Anda di halaman 1dari 11

JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STADIUM HIPERTENSI


PADA LANSIA DI UPT PSTW JOMBANG DI PARE
KABUPATEN KEDIRI

Joanico Soares Tilman 1,, Hakim Tobroni 2, Arif Setyawan 3


1
Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan
2,3
Dosen STIKes Bhakti Mulia

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel : Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai
Diterima oleh Litbang the silent killer (pembunuh diam – diam ) karena penderita tidak
STIKes Bhakti Mulia tahu bahwa dirinya sudah terkena hipertensi. Hipertensi dapat
Direvisi oleh Joanico Soares menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur, sosial, dan
Tilman ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya
Disetujui oleh : hidup dengan stadium hipertensi pada lansia.
1. Ahmad Wasis Setyadi Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Desain
2. Hakim Tobroni penelitian yang digunakan yaitu korelasi analitik dengan
3. Arif Setyawan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh lansia di di
Kata Kunci : UPT PSTW Jombang di Pare Kabupaten Kediri sebanyak 88 lansia
Gaya Hidup dengan sampel sebanyak 47 responden menggunakan teknik
Hipertensi purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan
Lansia
kuesioner. Uji statistik menggunakan Spearman Rank dengan nilai
α (0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak.
Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagian besar responden
memiliki gaya hidup yang baik yaitu sebanyak 32 responden
(68,1%) dan sebagian besar responden memiliki stadium hipertensi
normal yaitu sebanyak 24 responden (51,1%). Hasil analisa ρ-
value= 0,000.
Ada hubungan gaya hidup dengan stadium hipertensi pada
lansia. Semakin baik gaya hidup lansia maka stadium hipertensi
menurun, begitu juga sebaliknya dimana semakin kurang gaya
hidup lansia maka stadium hipertensi meningkat.
.

RELATIONSHIP LIFESTYLE WITH STADIUM HYPERTENSION

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

FOR THE ELDERLY AT UPT PSTW JOMBANG IN PARE


KEDIRI DISTRICT

ABSTRAK

Hypertension or high blood pressure was often referred to as the silent killer because the
patient does not know that he has hypertension. Hypertension can affect anyone from various age
groups, social, and economic. The purpose of this study was to determine the relationship between
lifestyle and the stage of hypertension in the elderly.
The design used in this study was the research design used, namely analytic correlation
with a cross sectional approach. The population is all elderly at UPT PSTW Jombang in Pare,
Kediri Regency as many as 88 elderly with a sample of 47 respondents used purposive sampling
technique. The research instrument used a questionnaire. Statistical test used Spearman Rank with
a value of (0.05) then H1 is accepted and H0 is rejected.
The results showed that most of the respondents had a good lifestyle, as many as 32
respondents (68.1%) and most of the respondents had normal hypertension stages, namely as many
as 24 respondents (51.1%). The results of the analysis of p-value = 0.000.
There is a relationship between lifestyle and the stage of hypertension in the elderly. The
better the lifestyle of the elderly, the hypertension stage decreases, and vice versa where the less
the elderly lifestyle, the hypertension stage increases.

Keywords: Lifestyle, Hypertension, Elderly

PENDAHULUAN

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

Gaya hidup merupakan aspek Dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa


