Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

APLIKASI TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN


Dosen pengampu : Dr. H. Muhammad Makki M. Pd

Disusun oleh :

1. BAIQ DILA SARI DEWI (E1E021065)


2. BAIQ DWI AYU SOFIANINGSIH (E1E021066)
3. BAIQ JULIAR PUSPITA (E1E021067)
4. BAIQ SALMA SAJIDA (E1E021068)
5. BAIQ SAMIA SARAFINA (E1E021069
6. BAIQ SRI RAHMA FEBIANTI (E1E1021070)

FAKULTAS KERGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MATARAM
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah Swt. atas selesainya makalah
“Perbedaan Belajar dan Pembelajaran” ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa adanya nikmat
sehat dan kesempatan dari-Nya kami tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini sebagaimana
seharusnya.
Selawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. atas
perjuangannya pada umat islam yaitu membawa umatnya dari zaman jahiliah sampai ke zaman
indahnya ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Terimakasih kami sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. H. Muhammad Makki, M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan kami
kesempatan untuk memperluas wawasan dan kreatifitas agar mampu memahami dan mendalami
materi ini.
Besar harapan kami, makalah ini akan memberi manfaat, baik bagi diri kami pribadi dan para
pembaca agar kita dapat sama-sama memahami dan mengimplementasikan materi “Perbedaan
Belajar dan Pembelajaraan” ini dengan lebih baik lagi. Dan sekiranya dalam penulisan makalah
ini terdapat kesalahan dan kekeliruan, mohon untuk dapat memeberikan masukan, saran, dan
kritik yang membangun kepada kami agar kami dapat memperbaiki dan dapat menyusun
makalah yang lebih baik lagi ke depannya.

Mataram,9 november 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………............i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………......2
2.1 aplikasi teori belajar dan pembelajaran ………………………………………………...2
2.2 contoh humanistik …….. …………………………………………………..………….3
2.3 contoh sibernetik ……………………………………………………………………….3
2.4 contoh kognitif …….…………………………………..……………………................4
2.5 contoh kontrukttifisme…. ……………………............………………..………….…….4
BAB III PENUTUP…………….…………….…………………………………………….5
3.1 Simpulan………………………………………………………………………………...5
3.2 Saran……………………………………………………………………………...…….5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam dunia pendidikan terdapat macam- macam teori belajar dan pembelajaran yang
merupakan acuan Pendidik dalam mengajar. Teori belajar adalah suatu yang didalamnya terdapat
tatat cara mengaplikasikan kegitan belajar antar guru dan siswa Teori- teori tersebut meliputi :
teori sibenetik, kognitif, teori konstruktivisme, dan teori humanistik.
Banyak para ahli mengemukakan pendapat dan definisi mengenai teori belajar. Thorndike,
Watson, Clark Hill, Edwin Guthrie, Skinner

1.2 rumusan maslah


1. Apa itu aplikasi teori belajar dan pembelajaran?
2. Apa contoh teori humanistic?
3. Apa contoh teori sibernetik?
4. Apa contoh teori kognitif?
5. Apa contoh teori konturtifisme?

1.3 tujuan
1. untuk mengatahui apa itu aplikasi belajar dan pembelajaran
2. untuk mengatahui apa saja contoh teori humanistic
3. untuk mengatahui apa saja contoh teori sibernetik
4. untuk mengatahui apa saja contoh teori kognitif
5. untuk mengatahui apa saja contoh teori konturtifisme
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aplikasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran


