Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WANDI

ASAL KAMPUS : UIN SUSKA RIAU

JUDUL : GENERASI MUDA DAN AKSI RECOVERY PASCA

COVID-19

Pandemi Covid-19 merupakan wabah yang belum dapat diprediksi kapan


akan berakhir, sehingga kegiatan pertanian pun harus “hidup bersama Covid-19”.
Hal ini membutuhkan sikap dan perilaku baru (new normal). Dampak Covid-19
utamanya pada keterbatasan mobilitas akibat pembatasan sosial berskala besar,
penurunan akses informasi dan infrastruktur serta sumber daya pertanian, serta
kesulitan komunikasi dan pendampingan oleh penyuluh pertanian. Pandemi
Covid-19 berdampak luas termasuk semua sektor termasuk pertanian. Seluruh
bentuk aktivitas menjadi tidak optimal, mulai dari on sampai off farm. Di masa
pandemi Covid 19, terindikasi anjloknya permintaan beberapa komoditas serta
menurunnya pelayanan penyediaan input sarana produksi, juga mengakibatkan
menurunnya kesempatan kerja, tingkat upah tenaga kerja.

Terjadinya krisis finansial di era globalisasi, anomali perubahan iklim dan


bencana nasional (misalnya pandemi Covid 19) yang mengakibatkan
pengangguran meningkat, melemahnya sendi perekonomian dan menurunnya
daya beli masyarakat. Kondisi tersebut menyebabkan akses terhadap pangan
menurun, sehingga ketahanan pangan diprediksi lebih rawan. Diperlukan peran
pemuda dalam menciptakan teknologi dan memberikan informasi kepada para
petani milenaial bahwa negara kita masih membutuhkan peran generasi pemuda
dalam menciptakan pertanian berkelanjutan. terlebih di wilayah pertanian yang
beragroekosistem marjinal. Sektor pertanian harus berpacu agar bisa berkontribusi
signifikan dalam bisnis pertanian sekaligus mencukupi kebutuhan pangan
nasional. Kondisi tersebut terkait erat dengan kreativitas inovasi, adopsi teknologi
dan pengembangan kelembagaan di tingkat produksi maupun di tingkat
pemasaran hingga pengembangan jejaring dan kewirausahaan di sector pertanian
(agribisnis dan agroindustri)
Oleh karena itu, diperlukan akselerasi inovasi teknologi di masa pandemi
covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dan strategi pencapaian peningkatan
produksi pangan nasional yang direalisasikan sebagailangkah kerja yang serius
untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan
pangan dalam negeri.

Generasi muda tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi. Pada


saat generasi muda berada pada usia remaja, teknologi informasi berkembang
sangat pesat. Dengan latar situasi teknologi seperti itu, generasi milenial memiliki
ciri kreatif, inovatif, memiliki passion, dan produktif. Generasi ini melibatkan
teknologi dalam segala aspek kehidupan (Papp dan Matulich 2011). Dengan
demikian, generasi milenial sangat dinamis dan ingin serba cepat dalam
merealisasikan sesuatu. Di sisi lain, generasi ini juga terbuka terhadap pemikiran
baru (open minded), kritis, dan berani (Kemen PPPA dan BPS 2018). Oleh karena
itu, generasi milenial dapat menciptakan peluang baru seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin mutakhir.

Generasi muda yang tinggal di pedesaan masih banyak yang belum bisa
merancang teknologi pertanian karena pendidikan pertanian d desa masih belum
memadai dan tidak ada penyuluh pertanian karena masih dalam keadaan pandemi
covid-19, sehingga wilayah tersebut semakin terpuruk dan akhirnya masuk
perangkap kemiskinan. Meluasnya kemiskinan di wilayah lahan kering, terutama
di pedesaan, menunjukkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat pedesaan
menuntut perhatian dan keseriusan yang lebih besar untuk mengatasinya.

