Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN, ENTERPRENEUR, E-COMMERCE


Untuk memenuhi salah satu tugas Kewirausahaan
Dosen pengampu : Dr. Intan Renata Silitonga, SpOG (K), M.kes

Disusun oleh :
Eva Nursafitri
2117045

DIII KEBIDANAN A
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdululillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah KEWIRAUSAHAAN “Praktik
Mandiri Bidan” guna melengkapi dan memenuhi salah satu tugas mata
kuliah kewirausahaan Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak
mengalami hambatan baik dari segi teknik serta waktu, tenaga maupun
biaya. Namun dengan petunjuk Allah SWT serta bantuan dari teman-
teman penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai mana mestinya.
Penulis meyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Bandung, Mei 2020

Penulis
KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah perilaku dan kemampuan seseorang untuk


menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat dan memiliki nilau jual.
seorang yang memiliki semangat, sikap perilaku dan kemampuan
kewirausahaan disebut dengan wirausaha.

Seseorang yang berani mendirikan usaha adalah orang yang


mengerahkan sumber daya. Upaya untuk memaksimalkan sumberdaya
tersebut adanya rancangan, ide, inovasi, proses, pengendalian dan 
tujuan. Peluang usaha sangat banyak tergantung bidang apa yang ingin di
tekuni. Mendirikan usaha juga ada resiko yang perlu di pertimbangkan
dengan baik. Kerena itu akan menjadi ancaman bagi mereka pengusaha.
Seseorang yang memiliki sifat kewirausahaan adalah orang-orang yang
berjiwa dagang. Memiliki kemampuan mengelolah uang dan memutar
uang untuk memperbesar usahanya. Seorang wirausaha juga harus
bersifat kreatif dan inovatif yang bisa di tuangkan dalam memenejemen
usahanya.

Kewirausahaan merupakan jiwa keberanian untuk memulai dari 0.


Memulai adalah hal yang mudah tetapi bertahan dan berkembang lebih
besar itulah yang sulit. Usaha pasti ada pasang surutnya sehingga
seorang wirausaha di tuntut agar bisa menyelesaikan setiap
permasalahan yang ada. Usaha adalah kebebasan, banyak  orang yang
berbondong-bondong mendirikan usaha untuk memperbaiki
perekonomian mereka. memiliki udah tidak perlu berpendidikan tinggi
hanya perlu berlajar teori dan mempraktekannya.
ENTERPRENEUR

Enterpreneur atau dalam bahasa indonesia yaitu wirausahawan


adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

Entrepreneur adalah seseorang yang bisa membawa perubahan


baru, inovasi baru, dan ide-ide baru. Tetapi untuk menjadi seorang
entrepreneur yang sukses harus memiliki sepuluh sifat yaitu mempunyai
kedisiplinan yang tinggi, selalu kreatif dan inovatif, mampu memotivasi diri
sendiri, mempunyai jiwa kepemimpinan, bisa memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya, berani mengambil resiko, berkarakter mandiri, tidak
berhenti belajar untuk mengambil wawasan yang luas, entrepreneur yang
sukses pantang menyerah, dan yang terakhir adalah termotivasi untuk
mendapatkan prestasi. Untuk memulai usaha, usia tidak menentukan
anda bisa menjadi seorang entrepreneur, melainkan memulai usaha sejak
dini merupakan hal yang menarik. Banyak pengusaha muda yang sudah
mulai berkreasi dan berinovatif, karena banyak disekeliling kita yang
masih belum diperhatikan. Sebuah masalah dan tekanan bukanlah hal
yang harus dihindari melainkan kita harus mencari solusinya, karena
solusi tersebut bisa digunakan untuk membuat usaha baru atau suatu ide
yang menarik untuk diberikan kepada masyarakat.
E-COMMERCE

E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia


Perdagangan Secara Elektronik adalah aktivitas penyebaran, penjualan,
pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan
jaringan telekomunikasi seperti internet, televisi, atau jaringan komputer
lainnya. Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce)
adalah penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa
yang mengandalkan sistem elektronik, seperti internet, televisi, atau
jaringan komputer lainnya.

