Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Diare”

DISUSUN OLEH :

Mia Silviana

Debbyla Ananda

Elva Fitriani

Astri Undari

Ayu Putri

Pembimbing Akademik : Pembimbing Klinik :

1. Ns. Andrey Fernandes, M.Kep. Sp. Kep. An Ns. Yunita, S.Kep

2. Yenrizal Jafri, S.Kep. M. Biomed

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2020/2021

Universitas Perintis Indonesia


A. LATAR BELAKANG
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang.
Di Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
anak balita. Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun 2009
menunjukkan 116 anak usia 1-3 tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%,
diare disertai lendir dan darah sebanyak 33,62% dimana penderita diare laki-laki
61,21% dan perempuan 38,79%. Menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di
dunia setiap tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2001) diare
merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita.
Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa diare masih menjadi
permasalahan dalam masyarakat khususnya keluarga di Indonesia hingga
terkadang diare dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal kalau tidak ditangani
dengan cepat dan tepat diare akan mengancam nyawa bagi penderitanya.
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor
penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai
peranan penting dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu
anggota keluarga yang terkena diare maka dari keluargalah yang harus
memberikan pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit
diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi
mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan
dapat menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare sehingga
keluarga mampu mengaplikasikan informasi yang didapat untuk mencegah
terjadinya penyakit diare di keluarga.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan keluarga pasien di Puskesmas Guguk
Panjang memahami tentang penyakit diare.

Universitas Perintis Indonesia


2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan keluarga pasien di Puskesmas Guguk
Panjang mampu menyebutkan dan melakukan :
a. Pengertian personal hygiene
b. Macam-macam personal hygiene
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
d. Tanda dan gejala personal hygiene
e. Perilaku personal hygiene
f. Implementasi personal hygiene
g. Prinsip personal hygiene

C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : Penyakit Diare
2. Sasaran : Keluarga pasien yang berkunjung ke Puskesmas Guguk
Panjang
3. Hari/Tanggal : Senin/13 Desember 2021
4. Waktu : 08.00-08.30 (30 Menit)
5. Tempat : Puskesmas Guguk Panjang
Setting Tempat

ket :
: Media : Penyaji : Moderator

: Observer

: Fasilitator : Notulen : Peserta

Universitas Perintis Indonesia


6. Penyuluh : Mahasiswa/i Universitas Perintis Indonesia Profesi Ners

D. STRUKTUR KELOMPOK
Moderator : Mia Silviana
Penyaji : Elva Fitriani
Notulen : Debbyla Ananda
Observer : Astri Undari
Fasilitator : Ayu Putri

Uraian Tugas
1. Moderator :
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan kelompok mahasiswa
3) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu, bahasa dan tempat
b. Kegiatan inti
1) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak dipahami
2) Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang
diajukan untuk menjawab
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup diskusi
2) Mengucapkan salam
2. Penyaji :
a. Memberikan penyuluhan pada lansia
b. Melakukan evaluasi
3. Observer :
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
4. Fasilitator :
a. Memotivasi para lansia agar berperan aktif

Universitas Perintis Indonesia


b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Notulen :
a. Mencatat pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh lansia

E. MATERI
a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. Jenis-jenis diare
d. Tanda dan gejala diare
e. Cara penanganan diare
f. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur
g. Cara mencegah diare

F. MEDIA dan ALAT


1. Leaflet

G. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

H. KEGIATAN
No. Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan peserta
Kegiatan dan
Waktu
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam
(5 menit) dan berterima kasih  Keluarga pasien
atas kedatangan para menjawab salam
peserta
b. Memperkenalkan diri
(mahasiswa  Mendengarkan
universitas perintis serta

Universitas Perintis Indonesia


indonesia) memperhatikan.
c. Menjelaskan tujuan
2. Inti Penyajian :
(15 menit) a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. Jenis-jenis diare
d. Tanda dan gejala Keluarga pasien
diare memperhatikan dan
e. Cara penanganan mendengarkan
diare
f. Kebutuhan oralit
sesuai kelompok
umur
g. Cara mencegah diare
3. Penutupan a. Memberikan  Keluarga pasien
(10 menit) kesempatan kepada mengajukan
peserta untuk pertanyaan
bertanya
b. Menjawab  Keluarga pasien
pertanyaan yang memperhatikan
diajukan peserta dan
mendengarkan
c. Memberikan  Keluarga pasien
pertanyaan kepada menjawab
peserta pertanyaan

d. Mengucapkan  Membalas
terimakasih dan terimakasih
meminta maaf
apabila ada kesalahan
e. Mengucapkan salam  Menjawab salam

