Anda di halaman 1dari 13

ILUSTRASI

Ilustrasi memiliki pengertian yang beragam sesuai dengan sudut pandang tertentu.
Raraswati dalam Taufik dan Baskin (2015: 142) mengartikan ilustrasi sebagai gambar atau
bentuk visual yang disertai teks/naskah atau yang menerangkan sebuah teks/tulisan.
Selain itu, menurut Danesi (2010) ilustrasi merupakan gambar yang digunakan oleh media
cetak untuk menyampaikan pesan di samping pesan verbal. Dalam Dictionary of Media and
Communication, gambar ilustrasi, figur, atau diagram digunakan untuk menjelaskan atau
menghias sesuatu, terutama teks tertulis (2010: 70). Pada awalnya fungsi ilustrasi
merupakan gambar yang menjelaskan isi teks/naskah. Selain itu ilustrasi juga
memperindah penampilan visual dan untuk menambah daya tarik desain (Ross dalam
Talani, dkk. 2011: 70). Namun kehadiran komik dan cerita bergambar (cergam) menjadikan
pengertian ilustrasi semakin bergeser dan berkembang. Dari sudut pandang itu, bukan lagi
gambar yang mengiri teks, namun tekslah yang menjelaskan gambar (Salam, 2017: 10).

Ilustrasi mengiringi teks Ilustrasi diiringi teks


Ilustrasi tanpa teks

Fleishmen (2004) menjelaskan ilustrasi berdasarkan bentuk, proses, hingga hasil dengan
pengertian bahwa ilustrasi sebagai seni yang menyertai proses produksi berupa naskah
tercetak, terucap, atau dalam bentuk elektronik. Lanjutnya dikatakan bahwa ilustrasi
mampu menjelaskan sebuah maksud tertentu, bisa dengan bentuk karya fotografis,
ataupun gambar realistis. Bentuk tersebut dipakai sesuai kebutuhan, namun pada intinya
bentuk tersebut dapat dilihat oleh mata. Dengan kata lain, ilustrasi dapat menciptakan
gaya, sebuah bentuk metamorfosis, maupun menerjemahkan suatu objek dari sisi yang
bersifat emosional dan fisik, bahkan mampu mempengaruhi hingga memprovokasi
pembacanya.

Dari beberapa pendapat di atas, ilustrasi dapat dipahami sebagai pesan yang disajikan
melalui visual/rupa dengan fungsi dan tujuan tertentu, sebagai media (alat penyampai) dan
penjelas informasi juga berlaku sebaliknya, serta menjadi daya estetis melalui
elemen-elemen di dalamnya.

FUNGSI-FUNGSI ILUSTRASI
Hadirnya karya ilustrasi melalui penyajian pesan visual dimaksudkan untuk tujuan tertentu
dapat disepakati sebagai fungsi ilustrasi. Berikut beberapa fungsi ilustrasi menurut Salam
(2017: 15-17), di antaranya:

1. Fungsi menerangkan sebuah ide (teks/naskah), yakni fungsi tradisional dari


ilustrasi, baik yang diwujudkan dengan corak naturalistis atau realistis maupun
diagram atau skematik. Contoh ilustrasi dengan fungsi ini yakni ilustrasi dalam bidang
ilmu pengetahuan (scientific illustration) dan ilustrasi untuk keperluan penggunaan
produk tertentu atau petunjuk arah.
Ilustrasi saintifik

2. Fungsi edukatif, fungsi ini merupakan fungsi ilustrasi yang ditujukan untuk
memberikan pesan-pesan mendidik dengan harapan dapat menimbulkan kesadaran
dalam diri seseorang tentang pesan yang disampaikan sesuai tujuan umum pendidikan.
Contohnya ilustrasi dalam bentuk buklet, pamflet, brosur, poster, permainan (game),
dan sebagainya.

Ilustrasi edukatif

3. Fungsi menceritakan, ilustrasi dalam fungsi ini ditujukan untuk menceriterakan suatu
persitiwa, dongeng, atau roman berupa rangkaian gambar dengan teks sebagai
pengiring/penjelasnya. Komik dan cerita bergambar (cergam) merupakan bentuk yang
jelas untuk mewakili contoh fungsi ilustrasi ini.

Ilustrasi naratif

4. Fungsi promosi dan propaganda, ilustrasi dalam fungsi ini begitu banyak hadir
dalam kehidupan saat ini, yakni mempromosikan/menawarkan suatu ide, peristiwa,
jasa, atau produk seperti iklan (advertising illustration) berupa poster, leaflet, atau
bahan terjilid lainnya agar masyarakat membeli/menggunakan produk dan jasanya.
Selain iklan, fungsi ini dapat dimisalkan juga dengan ilustrasi berupa gambar untuk
mempopulerkan suatu ide dalam bentuk poster, stiker, kaos, kartu pos, tas, dan
lain-lain tanpa disertai teks persuasif. Contoh lainnya adalah ilustrasi busana (fashion
illustration) untuk mengenalkan desain busana terbaru pada masyarakat.

