Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol.

X (Nomor): halaman - halaman


DOI:

JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA


p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

PANJANG GELOMBANG CAHAYA


Nurfadillah S Amirullah1, Edysul Isdar2, Ida Masiani3, Sabri Yunus4
1234
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi., UIN Alauddin Makassar
email: dillaji42@gmail.co

Keywords: Cahaya, ABSTRACT


Gelombang, dan Spektrum An experimental lab called Wavelength of
Light, which aims to measure the wavelength of light
and determine changes in the spectrum, was
conducted. A wave is a propagation of vibrational
energy that propagates through a medium or without
passing through a medium. In this experiment, tools
and materials such as light source (flashlight), optical
bench, diffraction grating, single-slit diaphragm
slider, color filter (green, red, blue), white screen,
lens and power supply are used. By measuring the
distance from the grating to the screen and the
distance between the two lines, the results are
obtained in terms of the wavelengths of light, which
are yellow, green and blue, by first adjusting the
grating. From the results obtained it can be
concluded that electromagnetic radiation in this
wavelength range is referred to as visible light or
simply as "light". The wavelength of the visible light
spectrum is approximately 380 to 700 nm. The
frequency of the visible light spectrum is
approximately 430 to 770 THz. The visible light
spectrum does not contain all the colors that the
human eye and the brain can differentiate.

JFT | 1
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

1. PENDAHULUAN
Cahaya adalah energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang
tampak dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Dengan adanya cahaya
yang menjalar pada suatu tempat, secara otomatis energi juga akan berpindah ke
tempat tersebut. Sifat dualisme cahaya sebagai partikel dan gelombang membuat
cahaya memiliki sifat yang unik untuk diteliti. Secara fisika cahaya dapat diartikan
sebagai pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang berasal dari
sumber cahaya. Sumber cahaya adalah benda-benda yang dapat mengeluarkanenergy
elektromagnetik atau disebut dengan radiasi elektromagnetik. Salah satu sumber
cahaya adalah matahari, dimana matahari memancarkan radiasi elektromagnetik
sehingga sampai ke bumi (Kurniawan, 2019).
Cahaya merupakan sebuah gelombang. Hal tersebut diterangkan oleh
Charles Huygens. Menurut Prinsip Huygens, setiap titik pada suatu gelombang
adalah pusat gelombang sekunderyang memancarkan gelombang baru ke segala
arah dengan kecepatan yang sama. Jika terdapat medium yang berbedacahaya akan
dipantulkan dan jika melewati medium tersebut maka kecepatan akan berubah.
Cahaya akan bergerak mendekati garis normal dari sudut datang (θ), apabila
medium yang dilewati lebih rapat. Dengan kata lain, panjang gelombang (λ)
berbanding lurus dengankecepatan gerak cahaya. Hal tersebut diknal dengan refraksi
atau pembiasan. Contoh dari prinsip tersebut adalah pelangi. Pelangi adalah contoh
dari interferensi konstruktif. (Kiel, 2007).
Cahaya laser, sebagian dipantulkan kekanan dan sisanya ditransmisikan
keatas. Bagian yang dipantulkan kekanan oleh suatu cermin datar (cermin 1) akan
dipantulkan kembali ke beam spilitter (layar). Adapun bagian yang ditransmisikan
keatas oleh cermin datar (cermin 2) juga akan dipantulkan kembali ke beam splitter,
kemudian bersatu dengan cahaya dari cermin 1 menuju layar, sehingga kedua sinar
akan berinterferensi yang ditunjukkan dengan adanya pola-pola cincin gelap-terang
(frinji) (Tellinghuisen 2002).

JFT | 2
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Gelombang merupakan rambatan energi getaran yang merambat melalui