yang sangat mempengaruhi kehidupan Timur pada tahun 2019 prevelensi
lansia. Gaya hidup yang tidak sehat, hipertensi sekitar 112 ribu kasus (Profil
dapat menyebabkan terjadinya penyakit Kesehatan Jawa Timur, 2019). Hasil dari
hipertensi, misalnya; makanan, aktifitas pemeriksaan ini ditemukan penderita
fisik, stress, dan merokok (Puspitorini, hipertensi di Kabupaten Kediri sekitar 37
2018). Lansia rentan mengalami penyakit ribu (16,11%) (Profil Kesehatan Kediri,
yang berhubungan sengan proses menua 2019). Berdasarkan hasil studi
salah satunya hipertensi (Azizah, 2017). pendahuluan yang dilakukan di UPT
Hipertensi atau tekanan darah tinggi PSTW Jombang di Pare diketahui bahwa
sering disebut sebagai the silent killer jumlah lansia yang ada sebanyak 88
(pembunuh diam – diam ) karena lansia dimana 55 laki-laki dan 33
penderita tidak tahu bahwa dirinya sudah perempuan. Berdasarkan wawancara
terkena hipertensi. Hipertensi dapat tentang gaya hidup kepada 5 lansia
menyerang siapa saja dari berbagai mengatakan sering mengkonsumsi ikan
kelompok umur, sosial, dan ekonomi. asin, makanan berlemak seperti makanan
Hipertensi juga merupakan faktor risiko yang di bakar dan kurang mengkonsumsi
ketiga terbesar yang menyebabkan buah dan sayur.
kematian dini karena dapat memicu Lansia (lanjut usia) bukan suatu
terjadinya gagal jantung kongestif serta penyakit, melainkan tahap lanjut dari
penyakit cerebrovaskuler (Widyanto, suatu proses kehidupan yang ditandai
2017). dengan penurunan kemampuan tubuh
Penyakit kardiovaskular untuk beradaptasi dengan stress
merupakan penyakit penyebab kematian lingkungan (Pudjiastuti & Utomo, 2016).
tertinggi di dunia. World Health Proses penuaan mempengaruhi
Organization (WHO) (2020) perubahan fisik dan mental yang
menyebutkan bahwa angka kematian mengakibatkan penurunan daya tahan
yang disebabkan oleh penyakit tubuh sehingga mengakibatkan timbulnya
kardiovaskular sebesar 17,7 juta orang berbagai macam penyakit, dan yang
menyumbangkan 31% proporsi penyebab paling sering ditemukan pada lansia
kematian secara global dan diprediksi adalah penyakit hipertensi (Tamher &
pada tahun 2030 akan mencapai 23,3 juta Noorkasiani 2016).
kematian setiap tahunnya.1,13 milliar Faktor-faktor yang sering
orang di dunia menderita hipertensi. menyebabkan terjadinya hipertensi dibagi
Artinya 1 dari 3 orang di dunia dalam dua kelompok besar, yaitu faktor
terdiagnosis menderita hipertensi, hanya yang melekat atau tidak dapat diubah
36,8% di antaranya yang minum obat. seperti jenis kelamin, umur, genetik dan
Indonesia adalah termasuk Negara faktor yang dapat diubah seperti gaya
yang memasuki era penduduk berstruktur hidup, pola makan, kebiasaan olah raga
lanjut usia atau Aging Struktured dan lain-lain (Depkes RI, 2019).
Population karena jumlah penduduk yang Perubahan gaya hidup seperti perubahan
berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,18%. pola makan menjurus ke sajian siap
Jumlah penduduk lansia di Indonesia santap yang mengandung banyak lemak,
pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 19 protein, dan tinggi garam tetapi rendah
juta. Pada tahun 2019 jumlah lansia serat, membawa konsekuensi sebagai
sekitar 20 juta jiwa (9,51%) dengan usia salah satu faktor berkembangnya
lansia harapan hidup 67,4 tahun dan pada penyakit degeneratif seperti hipertensi
tahun 2020 sebesar 28,8 juta (11,34%) (Arif, 2017).
dengan usia harapan hidup 71 tahun Hipertensi dapat berakibat meluas
(Depkes RI, 2020). Berdasarkan data seperti penyakit jantung koroner, stroke,