Dalam dunia pendidikan terdapat macam- macam teori belajar dan pembelajaran yang
merupakan acuan Pendidik dalam mengajar. Teori- teori tersebut meliputi : teori sibenetik,
kognitif, teori konstruktivisme, dan teori humanistik. Banyak para ahli mengemukakan pendapat
dan definisi mengenai teori belajar. Thorndike, Watson, Clark Hill, Edwin Guthrie, Skinner
Yang pertama yaitu teori Humanistik. Para ahli yang berpendapat mengenai teori ini
diantaranya Kolb, Honey dan Mumfrod, Habermas, Blomm dan Krathwohl , Arthur Combs,
Maslow dan Carl Rogers. Dalam teori ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar
siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan
potensi- potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan
inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh ( perasaan maupun intelektual) dalam
proses belajar agar dapat memperoleh hasil.
Yang kedua yaitu Teori Sibernetik merupakan bentuk kata serapan dari kata ‘Cybernetic’
yakni sistem kontrol dan komunikasi yang memungkinkan feedback atau umpan balik. Kata
‘cybernetic’ yang selanjutnya ditulis dengan kata sibernetik berasal dari bahasa Yunani yang
berarti pengendali atau pilot. Kini istilah sibernetik berkembang menjadi segala sesuatu yang
berhubungan dengan internet, kecerdasan buatan dan jaringan komputer.
Teori belajar yang ketiga yaitu teori kognitif yang dikemukakan oleh Piaget dan Buruner .
Teori Kognitif secara umum merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai
model perseptual , yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih
kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Jadi, teori ini lebih
menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan dalam aspek
rasional yang dimiliki seseorang.
Selanjutnya yaitu teori konstruktivisme. Teori ini mengemukakan bahwa belajar merupakan
proses membangun pengetahuan melalui pengalaman konkret. Disini guru hanya berperan
sebagai fasilitator sehingga siswa harus berperan aktif, kreatif dan kritis.
2.2 penjelasan dan contoh humanistik
teori Humanistik. Para ahli yang berpendapat mengenai teori ini diantaranya Kolb, Honey dan
Mumfrod, Habermas, Blomm dan Krathwohl , Arthur Combs, Maslow dan Carl Rogers. Dalam
teori ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan
dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi- potensi yang ada dalam
dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisiatif sendiri yang melibatkan
pribadinya secara utuh ( perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar agar dapat
memperoleh hasil.
Contohnya adalah :
1. Guru dapat memberikan reward kepada peserta didik yang telah berhasil melakukan
suatu hal, agar peserta didik tersebut semakin semangat dalam pembelajaran.
2. Peserta didik perlu di hindari dari tekanan pada lingkungan sehingga merasa aman untuk
belajar lebih mudah dan bermakna
3. Beri kesempatan kepada peserta didik untuk mengbangkan kemampuan agar peserta
didik akan mendapat pengalaman belajar

2.3 penjelasan dan contoh teori sibernetik


Teori Sibernetik ,Sibernetik merupakan bentuk kata serapan dari kata ‘Cybernetic’ yakni
sistem kontrol dan komunikasi yang memungkinkan feedback atau umpan balik. Kata
‘cybernetic’ yang selanjutnya ditulis dengan kata sibernetik berasal dari bahasa Yunani yang
berarti pengendali atau pilot. Kini istilah sibernetik berkembang menjadi segala sesuatu yang
berhubungan dengan internet, kecerdasan buatan dan jaringan komputer.
Istilah ‘Cybernetic’ pertama kali dikeluarkan oleh Nobert Wiener, seorang ilmuwan dari
Massachussets Institut Of Technology (MIT), untuk menggambarkan kecerdasan buatan
(artificial intellidence). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan cara bagaimana umpan balik
(feedback) memungkinkan berlangsungnya proses komunikasi.

Aplikasi penerapan teori sibernetik :


1. Memberikan pembelajaran melalui google meet
Penerapan teori sibernetik dalam era modern ialah guru menerangkan materi melalui google
meet. Guru harus memperhatikan materi pelajaran dan pola pikir siswanya. Ketika guru
menyampaikan materi via google meet, maka guru harus bisa menyesuaikan diri dengan siswa
walaupun tidak berada di dalam satu kelas yang sama
2. Memberikan tugas mempelajari video pembelajaran di youtube atau sumber belajar lain
Guru memerintahkan siswa mempelajari video pembelajaran di internet dan siswa diminta
memberikan feedback atau umpan balik dari apa yang mereka pelajari.

