mengambil ilmu sebanyak hanyaknya. Kita harus punya mental demikian,
seperti para sahabat.
Perubahan dengan mengganti pola kehidupan dari hal2 yang sedeharhana. Hal2 apa yang kita angkat
dan kita tanyakan keorang lain menunjukan kualitas diri kita, dan menunjukan apakah kita ahli akhirat
atau dunia. Hal itu menunjukan kecintaan dalam diri kita. Beda hati yang mendengar akan beda ilmu,
beda hati akan beda keberkahan karena ilmu itu ada dihati.
Orang yang menggemari suatu bidangnya, pasti yang ia jadikan topik pembicaraannya ialah apa yang ia
gemari tsb. Lisan itu menunjukan apa yang ada dihati. Bicara tentang dunia tidak lah ada masalah(Allah
mengatakan : jangan lupakan bagian mu tentang dunia). Para sahabat nabi gemar bertanya tentang ilmu
agama(tentang akhirat) karena itu yang ada dalam hati mereka.
Hal ini menunjukan nabi begitu perhatian thd para sahabat nya dan selalu memberikan nasehat
terbaik bagi mereka. Bukan nasehat yang asal2 an. Kesimpulan nasehat nabi ialah, marah itu
menggabungkan seluruh keburukan. Menjaga diri dari marah ialah mengunpulkan segala macam
kebaikan. Banyak ulama mengatakan, marah itu kunci dari semua keburukan.