IMMUNOLOGY
Apt. OKTA FERA. S.Si., M.Farm
2
“
⬢ Imunologi memiliki berbagai penerapan pada
berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi
beberapa subdisiplin seperti :
3
*
PENYAKIT IMMUNOLOGY
1. Alergi atau Hipersensitivitas
Pengertian
Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang
menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang
umumnya non imunogenik.
Reaksi alergi terjadi ketika tubuh salah mengartikan zat yang masuk sebagai zat yang
berbahaya. Sejalan dengan definisi ini, alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan
yang terjadi segera setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Bahkan sejumlah kecil makanan penyebab alergi dapat memicu tanda dan gejala seperti
masalah pencernaan, gatal-gatal atau bengkak saluran udara. Pada beberapa orang, alergi
makanan dapat menyebabkan gejala parah atau bahkan reaksi yang mengancam nyawa
yang dikenal sebagai anafilaksis.
Kadang, alergi makanan disalah artikan dengan kondisi yang lebih umum terjadi, yaitu
intoleransi terhadap makanan. Intoleransi terhadap makanan kondisinya lebih ringan dari
alergi karena tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh.
5
alergi makanan
Alergi obat
Alergi musiman
Gejala yang dapat dialami jika seseorang menderita alergi udara adalah seringnya mengalami bersin-bersin,
gatal-gata, mata merah dan berair. Dalam kondisi tertentu, mucul alergi yang disebut urtikaria. Gejalanya
adalah gatal-gatal dan muncul bentol akibat udara dingin.
8
Gejala alergi !
Gejala-gejala alergi bisa mulai dari ringan ke sangat serius adalah :
• Hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut
eksim. Ini adalah yang paling umum gejala alergi obat.
• Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan bernapas. Demam
• Kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini disebut racun
berhubung dgn kulit necrolysis, dan dapat membawa maut jika
tidak dirawat
• Anaphylaxis, yang merupakan reaksi paling berbahaya.
9
Gambaran lain yang menandakan adanya alergi adalah :
1. Adanya penonjolan kemerahan, seperti orang terkena cacar
2. Adanya biduran
3. Adanya kemerahan pada kulit yang disertai dengan sisik kulit.
4. Adanya perdarahan dalam kulit, seperti kemerahan pada
penderita demam berdarah dengue.
5. Adanya radang pada pembuluh darah (vaskulitis)
6. Adanya rekasi kemerahan karena kontak dengan sinar
matahari
7. Adanya penonjolan bernanah seperti jerawat.
8. Kelainan lain gawat darurat, seperti kulit seperti terbakar yang
dalam klinik disebut nekrolisis epidermal toksik.
10
Faktor yang berperan dalam alergi yaitu :
1. Faktor Internal
a. Imaturitas usus secara fungsional (misalnya dalam fungsi-fungsi : asam lambung,
enzym-enzym usus, glycocalyx) maupun fungsi-fungsi imunologis (misalnya : IgA sekretorik)
b. Genetik berperan dalam alergi makanan.
c. Mukosa dinding saluran cerna belum matang yang menyebabkan penyerapan alergen bertambah.
2. Fakor Eksternal
a. Faktor pencetus : faktor fisik (dingin, panas, hujan), faktor psikis (sedih, stress) atau beban latihan
(lari, olah raga).
b. Contoh makanan yang dapat memberikan reaksi alergi menurut prevalensinya: ikan 15,4%;
telur 12,7%; susu 12,2%; kacang 5,3% dll.
c. Hampir semua jenis makanan dan zat tambahan pada makanan dapat menimbulkan reaksi alergi.
3. Faktor Risiko
a. Riwayat keluarga.
b. Alergi makanan masa lalu
c. Alergi lain
d. Usia
e. Asma
11
Pengobat
an alergi
Upaya untuk mencegah,
menghilangkan reaksi
alergi
12
Pengobatan
1. Farmakologis
a. Adrenergik
Yang termasuk obat-obat adrenergik adalah katelokamin ( epinefrin, isoetarin,
isoproterenol, bitolterol ) dan nonkatelomin ( efedrin, albuterol, metaproterenol,
salmeterol, terbutalin, pributerol, prokaterol dan fenoterol ). Inhalasi dosis
tunggal salmeterol dapat menimbulkan bronkodilatasi sedikitnya selam 12 jam,
menghambat reaksi fase cepat maupun lambat terhadap alergen inhalen, dan
menghambat hiperesponsivitas bronkial akibat alergen selama 34 jam.
b. Antihistamin
Obat dari berbagai struktur kimia yang bersaing dengan histamin pada reseptor
di berbagai jaringan. Karena antihistamin berperan sebagai antagonis kompetitif
mereka lebih efektif dalam mencegah daripada melawan kerja histamine.