2.4 penjelasan dan Contoh teori kognitif


Istilah “Cognitif” berasal dari kata “Cognition” yang padanannya “Knowing”, berarti
mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan dan penggunaan
pengetahuan (Neissser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi
populer dan menjadi salah satu domain atau wilayah atau ranah psikologis manusia yang
meliputi setiap perilaku mental yang berkaitan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah, kesenjangan dan keyakinan. Ranah kejiwaan yang berpusat di
otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian
dengan ranah rasa (Chaplin, 1972).
Istilah “cognitive of theory learning” yaitu suatu bentuk teori belajar yang berpandangan
bahwa belajar adalah merupakan proses pemusatan pikiran (kegiatan mental) (Slavin (1994).
Teori belajar tersebut beranggapan bahwa individu yang belajar itu memiliki kemampuan
potensial, sehingga tingkah laku yang bersifat kompleks bukan hanya sekedar dari jumlah
tingkah laku yang sederhana, maka dalam hal belajar aliran ini adalah mementingkan proses
belajar dari pada hasil belajar. Belajar tidak hanya sekedar melibatkan stimulus dan respon.
Lebih dari itu, belajar juga melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Yang menjadi
prioritas perhatian adalah pada proses bagaimana suatu ilmu yang baru bisa berasimilasi dengan
ilmu yang sebelumnya dikuasai oleh masing-masing individu.
Contoh kognitif :
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, contoh penerapan teori kognitif adalah guru
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta memberi ruang bagi mereka
untuk saling bicara serta diskusi dengan teman-temannya.dan belar juga merupakan contoh
kegiatan atau aktivitas yang membutuhkan kemampuan kognitif
Ada 5 keterampilan kognitif yang paling utama, yaitu: membaca, belajar, mengingat, penalaran
logis, dan memperhatikan. Hebatnya lagi, masing-masing cara di atas dapat kita maksimalkan
untuk membantu mempelajari keterampilan baru dan mengembangkan diri kita sendiri.

2.5 Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme


Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan kegiatan mencipta serta
membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Kegiatan membangun bisa memacu peserta didik
untuk selalu aktif, sehingga kecerdasannya akan meningkat. sedangkan menurut para ahli adalah:

1. Hill
Tindakan mencipta suatu makna dari apa yang sudah dipelajari seseorang.
2. Shymansky
Aktivitas yang aktif, ketika peserta didik melatih sendiri pengetahuannya, mencari tahu
apa yang sudah dipelajari, dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide baru dengan
kerangka berpikir sendiri.

Contoh Teori Belajar Konstruktivisme


Berikut ini merupakan contoh teori belajar konstruktivisme pada pelajaran Matematika.
Pak Andre merupakan seorang guru Matematika. Saat ini, Matematika Pak Andre di kelas VII
memasuki materi Nilai Rata-Rata. Beliau membuat suatu instruksi agar para peserta didik bisa
mulai menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan suatu nilai rata-rata,
peserta didik diminta mengikuti langkah berikut.
1. Menyiapkan beberapa menara blok dengan beberapa variasi ketinggian.
2. Bapak/Ibu bisa meminta peserta didik untuk memotong beberapa menara blok yang lebih
tinggi, sesuai kata hati.
3. Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara blok terendah. Lakukan hal
tersebut sampai ketinggian menara bloknya sama.
4. Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa perbedaan variabel.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan
belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Namun teori belajar ini tidaklah semudah yang
dikira, dalam prosesnya teori belajar ini membutuhkan berbagai sumber sarana yang dapat
menunjang, seperti : lingkungan siswa, kondisi psikologi siswa, perbedaan tingkat kecerdasan
siswa. Semua unsure ini dapat dijadikan bahan acuan untuk menciptakan suatu model teori
belajar yang dianggap cocok, tidak perlu terpaku dengan kurikulum yang ada asalkan tujuan dari
teori belajar ini sama dengan tujuan pendidikan.
Makalah ini sudah cukup banyak membahas tetang teori-teori pembelajaran. Teori-teori
pembelajaran tersebut menjelaskan apa itu belajar dan bagaimana mana belajar itu terjadi. Jadi
masing-masing teori menjelaskan belajar dan pembelajaran dalam pengertian yang berbeda-beda.

3.2 Saran
Perkembengan dunia pendidikan terus berlangsung sejalan dengan tuntutan hidup manusia
untuk menjawab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin
maju dan kompleks. Dunia pendidikan juga dituntut untuk peka terhadap perubahan dan
perkembangan sekecil apa pun dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini
peran guru tidaklah kecil. Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan terdepan dituntut
untuk terus mengembangkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilannya. Oleh karena itu
disaran kepada semua yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan khususnya guru dapat
membaca dan memahami Teori-teori pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

https:// www.kompasiana.com/laila/aplikasi-teori-pembelajaran-5500407ba11c271501de
publikasiilmiah.ums.ac.id
https://pgsd .binus.ac.id/2021/07/08/implementasi-teori-belajar-kognitivisme-dalam-pandangan-
jean-piget-dan-jerome;bruner
https://www-quipper-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.quipper.com/id/blog/info-guru/teori-
belajar-konstruktivisme

Anda mungkin juga menyukai