I. KRITERIA EVALUASI

Universitas Perintis Indonesia


a. Evaluasi struktur
1) Mengontrak waktu
2) Penyuluhan dihadiri oleh keluarga pasien di Puskesmas Guguk Panjang
3) Peralatan/media yang digunakan Leaflet
4) Kesiapan untuk menyajikan materi dari kelompok

b. Evaluasi proses
1) Acara dimulai tepat waktu untuk penyuluhan yang diberikan
2) Keluarga pasien memperhatikan saat disajikan materi oleh mahasiswa/i
3) Keluarga pasien mengikuti saat di jelaskan materi yang disampaikan
4) Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan dapat dijelaskan materi
yang disampaikan didepan

c. Evaluasi hasil
1) Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan waktu yang tepat
2) 100% Keluarga pasien mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
3) 100% Keluarga pasien dapat berperan aktif dalam kegiatan
4) 100% Keluarga pasien yang mengikuti penyuluhan memahami materi
yang dijelaskan yaitu :
a) Diharapkan keluarga pasien dapat menyebutkan Pengertian
diare
b) Diharapkan keluarga pasien dapat menyebutkan Penyebab diare
c) Diharapkan keluarga pasien dapat menyebutkan Jenis-jenis diare
d) Diharapkan keluarga pasien dapat menyebutkan Tanda dan
gejala diare
e) Diharapkan keluarga pasien dapat menyebutkan Cara
penanganan diare
f) Diharapkan keluarga pasien dapat menyebutkan Kebutuhan
oralit sesuai kelompok umur
g) Diharapkan keluarga pasien dapat menyebutkan Cara mencegah
diare

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Diare

Universitas Perintis Indonesia


Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3
kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai
darah dan lendir.

B. Penyebab Diare
Penyebab diare adalah sebagai berikut :
 Infeksi : virus, bakteri, parasit.
 Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
 Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat,
lemak atau protein.
 Sistem kekebalan tubuh menurun.
 Psikologis : rasa takut dan cemas.

C. Jenis Diare
 Diare akut : terjadi selama 3-5 hari
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi
defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI. Diare
akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit kurang dari 14 hari.
 Diare berkepanjangan : berlangsung antara 7-14 hari
 Diare kronis : berlangsung lebih dari 14 hari
Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi dan kandungan
air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14 hari

D. Tanda dan Gejala Diare


 BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan
konsistensi tinja cair atau encer
 Muntah
 Demam
 Nyeri abdomen
 Badan terasa lemah.

Universitas Perintis Indonesia


 Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
 Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
 Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan
tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
 Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir
kering serta penurunan berat badan.
 Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran
menurun.

E. Cara Penanganan Diare


 Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari
makanan yg berminyak, pedas, mengandung gas, (ibu harus lebih
memperhatikan dan menjaga pola makan)
 Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan
oralit, tetap minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara
air matang sebanyak 250cc dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1
sendok teh garam.
 Tetap makan dan minum.
 Istirahat yang cukup.
 Bila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

F. Kebutuhan Oralit Sesuai Kelompok Umur :

Umur Setiap Diare Jml. Oralit disediakan di Rumah


< 1 tahun ½ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1-4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5-12 1 ½ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml : Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
G. Cara Mencegah Diare
Cara untuk mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut :

Universitas Perintis Indonesia


 Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan
 Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah
makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
 Mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada
anak
 Khususnya pada ibu yg bekerja/setelah bepergian, sebelum memberikan
ASI pada anak alangkah baiknya payudara dibersihkan terdahulu dan
ASI dibuang sedikit.
 BAB pada tempatnya.
 Jangan makan di sembarang tempat.
 Menggunakan air matang untuk minum.
 Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama,
meningkatkan status gizi, dan imunisasi.
 Meletakkan makanan di tempat tertutup.

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Perintis Indonesia


Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC

Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto

Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart
vol.2. Jakarta: EGC

Universitas Perintis Indonesia

Anda mungkin juga menyukai