13
c. Kromolin Sodium
Kromolin sodium adalah garam disodium 1,3-bis-2-hidroksipropan. Zat
ini merupakan analog kimia obat khellin yang mempunyai sifat
merelaksasikan otot polos. Obat ini tidak mempunyai sifat bronkodilator
karenanya obat ini tidak efektif unutk pengobatan asma akut. Kromolin
paling bermanfaat pada asma alergika atau ekstrinsik.
d. Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah obat paling kuat yang tersedia untuk pengobatan
alergi. Beberapa pengaruh prednison nyata dalam 2 jam sesudah
pemberian peroral atau intravena yaitu penurunan eosinofil serta
limfosit prrimer. Steroid topikal mempunyai pengaruh lokal langsung
yang meliputi pengurangan radang, edema, produksi mukus,
permeabilitas vaskuler, dan kadar Ig E mukosa.
14
2. Nonfarmakologis
a. Menjaga kebersihan lingkungan rumah, karena banyak terdapat
debu, kiti, dan tungau
b. jangan membiarkan hewan berbulu masuk rumah.
c. Hindari Pemakaian pakaian yang terbuar dari wol atau bulu
d. Hindari yang mengahasilkan serbul/polen lebih banyak
e. Tidak lupa memakai masker saat berkendara
f. Jika memiliki alergi terhadap makanan, hindari makanan yang
dapat meyebeabkan alergi
g. Rajinlah berolahraga agar suhu lebih hangat
h. Konsumsi jahe dengan madu karena jahe merupakan antihistamin
alami
i. Kondisikan suhu ruangan tetap stabil.
15
Informasi
obat
16
Informasi Obat
1. Cholpheniramine Maleate
17
Informasi Obat
1. Cholpheniramine Maleate
18
YOU CAN ALSO SPLIT YOUR
CONTENT
White Black
Is the color of milk and Is the color of ebony and of
fresh snow, the color outer space. It has been
produced by the the symbolic color of
combination of all the elegance, solemnity and
colors of the visible authority.
spectrum.
19
2. Hydrocortisone
20
21
2. AUTOIMUN
Pengertian
Dari segi bahasa auto artinya diri sendiri, dan imun artinya system pertahanan tubuh, jaadi
pengertian autoimun adalah system pertahanan tubuh mengalami gangguan sehingga menyerang
sl-sel tubuh itu sendiri.
Autoimunitas adalah respon imun terhadap antigen tubuh sendiri yang disebabkan oleh
menkanisme normal yang gagal berperan untuk mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau
keduanya.
Respon imun terlalu aktif menyebabkan disfungsi imun, menyerang bagian dari tubuh tersebut dan
merupakan kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang
jaringannya sendiri.
Autoimun sendiri dalam menyerang jaringan tubuh dibagi menjadi dua yaitu :
1. Organ spesifik manakala sistem imun tubuh hanya fokus menyerang satu organ tertentu saja,
penyerangan ini masih tergolong ringan.
2. Non organ spesifik adalah sistem imun tubuh menyerang hampir beberapa atau bahkan bisa
keseluruhan organ dalam tubuh, penyerangan ini termasuk yang tergolong kritis.
22
Penyebab Autoimun
1. Faktor Keturunan / Genetika. Diantara penyebab umum yang terjadi ketika seseorang
menderita autoimun adalah karena bawaan dari lahir atau faktor keturunan. Bisa jadi
penyakit turunan tersebut dari pihak ibu atau ayah
2. Gaya hidup kurang sehat, semisal mengkomsumsi makanan yang cepat saji dan meminum
alkohol
3. Jenis kelamin: seorang perempuan lebih beresiko terkena autoimun dibandingkan dengan
laki-laki.
4. Infeksi. Kemungkinan seseorang terkena infeksi dari luar kemudian tidak ditangani secara
langsung.
23
Jenis-jenis Penyakit Autoimun
1. Penyakit Anemia Hemolitik Autoimun
Penyakit ini menyerang sel darah merah. Ditandai dengan gejala anemia (Berkurangnya jumlah sel
darah merah) menyebabkan kepenatan, kelemahan dan sakit kepala ringan. Limfa mungkin
membesar.
4. Penyakit Graves
Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid. Ditandai dengan kelenjar gondok membesar, menghasilkan
kadar tinggi hormone tiroid (hypertiroidism). Gejala mungkin termasuk detak jantung cepat tidak tahan
panas,tremor, kehilangan berat badan, dan kecemasan. Dengan prognosis baik.