medium atau tanpa melalui medium. Berdasakan mediumnya gelombang dibedakan
menjadi dua yaitu gelombang mekanik dan elektromagnetik. Gelombang mekanik
adalah gelombang yang arah rambatannya memerlukan medium perantara sedangkan
gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang arah rambatannya tanpa
menggunakan medium. Berdasarkan rambatannya gelombang dibagi menjadi dua
yaitu gelombang transversal dan longitudinal. Gelombang transversal merupakan
gelombang yang rambatan sejajar dengan getaran dan mediumnya sedangkan
gelombang longitudinal adalah gelombang yang rambatannya sejajar dengan getaran
dan mediumnya. Resonansi merupakan fenomena yang terjadi apabila sebuah sistem
berosilasi dip engaruhi oleh sederet pulsa periodik yang sama atau hampir sama
dengan salah satu frekuensi alami dari osilasi sistem. Sistem tersebut akan berosilasi
dengan amplitudo yang relatif besar (Abdul Yasid, 2016).
Gelombang cahaya adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu
medium. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara
lembah dan bukit (gelombang transversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan
dengan satu renggangan (gelombang longitudional). Cepat rambat dari gelombang
adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik. Para ahli telah
lama mempelajari cahaya untuk mengetahui hakekatnya. Pada mulanya, cahaya
didefinisikan sebagai aliran partikel yang dipancarkan oleh benda penghasil cahaya
(sumber cahaya). Tetapi, penyelidikan lain menyatakan bahwa cahaya adalah
gelombang karena cahaya memiliki sifat-sifat seperti yang dimiliki oleh gelombang.
(Nirsal, 2012)
Menurut Pain (2006), sifat sifat gelombang yaitu Dispersi gelombang,
pemantulan gelombang lingkar oleh bidang datar, pembiasan gelombang, difraksi
gelombang, interferensi gelombang dan polarisasi gelombang
a. Disperse gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat suatu medium. Kebanyakan medium nyata di mana gelombang

JFT | 3
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

merambat dapat kita dekati sebagai medium non dispresi. Dalam medium non
dispresi, gelombang dapat mempertahankan bentuknya.
b. Pemantulan gelombang lingkaran oleh bidang datar. Dengan menggunakan hukum
pemantulan, yaitu sudut datang = sudut pantul, kita peroleh bayangan 0 adalah I.
titik I merupakan sumber gelombang pantul sehingga muka gelombang pantul
adalah lingkaran – lingkarang yang berpusat di I.
c. Pembiasan gelombang adalah perubahan panjang gelombang ketika melalui
medium yang berbeda. Perubahan panjang gelombang dapat juga di amati di
dalam tangki riak dengan cara memasang keping gelas tebal pada dasar tangki
sehingga tangki riak memiliki dua kedalaman air yang berbeda, dalam dan
dangkal.
d. Difraksi gelombang, Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang. Jika penghalang celah
yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terlihat. Muka
gelombang yang melalui celah hanya melentur dibagian tepi celah. Jika
penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang,
maka difrkasi gelombang sangat jelas.
e. Interferensi gelombang, Pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang
yang terpadu tersebut dinamakan interferensi gelombang. Perpaduan dua
gelombang saling memperkuat (interferensi konstruktif), dan dihasilkan amplitudo
paling besar yaitu dua kali amplitude semula. Sedangkan perpaduan dua
gelombang yang saling memperlemah atau meniadakan (interferensi desktruktif),
dan dihasilkan amplitude nol.
f. Polarisasi gelombang, Ada satu sifat yang hanya dapat terjadi pada gelombang
transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak dapat terjadi pada
gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi.
Pengukuran panjang gelombang cahaya dapat dilakukan dengan berbagai
metode sederhana seperti interferensi celah ganda, difraksi Fraunhofer, dan
interferometer Michelson. Dari hasil-hasil tersebut, metode interferometer

JFT | 4
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Michelson dirasa masih paling handal, karena tingkat ketilitian yang tinggi. Metode
lain yang juga cukup populer adalah interferometer Fabry-Perot, selain dapat
digunakan untuk mengukur panjang gelombang, biasanya digunakan untuk
mengukur indek bias zat transparan. Interferometer Fabry-Perot menggunakan dua
buah cermin yang sangat datar dari bahan setengah perak yang dipisah dengan jarak
tertentu, dan tersusun secara pararel. Salah satu cermin terhubung dengan plat
penggerak, yang bisa merubah jarak antara kedua cermin dengan pergeseran yang
sangat kecil. Pola interferensi yang terbentuk lebih jelas dan tajam dibanding
interferometer yang lain. Skema interferometer Fabry-Perot dapat dilihat pada
gambar 1 berikut.