Suatu alternatif perbaikan insentif bagi petani miskin adalah dengan


adanya inovasi dari generasi muda dalam penggunaan teknologi pertanian dan
pemasaran berwawasan agribisnis, merupakan peluang emas untuk meningkatkan
pendapatan petani. Namun sebelum mereka mampu melakukan inovasi dan
praktek agribisnis, diperlukan adanya dukungan fasilitas umum yang sesuai untuk
meningkatkan akses petani terhadap informasi.
Generasi muda dapat mengelola pertanian, kemudian dijual dan
selanjutnya dipasarkan kepada konsumen. Generasi muda diharapkan dapat
melakukan pendekatan langsung kepada petani. Peran generasi muda pada saat ini
banyak diharapkan oleh para petani. Petani bisa percaya dengan generasi muda
jika telah menunjukkan bukti dan hasilnya yang telah di implementasikan oleh
para pemuda. generasi muda dalam pertanian indonesia untuk mengelola lahan
pertanian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Sehingga sebagai pemuda di
Indonesia ini, sebaiknya kita memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang
dan lebih maju pada kegiatan pertanian.

Dengan adanya peran teknologi terhadap pertanian maka diharapkan akan


meningkatkan kualaitas hasil pertanian, serta memudahkan bagi para pengelola
sektor pertanian untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Akan tetapi
teknologi pertanian di beberapa wilayah mungkin masih belum bisa sesuai untuk
diterapkan secara keseluruhan, karena masih harus mempertimbangkan beberapa
faktor seperti kondisi alam, tenaga ahli yang mengoperasikan peralatan,
infrastruktur kurang, serta pengetahuan masyarakat tentang alat teknologi
pertanian. Selain itu juga pemanfaatan teknologi dan mekanisasi yang dilakukan
kementan dalam meningkatkan capaian produksi, penggunaan teknologi dapat
membantu para petani dalam melakukan produksi pemanenan baik dari
pemotongan dan pemilah buah dan batang sehingga beban yang dikelola oleh
petani menurun dibandingkan dengan menggunaka biaya buruh, bukan hanya itu
penggunaan teknologi di sektor pertanian dapat sangat efektif dan efisien dalam
pengelolaan. Dengan adanya perkembangan teknologi dalam industri pertanian
juga dapat membantu peningkatan produksi dan kekhawatiran yang petani dalam
penanaman padi dan buah.

Dengan adanya peran teknologi pertanian maka diharapkan akan dapat


menigkatkan kualitas hasil pertanian, serta memudakan bagi para petani muda
dalam pengelola sektor pertanian untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.
Inovasi teknologi pertanian yang diciptakan generasi muda sangat berperan
penting dalam meningktkan produktivitas pertanian, mengingat bahwa petani
indonesi masih rentan dengan penggunaan teknologi

generasi muda harus terus didorong agar tertarik dengan sektor pertanian.
Pemuda harus memiliki motivasi dalam bidang pertanian untuk menggerakkan
pertanian di Indonesia, generasi mudah harus mampu menciptakan teknologi
pertanian yang dapat menjadikan pertanian indonesia sebagai pertanian
berkelanjutan di masa pandemi covid-19 yang sekarang sedang kita alami
inovasi yang dikeluarkan oleh generasi muda harus terus kita beri
dukungan agar pemikiran generasi muda terus berkembang dalam menciptakan
teknologi pertanian, generasi muda harus mampu mengambil kebijakan dalam
pada sektor pertanian di masa pandemi ini karena pemuda lah yang dapat
meanjutkan pertanian yang berkelanjutan.
Generasi muda juga harus melakukan pengawasan- pengawasan terhadap
perogram program pertanian agar program pemberdayaan dapat dinikmati oleh
semua petani baik di desa maupun dikota, generasi muda juga harus bisa
melakukan pencerdasan, dan pendampinggan kepada petani – petani yang
memiliki pengetahuan yang kurang terhadap sistem pertanian.
Serta generasi muda harus menjadi sumber daya manusia dalam
pembangunan pertanian di masa pandemi covid-19 agar pertanian yang
berkelanjutan masih terus berjalan meskipun masih dalam keadaan pandemi
covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1):
532-549
https://febi.umkendari.ac.id/home/berita/220/peranan-generasi-milenial-terhadap-
industri-pertanian-masa-depan

Anda mungkin juga menyukai