Anda di halaman 1dari 5

Nama : Vila Mar’atus Lani

Nim : C1019050
Kelas/ Prodi : 2A / S1 Ilmu Keperawatan
RESUME

1. IMUNISASI
A. Pengertian

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang serup, tidak terjadi
penyakit.

B. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi diharapkan agar anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat
menurunkan angka mobiditas serta mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat
penyakit yang dapat mdicegah dengan imunisasi.

C. Jenis Imunisasi
1. BCG
a. Vaksinasi dan jenis vaksin
Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kkekebalan aktif
terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman BCG
(Bacillus Calmette-Guerin) yang masih hidup, maka tidak diberikan pada pasien
imunokompromais (leukemia, anak yang sedang mendapat pengobatan steroid
jangka Panjang, atau bayi yag diketahui dicurigai menderita HIV.

b. Penjelasan penyakit
Di negaraa berkembang penyakit TBC mudah menular namun penyakit ini
sudah jarang ditemukan karena dilaksanakannya imunisasi BCG dengan luas,
pengawasan luas terhadap TBC dan perbaikan keadaan sosial ekonomi. Seorang
anak akan menderita TBC karena terhisapnya percikan udara yang mengandung
kuman TBC yang berasal dari orang dewasa berpenyakit TBC.

c. Cara imunisasi
Pemberian imunisasi TBC sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai
berumur12 bulan, tapi sebaiknya pada umur 0-2 bulan. Imunisasi BCG diberikan
pa umur 0-2 bulan. Imunisasi BCG diiberikan satu kali saja. Pada ana berumur
lebih dari 2 tahun dianjurkan untuk melakukan uji Mantoux sebelum imuniasi
BCG, gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit TBC.
Dosis pemberian vaksin BCG adalah 0,05ml diberikan melllalui intrakutan
didaerah lengan kanan atas pada insersio m.deltoideus . Hal ini dikarenakan
penyuntikan secara intradermal didaerah deltoid lebih mudah dilakukan
mengingat jaringan lemak subkutis
2. Vaksin DPT (Dipteri, pertussis, tetanus)
a. Cara imunisasi
Imunisasi diberikan 3kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang waktu antara
penyuntikan minimal 4 minggu. Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 15-
18 bulan atau kurang lebih 1 tahun setelah suntikan imunisasi dasar ketiga serta
usia 4-6 tahun.

b. Reaksi imunisasi
Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa
nyeri ditempat suntikan selama 1-2 hari.

c. Efek samping
Kadang terdapat akibat efek samping yang berat, seperti demam tinggi atau tidak
akan timbul akibat samping yang demikian.

d. Indikasi kontra
Imunisasi tidak boleh diberikan kepada orng yang sakit parah dan anak yang
menderita sakit kejang,, demam kompleks, anak dengan batuk yang diduga batuk
rejan dalam tahap awal atau pada gangguan kekebalan.

3. Vaksin polio
a. Vaksinasi dan jenis vaksin
Terdiri dari 2 kemasan:
1. OPV (Oral Polio Vaccine), doberikan melalui ral dengan cara tetes sebanyak
2 tetes. Cara kerja vaksin ini ada 2 yaitu memproduksi antibody dalam darah
(imunitas hormonal). Cara kedua adalah menghasilkan respon imun local
dimembran mukosa intestinal tempat terjadinya multiplikasi virus polio.
2. IPV (Innactivated Polio Vaccine), virus inaktiv yang tersedia pada kemasan
0,5 ml dan diberukan melalui injeksi intra muscular. Vaksin OPV yang belum
dibuka akan bertahan ±2 tahun pada suhu -250C, namun hanya bertahan 6
bulan paa suhu 2-80C. Sedangkan untuk IPV rusak dan tidak boleh dipakai
apabila disimpan pada suhu 00C. Sebaiknya disimpan pada suhu 2-80C
karena akan stabil dan bertahan selama ±2 tahun.

b. Cara Imunisasi
Imunisasi dasar polio diberikas 4 kali, pada saat bayi lahir dan berumur 2, 4, da 6
bulan. Imunisasi ulang pertama dilakaukan pada usia 18-24 bulan atau pada saat
anak berusia 4-6 tahun.
4. Vaksin Hepatitis B
a. Vaksinasi dan jenis vaksin
1. Hepatitis B Immune Globulin merupakan sediaan anti HBs titer tinggi yang
dimurnikan dari plasma yang diambil dari individu anti HBs positif titer
tingkat tinggi.
2. Vaksin Hepatitis B harus segera diberikan setelah bayi lahir untuk memutus
rantai penularan melalui transmisi maternal dari ibu dan bayinya.

b. Cara Imunisasi
Pemberian vaksin dilakukan dengan dosis 0,5ml secara intramuscular didaerah
paha.

5. Vaksin Campak
a. Vaksinasi dan jenis vaksin
Penyakit campak disebabkn oleh virus campak yang termasuk dalam family
Paramyxovirus. Beberapa macam vaksin campak:
1. Monovalen
2. Kombinasi vaksiin campak dengan vaksin rubella.
3. Kombinasi dengan mumps dan rubella
4. Kombinasi dengan mumps dan rubella dan varisela.

b. Cara imunisasi
Pemberian imunisasi untuk campak diberikan 2 kali, pada umur 9 bulan sebagai
imunisasi dasar dan pada umur 2 tahun sebagai imunisasi lanjutan. Imunisasi ini
dilanjutkan yang ketiga pada anak usia sekolah dasar di Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS). Dosis vaksin campak 0,5 ml yang diberikan secara subkutan
walaupun dapat diberikan secara intramuscular.
2. MANAJEMEN NYERI PADA ANAK
A. Pengertian Nyeri
1. Nyeri merupakan stimulus yang dirasakan oleh sensoris dan bersifat subjektif.
2. Nyeri merupakan respon proteksi dari potensi atau sedang terjadinya kerusakan jaringan
tubuh(Matthew, 2003)
3. Nyeri pada anak biasanya direkam seebagai pengalaman traumatic yang tidak
menyenangkan.
4. Nyeri adalah sutu rasa tidak nyaman, baik ringan maupun berat.

B. Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri akut didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung beberapa detik hingga enam
bulan.
2. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermitten yang menetap sepanjang satu
periode waktu dan bersifat dalam, tumpul, diikuti berbagai macam gangguan, terjadi
lambat dan meningkat secra perlahan.

C.Waktu pengkajian Nyeri


1. Saat menerima pasien dan 1x/shift
2. Tiap jam sampai tujuan nyeri tercapai
3. Sebelum, selama dan sesudah prosedur invasive

Anda mungkin juga menyukai