Gambar 1. Skema Sederhana Interferometer Fabry-Perot


Berkas cahaya datang dengan sudut datang mengalami interferensi pantulan ganda
pada medium selebar d. Berkas kemudian diteruskan ke layar di P sehingga terbentuk
frinji lingkaran-lingkaran interferensi yang konsentris. Panjang gelombang cahaya
yang tidak diketahui bisa diukur dengan cara menghitung jumlah frinji yang hilang
karena pergeseran jarak cemin dan mengukur pergeseran tersebut. (Dwi, 2007)
Interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air atau
gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat, kedua gelombang
cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus memiliki
beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang
sama. Selain itu, kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir
sama.

JFT | 5
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Gambar 2: (a) tidak terjadi interferensi (b) terjadi interferensi

Panjang gelombang cahaya melalui interferensi yaitu sebagai berikut:

(1)

Dimana k yaitu konstanta kisi, P itu Jarak pola interferensi pada layar (n), L itu Jarak
layar ke kisi (m), m = orde interferensi dan λ yaitu Panjang gelombang (m).
Kecepatan rambat (v) gelombang elektromagnetik di ruang bebas sama dengan 3x108
meter per detik. Jika frekuensi (f) dan panjang gelombang l, maka berlaku:
    

Dimana ƛ yaitu panjang gelombang, dengan satuan meter (m), v itu kecepatan cahaya,
dengan satuan meter per detik (m/s) dan f adalah frekuensi, dengan satuan hertz (Hz)
(Fauzi, 2015).
Ketika sebuah gelombang dengan panjang sebesar λ melewati celah-celah
sempit yang memiliki jarak di antara keduanya sebesar d akan terjadi difraksi.
Difraksi adalah pembelokan cahaya yang melewati suatu penghalang atau celah.
Semakin lebar jarak d, maka difraksi tidak begitu jelas terlihat. Sebaliknya, semakin
sempit jarak d, maka difraksi akan jelas terlihat. Celah tersebut akan berperan
sebagai titik pusat gelombang yang memancarkan gelombang baru.

Gambar 3. Difraksi suatu gelombang

JFT | 6
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Ketika suatu celah transmisi disinari, maka setiap celah akan menjadi sumber cahaya
baru atau pusat gelombang baru. Setiap celah akan menghasilkan difraksi, dan dari
setiapdifraksi tersebut akan menghasilkan suatu pola. Pola tersebut akan erlihat
seperti garis-garisgelap dan terang. Garis terang disebut dengan maxima, sedangkan
garis gelap disebut dengan minima. (Hugh D. Young, 2003).
Jika kita mengganti celah tersebut dengan jumlah yang lebih banyak, maka
disebut kisi difraksi. Kisi difraksi terdiri dari ribuan celah paralel yang sama pada
sebuah medium, seperti keeping kaca. Biasanya jumlah celah tersebut adalah 5.000
untuk setiap millimeter. Cahaya yang melewati kisi tersebut akan memiliki
interferensi yang jauh lebih sempit sehingga menghasilkan maxima yang sangat
sempit seperti garis. Maxima tersebut dipisahkan oleh minima yang lebar. Kisi
difraksi tersebut akan membentuk suatu pola dari maxima dan minima terbentuk. Dari
maxima yang ada dapat dihitung panjang gelombang cahaya tersebut dengan
menggunakan persamaan:

d sin θ = m λ (3)

d adalah jarak antar kisi, θ adalah sudut yang dibentuk antara titik pusat kisi dengan
suatu titikP, λ adalah panjang gelombang, dan m adalah orde dari maxima (m = 0, ±1,
±2, ±3,...). Nilai m = 0 adalah terang pusat (Hugh D. Young, 2003).
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu
gelombang baru. Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi interferensi
konstruktif (saling menguatkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo maksimum.
Jika kedua gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi
destruktif (saling melemahkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo nol. Setiap
orang dengan menggunakan sebuah baskom air dapat melihat bagaimana interferensi
antara dua gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola bervariasi yang
dapat dilihat dengan jelas (Nashir dkk, 2014)

JFT | 7
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Berdasarkan uraian di atas, maka yang melatarbelakangi dilakukannya


percobaan ini adalah untuk mengukur Panjang gelombang cahaya serta untuk
menentukan perubahan spektrum.