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

dan infark miokard. Timbunan lemak menggerakkan semua sendi dan otot
atau plak didalam dinding arteri koroner tubuh (latihan isotonik atau dinamik),
pada jantung, arteri yang menuju otak seperti gerak jalan, berenang, naik
serta tungkai menyebabkan terjadinya sepeda. Tidak dianjurkan melakukan
penyempitan arteri sehingga tekanan olahraga yang menegangkan seperti tinju,
darah meningkat. Hal ini memungkinkan gulat atau angkat besi, karena latihan
penyandang penyakit ini akan memiliki yang berat bahkan dapat menimbulkan
resiko tinggi terkena stroke. Peningkatan hipertensi, makan buah dan sayuran segar
tekanan darah diotak menyebabkan karena mengandung banyak vitamin dan
pecahnya pembuluh arteri. Biasanya mineral, buah yang banyak mengandung
hipertensi menyebabkan keadaan jantung mineral kalium dapat membantu
bekerja menjadi berat atau memompa menurunkan tekanan darah, tidak
darah, volume jantung membesar dan merokok dan tidak minum alkohol
dinding menipis sehingga akhirnya (Gunawan, 2018).
menyebabkan gagal jantung. Komplikasi Berdasarkan latar belakang di atas
lain dari jantung yaitu perdarahan, infark peneliti tertarik untuk melakukan
serebral, thrombosis, retinopati penelitian dengan judul “Hubungan Gaya
hipertensif pada mata, hipertensi pada Hidup dengan Stadium Hipertensi pada
jantung, nefroksklerosis pada ginjal dan Lansia di UPT PSTW Jombang di Pare
kegagalan faal ginjal. Apabila hipertensi Kabupaten Kediri”.
tidak ditanggulangi secara baik maka .
akan mengakibatkan gangguan ginjal dan
pembuluh darah sistem syaraf pusat. METODE
Keadaan ini akan memperpendek usia Pendekatan penelitian ini
penderita dan sekitar 10- 12% mengalami menggunakan penelitian kuantitatif yaitu
kematian (Hasan, 2017). metode penelitian yang berlandaskan
Usaha pencegahan juga pada filsafat positivisme digunakan untuk
bermanfaat bagi penderita hipertensi agar meneliti pada populasi atau sampel
penyakit tidak menjadi lebih parah, tertentu, pengumpulan data menggunakan
tentunya harus disertai pemakaian obat- instrumen penelitian, analisis data
obatan yang ditentukan oleh dokter. Agar bersifat kuantitatif atau statistic, dengan
terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
Harus diambil pencegahan tindakan yang ditetapkan (Sugiyono, 2017). Desain
baik, antara lain dengan cara pembatasan penelitian yang peneliti gunakan adalah
konsumsi, maksimal 2 gram garam dapur korelasi analitik dengan pendekatan cross
untuk diet setiap hari. Menghindari sectional yaitu jenis penelitian yang
kegemukan (obesitas) dengan menjaga menekankan waktu pengukuran atau
berat badan normal atau tidak berlebihan. observasi data variabel independen dan
Membatasi konsumsi lemak dilakukan dependen hanya satu kali pada satu saat
agar kadar kolesterol darah tidak terlalu (Nursalam, 2018). Populasi dalam
tinggi, kadar kolesterol darah yang tinggi penelitian ini adalah seluruh lansia di di
dapat mengakibatkan terjadinya endapan UPT PSTW Jombang di Pare Kabupaten
kolesterol dalam dinding pembuluh Kediri sebanyak 88 lansia dan sampel
darah, lama kelamaan jika endapan adalah sebagian lansia di UPT PSTW
kolesterol bertambah akan menyumbat Jombang di Pare Kabupaten Kediri
pembuluh nadi dan mengganggu sebanyak 47 responden
peredaran darah. Olahraga secara teratur
dapat menyerap atau menghilangkan Teknik pengambilan sampel
endapan kolesterol pada pembuluh nadi. dalam penelitian ini adalah purposive
Olahraga yang dimaksud adalah latihan sampling. Instrumen dalam penelitian ini