24
5. Penyakit Tiroiditis Hashimoto
Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid, ditandai dengan kelenjar gondok meradang dan
rusak, menghasilkan kadar hormone tiroid rendah (Hypotioridism). Gejala seperti berat
badan bertambah, kulit kasar, tidak tahan dingin, dan mengantuk. Pengobatan seumur
hidup dengan hormone tiroid.
8. Penyakit Pemphigus
Penyakit ini menyerang kulit. Ditandai dengan lepuh besar yang terbentuk di kulit.
Gangguan bisa mengancam hidup.
25
9. Penyakit Pernicious Anemia
Penyakit ini menyerang sel tertentu di sepanjang perut. Ditandai dengan
kerusakan pada sel sepanjang perut membuat kesulitan menyerap vitamin B12
(Vitamin B12 perlu untuk produksi sel darah tua dan pemeliharaan sel saraf).
Apabila tanpa tali tulang belakang mungkin rusak, akhirnya menyebabkan
kehilangan sensasi, kelemahan, dan sukar menahan hajar, risiko kanker perut
bertambah. Pengobatan dengan prognosis baik.
28
2. Farmakology
a. Imunosupresan
Imunosupresan adalah kelompok obat-obatan yang dapat menekan atau melemahkan sistem imun
tubuh. Beberapa jenis obat dalam kelompok ini digunakan untuk mengatasi gangguan autoimun.
Obat-obatan imunosupresan lain juga digunakan untuk menurunkan risiko penolakan tubuh terhadap
transplantasi atau pencangkokan organ. Misalnya, dalam dalam transplantasi jantung, hati, atau ginjal.
Obat-obatan ini disebut dengan obat anti-rejeksi.
Indikasi
Tiga indikasi utama :
Mencegah penolakan tranplantasi organ Penyakit autoimun .
Sebagian kecil bersifat sitotoksis dan digunakan sebagai antikanker.
Menekan aktivitas sistem imun dengan jalan interaksi di berbagai titik dari sistem tersebut.
29
munosupresan dapat melemahkan sistem imun. Dengan begitu, risiko infeksi mungkin
dapat terjadi. Hubungi dokter dengan segera apabila Anda mengalami gejala infeksi
berikut:
• Demam atau menggigil
• Rasa sakit di sisi punggung bagian bawah
• Sulit buang air kecil
• Sakit saat buang air kecil
• Sering buang air kecil
• Rasa lelah atau lemah yang tidak biasa
Beberapa obat lain juga dapat memicu risiko yang mungkin lebih
ringan selama periode kehamilan dan masa laktasi.
31
32
Dosis Imunosupresan Berikut ini adalah dosis obat ini untuk beberapa masalah kesehatan:
1. Azathioprine
Azathioprine dapat digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan sebagai obat antipenolakan bagi orang-
orang yang pernah menjalani transplantasi ginjal. Dalam miositis, biasanya diminum dan paling baik dikonsumsi
dengan makanan untuk menghindari sakit perut.
Awal dosis biasanya sebanyak 50 miligram dua kali sehari, kemudian dosisnya ditingkatkan 50 miligram setiap
dua sampai empat minggu. Obat ini mungkin diperlukan dalam waktu hingga enam bulan sampai gejala
membaik.
2. Tacrolimus
Tacrolimus adalah obat yang juga dikembangkan sebagai obat antipenolakan untuk transplantasi organ. Obat
bekerja dengan cara menghambat produksi interleukin-2 (IL-2), molekul yang mendorong perkembangan dan
proliferasi sel T dalam sistem kekebalan tubuh. Obat ini digunakan sebagai pengobatan lini kedua pada
miositis, terutama untuk pasien yang memiliki penyakit paru-paru interstitial. Tacrolimus diminum dengan dosis
1 mg dua kali sehari dan ditingkatkan perlahan sampai kadar darah yang optimal tercapai.
3. Mycophenolate
Mofetil Obat ini digunakan untuk mencegah penolakan pada pasien transplantasi organ dan untuk mengobati
penyakit autoimun lainnya.
Dalam myositis, biasanya diminum secara oral dengan dosis sebanyak 250-500 miligram dua kali sehari,
kemudian dosis ditingkatkan secara bertahap menjadi dosis 2000-3000 miligram per hari.
Penderita masalah ginjal sebaiknya menggunakan dosis yang lebih rendah..
33
THANK YOU
ANY
QUESTION?