2.METODE PENELITIAN
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu sumber cahaya,
bangku optik, kisi difraksi, slide diafragma satu celah, filter warna, layar putih, lensa,
power supply dan kertas grafik.
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut menyalakan power
supply mengatur jarak antara sumber cahaya dengan lensa. mengatur letak lensa
sehingga terbentuk bayangan celah tunggal yang tajam pada layar. meletakkan kisi
difraksi 50 celah/mm di belakang lensa menggeser kisi mendekati atau menjauhi
layar mengukur besaran L = jarak kisi ke layar dan besaran y= jarak antara dua garis
yang berbeda di kiri dan kanan garis utama. kemudian mencatat hasilnya di tabel
berikut dan selanjutnya mengulangi langkah di atas menggunakan kisi difraksi 600
celah/mm.
warna cahaya l(mm) y(mm)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada Kisi Difraksi D = 10 Garis/Mm
a. Hasil Pengamatan
Hasil pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan untuk d = 10 garis/mm
No. Warna Cahaya l (cm) y (cm) d (cm) λ (nm)
1 abu-abu 83 0.2 1 0.002
2 abu-abu 90 0.3 1 0.0033
3 abu-abu 95 0.3 1 0.0031
4 abu-abu 102 0.4 1 0.0039
5 abu-abu 107 0.5 1 0.0046

JFT | 8
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

b. Grafik
Grafik 1. Panjang gelombang cahaya pada kisi 10 celah/mm

5,0
L1=82cm
4,5 L2=90cm
Panjang gelombang (nm) x

L3=95cm L6
4,0 L4=102cm…
3,5 L4
L3
3,0 L2
10-10

2,5
2,0 L1

1,5
1,0
0,5
d: 10 lines/mm
0,0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 0,55
Lebar pola spektrum warna (cm)

c. Gambar Spektrum

(1) (2)

(3) (4)

(5)

JFT | 9
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Pada Kisi Difraksi d = 50 Garis/Mm


a. Hasil Pengamatan
Tabel 2. Hasil analisis data untuk kisi difraksi 50 celah/mm
No. Warna Cahaya L (cm) y (cm) d (cm) λ (nm)
Biru 3 0.23
1 Kuning 65 4.5 5 0.34
Merah 5 0.38
Biru 3.5 0.23
2 Kuning 76 5.3 5 0.34
Merah 5.6 0.36
Biru 4 0.24
3 Kuning 81 5.5 5 0.33
Merah 6 0.37
Biru 4.5 0.24
4 Kuning 91 6 5 0.32
Merah 6.5 0.35
Biru 5 0.25
5 Kuning 99 6.5 5 0.32
Merah 7 0.35

b. Grafik
Grafik 2. Panjang gelombang cahaya pada kisi 50 celah/mm

0,45 L=65cm
L=76cm
0,40 L=81cm
Panjang gelombang (nm) x 10-7

L=91cm
0,35 L=99cm

0,30
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
d: 50 lines/mm
0,00
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5
Lebar pola spektrum warna (cm)

JFT | 10
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

c. Gambar Spektrum

(1) (2)

(3) (4)

(5)

Pada Kisi Difraksi d = 600 Garis/Mm


a. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil analisis data untuk kisi difraksi 600 celah/mm
No. Warna Cahaya L (cm) y (cm) d (cm) λ (nm)
Ungu 11 34.7
Hijau 12.5 39.4
1 Kuning 19 13.5 60 42.6
Orange 14.5 45.7
Merah 17 53.6
Ungu 13 33.9
Hijau 15.5 40.4
2 Kuning 23 16.5 60 43.1
Orange 17.5 45.6
Merah 20 52.1

JFT | 11
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Ungu 15.5 34.4


Hijau 18.5 41.1
3 Kuning 27 19 60 42.2
Orange 20.5 45.5
Merah 24 53.3
Ungu 16.5 34.1
Hijau 20 41.3
4 Kuning 29 21 60 43.4
Orange 22 45.5
Merah 26 53.7
Ungu 18 34.8
Hijau 21.5 41.6
5 Kuning 31 22 60 42.5
Orange 23.5 45.4
Merah 28 54.2

b. Grafik
Grafik 3. Panjang gelombang cahaya pada kisi 600 celah/mm

60
L=19cm
L=23cm
L=27cm
50
Panjang gelombang (nm) x 10-7

L=29cm
L=31cm
40

30

20

10
d: 600 lines/mm
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Lebar pola spektrum warna (cm)