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

menggunakan kuesioner dimana, lembar yaitu 31 responden (66,0%), sebagian


kuesioner diisi oleh responden dengan besar responden berpendidikan terakhir
memberikan tanda centang (√) pada salah SD yaitu 33 responden (70,2%), sebagian
satu jawaban. Analisis bivariat adalah besar responden tidak bekerja atau
analisis yang dilakukan untuk sebagai ibu rumah tangga yaitu 33
mengetahui keterkaitan antara variabel responden (70,2%) dan hampir setengah
bebas dan terikat. Variabel bebas dalam responden sudah tinggal di UPT PSTW
penelitian ini adalah gaya hidup. Variabel selama > 2 tahun yaitu 19 responden
terikat dalam penelitian ini adalah (40,4%).
stadium hipertensi. Dalam penelitian ini
analisis bivariat dilakukan dengan rumus Data Khusus
Spearman rank. Tabel 2 Identifikasi Frekuensi Gaya Hidup
dan Stadium Hipertensi Lansia di UPT
HASIL PENELITIAN PSTW Jombang di Pare Kabupaten
Kediri
Data Umum
Frekuensi Prosentase
No Data Khsusus
Tabel 1 Data Umum Responden (Umur, Jenis (n) (%)
Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan Gaya Hidup
Terakhir dan Lama Tinggal) di UPT 1 Baik 32 68,1
PSTW Jombang di Pare Kabupaten 2 Cukup 15 31,9
Kediri Tahun 2021 3 Kurang 0 0,0
Jumlah 47 100%
Data Umum Stadium Hipertensi
No Frekuensi (n) Prosentsae (%)
Responden 1 Normal 24 51,1
Umur 2 Normal Tinggi 9 19,1
1 61-65 Tahun 31 66,0 3 Ringan 6 12,8
2 66-70 Tahun 8 17,0 4 Sedang 7 14,9
3 71-75 Tahun 8 17,0 5 Berat 1 2,1
Jumlah 47 100% Jumlah 27 100%
Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 2 diketahui
1 Laki-laki 16 34,0
2 Perempuan 31 66,0 bahwa dari 47 responden sebagian besar
Jumlah 47 100% responden memiliki gaya hidup yang baik
Pendidikan yaitu sebanyak 32 responden (68,1%) dan
1 Tidak Sekolah 8 17,0 sebagian besar responden memiliki
2 SD 6 12,8 stadium hipertensi normal yaitu sebanyak
3 SMP 33 70,2 24 responden (51,1%).
Jumlah 47 100%
Pekerjaan
Tabel 3 Tabulasi Silang Hubungan Gaya
1 Tidak Bekerja
/ IRT
33 70,2 Hidup dengan Stadium Hipertensi pada
2 Petani 14 29,8 lansia di UPT PSTW Jombang di Pare
Jumlah 47 100% Kabupaten Kediri Tahun 2021
Lama Tinggal Stadium Hipertensi
1 < 1 Tahun 11 23,4 N Gaya Norma Normal Sedan Total
Ringan Berat
2 1-2 Tahun 17 36,2 o Hidup l Tinggi g
3 > 2 Tahun 19 40,4 f % f % f % f % f % f %
1 Baik 75, 31 100
Jumlah 47 100% 24 8 25,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
0
2 Cukup 40, 46, 15 100
0 0,0 1 6,7 6 7 1 6,7
Berdasarkan tabel 1 diketahui 0 7
3 Kuran
bahwa dari 47 responden sebagian besar g
0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
responden berumur 61-65 tahun yaitu 31 Jumlah 51, 12, 14, 47 100
24 9 19,1 6 7 1 2,1
responden (66,0%), sebagian besar 1 8 9
P value = 0,000 CC = -0,659
responden berjenis kelamin perempuan

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui seimbang, olahraga secara teratur (senam


