OLEH :
NURFADILLAH S AMIRULLAH
NIM : 60400119013
FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Material sejak dahulu sudah menjadi bagian integral dari kebudayaan dan
peradaban manusia sebagai contoh, kita menamai beberapa periode di masa
lampau sebagai Zaman Batu, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. Teknologi-
teknlogi mutakhir masa kini sangat bergantung pada material canggih semuanya
memanfaatkan perangkat, produk , dan sistem yang terbuat dari material.
Setiap bagian dari kehidupan kita tidak terlepas dari peranan material
seperti transportasi, bangunan, pakaian, komunikasi, hiburan, dan produk
makanan. Berkat penyempurnaan-penyempurnaan material yang dilakukan oleh
para ilmuan dan ahli teknologi selama ini, orang dapat membuat produk yang
lebih baik. Menurut sejarah, kemajuan dan perkembangan dari kehidupan manusia
berkaitan dengan kemampuan untuk membuat dan merekayasa material untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pertama yang berada di bumi hanya mengenal sedikit jenis
material, yaitu material yang secara alami berada di alam seperti batu, kayu, kulit
dan sebagainya. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka mulai melakukan
beberapa teknik untuk memproduksi suatu material yang memiliki sifat lebih
unggul dibandingkan dengan material yang berada di alam. Material baru ini
meliputi tembikar dan logam. Lebih dari itu, sifat dari suatu material dapat diubah
dengan memberikan perlakuan panas dan dengan memberikan subtansi lain.
Pemanfaatan suatu material disesuaikan dengan sifat-sifat yang ada pada material
tersebut melalui proses seleksi. Sampai saat sekarang ini sudah banyak sekali
material rekayasa yang telah dibuat dan semuanya itu dapat dikategorikan menjadi
logam, plastik, gelas, dan serat.
Kemajuan dalam memahami berbagai jenis material merupakan suatu
pratanda dari kemajuan dalam bidang teknologi. Sebagai contoh adalah
pemanfaatan bahan silicon, material ini menumbuhkan industri bernilai triliunan
dollar. Material ini juga membantu komunikasi di semua bidang, dari alat Bantu
dengan hingga telemetri ruang angkasa. Keseharian kita diubah akibat adanya
hiburan di rumah kita seperti kaset video, dan dengan munculnya komputer yang
kini terjangkau oleh perorangan. Perubahan meliputi berbagai hal , bukan masalah
teknis semata. Sebagai contoh lain, automobile tidak akan terwujud jika tidak
adanya baja atau bahan lainnya. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu
diketahui jenis-jenis materialserta sifat-sifat yang dimilikinya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis material yang ada di alam.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat apa saja yang dimiliki dari logam, seramik,
polimer dan komposit.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui jenis-jenis material yang ada di alam.
2. Dapat mengetahui sifat-sifat apa saja yang dimiliki dari logam, seramik,
polimer dan komposit.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata logam berasal dari bahasa Yunani: Metallon yaitu sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation) dan mempunyai sebuah ikatan logam,
dan bisa dikatakan bahwa ia mirip dengan sebuah kation di awan elektron. Metal
ialah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh suatu sifat ionisasi
dan ikatan, bersama dengan sebuah metaloid dan nonlogam. Dalam tabel
periodik, garis diagonal yang digambar dari boron (B) ke polonium (Po) yang
membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini ialah metaloid, bisa
juga disebut dengan semi-logam; unsur di kiri bawah ialah logam; unsur ke
kanan atas ialah nonlogam.
Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam
banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium,
tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink. Alotrop logam
cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam
biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator. Dalam
bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur
yang lebih berat daripada helium. Terdapat beberapa sifat-sifat logam diantaranya
1. Sifat Mekanis
Kekerasan (hardness) adalah kemampuan bahan untuk tahan
terhadap goresan, penetrasi, pengikisan (abrasi). Sifat ini berkaitan
dengan sifat keausan (wear resistance) dan kekuatan.
Kekuatan (strenght) adalah kemampuan bahan menerima tegangan
tanpa patah. Kekuatan ada beberapa macam, tergantung pada
beban yang bekerja antara lain dapat dilihat dari kekuatan tarik,
kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan puntir, dan kekuatan
bengkok.
- Therma conductivity
4. Sifat Optis
Sifat optik utama dari material teknik adalah indeks bias,
absorptivity, koefisien penyerapan, pantulan, dan transmissivity. Indeks
bias adalah sifat optic penting dari logam yang didefinisikan sebagai rasio
kecepatan cahaya dalam ruangan hampa udara (vacuum) terhadap
kecepatan material. Indeks bias dapat juga diistilahkan sebagai rasio sin
sudut datang terhadap sin sudut pantul.
5. Sifat Deterioratif
Sifat Deterioratif logam merupakan sifat penurunan kualitas dari
suatu logam
6. Sifat Kimia Logam
Secara kimia, sifat logam dikaitkan dengan keelektronegatifan,
yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat
logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari konfigurasi elektron,
unsur- unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi
ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung
menangkap elektron (memiliki keelektronegatifan yang besar). Sesuai
dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat
logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah:
1. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang,
sedangkan sifat nonlogam bertambah.
2. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah,
sedangkan sifat nonlogam berkurang.
Seramik merupakan material yang kuat, keras dan juga tahan korosi.
Selain itu Seramik memiliki kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya
yang tinggi. Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni
kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang
sedikit. Di dalam Seramik, karena kombinasi dari ikatan ion dan kovalen,
partikel-partikelnya tidak mudah bergeser. Faktor rapuh terjadi bila
pembentukan dan propagasi keretakan yang cepat. Dalam padatan
kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans granular) dan sepanjang
bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putus
yang dihasilkan mungkin memiliki tekstur yang penuh butiran atau kasar.