E-commerce melibatkan transfer dana dan pertukaran data


elektronik, sistem manajemen dan pengumpulan data secara otomatis. E-
commerce adalah salah satu bisnis yang paling sering digeluti oleh
masyarakat di Indonesia karena memberikan keuntungan yang
menjanjikan. Electronic commorce atau E-commerce ialah sebuah sistem
yang di dalamnya memuat aktivitas penjualan, pembelian, serta
penyebaran barang dan jasa yang mendayagunakan sistem elektronik
seperti misalnya televisi, internet, ataupun jaringan komputer lainnya. E-
commerce pada era digital ini menjelma menjadi salah satu bisnis yang
cukup menjanjikan untuk menghasilkan provit yang cukup besar.

Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan


faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan
jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia,
sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu
dengan yang lain diseluruh dunia. Sampai saat ini internet merupakan
infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga e-
commerce pun menjadi identik dalam menjalankan bisnis di internet.

Dengan menggunakan teknologi informasi, e commerce dapat


dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam
mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya
tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan
mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. E commerce
dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan yang konsisten.
TINJAUAN PUSTAKA

A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang,
cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.  Kewirausahaan memiliki arti
yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon
(1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment).
2. Sikap Kewirausahaan
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat,
suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan
orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada
masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

3. Modal Kewirausahaan
1. Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide
sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal
tambahan.
2. Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
3. Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan
agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk
menghadapi resiko dan tantangan.
4. Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang.
Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis
modal diatas.
4. Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan
dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996:
5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan
sebagai berikut:
a. Percaya diri dan Optimis, Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.
b. Berorientasi pada tugas dan hasil, Kebutuhan untuk
berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat,
energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif
c. Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
d. Mampu mengambil resiko yang wajar
e. Kepemimpinan, Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
f. Berorientasi masa depan, Memiliki visi dan perspektif terhadap
masa depan
5. Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan
1.  Memiliki motif berprestasi tinggi
2.  Memiliki perspektif ke depan
3.  Memiliki kreatifitas tinggi
4.  Memiliki sifat inovasi tinggi
5.  Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
6.  Memiliki tanggung jawab
7.  Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang
lain
8.  Memiliki keberanian menghadapi resiko
9.  Selalu mencari peluang
10.  Memiliki jiwa kepemimpinan
11.  Memiliki kemampuan manajerial
12.  Memiliki kemampuan personal.

6. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan


perasaan dan emosi yang semuanya sangat bergantung
pada kondisi lingkungan yang ada, amka dimensi kemampuan
afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian dari pendekatan
kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan berwirausaha
merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam
mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan berani
menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.
7. Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Berwirausaha
Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:
a. Kemampuan dan kemauan
b. Tekad yang kuat dan kerja keras
c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika
ada kesempatan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa
faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan
usaha barunya:
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya
manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan
dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan
memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan
dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d. Gagal dalam perencanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
f. Kurangnya pengawasan peralatan.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan.
A. ENTERPRENEUR
1. Pengertian Entrepreneur
Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu
orang yang memiliki kreativitas serta inovatif sehingga mampu
menggali serta menemukan peluang serta mewujudkan menjadi
usaha yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan menemukan sampai
mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut
proses Entrepreneurship. Kegiatan Entrepreneur adalah
menciptakan barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi
(manajemen) baru, bahan baku baru, pasar baru. Hasil-hasil dari
kegiatan-kegiatan Entrepreneur tersebut menciptakan nilai atau
kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan menciptakan
nilai tersebut karena seorang Entrepreneur memiliki sifat-sifat
kretaif serta inovatif.
2. Peranan Entrepreneur :
a. Meningkatkan standar / kualitas hidup manusia.
b. Sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional.
c. Menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mengatasi
pengangguran.
3. Ciri-ciri Karakteristik Entrepreneur :
a. Pekerja keras.
b. Disiplin.
c. Mandiri
d. Realitas
e. Prestatif (selalu ingin maju)
f. Komitmen tinggi
g. Tajam naluri bisnisnya.
h. Cepat melihat peluang usaha
i. Kretaif
j. Ulet serta siap pada tantangan
k. Ingin mencapai sesuatu.
4. Karakteristik yang khas dari Entrepreneur thetos enterprenerial
menurut Moeljanto Tjokrowinoto (1996) adalah:
a. Kejelian melihat peluang untuk memperoleh keuntungan.
b. Selalu mencari perubahan
c. Kemampuan untuk mendefinisikan resiko
d. Kemampuan untuk mengalihkan sunber dari kegiatan
prodiktifitas.
B. E-COMMERCE
1. Pengertian E-commerce
Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau
jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer
dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini
sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang
berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana
secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran
elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online
marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data
interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana
cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan
tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www,
e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan
data (databases), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi
non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang,
dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
2. Macam-macam e-commerce
a. Bisnis ke bisnis (B2B) yaitu melibatkan penjualan produk dan
layanan antar perusahaan. Contoh menjual gas alam cair,
bahan bakar, bahan kimia, dan lain-lain.
b. Bisnis ke konsumen (B2C) Yaitu melibatkan penjualan
produk dan layanan secara eceran kepada pembeli
perorangan. Khususnya bisnis yang menjual produk dan jasa
ke konsumen pada website e-commerce yang menyediakan
halaman Web yang menarik, katalog multimedia, proses
pemesanan yang interaktif, sistem pembayaran elektronik
yang aman, dan dukungan kustomer secara online. Contoh:
menjual buku, piranti lunak, musik, dan lain-lain.
c. Konsumen ke konsumen (C2C) Yaitu melibatkan konsumen
yang menjual secara langsung kepada konsumen. Contoh:
mereka yang menjual barang-barangnya dengan melelang
kemudian setuju dengan penawaran yang paling tinggi.
3. Keuntungan dan Kekurangan E-commerce
Keuntungan yang dapat diambil dari penerapan e-commerce dapat
dilihat dari 3 pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu:
organisasi, konsumen, dan masyarakat.
a. Bagi organisai / perusahaan
1. Pasar nternasional
Dengan penerapan e-commerce sebuah perusahaan dapat
memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan
tanpa harus terbentur pada batas negara dengan adanya
teknologi digital. Pihak perusahaan dapat bertemu dengan
partner dan kliennya dari seluruh penjuru dunia. Hal ini
menciptakan sebuah lembaga multinasional virtual.
2. Penghematan biaya operasional
Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat,
memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan.
3. Kustomisasi masal
E-commerce telah merevolusi cara konsumen dalam
membeli barang dan jasa. Produk barang dan jasa dapat
dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen.
Contohnya, di masa lalu saat perusahaan Ford mulai
memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya dapat
membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat
memang hanya warna tersebut. Namun sekarang pembeli
dapat mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai dengan
spesifikasi mereka hanya dalam beberapa menit, misalnya
menentukan warna mobil yang mereka inginkan untuk mobil
yang akan mereka beli, hanya dengan mengunjungi website
Ford di internet.
4. Berkurangnya kendala inovasi
Yang dimaksud adalah dengan e-commerce, suatu
perusahaan dapat menghemat sumber daya karena mereka
tidak dipusingkan dengan sulitnya membuat penemuan baru
untuk modifikasi produk mereka. Sebagai contoh,
perusahaan seperti Motorola (mobile phone) dan Dell
(komputer) dapat mengumpulkan para konsumennya yang
memesan sebuah produk. Para konsumen dapat membuat
suatu daftar mengenai spesifikasi produk baru yang mereka
inginkan dan mengirimkannya ke perusahaan secara on-line.
Kemudian perusahaan dapat merencanakan produksi suatu
produk berdasarkan spesifikasi konsumen dan mengirimkan
hasilnya dalam jangka waktu beberapa hari.
5. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah
Internet lebih murah dari sebuah jaringan tambahan yang
hanya digunakan untuk telepon. Adalah lebih murah untuk
mengirimkan sebuah fax atau e-mail via internet daripada
melakukan dial telepon secara langsung.
6. Digitalisasi proses dan produk
Contohnya pada kasus produk software dan audio video,
produk digital tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat e-
mail secara langsung ke konsumen melalui internet dalam
format digital. Hal ini tentu saja menghemat waktu dan biaya
pengiriman produk.
7. Batasan waktu kerja dapat diatasi
Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena
dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu
beroperasi tiap hari.
b. Bagi konsumen
1. Akses penuh 24 jam / 7 hari
Konsumen dapat berbelanja atau mengolah bernagai
transaksi lain dalam 24 jam sepanjang hari, sepanjang tahun
di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo,
membuat pembayaran, dan memperoleh informasi lainnya.
2. Lebih banyak pilihan
Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk yang
bisa dipilih, namun juga daftar supplier internasional
sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang lebih
banyak.
3. Perbandingan harga
Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan
membandingkan harganya dengan mengunjungi berbagai
situs yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah
website tunggal yang menampilkan berbagai harga dari
sejumlah provider.
4. Proses pengantaran produk yang inovatif
Dengan e-commerce proses pengantaran produk menjadi
lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik
misalnya software atau berkas audio visual di mana
konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan
mengunduhnya melalui internet.
c. Bagi masyarakat
1. Praktek kerja yang lebih fleksibel
E-commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel
dalam menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat
bekerja dari rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke
kantor.
2. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain
Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan
menikmati produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit
mereka temukan di daerahnya.
3. Kemudahan akses fasilitas publik
Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan
publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi serta
pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.
Walaupun adanya e-commerce memberi banyak keuntungan,
masih terdapat berbegai kekurangan dari e-commerce antara
lain:
a. Bagi organisasi / perusahaan
1. Keamanan sistem rentan diserang
Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis
data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan
keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah
perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga
perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting
karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa
menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis
yang telah berjalan.
2. Persaingan tidak sehat
Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun
bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat
memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide
dan perang harga.
3. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih
baru
Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan
teknologi baru, sering muncul masalah yaitu sistem bisnis
yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan
infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa
perusahaan untuk menjalankan dua sistem independen
yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat
mengakibatkan pembengkakan biaya.
b. Bagi konsumen
1. Perlunya keahlian computer
Tanpa menguasai keahlian computer, mustahil konsumen
dapat berpartisipasi dalam e-commerce. Pengetahuan
dasar computer diperlukan, antara lain pengetahuan
mengenai internet dan web.
2. Biaya tambahan untuk mengakses internet
Untuk ikut serta dalam e-commerce dibutuhkan koneksi
internet yang tentu saja menambah pos pengeluaran bagi
konsumen.
3. Biaya peralatan computer
Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu
saja dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya.
Perkembangan komputer yang sangat pesat
menyarankan konsumen untuk juga mengupdate
peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.
4. Risiko bocornya privasi dan data pribadi
Segala hal mungkin terjadi saat konsumen mangakses
internet untuk menjalankan e-commerce, termasuk risiko
bocornya data pribadi karena ulah orang lain yang ingin
membobol sistem.
5. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung
dengan orang lain
Transaksi e-commerce yang berlangsung secara on-line
telah mengurangi waktu konsumen untuk dapat
melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini tidak
baik karena dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa
kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
6. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen
berinteraksi hanya dengan komputer.
c. Bagi masyarakat
1. Berkurangnya interaksi antar manusia
Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara
elektronik, dimungkinkan terjadi berkurangnya
kemampuan sosial dan personal manusia untuk
bersosialisasi dengan orang lain secara langsung.
2. Kesenjangan sosial
Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi
kesenjangan sosial antara orang-orang yang memiliki
kemampuan teknis dalam e-commerce dengan yang
tidak, yang memiliki keahlian digaji lebih tinggi daripada
yang tidak.
3. Adanya sumber daya yang terbuang
Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama
tidak dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan komputer
model lama atau software model lama yang sudah tidak
relevan untuk digunakan.
4. Sulitnya mengatur internet
Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet dan banyak
yang tidak terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus
berkembang semakin luas dan jumlah pengguna yang
semakin banyak, seringkali membuat pihak berwenang
kesulitan dalam membuat peraturan untuk internet.
KESIMPULAN

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh


sifat dan kepribadian seseorang. Seperti telah diungkapkan bahwa
wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang
mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi.
E-commerce menciptakan suatu perekonomian baru, yang
menghubungkan produsen, penjual, dan pelanggan via teknologi dalam
cara-cara yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Di dunia e-commerce
yang berkecepatan tinggi ini, ukuran ridak lagi menjadi masalah, berbeda
dengan kecepatan dan fleksibilitas. Internet menciptakan orde industri
baru, dan perusahaan yang gagal mengadaptasinya akan segera punah.

Anda mungkin juga menyukai