bahwa dari 31 responden yang memiliki lansia). memeriksakan kesehatan serta
gaya hidup baik hampir seluruhnya aktivitas fisik secara teratur. Lansia yang
(75,0%) memiliki stadium hipertensi menjalankan gaya hidup seperti hal
normal dan dari 15 responden yang tersebut diatas dapat meningkatkan
memiliki gaya hidup kurang hampir derajat kesehatannya.
setengahnya (46,7%) memiliki stadium
hipertensi sedang. Gaya hidup merupakan perilaku
Berdasarkan analisis data seseorang yang berhubungan dengan
menggunakan uji Spearman Rank upaya dalam mempertahankan dan
diperoleh nilai sig (2-tailed) atau p = meningkatkan kesehatan. Faktor risiko
dari gaya hidup yang mengakibatkan
0,000 dan taraf kesalahan atau  = 0,05, terjadinya hipertensi seperti pola makan,
jadi p <  , 0,000 < 0,05 sehingga H1 aktivitas tubuh, kebiasaan merokok, dan
diterima maka H0 ditolak, artinya ada pola stres individu (Anies, 2018).
hubungan gaya hidup dengan stadium
hipertensi pada lansia di UPT PSTW Berdasarkan hasil penelitian
Jombang di Pare Kabupaten Kediri menunjukkan gaya hidup lansia di UPT
Tahun 2021. Nilai coefficient correlation PSTW tergolong baik hal ini sesuai
sebesar 0,659 artinya kekuatan hubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh
termasuk kategori kuat. Hubungan antar Rangkuti (2021), yang menyatakan
variabel adalah negatif artinya semakin bahwa banyak ditemukan faktor resiko
baik gaya hidup lansia maka stadium yang dapat meningkatkan kasus
hipertensi menurun, begitu juga hipertensi, namun para ahli berpendapat
sebaliknya dimana semakin kurang gaya bahwa faktor resiko yang utama adalah
hidup lansia maka stadium hipertensi perilaku atau gaya hidup. Pola-pola
meningkat perilaku akan selalu berbeda dalam situai
atau lingkungan sosial yang berbeda, dan
senantiasa berubah, tidak ada yang
PEMBAHASAN menetap. Gaya hidup individu akan
Identifikasi Gaya Hidup Lansia di UPT memberi dampak pada kesehatan
PSTW Jombang di Pare Kabupaten individu dan selanjutnya pada kesehatan
Kediri tahun 2021 orang lain. Dalam kesehatan gaya hidup
seseorang dapat diubah dengan cara
Berdasarkan hasil penelitian
memberdayakan kehidupan yang
diketahui bahwa sebagian besar
mempengaruhi pola perilakunya. Tidak
responden memiliki gaya hidup yang baik
ada ketentuan baku tentang gaya hidup
yaitu sebanyak 32 responden (68,1%).
yang berlaku untuk semua orang, budaya,
Hal ini dilihat dari beberapa aspek, pendapatan, struktur, keluarga, umur dan
diantaranya kegiatan rutin yang kemampuan fisik, lingkungan rumah dan
dilakukan di UPT PSTW Jombang di lingkungan tempat kerja yang berbeda,
Pare, seperti: bimbingan mental spiritual, menciptakan gaya hidup yang berbeda
keterampilan, bimbingan sosial, pula (Rangkuti, 2021).
pelayanan kesehatan, bimbingan
Berdasarkan fakta dan teori tersebut
keagamaan serta senam lansia. Selain itu,
maka menurut peneliti perubahan gaya
di panti sudah disediakan makanan dan
hidup sangat erat kaitannya dengan
minuman yang disesuaikan dengan
pengetahuan masing-masing individu
kondisi lansia. Hal ini sesuai dengan
untuk mencegah terjadinya hipertensi.
penelitian yang dilakukan oleh Zulfitri
Gaya hidup yang baik pada responden
(2020), yaitu gaya hidup sehat meliputi
dapat dipengaruhi oleh kualitas
makan makanan yang bergizi dan

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

pelayanan yang ada di UPT PSTW tinggi dewasa dipercaya dari orang yang
Jombang di Pare dimana untuk gaya belum tinggi kedewasaannya. Hal ini
hidup lansia sudah terkontrol dan akan sebagai dari pengalaman dan
diperhatikan dengan baik oleh petugas kematangan jiwa (Wawan, 2017).
yang ada sehingga gaya hidup lansia di
UPT PSTW sebagian besar lansia Menurut peneliti responden yang
memiliki gaya hidup yang baik. mengalami kejadian hipertensi normal
dikarenakan responden sudah bisa
berfikir tentang cara mengontrol
hipertensi dengan cara mengatur pola
Identifikasi Derajat Hipertensi Lansia di
UPT PSTW Jombang di Pare Kabupaten
makan yang benar dan melakukan
Kediri tahun 2021 aktifitas fisik yang cukup agar bisa
mengeluarkan toksin dalam tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa sebagian besar Berdasarkan data umum responden
responden memiliki stadium hipertensi sebagian besar responden berpendidikan
normal yaitu sebanyak 24 responden terakhir SMP yaitu 33 responden
(51,1%). (70,2%). Pendidikan berarti bimbingan
yang diberikan seseorang terhadap
Hipertensi sering disebut sebagai perkembangan orang lain menuju kearah
pembunuh terselubung. Hipertensi tidak cita-cita tertentu yang menentukan
memberikan gejala kepada penderita. manusia untuk berbuat dan mengisi
Namun bukan berarti hal ini tidak kehidupan untuk mencapai keselamatan
berbahaya. Pada umumnya semua dan kebahagian. Pendidikan diperlukan
gangguan medis yang timbul biasanya untuk mendapat informasi misalnya hal-
diikuti dengan tanda dan gejalanya. hal yang menunjang kesehatan sehingga
Namun hal ini tidak berlaku pada dapat meningkatkan kualitas hidup.
hipertensi. Hipertensi cenderung Pendidikan dapat mempengaruhi
meningkat dengan bertambahnya usia. seseorang termasuk juga perilaku
Fakta yang ada menunjukkan hipertensi seseorang akan pola hidup terutama
lebih banyak menyerang pada: orang usia dalam memotivasi untuk sikap berperan
dewasa, muda dan awal paruh baya. serta dalam pembangunan. Pada
Perbandingan hipertansi lebih banyak umumnya makin tinggi penddikan
menyerang laki-laki dari pada perempuan seseorang makin mudah menerima
(Santoso, 2010 dalam Mayasari, 2019). informasi (Wawan, 2017).
Berdasarkan data umum responden Menurut peneliti responden yang
menunjukkan bahwa sebagian besar berpendidikan SMP mengetahui cara
responden berumur 61-65 tahun yaitu 31 mengontrol tekanan darah dengan cara
responden (66,0%). Bertambahnya umur melakukan pemeriksaan hipertensi secara
seseorang akan terjadi perubahan dan rutin, melakukan diet hipertensi dengan
pada aspek fisik dan psikologis (mental). teratur, hal ini perlu dilakukan untuk
Ini terjadi akibat pematangan fungsi mencegah tekanan darah semakin
organ. Pada aspek psikologis atau mental meningkat. Selain itu dengan pendidikan
taraf berpikir semakin matang dan SMP responden bisa dengan mudah
dewasa (Mubarok, 2017). Usia adalah menerima informasi terutama dari
umum individu yang terhitung mulai saat petugas kesehatan tentang cara
dilahirkan sampai berulang tahun. mengontrol tekanan darah dari petugas
Semakin cukup umur, tingkat kesehatan, dalam hal ini petugas
kematangan dan kekuatan seseorang akan kesehatan memberikan informasi bahwa
lebih matang dalam berfikir. Dari segi hipertensi bisa disembuhkan dengan cara
kepercayaan masyarakat yang belum