Material yang amorf tidak memiliki butiran dan bidang kristal yang
teratur, sehingga permukaan putus kemungkinan besar terjadi. Kekuatan
tekan penting untuk seramik yang digunakan untuk struktur seperti
bangunan. Kekuatan tekan seramik biasanya lebih besar dari kekuatan
tariknya. Untuk memperbaiki sifat ini biasanya keramik di-pretekan dalam
keadaan tertekan.
2. Sifat listrik/magnet
Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Seramik dikenal
sangat baik sebagai solator. Beberapa isolator seramik (seperti BaTiO3)
dapat dipolarisasi dan digunakan
ebagai kapasitor. Seramik lain menghantarkan elektron bila energi
ambangnya dicapai, dan oleh karena itu disebut semikonduktor. Tahun
1986, seramik jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi
ditemukan. Bahan jenis ini di bawah suhu kritisnya memiliki hambatan
=0. Akhirnya, seramik yang disebut sebagai piezoelektrik dapat
menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya.
2.1.3 Polimer
Polimer berasal dari dua kata yakni poly dan meros namun dalam
penyebutannya yaitu polimer yang merupakan sejumlah molekul besar yang
terdiri dari unit unit yang berulang yang disebut monomer. Polimer merupakan
salah satu senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun
dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik
pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material
yang disebut polimer.
1. Sifat Mekanik
Jika kita berbicara material untuk aplikasi yang luas, maka kita tidak akan
terlepas dari sifat mekanik yang menentukan kekuatan dan ketahanan
dari material tersebut. Dengan sifat mekanik yang baik, umumnya suatu
material memiliki ketahanan tinggi dan memiliki nilai yang juga tinggi.
Sifat mekanik yang paling umum yaitu strength atau kekuatan dimana
sifat ini menunjukkan kekuatan material polimer dalam mengalami
tekanan sampai terjadinya break atau pecah pada material tersebut.
Sifat ini dapat terbagi lagi menjadi tensile strength yang
merupakan kekuatan tarik dari material, flexural strength yang merupakan
kekuatan tekuk material, impact strength yaitu ketahanan material
terhadap pukulan, dan lain sebagainya. Pada umumnya, jika sifat kekuatan
polimer dihubungkan dengan jenis polimer maka urutan kekuatan
polimer yaitu polimer linier < polimer bercabang < polimer ikat- silang <
polimer network.
2. Sifat Kelenturan
Karena sifatnya lentur, polimer mudah diubah menjadi produk
yang diinginkan. Tapi, polimer alam lebih untuk diubah sesuai keinginan
dikomparasikan polimer sintetis.
3. Sifat Termal
Sifat termal merupakan ketahanan polimer terhadap suhu serta
karakteristik polimer pada suhu tertentu. Pada sebagian besar polimer,
sifat termal yang berhubungan dengan titik leleh dapat ditingkatkan
melalui adanya modifikasi tertentu.
Umumnya, polimer yang memiliki fungsi khusus didesain untuk
memiliki titik leleh dan ketahanan panas yang tinggi sehingga dalam
aplikasinya material tersebut tidak akan rusak. Pada sifat termal
terutama untuk polimer amorf, terdapat istilah suhu glass transition atau
suhu transisi kaca yang merupakan titik dimana pada suhu tersebut suatu
material polimer akan berubah dari bentuk padat menjadi bentuk lunak
atau rubbery state.
2.1.3 Komposit
Komposit adalah material yang tersusun atas campuran dua atau lebih
material dengan sifat kimia dan fisika berbeda, dan menghasilkan sebuah
material baru yang memiliki sifat-sifat berbeda dengan material-material
pengusunnya. Salah satu contoh paling mudah dari material komposit adalah
beton cor yang tersusun atas campuran dari pasir, batu koral, semen, besi, serta
air. Nampak bahwa material- material penyusun tersebut memiliki sifat-sifat
yang berbeda-beda, namun ketika dicampurkan dengan perbandingan serta
teknik tertentu akan menghasilkan beton yang sangat kuat, keras, dan tahan
terhadap berbagai cuaca.
Gambar 5. Struktur Komposit
3.1 Kesimpulan
1. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali
adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah
diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut.
Beberapa jenis material yang ada yaitu, logam, seramik, polimer dan
komposit.
2. Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya,
pada bidang teknik umumnya sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat.
Sifat –sifat itu akan mendasari dalam pemilihan material, sifat tersebut
adalah:
Sifat mekanik
Sifat listrik/magnet
Sifat termal
Sifat optis
Sifat deteriorative
3.2 Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penyusun akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu dapat di
pertanggung jawabkan. Demikian makalah ini di susun untuk menambah
referensi yang terkait dengan judul.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/18274892/Sifat_sifat_material
https://artikel-teknologi.com/pengertian-material-komposit
https://docplayer.info/63162599-Makalah-material-teknik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan
https://fiqrotul.wordpress.com/2011/12/14/karakteristik-struktur-dan-sifat
keramik/
https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-tumbuhan/
https://www.jatikom.com/2018/11/pengertian-sifat-klasifikasi-dan-jenis.html
https://www.jatikom.com/2018/11/pengertian-sifat-klasifikasi-dan-jenis.html
http://kawatlas.jayamanunggal.com/sifat-mekanik-logam/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-logam/
https://materialengineeringranggaagung.wordpress.com/2018/01/01/material
komposit/
http://priyobaliyono.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-material-
komposit.html