JFT | 12
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

c. Gambar Spektrum

(1) (2)

(3) (4)

(5)

d. Pembahasan
Gelombang adalah getaran yang menjalar melalui suatu medium dari satu titik
(lokasi) pusat getaran menyebar ke titik yang lain. Gelombang dapat di golongkan
berdasarkan medium perambatannya, antara lain gelombang yang merambat dengan
memerlukan medium perantara di sebut gelombang mekanik dan gelombang yang
merambat tanpa memelurkan medium perantara di sebut gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan arah getarannya, gelombang di bedakan menjadi gelombang transversal
dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
getarannya tegak lurus dengan arah rambatnya.
Pada eksperimen ini, di amati warna cahaya yang dihasilkan pada layar kertas
yang telah disediakan, Metode pengukuran panjang gelombang cahaya dengan celah
banyak selain dihasilkan pengukuran dengan ralat yang lebih kecil juga dapat
diperoleh analisa resolusi pola-pola interferensi cahaya tampak.

JFT | 13
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa


Radiasi elektromagnetik pada rentang panjang gelombang ini disebut cahaya tampak
(visiblle light) atau biasa disebut “cahaya” saja. Panjang gelombang spektrum cahaya
tampak adalah sekitar 380 sampai 700 nm. Frekuensi spektrum cahaya tampak adalah
sekitar 430 sampai 770 THz. Spektrum cahaya tampak tidak mengandung semua
warna yang dapat dibedakan oleh mata dan otak manusia.

4. PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:panjang gelombang
cahaya untuk kisi difraksi 50 celah/mm pada masing-masing warna yaitu biru: 0,23
cm, kuning: 0,33 cm, dan merah: 0,36 cm. Sedangkan untuk kisi difraksi 600
celah/mm masing masing warna yaitu ungu: 34,38 cm, hijau: 40,76 cm, kuning:
42,76 cm, orange: 45,54 cm dan merah: 53,37 cm.
Perubahan spektrum warna pada percobaan ini yaitu pada kisi difraksi 50
celah/mm spektrum warna terlihat lebih jelas ketika kisi digeser pada jarak yang
cukup jauh sebesar 45 mm. Sedangkan pada kisi difraksi 600 celah/mm spektrum
warna terlihat lebih jelas dengan ketetapan jarak tetap sebesar 45 mm, hanya saja
spektrum ini cukup jelas warnanya.

5. DAFTAR PUSTAKA
Dwi Satoto, dkk. 2007. Studi Interferometer Febry – Perot Untuk Pengukuran
Panjang Gelombang Cahaya. FMIPA. UNDIP. Berkala Fisika. Vol. 10. No.
4. ISSN : 1410 – 9662.
Fauzi Ahmad dan Mayang Dwinta Trisniarti.2016. Aplikasi Konsep Difraksi dalam
Bidang Kesehatan. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF). Vol 6
No.1 Hal 1-4.
Hadi Kurniawan. 2019. Potensi Laser (Light Amplification By Stimulated Emission
Of Radiation) Sebagai Pendeteksi Bakteri (Studi Awal Detector Makanan
Halal). Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Vol. 3, No. 1, ISSN: 2549-
3698.

JFT | 14
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Kiel, J.K. 2007. Eksperimen With CDROMS. Https://astro.Ustrasbg. Fr/~ Koppen/


Spectrol/ ekpermtse.html. diakses tanggal 3/1/13.
Moh. Nashir Tsalatsin, Masturi. 2014. Penentuan Panjang Gelombang Sinar
Menggunakan Interferensi Celah Ganda Sederhana. Jurnal Fisika. Vol.4
No.2 Hal 69-73.
Nirsal.2012. Perangkat Lunak Pembentukan Bayangan pada Cermin dan Lensa.
Jurnal Ilmiah d’Computare. Vol 2, Hal 24-33.
Pain.2006. the physics of vibration and waves. England:john willey.

Tallinghuisen,J. 2002. Exploring The Diffraction Grating Using He Ne Laser And


CD- ROM. Journal Of Chemical Education 79:718 – 721.
Young Hugh D. 2003. Fisika Universitas Edisi 10 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

JFT | 15

Anda mungkin juga menyukai