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

melakukan diet hipertensi, aktifitas yang banyak menderita hipertensi


cukup, pengobatan yang teratur. dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal
ini antara lain dihubungkan dengan pola
Analisis Hubungan Gaya Hidup dengan
Stadium Hipertensi pada lansia di UPT
makan menjurus ke sajian siap santap
PSTW Jombang di Pare Kabupaten yang mengandung lemak dan garam
Kediri Tahun 2021 tinggi membawa konsekuensi terhadap
berkembangnya hipertensi. Perubahan
Hasil penelitian ini menunjukkan gaya hidup masyarakat kota yang
bahwa dari 31 responden yang memiliki berhubungan dengan resiko penyakit
gaya hidup baik hampir seluruhnya hipertensi seperti stres, obesitas,
(75,0%) memiliki stadium hipertensi kurangnya olahraga (kurang aktivitas
normal dan dari 15 responden yang gerak), merokok dan alkohol (Sustrani,
memiliki gaya hidup kurang hampir 2017).
setengahnya (46,7%) memiliki stadium
hipertensi sedang. Peneliti dapat menyimpulkan
sederhana bahwa gaya hidup yang tidak
Berdasarkan analisis data sehat yaitu kebiasaan mengkonsumsi
menggunakan uji Spearman Rank makanan dengan tidak memperhatikan
diperoleh nilai sig (2-tailed) atau p = jenis dan bahannya, maka dapat memicu
0,000 dan taraf kesalahan atau  = 0,05, kegemukan yang berakibat pada
jadi p <  , 0,000 < 0,05 sehingga H1 penyempitan pembuluh darah sehingga
diterima maka H0 ditolak, artinya ada menyebabkan otot jantung harus lebih
hubungan gaya hidup dengan stadium keras memompa darah sehingga yang
hipertensi pada lansia di UPT PSTW berujung pada tingginya tekanan darah.
Jombang di Pare Kabupaten Kediri Begitu juga dengan gaya hidup seseorang
Tahun 2021. Nilai coefficient correlation seperti kurang beraktivitas berdampak
sebesar 0,659 artinya kekuatan hubungan pada melemahnya otot-otot pembuluh
termasuk kategori kuat. Hubungan antar darah dimana pada saat hendak mau
variabel adalah negatif artinya semakin melakukan aktivitas yang lebih berat
baik gaya hidup lansia maka stadium maka dapat membuat jantung untuk
hipertensi menurun, begitu juga berusaha memompa darah.
sebaliknya dimana semakin kurang gaya
hidup lansia maka stadium hipertensi
meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan hasil penelitian
penelitian sebelumnya yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar
oleh Suoth dkk (2017) yang menemukan responden memiliki gaya hidup yang baik
bahwa bahwa ada hubungan bermakna dan sebagian besar responden memiliki
antara gaya hidup dengan kejadian stadium hipertensi normal. Sehingga
hipertensi di Puskesmas Kolongan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa gaya hidup dengan stadium hipertensi
Utara. Penelitian lain dilakukan oleh pada lansia di UPT PSTW Jombang di
Taslim, dkk (2018) tentang hubungan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2021. Nilai
pola makan dan stres dengan kejadian coefficient correlation sebesar 0,659
hipertensi grade 1 dan 2 pada ibu hamil artinya kekuatan hubungan termasuk
di wilayah kerja Puskesmas Kamonji kategori kuat. Bagi lansia diharapkan
Kecamatan Palu Barat. untuk selalu menjaga gaya hidup setiap
hari sesuai dengan himbauan dari tenaga
Saat ini terdapat kecenderungan
kesehatan / petugas agar tidak terjadi
bahwa masyarakat perkotaan lebih
peningkatan stadium hipertensi