Advertising Illustration
5. Fungsi humor, yakni ilustrasi yang dibuat untuk menghibur berupa kartun humor
yang menimbulkan kelucuan atau jenaka yang diangkat dari potongan kehidupan
sehari-hari, dapat berupa gambar statis maupun animasi.

Ilustrasi humor

6. Fungsi penyampaian opini, yaitu tujuan ilustrasi berupa pandangan tentang sesuatu
masalah, persoalan, atau tema tertentu. Jenis ilustrasi yang memiliki fungsi ini yakni
ilustrasi editorial. Ilustrasi editorial tampil dalam bentuk tertentu sesuai tema yang
diangkat seperti dalam kolom opini atau karikatur pada media publikasi seperti
majalah, surat kabar, atau animasi di televisi. Keduanya dapat berupa kritikan,
pandangan, maupun penjelas opini pada persoalan-persoalan kehidupan di
masyarakat.
Ilustrasi editorial

7. Fungsi memperingati suatu peristiwa, ilustrasi dalam fungsi ini dapat berupa
ilustrasi pada perangko yang mengangkat tema hari-hari bersejarah. Ada pula fungsi
memuliakan yang dapat dipahami sebagai ilustrasi yang menghadirkan tokoh-tokoh
berpengaruh yang patut dimuliakan atau dihormati. Contoh konkretnya dapat dilihat
pada perangko dan uang kertas.

Ilustrasi perangko dan uang kertas


8. Fungsi simpati, ini berkenaan dengan peristiwa yang menyenangkan dan
membahagiakan atau menyampaikan rasa empati pada peristiwa duka yang menimpa.
Contohnya ilustrasi pada kartu ucapan atau ilustrasi pada kartu pos (post card).
Ilustrasi kartu ucapan

9. Fungsi produk pakai dan koleksi, ilustrasi pada fungsi ini berkaitan dengan
penggunaan ilustrasi untuk kebutuhan produk yang dipakai atau dikoleksi
(merchandise), bahkan dijual seperti halnya ilustrasi pada pakaian, tas, handphone case,
sticker, art print, post card, asesoris, dan sebagainya. Ilustrasi merchandise kini banyak
dibuat oleh ilustrator sebagai lahan bisnis karena mereka tidak hanya menjual produk,
tetapi juga mengenalkan karya personal mereka kepada apresiator.

Ilustrasi merchandise

Fungsi-fungsi di atas setidaknya cukup mewakili banyaknya fungsi yang dimiliki ilustrasi,
namun sepuluh fungsi tersebut merupakan jabaran dari dua fungsi utama ilustrasi dalam
desain komunikasi visual, yakni fungsi komunikasi (fungsi menyampaikan
pesan/informasi) dan fungsi signifikasi (fungsi dalam menyampaikan sebuah konsep, isi,
atau makna). Selain itu, beragamnya fungsi dan tujuan ilustrasi menjadikan ilustrator
(orang yang membuat karya ilustrasi) memiliki peran ganda, yakni sebagai seorang
seniman dan desainer komunikasi. Perihal ini juga diperkuat oleh Museum of Illustration di
Rhode Island yang mengungkapkan bahwa seorang ilustrator itu mengombinasikan antara
ekspresi pribadi dan representasi piktorial dengan tujuan mengomunikasikan ide (Salam,
2017: 17). Pada akhirnya sebuah karya ilustrasi seakan berada di dua dunia yakni dunia
seni rupa yang lebih ekspresif dan dunia desain yang lebih aplikatif.

TEKNIK-TEKNIK MENGGAMBAR ILUSTRASI


Pada pembuatan gambar ilustrasi diperlukan berbagai macam teknik atau cara dalam
perwujudan karyanya. Dalam prosesnya, beberapa teknik dibawah ini bersumber dari
Arsana (2014) dapat digunakan dalam menggambar ilustrasi baik hanya salah satu
maupun gabungan di antaranya menyesesuaikan kebutuhan dan masalah yang hendak
diselesaikan.

1. Teknik Outline
Teknik ini adalah cara menggambar secara global, atau tidak detail dan hanya menggambar
garis luarnya saja, sehingga terkesan datar, karena tidak ada pengaturan gelap terang.

2. Teknik Hatching
Teknik hatching adalah cara menggambar dengan menggunakan arsir atau unsur garis yang
terputus-putus, yang digoreskan secara teratur dan berulang-ulang, garis-garis saling
menumpuk, digunakan untuk mewujudkan efek gelap-terang, volume dan plastisitas.
3. Teknik Scraperboard
Teknik Scraperboard adalah cara menggambar dengan menggoreskan bentuk-bentuk garis
yang arahnya mengikuti volume objek, garis-garis tidak saling menumpuk, tetapi dibuat
saling sejajar, dan pada bagian yang gelap dibuat lebih rapat, sedang pada bagian yang
terang garis dibuat agak renggang, sehingga dicapai plastisitas yang dikehendaki.

4. Teknik Pointillist
Teknik pointillist yaitu cara mewujudkan gambar dengan menyusun titik-titik sehingga
membentuk suatu objek tertentu, kesan gelap-terang dan dimensi objek ditentukan oleh
jumlah titik dalam satu area, semakin banyak semakin kuat kesan gelap-terangnya.

5. Teknik Aquarelle
Teknik dengan aquarelle yaitu cara menggambar dengan memanfaatkan efek transisi warna
dari terang ke gelap, dengan menggunakan tinta atau cat yang dibuat agak encer, efek
transisi warna tersebut digunakan untuk mencapai plastisitas dan kedalaman dimensi
objek yang diinginkan.

6. Teknik Blok
Teknik blok adalah cara menggambar dengan memanfaatkan warna secara blok, tanpa
menerapkan gradasi dan transisi sehingga terasa datar, bagian yang satu dengan yang lain
pada suatu objek ditunjukkan dengan perbedaan warna. Teknik ini juga lazim digunakan
untuk penggunaan warna monokromatik dengan mengisi bagian gelap dengan blok warna
dan membiarkan bagian terang tanpa pewarnaan.

ILUSTRASI DIGITAL
Ilustrasi digital merupakan teknik dalam proses penciptaan karya ilustrasi dengan media
komputer. Beragam perangkat lunak (software) program ilustrasi digital memudahkan
dalam pembuatan gambar untuk diciptakan sesuai kebutuhannya. Berbagai jenis program
gambar bermunculan sesuai maraknya permintaan pasar.

Pada buku Pengantar Desain Komunikasi Visual yang ditulis oleh Kusrianto dinyatakan
bahwa pada tahun 1962, Ivan Sutherland merancang program Sketchpad, sebuah program
inovatif yang mampu menciptakan interaksi antara manusia dan komputer melalui grafis di
layar monitor. Penemuan itu menjadi penemuan yang sangat berarti sehingga pada
akhirnya kita mengenal istilah Graphical User Interface. Selama akhir dasawarsa 70-an,
personal komputer telah memiliki kemampuan yang digunakan untuk menggambar
bentuk-bentuk dasar hingga bentuk yang lebih rumit. Pada tahun 80-an, para seniman dan
desainer yang bekerja di bidang grafis mulai memperhitungkan kehadiran teknologi
komputer (2007:120-121).

Dalam grafika komputer dikenal dua jenis grafis, yaitu raster atau bitmap dan vektor. Raster
adalah grafis yang terdiri dari picture element (pixel) berupa titik-titik yang membentuk
gambar, kemudian vektor adalah titik dan garis yang membentuk line drawing yang dibuat
menggunakan perhitungan matematis dan vektor mampu membuat gambar dengan ukuran
yang lebih besar, tetapi dalam ukuran file yang lebih kecil (Kusrianto, 2007: 119).
Pada saat teknologi komputer sudah populer, penciptaan karya ilustrasi mendapat
alternatif baru dengan program-program gambar berbasis vektor maupun bitmap seperti
Adobe Photoshop, CorelDRAW, Adobe Illustator, Clip Studio Paint, Paint Tool Sai, Procreate,
dan lain-lain. Selain program tersebut, perangkat keras sebagai penunjang operasi
komputer grafis pun semakin berkembang dan lebih memudahkan
ilustrator/desainer/seniman, misalnya tablet grafis dari berbagai merek dan sistem operasi
(Wacom Tablet, iPad, Samsung Tablet, dan sebagainya) yang juga dilengkapi dengan alat
tulis/pensil/pena elektronik. Keunggulan dari pengolahan gambar digital terletak pada
fleksibilitas dan penerapan yang lebih praktis untuk berbagai kebutuhan cetak maupaun
digital display.

Perbedaan yang mendasar dari ilustrasi digital dengan ilustrasi analog/konvensional


sebetulnya hanya pada media serta fitur-fitur yang digunakan. Pada penciptaan ilustrasi
secara digital, alat-alat seperti pensil, pena, kuas, pewarna, penghapus dan lain-lain sudah
tersedia dalam suatu program pengolahan gambar, jadi dalam proses pembuatannya lebih
memudahkan ilustrator.

Intinya, hadirnya program-program pengolahan gambar berbasis digital tersebut ialah


bertujuan untuk lebih memudahkan ilustrator/desainer dalam proses pembuatan sampai
penerapannya. Sedangkan untuk wilayah ide, teknik, dan kreativitas, tergantung pada
keterampilan pembuatnya. Jika seseorang mahir dalam menggunakan program-program
komputer tersebut, tetapi tidak dibekali kemampuan/keterampilan menggambar secara
konvensional yang cukup mendasar, tetap saja akan sulit dan karya cenderung tidak
maksimal.

Berkenaan dengan itu, Supriyono (dalam Wardana dkk. 2015) berargumen mengenai sikap
yang hendaknya dilakukan oleh para seniman/desainer terhadap perkembangan teknologi,
bahwasannya, “tanpa mengikuti perkembangan teknologi, seorang seniman lambat-laun
akan tersingkir. Ide dan kreativitas memang diutamakan, namun tanpa didukung
kemampuan mengoperasikan komputer dan pengetahuan grafika, ide-ide besar tidak akan
dapat diwujudkan secara sempurna. Itulah sebabnya kita harus selalu mengikuti
perkembangan teknologi, khususnya komputer”.

Anda mungkin juga menyukai