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

8988 p-ISSN: 2684-8996 DOI:


https://doi.org/10.31539/joting.v1i2.84
9
DAFTAR PUSTAKA Nor’alia. 2019. Hubungan Gaya Hidup
Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Usia Dewasa di Desa Sapala
Alhuda. 2018. Hubungan Pola Makan dan Kecamatan Paminggir Kabupaten
Gaya Hidup Dengan Tingkatan Hulu Sungai Utara. Jurnal Nerspedia.
Hipertensi Pada Middleage (45-59 Vol. 2 (1). ISSN 2337-8794
Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Puspitorini. 2018. Gaya Hidup Tidak Sehat
Dinoyo Kota Malang. Nursing News Menyebabkan Hipertensi.
Vol.3,(1). doi: http://ejournal.unsrat.ac.idarticle.
10.15408/inprime.v1i2.13553.
Setiawan dan Saryono. 2017. Metodologi
Amirrudin. 2016. Hipertensi dan Faktor Penelitian kebidanan. Jakarta: Nuha
Resikonya dalam Kajian Epidemologi. Medika.
http://ridwanamirruddin.wordpress.co
m. Soeharto. 2016. Lemak dan Kolesterol.
Jakarta: Gramedia.
Anggraini. 2016. Faktor Risiko Aktivitas
Fisik, Merokok, dan Konsumsi Sutanto. 2016. Awas 7 Penyakit Degeneratif.
Alkohol terhadap Kejadian Hipertensi Yogyakarta: Paradigma Indonesia.
Pada Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Pattingalloang Kota Sugiharto. 2016. Faktor-Faktor Resiko
Makassar. Global Health Science. Vol. Hipertensi Grade II pada Masyarakat.
1 (2). ISSN: 2503-5088. Tesis. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Budiarto. 2018. Metode Penelitian
Kedokteran. Jakarta: EGC. Susilo. 2016. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Bustan. 2015. Manajemen Pengendalian
Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Rineka Cipta. Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung : CV Alfa Beta.
Depkes RI. 2020. Pedoman Pembinaan
Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Santosa. 2017. Sembuh Total Diabetes dan
Kesehatan. Jakarta: Depkes RI. Hipertensi dengan Ramuan Herbal.
Jakarta. Pinang Merah.
Dinkes Jatim. 2019 Profil Kesehatan Jawa
Timur Tahun 2019. Jawa Timur: Widyanto, 2017. Trend Disease. Jakarta:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Trans Info Media
TImur. WHO. 2019. Lansia.
Dinkes Kab. Kediri. 2019. Profil Kesehatan http://eprints.undip.ac.id/12804
Kabupaten Kediri Tahun 2019. Kediri:
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
Hasan. 2017. Komplikasi akibat hipertensi.
http://library.stikesnh.ac.id.pdf.
Hidayat. 2017. Metode Penelitian Kebidanan
dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Mayasari. 2019. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi. Journal of Telenursing
(JOTING) Vol.1, No.2. e-ISSN: 2684-

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2021

Joanico Soares Tilman


JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2018

JURNAL PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STADIUM HIPERTENSI


PADA LANSIA DI UPT PSTW JOMBANG DI PARE
KABUPATEN KEDIRI

Oleh :
JOANICO SOARES TILMAN
NIM. 12.17.14-201.012

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MULIA KEDIRI
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai